Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FARMAKOLOGI
OBAT ANTI MALARIA

NAMA
NIM
KELAS

: SRI LESTARI
: N201 14 022
:B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah OBAT ANTI
MALARIA dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih
kepada keluarga, teman, dan rekan yang telah membantu dan mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Akhir kata penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dalam melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Palu, Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1.................................................................................................................Pem
bagian jenis Malaria............................................................................. 3
2.2.................................................................................................................Sikl
us hidup Parasit.................................................................................... 5
2.3.................................................................................................................Oba
t-obat Malaria....................................................................................... 5
2.4.................................................................................................................Me
kanisme Kerja Obat Malaria..................... 9
2.5.................................................................................................................Efe
k samping Obat Malaria................................................................ 10
2.6.................................................................................................................Inte
raksi Malaria yang dapat Terjadi.10
BAB III PENUTUP..........................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Penyakit malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Malaria dapat ditemui
hampir diseluruh dunia, terutama di Negara beriklim tropis dan subtropis.
Setiap tahunnya ditemukan 300-500 juta kasus malaria yang mengakibatkan
1,5 sampai 2,7 juta kematian terutama di benua Afrika.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama
Plasmodium. Plasmodium Protista Eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk
adalah penyebab utama dari Penyakit Malaria. Di dalam tubuh manusia
parasit ini bersembunyi dan berkembang biak di dalam hati (liver) kemudian
menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan gejala seperti demam
dan sakit kepala, yang mana pada kasus yang parah akan megarah ke
koma(tidak sarkan diri) dan kematian. Diperkirakan pada tahun 2009 dari 225
juta kasus malaria di seluruh dunia
Ada empat jenis plasmodium yaitu plasmodium vivax, plasmadium
ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum yang menyebabkan
penyakit malaria. Khusus untuk plasmodium falciparum sering menjurus
kepada sakit malaria berat yang sangat sering menyebabkan kematian (pada
tahun 2010 diperkirakan 90% angka kematian akibat malaria terjadi di SubSahara Afrika dimana plasmodium falciparum bertanggung jawab atas
sebagian besar kasus malaria yang terjadi), sedangkan tiga jenis plasmodium
lainnya adalah penyakit ringan yang sangat jarang menjurus pada Penyakit
Malaria akut. Selain itu adapula plasmodium knowlesi yang umumnya
menyebabkan malaria pada spesies hewan kera tetapi dapat juga menginfeksi
manusia walaupun sangat kecil kemungkinannya.

Diperkirakan oleh para ahli selama lebih dari 50.000 tahun manusia
telah diinfeksi oleh Penyakit malaria. Menurut rekaman sejarah demam
periodik penyakit malaria telah ditemukan pada tahun 2700 SM di China dan
kekaisaran Romawi, dan rekaman sejarah abad 19 mencatat bahwa pada
perang pasifik diperkirakan sekitar 500.000 tentara AS terinfeksi, dimana
60.000 diantaranya terbunuh karenanya.
Parasit malaria yang ditemukan pada jenis hewan mamalia orang utan
dan gorila sangat mirip dengan parasit malaria yang ditemukan pada manusia.
Diperkirakan berdasarkan bukti-bukti terkini bahwa penyakit malaria pada
manusia mungkin berasal dari gorila. Kata Malaria berasal dari bahasa Italia
Mala Aria yang berarti bad air atau dalam bahasa Indonesia udara
buruk. Penyakit ini pernah juga disebut penyakit demam rawa. Penyakit
malaria pernah mewabah di Eropa dan Amerika Utara walaupun saat ini
penyakit ini semakin jarang ditemukan di belahan dunia tersebut, dikarenakan
oleh perubahan geografi yang telah menyingkirkan rawa rawa tempat
sebagian besar nyamuk penyebar malaria tinggal dan berkembang biak.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bagaimana cara mengetahui pembagian jenis Malaria


Bagaimana siklus hidup Parasit
Seperti apa obat-obat Malaria
Bagaimana mekanisme kerja obat Malaria
Bagaimana efek samping obat Malaria
Bagaimana interaksi Malaria yang dapat terjadi

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengetahui cara pembagian jenis Malaria


Mengetahui siklus hidup parasite
Mengetahui obat-obat Malaria
Mengetahui mekanisme kerja obat Malaria
Mengetahui efek samping obat Malaria
Mengetahui interaksi Malaria yang dapat terjadi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembagian Jenis Malaria
A. Malaria Tropikana
Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk
yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia,
splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi.
Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua bentuk
eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini
berupa Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal
dan merupakan satu-satunya spesies yang memiliki 2 kromatin inti
(Double Chromatin). Menurut Harijanto (2000) penyabab malaria
tropika adalah plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi
dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten
dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum
(demam tiap 24-48 jam).
Menurut Harijanto (2000) malaria pada manusia hanya dapat
ditularkan oleh nyamuk betina Anopheles. Lebih dari 400 spesies
Anopheles di dunia, hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung
sporozoit dan dapat menularkan malaria. Di Indonesia telah ditemukan
24 spesies Anopheles yang menjadi vektor malaria. Sarang nyamuk
Anopheles bervariasi, ada yang di air tawar, air payau dan ada pula yang
bersarang pada genangan air pada cabang-cabang pohon yang besar
(Slamet, 2002).
Karakteristik nyamuk Anopeles adalah sebagai berikut :
1. Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran
rendah
2. Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari
3. Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang
mengigit manusia (menghisap darah).

4. Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 kmPada saat menggigit bagian
belakangnya mengarah ke atas dengan sudut 48 derajat
5. Daur hidupnya memerlukan waktu 1 minggu
6. Lebih senang hidup di daerah rawa
Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang
sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria
dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di
dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang
digigit nyamuk tersebut.
Jenis-jenis vector (perantara) malaria yaitu:
1. Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara di derah pantai
2. Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan
3. Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah
perkembunan, kehutanan dan pegunungan.
4. Penularan yang lain melalui tranfusi darah, namun kemungkinannya
sangat kecil.
B.

Malaria Tersiana
Disebabkan oleh plasmodium vivax (ovale). Ciri-cirinya demam
berkala 3 hari sekali dengan puncak setelah 48 jam. Gejala lainnya
berupa nyeri kepala dan punggung, mual, pembesaran limfe. Tidak
bersifat kematian, meskipun tanpa pengobatan sering kali kambuh
kembali berhubung adanya bentuk-EE sekunder.

C. Malaria Kwartana
Plasmodium malariae ini mengakibatkan demam berkala empat
hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam. Gejalanya sama dengan
tertiana, residif juga sering trejadi karena bentuk-EE sekunder.
D. Malaria Pernisiosa
Disebabkan oleh plasmodium ovale. Malaria jenis ini jarang
sekali dijumpai umumnya di Afrika dan Pasifik Barat.

2.2 Siklus Hidup Parasit


Pada umumnya semua jenis plasmodium memiliki siklus hidup yang
sama, yaitu sebagian didalam tubuh manusia (siklus aseksual) dan dalam
tubuh anopheles (siklus seksual).
A. Siklus aseksual
Dipecah dalam 2 bagian yaitu:
1. Siklus hati
Penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi parasit
menyengat manusia dan dengan ludahnya menyuntikkan Sporozoit
kedalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim dalam
sel parenchym dalam hati. Nyamuk jantan tidak menyengat karena
hanya hidup dari tumbuh-tumbuhan.
2. Siklus darah (siklus eritrosit)
Dari hati sebagian merozoit memasuki sel-sel darah merah dan
berkembang disini menjadi trofozoit. Dalam eritrosit terjadi
pembelahan aseksual pula (schizogoni).
B.

Siklus seksual
Setelah beberapa siklus, sebagian morozoit dalam eritrosit dapat
berkembang menjadi bentuk seksual betina dan jantan. Gametosit ini
tidak berkembang lagi dan akan mati bila dihisap oleh anopheles betina.
Didalam lambung nyamuk terjadi penggabungan atau pembuahan dari
gametosis jantan dan betina menjadi zigot, yang kemudian mempenetrasi
dinding lambung dna berkmebang menjadi okista. Dalam waktu 3
minggu terjelma banyak sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludah
nyamuk. Bila nyamuk (betina) ini menyengat manusia, lengkaplah siklus
hidup parasit. Dengan ini jelaslah bahwa gametosit merupakan sumber
penularan baru.

2.3 Obat-obat Malaria


Obat tertua untuk mengobati demam malaria adalah kulit pohon kina
(Cinchona rubra). Baru pada tahun 1932 ditemukan obat yang sama
khasiatnya, yaitu mepakrin yang terutama digunakan selama perang dunia ke

dua sewaktu tentara sekutu tidak menerima kinin dari Indonesia. Pada tahun
1944 ditemukan kloroquin yang lebih ringan efek samping dan lebih cepat
efek kuratifnya menggantikan mepatrin yang agak toksik. Pada tahun 1946
diintroduksi proguanil yang tidak hanya efektif terhadap bentuk darah
(tropozoit) tapi juga terhadap bentuk hati. Dengan demikian proguanil dan
primaquin sangat ambuh sebagai obat pencegah malaria. Kemudian
dipasarkan pula derivate kloroquinon, amodiaquin (1950), pirimetamin
(1952), meflouin (1981), dan halofantrin (1985).
A. Penggolongan Obat Malaria Berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh,
obat malaria dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Obat schizontisid darah: obat-obatnya adalah kinin, klorokuin,
halofantrin, meflokuin, pirimetamin dan sulfadoksin, atovakuon +
proguanil dan artemer. Berkhasiat mematikan bentuk darah
(schizont) dan digunakan pada serangan demam, juga untuk
pencegahan (kecuali halofantrin). Senyawa ini tidak menghalangi
infeksi eritrosit, namun menekantimbulnya gejala klinis.
2. Obat schizontisid hati: obat-obatnya adalah: proguanil, primakuin,
dan doksisiklin. Khusus digunakan sebagai profilaksis kausal,
karena memusnahkan bentuk EE (hipnozoit dan merozoit) dalam
sel parenchyma hati. Obat ini menghindari penetrasi ke dalam
eritrosit dan demikian menghalangi serangan.
B.

Contoh-contoh obat malaria yaitu:


1. Kinin
Kinin adalah alkaloida utama dari kulit pohon kina yang berasal
dari Amerika Selatan.kinin bekerja sebagai schizontisid darah
kuat dan mematikan trifozoid dalam eritrosit. Zat ini juga aktif
aktif terhadap gametosit vivax dan malariae. Oleh karena itu kini
digunakan sebagai kurativum dan supervisum, terutama pada
malaria tropika yang resisten untuk klorokuin dan meflokuin.
Kombinasinya dengan primakuin efektif untuk menyembuhkan
secara radikal malaria tersiana dan kuartana yang sering kambuh

pada serangan malaria tropikana yang mengancam jiwa diberikan


injeksi i.v.
2. Mefloquin: lariam
Senyawa 4-kinolon sintesis ini berkhasiat skizontisida darah dari
semua plasmodium. Senyawa ini digunakan terhadap malaria
yang resisten florokuin dan kinin, juga sebagai obat profilaksis.
3. Primakuin (F.I)
Senyawa 8-aminokinolin ini merupakan obat satu-satunya yang
berkhasiat mematikan bentuk EE sekunder dari P. vivax/ovale dan
dengan demikian dapat menghasilkan penyembuhan radikal.
4. Proguanil: kloroguanida: HCl, paludrine
Derivate biguanida ini adalah antagonis folat yang berkhasiat
mematikan bentuk EE primer P. falciparum, tetapi terhadap P.
vivax tidak begitu efektif.
5. Primethamin: daraprim
Derivate pirimidin ini memiliki rumus yang berkaitan dengan
biguanida dan proguanil. Sebagai antagonis-folat kegiatannya
lebih kurang sama, tetapi jauh lebih kuat. Berkat daya
gametosidnya pirimetamin juga digunakan pada pemberantasan
malaria

tersiana

dan

kwartana

didaerah

endemis

untuk

menghentikan penularan ke nyamuk. Obat ini tidak aktif terhadap


gametosit falciparum, maka harus digunakan primakuin.
6. Halofantrin: halfan
Senyawa fenantrenaminoalkohol ini berkhasiat schizontisid darah
kuat terhadap semua plasmoida , termasuk P. falciparum
multiresisten. Tidak memiliki daya kerja gametosid atau
schizontisid hati, sehingga tidak efektif terhadap bentuk EE.
Halofantrin terutama digunakan untuk pengobatan malaria yang
diakibatkan oleh P. palcivarum, yang resisten terhadap obat
malaria lainnya. Kerjanya agak cepat dan efektif. Semua parasit
keluar dalam waktu 50-60 jam. Tidak cocok untuk profilaksis.
7. Artemeter Senyawa benzodioksepin ini adalah derivate semisintesis dari artemisin yang terkandung dalam tumbuhan China
qinghaosu.
C.

Obat antibiotika yang bersifat antimalarial

1. Klindamisin
Antibotika derivate linkomisin skizontosida jaringan p falciparum
dan resitensiklorokuin.obat ini bekerja lambat dan penggunaanya
dikombinasikan
digunakan

dengan

untuk

obat antimalarialain.obat ini

profilaksis

tapi

dapat

diberikan

tidak
pada

masa kehamilan.efek sampingnya ganguan saluran pencernaa,


bercak

merah

pada

kulit,

gatal

gatal,

neutropenia,

trombositopenia
2. Asitromisin.
Antibotika makrolid derivate eritromisin. skizontosida darah dan
jaringan p falciparum. Diberikan pada anak anak dan ibu hamil.
Efek sampingnya bercak merah kulit, ganguan pencernaan dan
lemas.
D. Obat lain sebagai antimalaria
1. Deferrioksamin
Suatu iron chelator yang dapat menghambat perkembangan p.
falciparum didalam eritosit terutama pada stadium trofozoit lanjut
dan

skizon

muda.

Uji

pengobatan

desferiksamin

yang

dikombinasikan dengan obat antimalaria kina atau sulfadoksin


pirimetamin

pada

pederita

malaria

dengan

yang

tanpa

deferioksamin.
2. Heparin
Merupakan antikoagulan yang dapat menhambat deng menggangu
terbnetuknya roset danmenghambat masuknya merozoit kedalam
eritrosit. Resikonya terjadi pendarahan.

3. Pentosifilin
Merupakan methyxantine yang dapat menghambat pembentukan
TNF. Penggunan obat ini dengn obat antimalaria akan
menunjukan hasil yang naik.
4. Interferon gamma

Dikenal sebagai obat antivirus yang menghambat perkembangan


virus dan non virus. Pada malaria oabt ini menghambat
2.4.

perkembangan parasit pada stadium eksoeritrositer.


Mekanisme Kerja Obat Malaria
Klorquin mencegah dimakannya hemoglobin oleh parasit sehingga
timbul kekurangan asam amino esensial untuk sintesis DNA-nya.
Mefloquin sama mekanisme kerjanya dengan klorquin. Proguanil

dan

pirimetamin adalah antagonis folat yang merintangi enzim yang merubah


asam folat menjadi asam folinat sehingga sintesis DNA dan RNA
plasmodium terganggu. Primaquin juga dapat mengikat DNA dalam tubuh
nyamuk merombak menjadi asam yang bersifat oksidan dan lebih aktif
terhadap parasit.
Antimalaria yang memiliki struktur dasar kuinolin yaitu kuinin,
klorokuin, amodiakuin dan meflokuin.4 Untuk kelangsungan hidupnya
Plasmodium falciparum memerlukan zat makanan yang diperoleh dengan
cara mencerna hemoglobin dan vacuola makanan yang bersifat asam.
Hemoglobin yang dicerna selain menghasilkan asam amino yang menjadi
nutrient bagi parasit, juga menghasilkan zat toksik yang disebut
ferryprotoporphyrin (FP IX). Klorokuin dan antimalaria yang mengandung
cincin quinolin lainnya membentuk kompleks dengan FP IX dalam
vacuola. Kompleks obat-FP IX tersebut sangat toksik dan tidak dapat
bergabung membentuk pigmen. Toksin kompleks obat-FP IX meracuni
vacuola menghambat ambilan ( intake ) makanan sehingga parasit mati
kelaparan. 5,6Kompleks klorokuin-FP IX juga mengganggu permeabilitas
membrane parasit dan pompa proton membrane. Mekanisme kerja yang
lain adalah dengan berinterkelasi dengan DNA parasit dan menghambat
DNA polimerase (kuinin). Klorokuin juga bersifat basa lemah sehingga,
masuknya klorokuin ke dalam vakuola makanan yang bersifat asam akan
meningkatkan pH organel tersebut. Perubahan pH akan menghambat
aktivitas aspartase dan cysteinase protease yang terdapat di dalam vakuola
makanan sehingga metabolisme parasit terganggu.

2.5.

Efek Samping Obat Malaria


Pada umumnya penderita diberi analgetika dan antipiretika, seperti
asetosal dan paracetamol. Untuk menanggulangi dehidrasi dan shock dapat
diberi cairan dalam bentuk infuse peroral. Malaria tersiana atau kwartana
biasanya ditanggulangi dengan kloroquin yang kerjanya cepat (2-4 hari). P.
vivax yang resisten terhadap kloroquin perlu ditangani dengan mefloquin
single dosis 500 mg p.c (4) atau kuinin maksimum 3 dd 600 mg selama 4-7
hari. Tetapi selalu disusul dengan pramaquin (15 mg/hari selama 14 hari).
Untuk mematikan bentuk EE. Bila terdapat mual dan muntah perlu
diberikan kini secara intravena. Malaria tropika harus dimulai dengan kinin
secara parental kemudian disusul dengan pemberian oral.

2.6.

Interaksi Malaria yang Dapat Terjadi


1. Tidak boleh diberikan bersama fenilbutazon.
2. Pemberian bersama primakuin dapat meningkatkan toksisitasnya.
3. Kaolin (obat antidiare) dan antasida tidak boleh diberikan bersamaan
sebelum 4 jam setelah pemberian obat ini.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang
paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali,

parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14
hari.
Siklus hidup parasite terbagi atas dua yaitu siklus aseksual dan
siklus aseksual. Obat tertua untuk mengobati demam malaria adalah kulit
pohon kina (Cinchona rubra). Baru pada tahun 1932 ditemukan obat yang
sama khasiatnya, yaitu mepakrin yang terutama digunakan selama perang
dunia ke dua sewaktu tentara sekutu tidak menerima kinin dari Indonesia.
Pada tahun 1944 ditemukan kloroquin yang lebih ringan efek samping dan
lebih cepat efek kuratifnya menggantikan mepatrin yang agak toksik. Pada
tahun 1946 diintroduksi proguanil yang tidak hanya efektif terhadap bentuk
darah (tropozoit) tapi juga terhadap bentuk hati.
3.2. Saran
Dalam pembuatan saranmakalah ini, penyusun menyadari banyak
sekali kekurangan. Untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang
membangun. Semoga pembuatan makalah ini dapat menambah referensi
materi Farmakologi Sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Harijanto A, 2000. Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan
Pengobatan. EGC, Jakarta.
Rahardja Kirana, dkk, 2007. Obat-Obat Penting. PT. Elex Media Komputindo
Kelompok Kompas, Gramedia, Jakarta
Syamsudin, 2005. Mekanisme Kerja Obat Antimalaria, Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia 3(1): 37-40

Anda mungkin juga menyukai