FARMAKOLOGI
OBAT ANTI MALARIA
NAMA
NIM
KELAS
: SRI LESTARI
: N201 14 022
:B
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah OBAT ANTI
MALARIA dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih
kepada keluarga, teman, dan rekan yang telah membantu dan mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Akhir kata penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dalam melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1.................................................................................................................Pem
bagian jenis Malaria............................................................................. 3
2.2.................................................................................................................Sikl
us hidup Parasit.................................................................................... 5
2.3.................................................................................................................Oba
t-obat Malaria....................................................................................... 5
2.4.................................................................................................................Me
kanisme Kerja Obat Malaria..................... 9
2.5.................................................................................................................Efe
k samping Obat Malaria................................................................ 10
2.6.................................................................................................................Inte
raksi Malaria yang dapat Terjadi.10
BAB III PENUTUP..........................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyakit malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Malaria dapat ditemui
hampir diseluruh dunia, terutama di Negara beriklim tropis dan subtropis.
Setiap tahunnya ditemukan 300-500 juta kasus malaria yang mengakibatkan
1,5 sampai 2,7 juta kematian terutama di benua Afrika.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama
Plasmodium. Plasmodium Protista Eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk
adalah penyebab utama dari Penyakit Malaria. Di dalam tubuh manusia
parasit ini bersembunyi dan berkembang biak di dalam hati (liver) kemudian
menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan gejala seperti demam
dan sakit kepala, yang mana pada kasus yang parah akan megarah ke
koma(tidak sarkan diri) dan kematian. Diperkirakan pada tahun 2009 dari 225
juta kasus malaria di seluruh dunia
Ada empat jenis plasmodium yaitu plasmodium vivax, plasmadium
ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum yang menyebabkan
penyakit malaria. Khusus untuk plasmodium falciparum sering menjurus
kepada sakit malaria berat yang sangat sering menyebabkan kematian (pada
tahun 2010 diperkirakan 90% angka kematian akibat malaria terjadi di SubSahara Afrika dimana plasmodium falciparum bertanggung jawab atas
sebagian besar kasus malaria yang terjadi), sedangkan tiga jenis plasmodium
lainnya adalah penyakit ringan yang sangat jarang menjurus pada Penyakit
Malaria akut. Selain itu adapula plasmodium knowlesi yang umumnya
menyebabkan malaria pada spesies hewan kera tetapi dapat juga menginfeksi
manusia walaupun sangat kecil kemungkinannya.
Diperkirakan oleh para ahli selama lebih dari 50.000 tahun manusia
telah diinfeksi oleh Penyakit malaria. Menurut rekaman sejarah demam
periodik penyakit malaria telah ditemukan pada tahun 2700 SM di China dan
kekaisaran Romawi, dan rekaman sejarah abad 19 mencatat bahwa pada
perang pasifik diperkirakan sekitar 500.000 tentara AS terinfeksi, dimana
60.000 diantaranya terbunuh karenanya.
Parasit malaria yang ditemukan pada jenis hewan mamalia orang utan
dan gorila sangat mirip dengan parasit malaria yang ditemukan pada manusia.
Diperkirakan berdasarkan bukti-bukti terkini bahwa penyakit malaria pada
manusia mungkin berasal dari gorila. Kata Malaria berasal dari bahasa Italia
Mala Aria yang berarti bad air atau dalam bahasa Indonesia udara
buruk. Penyakit ini pernah juga disebut penyakit demam rawa. Penyakit
malaria pernah mewabah di Eropa dan Amerika Utara walaupun saat ini
penyakit ini semakin jarang ditemukan di belahan dunia tersebut, dikarenakan
oleh perubahan geografi yang telah menyingkirkan rawa rawa tempat
sebagian besar nyamuk penyebar malaria tinggal dan berkembang biak.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembagian Jenis Malaria
A. Malaria Tropikana
Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk
yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia,
splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi.
Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua bentuk
eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini
berupa Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal
dan merupakan satu-satunya spesies yang memiliki 2 kromatin inti
(Double Chromatin). Menurut Harijanto (2000) penyabab malaria
tropika adalah plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi
dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten
dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum
(demam tiap 24-48 jam).
Menurut Harijanto (2000) malaria pada manusia hanya dapat
ditularkan oleh nyamuk betina Anopheles. Lebih dari 400 spesies
Anopheles di dunia, hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung
sporozoit dan dapat menularkan malaria. Di Indonesia telah ditemukan
24 spesies Anopheles yang menjadi vektor malaria. Sarang nyamuk
Anopheles bervariasi, ada yang di air tawar, air payau dan ada pula yang
bersarang pada genangan air pada cabang-cabang pohon yang besar
(Slamet, 2002).
Karakteristik nyamuk Anopeles adalah sebagai berikut :
1. Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran
rendah
2. Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari
3. Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang
mengigit manusia (menghisap darah).
4. Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 kmPada saat menggigit bagian
belakangnya mengarah ke atas dengan sudut 48 derajat
5. Daur hidupnya memerlukan waktu 1 minggu
6. Lebih senang hidup di daerah rawa
Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang
sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria
dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di
dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang
digigit nyamuk tersebut.
Jenis-jenis vector (perantara) malaria yaitu:
1. Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara di derah pantai
2. Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan
3. Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah
perkembunan, kehutanan dan pegunungan.
4. Penularan yang lain melalui tranfusi darah, namun kemungkinannya
sangat kecil.
B.
Malaria Tersiana
Disebabkan oleh plasmodium vivax (ovale). Ciri-cirinya demam
berkala 3 hari sekali dengan puncak setelah 48 jam. Gejala lainnya
berupa nyeri kepala dan punggung, mual, pembesaran limfe. Tidak
bersifat kematian, meskipun tanpa pengobatan sering kali kambuh
kembali berhubung adanya bentuk-EE sekunder.
C. Malaria Kwartana
Plasmodium malariae ini mengakibatkan demam berkala empat
hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam. Gejalanya sama dengan
tertiana, residif juga sering trejadi karena bentuk-EE sekunder.
D. Malaria Pernisiosa
Disebabkan oleh plasmodium ovale. Malaria jenis ini jarang
sekali dijumpai umumnya di Afrika dan Pasifik Barat.
Siklus seksual
Setelah beberapa siklus, sebagian morozoit dalam eritrosit dapat
berkembang menjadi bentuk seksual betina dan jantan. Gametosit ini
tidak berkembang lagi dan akan mati bila dihisap oleh anopheles betina.
Didalam lambung nyamuk terjadi penggabungan atau pembuahan dari
gametosis jantan dan betina menjadi zigot, yang kemudian mempenetrasi
dinding lambung dna berkmebang menjadi okista. Dalam waktu 3
minggu terjelma banyak sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludah
nyamuk. Bila nyamuk (betina) ini menyengat manusia, lengkaplah siklus
hidup parasit. Dengan ini jelaslah bahwa gametosit merupakan sumber
penularan baru.
dua sewaktu tentara sekutu tidak menerima kinin dari Indonesia. Pada tahun
1944 ditemukan kloroquin yang lebih ringan efek samping dan lebih cepat
efek kuratifnya menggantikan mepatrin yang agak toksik. Pada tahun 1946
diintroduksi proguanil yang tidak hanya efektif terhadap bentuk darah
(tropozoit) tapi juga terhadap bentuk hati. Dengan demikian proguanil dan
primaquin sangat ambuh sebagai obat pencegah malaria. Kemudian
dipasarkan pula derivate kloroquinon, amodiaquin (1950), pirimetamin
(1952), meflouin (1981), dan halofantrin (1985).
A. Penggolongan Obat Malaria Berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh,
obat malaria dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Obat schizontisid darah: obat-obatnya adalah kinin, klorokuin,
halofantrin, meflokuin, pirimetamin dan sulfadoksin, atovakuon +
proguanil dan artemer. Berkhasiat mematikan bentuk darah
(schizont) dan digunakan pada serangan demam, juga untuk
pencegahan (kecuali halofantrin). Senyawa ini tidak menghalangi
infeksi eritrosit, namun menekantimbulnya gejala klinis.
2. Obat schizontisid hati: obat-obatnya adalah: proguanil, primakuin,
dan doksisiklin. Khusus digunakan sebagai profilaksis kausal,
karena memusnahkan bentuk EE (hipnozoit dan merozoit) dalam
sel parenchyma hati. Obat ini menghindari penetrasi ke dalam
eritrosit dan demikian menghalangi serangan.
B.
tersiana
dan
kwartana
didaerah
endemis
untuk
1. Klindamisin
Antibotika derivate linkomisin skizontosida jaringan p falciparum
dan resitensiklorokuin.obat ini bekerja lambat dan penggunaanya
dikombinasikan
digunakan
dengan
untuk
profilaksis
tapi
dapat
diberikan
tidak
pada
merah
pada
kulit,
gatal
gatal,
neutropenia,
trombositopenia
2. Asitromisin.
Antibotika makrolid derivate eritromisin. skizontosida darah dan
jaringan p falciparum. Diberikan pada anak anak dan ibu hamil.
Efek sampingnya bercak merah kulit, ganguan pencernaan dan
lemas.
D. Obat lain sebagai antimalaria
1. Deferrioksamin
Suatu iron chelator yang dapat menghambat perkembangan p.
falciparum didalam eritosit terutama pada stadium trofozoit lanjut
dan
skizon
muda.
Uji
pengobatan
desferiksamin
yang
pada
pederita
malaria
dengan
yang
tanpa
deferioksamin.
2. Heparin
Merupakan antikoagulan yang dapat menhambat deng menggangu
terbnetuknya roset danmenghambat masuknya merozoit kedalam
eritrosit. Resikonya terjadi pendarahan.
3. Pentosifilin
Merupakan methyxantine yang dapat menghambat pembentukan
TNF. Penggunan obat ini dengn obat antimalaria akan
menunjukan hasil yang naik.
4. Interferon gamma
dan
2.5.
2.6.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang
paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali,
parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14
hari.
Siklus hidup parasite terbagi atas dua yaitu siklus aseksual dan
siklus aseksual. Obat tertua untuk mengobati demam malaria adalah kulit
pohon kina (Cinchona rubra). Baru pada tahun 1932 ditemukan obat yang
sama khasiatnya, yaitu mepakrin yang terutama digunakan selama perang
dunia ke dua sewaktu tentara sekutu tidak menerima kinin dari Indonesia.
Pada tahun 1944 ditemukan kloroquin yang lebih ringan efek samping dan
lebih cepat efek kuratifnya menggantikan mepatrin yang agak toksik. Pada
tahun 1946 diintroduksi proguanil yang tidak hanya efektif terhadap bentuk
darah (tropozoit) tapi juga terhadap bentuk hati.
3.2. Saran
Dalam pembuatan saranmakalah ini, penyusun menyadari banyak
sekali kekurangan. Untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang
membangun. Semoga pembuatan makalah ini dapat menambah referensi
materi Farmakologi Sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Harijanto A, 2000. Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan
Pengobatan. EGC, Jakarta.
Rahardja Kirana, dkk, 2007. Obat-Obat Penting. PT. Elex Media Komputindo
Kelompok Kompas, Gramedia, Jakarta
Syamsudin, 2005. Mekanisme Kerja Obat Antimalaria, Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia 3(1): 37-40