Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Pendahuluan Fitokimia

Ekstrak Etil Asetat dari

Rhodymenia palmata (Linneaus) Greville

Rhodymenia palmata merupakan sejenis alga yang berwarna merah kecoklatan. Tanaman laut ini
tersebar di perairan di Indonesia. Masyarakat sekitar pesisir pantai memanfaatkannya sebagai
bahan makanan contohnya untuk di tumis. Tanaman laut ini belum banyak diketahui khasiat dan
kegunaannya, namun dari beberapan penelitian yang telah dipublikasikan Rhodymenia palmata
digunakan sebagai vermifuga, sumber iodin dan vitamin B1 serta kandungan karagenan yang
dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, pembentuk gel dalam selai, sirup, saus,
makanan bayi, kosmetik dan digunakan juga sebagau bahan di industri tekstil. Penelitian tentang
Rhodymenia palmata ini terbilang sedikit sekali dan belum dilakukan secara mendalam. Salah
satu aspek kajian yang dapat digunakan pada penelitian ini yakni kajian pada bidang ilmu
fitokimia yang digunakan untuk mengetahui kandungan kimia pada tumbuhan yang memiliki
aktivitas, selain itu dapat ditemukan juga senyawa aktif baru yang bisa digunakan dalam bidang
medis dan bidang sains lainnya. Usaha pencarian senyawa aktif baru ini dapat dilakukan melalui
dua pendekatan yaitu pendekatan fitofarmakologi dan pendekatan fitokimia.

Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dalam Rhodymenia palmata (Linneaus) Greville
sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmasi dilakukan pemeriksaan fitokimia yaitu
pemeriksaan kandungan kimia ekstrak etil asetat yang bersifat semi polar.

Kandungan kimia dalam rumput laut adalah alginat, karagenan, dan agar. Alga merah
mengandung karagenan yang merupakan polisakarida kompleks. Kandungan kimia alga merah
memiliki dua peranan, yaitu sebagai bahan pembentuk gel dan bahan pengental.

Penelitian ini dilakukan beberapa metode, yaitu penyiapan bahan, pemeriksaan karakteristik
simplisia, penapisan fitokimia, ekstraksi, fraksinasi, pemisahan, pemurnian, uji kemurnian dan
karakterisasi isolat.
Langkah awal yang dilakukan adalah penyiapan simplisia yang meliputi :

1. Determinasi tumbuhan

2. Pengumpulan bahan

3. Sortasi basah

4. Pencucian

5. Perajangan

6. Pengeringan

7. Sortasi kering

8. Penyimpanan simplisia

Setelah dilakukan penyiapan, selanjutnya harus dilakukan pemeriksaan karakteristik simplisia.


Pemeriksaan ini meliputi :

1. Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik

2. Penetapan kadar abu total

3. Penetapan kadar abu tidak larut asam

4. Penetapan kadar abu larut air

5. Penetapan susut pengeringan

6. Penetapan kadar air

7. Penetapan kadar sari larut air

8. Penetapan kadar sari larut etanol


Setelah didapat karakteristik dari simplisia Rhodymenia palmata ini, dilakukan penapisan
fitokimia yang bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam
simplisia, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang merupakan
senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam tanaman laut ini. Penapisan fitokimia
meliputi pemeriksaan golongan senyawa :

1. Alkaloid

2. Flavonoid

3. Tanin

4. Saponin

5. Kuinon

6. Sterol/triterpenoid

Tahapan selanjutnya adalah mengekstraksi simplisia. Ektraksi dilakukan untum menarik


senyawa atau zat aktif menggunakan pelarut tertentu. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah
maserasi menggunakan pelarut etil asetat yang bersipat semi polar sebanyak tiga kali maserasi
masing-masing selama tiga kali dalm waktu 24 jam. Ekstrak yang didapat kemudian dipekatkan
dengan menggunan penguap vakum putar sehingga didapat ekstrak pekat dan kemudian
dilakukan fraksinasi dengan kromatografi cair vakum (KCV). Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan dan identifikasi senyawa dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan
fase diam silica gel GF254 dalam berbagai pengembang untuk setiap fraksi yang diperoleh
menggunakan penampak bercak H2SO4 10% dalam metanol dengan disertai pemanasan kurang
lebih selama 2 menit dan pemeriksaan dibawah sinar UV 366 nm. Dari hasil pengamatan
diperoleh pengembang yang paling baik adalah dengan perbandingan n-heksana : etil asetat
(7:3).
Pemurnian senyawa dilakukan dengan kromatografi lapis tipis preparatif. Pemurnian merupakan
proses tindaklanjut dari proses pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat yang diinginkan
dengan kemurnian yang tinggi dan terpisah dari senyawa lain dan pencemar. Untuk karakterisasi
isolat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible.

Dari beberapa pemeriksaan penapisan fitokimia yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman Rhodimenia palmata(Linneaus)
Greville adalah saponin dan steroid/triterpenoid. Steroid juga terdeteksi dengan menggunakan
penampak bercak khusus Lieberman-Burchard. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
lagi, karena kemungkinan masih terdapat senyawa lainnya yang belum terdeteksi dan belum
diketahui dan pemeriksaan isolat yang telah didapat dengan menggunakan instrumen lain.

Anda mungkin juga menyukai