Anda di halaman 1dari 29

PENGAWASAN KUALITAS UDARA

DI TTU

Dwi Septiawati, S.KM., M.KM


LATAR BELAKANG
• Udara  substansi penting bagi makhluk
hidup  proses respirasi.
• Umumnya udara mengandung banyak sekali
kandungan-zat-zat seperti nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, helium dan lainnya.
• Meningkatnya jumlah TTUkualitas udara
mengalami perubahan
PENCEMARAN UDARA
• Masuknya/ dimasukkannya zat, energi & atau
komponen lain ke dlm udara oleh aktivitas
alami atau kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun smp ke tingkat tertentu yg
menyebabkan udara tdk dpt memenuhi
fungsinya
(PP 41 Tahun 1999)
DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Polutan udara  dampak terhadap


lingkungan dan kesehatan: pemanasan global,
gangguan kesehatan pada tumbuhan, hewan
dan manusia  diperlukan pengawasan
kualitas udara di TTU  tidak terjadi
pencemaran dan tidak berdampak pada
lingkungan dan masyarakat pada umumnya.
SUMBER PENCEMARAN UDARA
DI TTU
• ALAMIAH
1. Proses dekomposisi sampah
2. Proses dekomposisi limbah
3. Letusan gunung berapi

• AKTIVITAS MANUSIA
1. Alat transportasi
2. Proses memasak
3. Merokok (ETS)
4. Bangunan (Cat bertimbal)
JENIS POLUTAN UDARA DI TTU
1. Fisik: kebisingan, pencahayaan, suhu (18 -30
derajat C) dan kelembaban
2. Kimia: CO, CO2, NH3, S02, NO2, H2S, NH3, Pb,
partikel dan lain-lain
3. Mikrobiologi: kuman udara
POLUTAN FISIK
KEBISINGAN

Kebisingan: suara yang tidak dikehendaki


sehingga mengganggu atau membahayakan
kesehatan.

Tingkat kebisingan pada sarana transportasi


sebesar 70 dB(A), pariwisata atau rekreasi
sebesar 60 dB (A) dan matra maksimum 60 dB(A).
POLUTAN FISIK
PENCAHAYAAN
• Nilai Pencahayaan (lux) ↓: berpengaruh
terhadap proses akomodasi mata yang terlalu
tinggi kerusakan retina pada mata
• Cahaya ↑: mengakibatkan kenaikan suhu

Pencahayaan dalam ruangan diusahakan agar


sesuai dengan kebutuhan untuk melihat benda
sekitar dan membaca berdasarkan persyaratan
minimal 60 lux.
POLUTAN FISIK
SUHU
↓ : menyebabkan gangguan kesehatan
hingga hypothermia
↑ : menyebabkan dehidrasi sampai heat
stroke

Standar suhu udara adalah 18oC – 30oC


POLUTAN FISIK
SUHU
Dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
a) Kepadatan wisatawan, penumpang,
penghuni
b) Bahan dan struktur bangunan
c) Kondisi geografis dan topografi
d) Penggunaan bahan bakar
POLUTAN FISIK
KELELMBABAN
Kelembaban udara terlalu rendah dan tinggi 
suburnya mikroorganisme

Faktor risiko: bocor, lantai dan dinding yang tidak


kedap air, serta kurangnya pencahayaan baik
buatan maupun alamiah

Standar Kelembaban udara adalah 40% - 60%.


POLUTAN KIMIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
POLUTAN BIOLOGI
• Penyakit yang berhubungan dengan
bioaerosol dapat berupa penyakit infeksi
seperti flu, asma, alergi dan juga toxicoses
yaitu toksin dalam udara di ruangan yang
terkontaminasi sebagai penyebab gejala SBS
(Sick Building Sindrome).

• Gejala SBS antara lain sakit kepala. Kehilangan


konsentrasi, tenggorokan kering, iritasi mata
dan kulit.
POLUTAN BIOLOGI
• Gejala fisik yang biasa dijumpai akibat
kontaminan biologis adalah batuk, dada sesak,
demam menggigil, nyeri otot dan reaksi alergi
seperti iritasi membrane mukosa dan kongesti
saluran napas atas. Salah satu bakteri
kontaminan udara dalam ruang yaitu
Legionella sp, menyebabkan Legionnaire,
disease.
UPAYA PENYEHATAN
DARI POLUTAN FISIK
1. Suhu udara > 30oC diturunkan dengan cara
mekanik atau buatan dan suhu < 18oC maka
perlu menggunakan pemanas dengan
menggunakan sumber energi yang aman bagi
lingkungan.
2. Menanam tanaman atau penghijauan disekitar
STTU
3. Pemeliharaan atau pengujian alat transportasi
penumpang
4. Menggunakan earmuff atau ear plug bagi
petugas bandara, PJKA, terminal
UPAYA PENYEHATAN
DARI POLUTAN KIMIA
1. Melakukan pemeliharaan sarana transportasi
secara berkala
2. Menggunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan
3. Merokok di smoking area
4. Tidak menghidupkan mesin kendaraan bermotor
dalam ruangan tertutup
5. Ventilasi ruangan minimal 10% dan untuk dapur
40% dari luas lantai agar terjadi pertukaran
udara dari luar ke dalam dan sebaliknya.
UPAYA PENYEHATAN
DARI POLUTAN KIMIA
6. Tidak menggunakan cat berbahan dasar Pb
7. Menanam tanaman di sekitar transportasi,
pariwisata dan matra
8. Tidak menyimpan container bahan yang
mengandung VOCs baik yang masih terpakai
maupun yang tidak terpakai
9. Memasang penangkap debu pada ventilasi
ruangan dan dibersihkan secara berkala
10.Ruangan dibersihkan dengan kain pel basah atau
alat penyedot debu.
UPAYA PENYEHATAN
DARI POLUTAN BIOLOGI
1. Ruangan dibersihkan secara rutin
2. Lantai selalu dibersihkan dengan antiseptic
3. Mengelola sampah dengan baik
4. Membersihkan AC minimal 3 atau 6 bulan sekali
5. Membersihkan dana mengeringkan karpet yang
basah dan lembab
6. Mengupayakan sinar matahari pagi dapat
memasuki ruangan.
PENGAWASAN KUALITAS
INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR
1.Pemetaan Wilayah
2.Jenis
3.Kegiatan yang dilakukan
4.Peralatan pencegahan yang sudah dilakukan
PENGAWASAN KUALITAS
PENGUKURAN KUALITAS  PENGAMBILAN SAMPEL
1. Mengambilan sampelnya secara melingkar, diambil beberapa titik
kemudian hasilnya di rata-rata
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel udara
ambien:
a) Ketinggian inlet setinggi kurang lebih 1,5 m dari tanah atau lantai
b) Letakan peralatan di daerah yang aman dari pencurian, kerusuhan
dan gangguan orang yang tidak bertanggungjawab apabila
peralatan ditinggal ditempat.
c) Sedapat mungkin titik pengambilan di daerah terbuka atau di
daerah dengan gedung atau pohon atau bangunan relatif rendah
dan saling berjauhan.
PENGAWASAN KUALITAS
Penentuan titik pengambilan sampel udara
ambient harus mempertimbangkan:
1. Arah angin
2. Kecepatan angin
3. Suhu udara
4. Kelembaban udara dan cuaca.
ALAT UKUR
Sampling untuk pengukuran parameter kimia :
1. High volume sampler atau low volume air sampler
digunakan untuk mengambil sampel debu dan Pb
2. NDIR Analiser digunakan untuk sampling karbon
monoksida (CO)
3. Gas Impinger digunakan untuk mengambil sampel gas
(SO2, NOx, H2S, NH3, HC, Ozon dan lain-lain)
4. EPAM 5000 digunakan untuk mengukur konsentrasi
debu (PM10; PM2,5; TSP)
5. ODALOG 7000 digunakan untuk mengukur
konsentrasi polutan gas
ALAT UKUR
Sampling untuk pengukuran parameter fisik:
1. Lux meter untuk mengukur tingkat pencahayaan
2. Sound level meter untuk mengukur tingkat
kebisingan
3. Termohigrometer untuk mengukur suhu dan
kelembaban udara

Sampling untuk pengambilan sampel kuman udara:


1. Midged Impinger steril
2. Air Pump
PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA DI TTU

Pengamatan  pada 4 simpul

Simpul 1: sumber
Simpul 2: udara ambient (6 bulan sekali),
Simpul 3: bioindikator
Simpul 4: morbiditas
Diskusi

Anda mungkin juga menyukai