Anda di halaman 1dari 22

MALARIA

KELOMPOK 3

Novita Rosalia (24041118032)

Reza Muhammad Japar (24041118037)

Syamsi Firmansyah (24041118259)

Tia Rahayu (24041116005)


Pembahasan
1. ANATOMI FISIOLOGI DARAH DAN HATI.

2. NYAMUK ANOPHELES DAN PLASMODIUM.

3. DEFINISI PENYAKIT MALARIA.

3. PREVALENSI PENYAKIT MALARIA DI INDONESIA.

4. ETIOLOGI PENYAKIT MALARIA.

5. PATOFISIOLOGI PENYAKIT MALARIA.

6. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT MALARIA.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK PENYAKIT MALARIA.

8. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA.

9. TERAPI UNTUK PENYAKIT MALARIA.


DARAH

Eritrosit Leukosit Trombosit Plasma

Mendistribusikan Mengisi sekitar


oksigen ke 55-60 % dari
jaringan dan Berfungsi dalam volume darah
organ sel, serta sistem
mengambil CO2 kekebalan tubuh Berperan Komponen
untuk dan sistem dalam proses plasma terdiri
dikeluarkan dari limfatik dengan pembekuan dari air 92 %.
tubuh melalui mempertahanka darah CO2, glukosa,
paru-paru. n tubuh terhadap asam amino,
Oksigen dan infeksi. vitamin, lemak,
CO2 di ikat oleh garam mineral
hemoglobin. (8%).
HATI

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg. Hati
adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah
diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma
dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri
untuk mencapai hemidiaphragma sinistra. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada
masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae.
Fisiologi Hati
Hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Metabolisme karbohidrat
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam jumlah besar,
mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan membentuk banyak
senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat.

b. Metabolisme lemak
Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain: mengoksidasi asam lemak
untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar kolesterol,
fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat.

c. Metabolisme protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk
mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam
asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam amino.
NYAMUK ANOPHELES
Anopheles merupakan salah satu genus
nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk
Anopheles, tetapi hanya 30-40 menyebarkan
malaria secara alami. Anopheles gambiae
adalah paling terkenal akibat peranannya
sebagai penyebar parasit malaria
(contoh. Plasmodium falciparum) dalam
kawasan endemik di Afrika,
sedangkan Anopheles sundaicus adalah
penyebar malaria di Asia.
Anopheles juga merupakan vektor bagi cacing
jantung anjing Dirofilaria immitis.
PLASMODIUM
Human Malaria Plasmodium merupakan
genus protozoa parasit.
Penyakit yang disebabkan oleh
genus ini dikenal
sebagai malaria. Parasit ini
sentiasa mempunyai dua inang
dalam siklus hidupnya:
vektor nyamuk dan
inang vertebra. Sekurang-
kurangnya sepuluh spesies
menjangkiti manusia. Spesies
lain menjangkiti hewan lain,
termasuk burung, reptilia dan
hewan pengerat.
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM
DEFINISI MALARIA
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang bersifat akut
maupun kronis. Terdiri dari kata mal dan area yang berarti udara yang
busuk, diambil dari kondisi yang terjadi yaitu suatu penyakit yang
banyak diderita masyarakat yang tinggal di sekitar rawa-rawa yang
mengeluarkan bau busuk. Penyakit malaria merupakan infeksi yang
disebabkan oleh parasit malaria, suatu protozoa darah genus
plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles betina yang
terinfeksi plasmodium. Penyakit ini dapat dengan mudah dikenali dari
gejala meriang (panas, dingin dan menggigil) serta demam
berkepanjangan.
ETIOLOGI
Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus
Plasmodium. Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler. Pada
manusia terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Penularan pada manusia dilakukan
oleh nyamuk betina Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui transfusi darah
atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya. Malaria vivax
disebabkan oleh P. vivax yang juga disebut juga sebagai malaria tertiana. P.
malariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana. P. ovale
merupakan penyebab malaria ovale, sedangkan P. falciparum menyebabkan
malaria falsiparum atau malaria tropika. Spesies terakhir ini paling berbahaya,
Karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam waktu
singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan
berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh.
ETIOLOGI

a. Malaria b. Malaria Tertiana c. Malaria Kuartana d. Malaria Ovale


Tropikana Penyebab : Disebabkan oleh Jenis malaria yang
Penyebab : Plasmodium vivax. Plasmodium malariae. paling ringan,
Plasmodium Gejala demam Gejala demam disebabkan oleh
falcifarum. berulang dengan berulang dengan parasit Plasmodium
Demam berkala interval bebas interval bebas demam ovale. Gejala yang
setiap 48 jam, demam 2 hari. 3 hari. muncul hampir serupa
disertai nyeri Sering kambuh dengan malaria
kepala hebat karena ada bentuk tertiana dan kuartana,
(malaria serebral) dorman atau namun jauh lebih
yang bisa hipnozoit. ringan. Bahkan
menyebabkan malaria ini dapat
kematian. sembuh spontan
tanpa pengobatan.
Faktor Penyebab
Nyamuk anopheles terutama
hidup didaerah tropik dan
sub tropik, namun dapat
juga hidup di daerah beriklim
sedang.
Karakteristik : Environment
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Ras
4. Status Gizi Agent
1. Suhu Udara
2. Kelembaban
Efektifitas vektor untuk menularkan dipengaruhi hal-hal
berikut : 3. Ketinggian
a. Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia 4. Angin
Host b. Kesukaan menghisap. darah manusia
c. Frekuensi menghisap darah (tergantung pada 5. Hujan
suhu) 6. Sinar Matahari
d. Lamanya sporogoni (berkembangnya parasit
dalam nyamuk sehingga menjadi infektif) 7. Arus Air
e. Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk
sporogoni dan kemudian menginfeksi.
PATOFISIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala umum untuk penyakit malaria diantaranya adalah demam
periodik, teratur dan menggigil yang muncul siang hari, limpa membesar, hati
membesar sehingga timbul mual muntah, anemia, nyeri kepala, nyeri otot.
Masa tunas malaria sangat tergantung pada spesies Plasmodium yang
menginfeksi. Masa tunas paling pendek dijumpai pada malaria falciparum, dan
terpanjang pada malaria kuartana (P. malariae). Pada malaria yang alami, yang
penularannya melalui gigitan nyamuk, masa tunas adalah 12 hari (9-14) untuk
malaria falciparum, 14 hari (8-17 hari) untuk malaria vivax, 28 hari (18-40 hari) untuk
malaria kuartana dan 17 hari (16-18 hari) untuk malaria ovale. Malaria yang
disebabkan oleh beberapa strain P.vivax tertentu mempunyai masa tunas yang lebih
lama dari strain P.vivax lainnya. Selain pengaruh spesies dan strain, masa tunas
bias menjadi lebih lama karena pemakaian obat anti malaria untuk pencegahan
(kemoproflaksis).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Anamnesis
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan:
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria.
d. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
e. Setiap penderita dengan keluhan demam atau riwayat demam
harus selalu ditanyakan riwayat kunjungan ke daerah endemis
malaria.
2. Pemeriksaan Fisik

a. Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5 °C

b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat

c. Sklera ikterik

d. Pembesaran Limpa (splenomegali)

e. Pembesaran hati (hepatomegali)


3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan dengan mikroskop : Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal
dan tipis di Puskesmas/lapangan/ rumah sakit/laboratorium klinik untuk
menentukan:
a) Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
b) Spesies dan stadium plasmodium.
c) Kepadatan parasit.
b. Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria,
dengan menggunakan metoda imunokromatografi. Sebelum
menggunakan RDT perlu dibaca petunjuk penggunaan dan tanggal
kadaluarsanya. Pemeriksaan dengan RDT tidak digunakan untuk
mengevaluasi pengobatan.
Upaya pencegahan malaria adalah dengan
meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko
malaria, mencegah gigitan nyamuk,
pengendalian vektor dan kemoprofilaksis.
Pencegahan gigitan nyamuk dapat
dilakukan dengan menggunakan kelambu
berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk
dan lain-lain. Obat yang digunakan untuk
kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan
dosis 100mg/hari. Obat ini diberikan 1-2 hari
sebelum bepergian, selama berada di
daerah tersebut sampai 4 minggu setelah
kembali. Tidak boleh diberikan pada ibu
hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan
tidak boleh diberikan lebih dari 6 bulan.

CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA


TERAPI FARMAKOLOGI
Klasifikasi Tipe Contoh obat Tujuan penggunaan

Skizontosida darah Kerja lambat Proguanil Profilaksis


Pirimetamin

Kerja cepat Klorokuin Mengobati serangan klinis malaria


Kuinin
Meflokuin
Malaron (Pg+At)
Riamet (Art+lum)

Skizontosida jaringan Primer (pre-RBC) Primakuin Profilaksis kausal


Sulfadoksin

Sekunder (hati) Primakuin Mencegah kambuh/relaps

Gametosida Primakuin Mencegah transmisi ke nyamuk


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai