Anda di halaman 1dari 10

PENCEMARAN AIR DAN PARAMETER KUALITAS AIR

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
FADLAN HABIBI (2220900003)

Dosen Pengampu :
Sri Handayani Parinduri

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
T.A.2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik berupa waktu, tenaga, maupun pikiran untuk
penulis yang dapat menyelesaikan makalah “Logika Matematika : Analisis tabel kebenaran”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampuh Fisika lingkungan semester 4 Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Universitas Syekh Ali Hasan Ahmad Addary yang telah memberikan tantangan
berupa tugas membuat makalah dan presentasi mengenai “pencemaran air dan parameter
kualitas air”
Penulis mengingat bahwa masih banyak kekurangan pada pembahasan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Padangsidempuan, 23 Maret 2024


Fadlan habibi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................III
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1
1.3 Tujuan Masalah ...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........ ............................................................................3
2.1. Pencemaran Air ...........................................................................................3
2.2. Parameter Kualitas Air ................................................................................4
BAB III PENUTUP..... .......................................................................................7
3.1 Kesimpulan........ ...........................................................................................7
3.2 Saran,............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................7

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu Dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu
kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan
kualitas air untuk keperluan air minum. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan
interaksi aktif antara keduanya. Ikan-air boleh dikatakan sebagai suatu sistem terbuka dimana
terjadi pertukaran materi (dan energi), seperti oksigen (02), karbon dioksida (CO2), garam-
garaman, dan bahan buangan.. Pertukaran materi ini terjadi pada antarmuka (Interface) ikan-
air pada bahan berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan. Kehadiran bahan-
bahan tertentu dalam jumlah tertentu. Akan mengganggu mekanisme kerja dari membran
tersebut, sehingga ikan pada akhirnya akan terganggu dan bisa tewas. Kualitas Air adalah
istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk Penggunaan tertentu,
misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan Sebagainya. Peduli
kualitas air adalah mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan Kelestarian dalam
penggunaannya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap
air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji
kenampakan (bau dan warna). Pembenihan ikan adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan
untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen
inputbagi kegiatan pembesaran. Pembesaran ikan adalah kegiatan pemeliharaan yang
bertujuan untuk menghasilkan ikan ukuran konsumsi. Pendederan adalah kegiatan
pemeliharaan ikan untuk menghasilkan benih yang siap ditebarkan di unit produksi
pembesaran atau benih yang siap dijual. Hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan
diatas berkaitan erat dengan studi penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa yaitu
penelitian terhadap pengukuran parameter perairan. Mulai dari parameter fisik perairan,
parameter kimia perairan, dan parameter biologis perikanan.

1.2 Rumusan Masalah

a). Bagaimana kita mengetahui kualitas air?


b). Apa penyebab air tercemar?
c). Apa saja dampak tercemarnya air?

1.3 Tujuan Masalah

a). Kita dapat mengetahui kualitas air


b). Kita dapat mengetahui penyebab air tercemar
c). Kita dapat mengetahui dampak tercemarnya air

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENCEMARAN AIR

a. Apa yang disebut Pencemaran Air ?


Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga.
Didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya,
pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai
pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air,
pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi
pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang
lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat Diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku
dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa
masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang
pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan
limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.
Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah
tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat
berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu
dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar
(tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke
batas atau melewati batas). Ada standar baku mutuTertentu untuk peruntukan air. Sebagai
contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air
minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun
kuantitas, yang persyaratan kualitas tertuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146
tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas
air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001). Air yang aman adalah air yang
sesuai dengan kriteria bagi peruntukan air tersebut. Misalnya criteria air yang dapat diminum
secara langsung (air kualitas A) mempunyai kriteria yang berbeda dengan air yang dapat
digunakan untuk air baku air minum (kualitas B) atau air kualitas C untuk keperluan
perikanan dan peternakan dan air kualitas D untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan,
industri dan pembangkit tenaga air. Contoh criteria air A, B, C dan D dapat dilihat pada
Lampiran.

b. Indikator pencemaran air


Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan
atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
~ Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan
air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
~ Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang
terlarut, perubahan pH
~Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme
yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

2.2. PARAMETER KUALITAS AIR

a. Kualiatas Air
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain di
dalam air. Dalam pengukuran kualitas air ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya adalah Parameter Fisik, parameter kimia, dan parameter biologis.
1. Parameter fisik air terbagi atas beberapa bagian yaitu Suhu, Kecerahan, bau, dan
Warna.
2. Parameter kimia air yaitu Oksigen Terlarut, pH, dan Salinitas.
3. Parameter biologs air yaitu Plankton.
1. Parameter Fisik

a) Suhu
Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmofer. Berdasarkan penyebarannya di
muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebaran secara horisontal dan
vertikal.air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami
fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi
daripada udara. Artinya untuk naik 1°C, setiap satuan Volume air memerlukan sejumlah
panas yang lebih banyak daripada udara. Pada perairan dangkal akan menunjukan fluktuasi
suhu air yang lebih besar daripada perairan yang dalam. Sedangkan organisme memerlukan
suhu yang stabil atau fluktuasi sushu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan berfluktuasi
rendah maka perlu adanya
Penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara sifat alam antara lain:
1. Penyerapan (Absorpsi) panas matahari pada bagian permukaan air.
2. Angin, sebagai penggerak pemindahan massa air.
3. Aliran vertikal dari air itu sendiri, terjadi bila disuatu perairan terdapat lapisan air yang
Bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke permukaan
perairan. Suhu air yang ideal bagii organisme air yang dibudidayakan sebaiknya adalah tidak
terjadi

b. Kecerahan
kecerahan air merupakan ukuran Transparansi perairan dan pengukuran cahaya sinar
matahari didalam air dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan/kepingan Secchi disk.
Satuan untuk nilai kecerahan dari suatu perairan. Dengan alat tersebut adalah satuan meter.
Jumlah cahaya yang diterima oleh phytoplankton diperairan asli bergantung pada intensitas
cahaya matahari yang masuk kedalam permukaan air dan daya perambatan cahaya didalam
air.
Masuknya cahaya matahari kedalam air dipengaruhi juga oleh kekeruhan air (turbidity).
Sedangkan kekeruhan air menggambarkan tentang sifat optik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat didalam
perairan. Faktor-faktor kekeruhan air ditentukan oleh:
a. Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb)
b. Jasad-jasad renik yang merupakan plankton.
c. C. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari daun-daun
tumbuhan Yang terektrak)
c .Bau
Pada kolam budidaya ikan, air pada kolam ikan harus selalu di buang atau diganti, agar tidak
akan menimbulkan bau yang menyengat pada air. Faktor yang menyebabkan air pada kolam
berbau Tidak sedap yaitu diantaranya; Pakan ikan yang tidak sempat termakan oleh ikan,
menjadi racun bagi kolam dengan amoniak yang muncul, Feses dari kotoran ikan yang
dibudidayakan dan terjadi dekomposisi di air yang menghasilkan amoniak. Material dalam air
dapat berupa jumlah zat tersuspensi (TDS) (Pemuji dan Anthonius, 2010 dalam Suwondo,
2005).

d .Warna
Kriteria warna air tambak yang dapat dijadikan acuan standar dalam pengelolaan kualitas air
Adalah seperti di bawah ini:
1 Warna air tambak hijau tua yang berarti menunjukkan adanya dominansi chlorophyceae
dengan sifat lebih stabil terhadap perubahan lingkungan dan cuaca karena mempunyai
waktu mortalitas yang relatif panjang. Tingkat pertumbuhan dan perkembangannya yang
relatif cepat Sangat berpotensi terjadinya booming plankton di perairan tersebut.
2 Warna air tambak kecoklatan yang berarti menunjukkan adanya dominansi diatomae.
Jenis plankton ini merupakan salah satu penyuplai pakan alami bagi udang, sehingga
tingkat. Pertumbuhan dan perkembangan udang relatif lebih cepat. Tingkat kestabilan
plankton ini relatif kurang terutama pada kondisi musim dengan tingkat curah hujan yang
tinggi, sehingga berpotensi terjadinya plankton collaps dan jika pengelolaannya tidak
cermat kestabilan kualitas perairan akan bersifat fluktuatif dan akan mengganggu tingkat
kenyamanan udang di dalam tambak.

3 Warna air tambak hijau kecoklatan yang berarti menunjukkan dominansi yang terjadi
merupakan perpaduan antara chlorophyceae dan diatomae yang bersifat stabil yang
didukung dengan ketersediaan pakan alami bagi udang.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran dapat memiliki
dampak yang signifikan terhadap kehidupan biota air, kualitas air tanah, kesehatan manusia,
dan estetika lingkungan.
Untuk menanggulangi pencemaran, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti
mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mengolah limbah sebelum dibuang ke
lingkungan, memperbaiki sistem pengolahan air limbah, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Tindakan pencegahan dan pengurangan pencemaran sangatlah penting untuk memastikan
kelangsungan hidup biota air, kesehatan manusia, dan keberlangsungan ekosistem lingkungan
secara keseluruhan
3.2. SARAN
Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan dari usaha pencegahan seperti tidak
membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan deterjen dan obat kimia berbahaya
seperti pestisida serta menggunakan air seperlunya saja

DAFTAR PUSTAKA
http://airlanggastudyclub.com/menganalisis-kualitas-air-suatu-kolam-atau-tambak-part-1/
http://muhammadasarydevin.blogspot.com/2011/04/-limnologi.html
http://dedisafrizal.blogdetik.com/tag/kualitas-air.html
http://.Gusrina.blogdetik.com/tag/parameter-air.html

Anda mungkin juga menyukai