Anda di halaman 1dari 13

TERMOFISIKA

Di susun oleh:
Arif Darmawan Ibnu, S.Pd
A. TERMODINAMIKA
• (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi, panas, kerja,
entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di
mana banyak hubungan termodinamika berasal.
• Pada sistem di mana terjadi proses perubahan
wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan
pada sifat batas sistem-lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara
sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:
1. Sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas,
benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh
dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi,
seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan
kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan
lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem
tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak
terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya
biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
– pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
– pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. Sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja)
dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas
memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Hukum Dasar termodinamika
1. Hukum awal (zeroth law) Hukum ini menyatakan
bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang
satu dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu
sistem termodinamika tertutup sama dengan total
dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem
dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum kedua Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya.
4. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu
sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
B. TEMPERATURE
• Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda.
• Thermometer adalah alat yang di gunakan untuk
mengukur suhu atau benda. Berbagai jenis
thermometer di buat berdasarkan beberapa sifat
termometrik zat, seperti pemuain zat padat, pemuain
zat cair, pemuain gas, tekanan zat cair, teknan udara,
regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus
listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda).
Berdasarkan sifat termomatrik zat, jenis-jenis
thermometer antara lain sebagai berikut.:
• Thermometer Zat Cair
• Thermometer Bimetal
• Thermometer Hambatan
• Temokopel
• Thermometer Gas
• Pyrometer
Kalor
• Definisi kalor adalah energi yang berpindah
dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya rendah ketika kedua benda
bersentuhan
Kalor Menyebabkan Perubahan Suhu Kalor

• Jika kalor diberikan pada suatu zat, maka ada


tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat
emengalami perubahan suhu, zat mengalami
perubahan wujud, dan zat mengalami
pemuaian.
• Semakain lama pemanasan berarti semakin
besar kalor yang diberikan, sehingga akan
menaikan suhu benda secara linear
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap
Besarannya Kalor
• Besarnya kalor yang di perlukan untuk
menaikan suhu suatu zat sebanding dengan:
a. Massa zat itu
b. Kenaikan suhunya
Kalor Jenis Dan Kapasitas Kalor Suatu Benda
• Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang di perlukan
untuk menaikan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram
massa suatu zat sebesar 1 oC atau satu Kelvin. Atau dapat di
tulis sebagai Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan
suatu benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda
sebesar 1 oC. Berdasarkan persamaan diatas maka kepastian
kalor dapat ditulis Keterangan:
• C = kapasitas kalor dalam satuan J/K atau J/C0
• c = kalor jenis, dalam satuan J/kg K atau J/KG C0
• M = massa benda, dalam satuan kg.
• B = HEAT

Anda mungkin juga menyukai