DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS : VA
NAMA :
1
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Baku Mutu Udara Ambien” ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Bapak Firman, S.T., M.Eng pada mata kuliah
Teknologi Pengolahan Limbah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Peraturan Pemerintah yang membahas tentang baku
mutu limbah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Firman, S.T., M.Eng
selaku dosen Teknologi Pengolahan Limbah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
hidup dengan mempertimbangkan generasi kini dan yang akan datang serta
terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Pengendalian pencemaran udara mengacu kepada sasaran tersebut sehingga
pola kegiatannya terarah dengan tetap mempertimbangkan hak dan
kewajiban serta peran serta masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana regulasi terkait baku mutu udara ambien?
2. Bagaimana cara analisis kualitas udara ambien di salah satu kota
Indonesia?
3. Bagimana cara mengatasi permasalahan kualitas udara ambien?
1.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
3
Keterangan :
g/m3= konsentrasi dalam mikrogram per meter kubik, pada kondisi atmosfer
normal, yaitu tekanan (P) 1 atm dan temperatur (T) 25C.
(tabel)
4
2.2 Kualitas Udara di Beberapa Kota Besar di Indonesia
5
pemantauan kualitas udara ambien sangatlah penting. Pemantauan kualitas
udara ambien dilakukan dengan mengidentifikasi parameter-parameter baku
mutu udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021
dan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999.
6
Gambar 2.1 Lokasi Pengambilan Sampel Udara
Parameter kualitas udara yang diukur adalah : Sulfur Dioksida (SO2), Karbon
Monoksida (CO), Nitrogrn Oksida (NO 2), Oksidan (O3), Debu (TSP),
Hidrogen Sulfida (H2S), Amoniak (NH3), Timash Hitam (Pb), Hidrokarbon
(HC), dan kebisingan. Hasil uji paramter kualitas udara pada 14 titik sampel
udara dipaparkan sebagai berikut.
A. Sulfur Dioksida (SO2)
7
Gambar 2.3 Grafik Hasil Uji Karbon Monoksida (CO)
Hasil uji CO menunjukkan bahwa tidak terdapat titik sampel yang
memiliki kadar CO melebihi baku mutu. Kadar CO tertinggi terdapat
pada titik sampel 1 (Terminal Tawang Alun). Jika terhirup, gas karbon
monoksida dapat membahayakan kesehatan manusia. Gas CO juga
berefek negatif terhadap kualitas lingkungan hidup flora dan fauna.
C. Nitrogen Oksida
8
Gambar 2.5 Grafik Hasil Uji Oksidan
Hasil Uji O3 menunjukkan bahwa terdapat 2 titik sampel yang
memiliki kadar O3 yang melebihi baku mutu yaitu pada titik sampel 1
(Terminal Tawang Alun) dengan kadar O3 sebesar 213 µg/Nm3 dan titik
sampel 8 (pertigaan Arjasa-Kalisat) dengan kadar O3 sebesar 208 µg/Nm3.
Kadar O3 terendah yaitu terdapat pada titik sampel 12 (Terminal Pakusari)
dengan kadar O3 sebesar 1 µg/Nm3.
E. Debu (TSP)
9
F. Hidrogen Sulfida (H2S)
10
H. Timbal (Pb)
Pb dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor yang menggunkan BBM berkontribusi besar dalam
menyumbang Pb di udara.
11
J. Kebisingan
12
pertigaan Arjasa-Kalisat. Terakhir dari sisi kebisingan kota, semua titik
sampel memiliki tingkat kebisingan yang melebihi baku mutu lingkungan.
Tingkat kebisingan tertinggi yaitu terdapat pada perlimaan Gladak Kembar
dan tingkat kebisingan terendah yaitu terdapat pada Terminal Pakusari.
13
Gambar 2.12 Lokasi Pengambilan Sampel Udara Ambien
14
7. Sulfida ppm 0,04 0,02 (SK Gub.
Jateng No. 8 Th
2001)
Tabel 2.5 Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Metode Passive Sampler
15
(lingkungan), kemudian evaluasi analisa kualitas udara dan dampaknya
berdasakan level polutan tertinggi, selanjutnya penetapan sasaran
berdasarkan National Ambient Air Quality Standards (NAAQS), lalu
dilakukan perencanaan strategi pengendalian, dan terakhir bagaimana
pelaksanaannya dalam mengendalikan pencemaran udara, lalu kembali lagi
ke tahap awal yaitu pemantauan apabila dibutuhkan.
16
merawat mesin kendaraan motor agar berfungsi dengan baik.
b) Sumber tidak bergerak, dengan memasang scruber pada cerobong asap dan
merawat mesin industri dengan bahan bakar yang baik.
c) Penggunaan transortasi umum untuk mengurangi jumlah kendaraan
pribadi yang dapat menghasilkan pencemaran dan kebsingin yang lebih
tinggi.
Pencegahan dan penanggulangan terkait kualitas udara ambien juga
diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesi Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Baku mutu udara ambien diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesi Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.
2. Di Kabupaten Jember terdapat parameter yang melebihi baku mutu udara
ambien, yaitu sulfur dioksida (NO2), Oksidan (O3), dan kebisingan.
Sedangkan di Kota Tegal parameter yang melebihi baku mutu udara
ambien adalah kebisingan dan sulfida.
3. Siklus pengelolaan kualitas udara secara berurutan dimulai dari
pemantauan kualitas udara ambien, evaluasi analisa kualitas udara dan
dampaknya berdasakan level polutan tertinggi, selanjutnya penetapan
sasaran berdasarkan NAAQS, perencanaan strategi pengendalian, dan
terakhir bagaimana pelaksanaannya dalam mengendalikan pencemaran
udara, lalu kembali lagi ke tahap awal yaitu pemantauan apabila
dibutuhkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adi Permana. 2020. Cara pengendalian Pencemaran Udara Menurut Prof. Puji
Lestari. URL : https://www.itb.ac.id/berita/detail/57584/cara
pengendalian-pencemaran-udara-menurut-prof-puji-lestari. Dikases 08
November 2022 pukul 07.55 WITA
Khoiron. Dan Moelyaningrum, A.D. (2022). Analisis Kualitas Udara Ambien di
Kabupaten Jember Sebagai Salah Satu Indikator Kota Sehat. 23(1) : 134-
139
Lampiran VII Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pradifan, A., Widayat., dan Suprihanto, A. (2021). Pemantauan Kualitas Udara
Kota Tegal (Studi Kasus : Kecamatan Tegal Selatan, Kecamatan Tegal
Barat, Kecamatan Tegal Timur). Jurnal Ilmu Lingkungan . 19(1) : 73-82.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
19