OLEH :
SITI KAYLA
AK.18.026
PENGERTIAN MALARIA
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang
menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupuan
kronis. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus
plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam
tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk
Anhopeles betina. Istilah malaria diambil dari dua
kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan area = udara
atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di
daerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk.
KLASIFIKASI PLASMODIUM MALARIAE
Kingdom : Protista
Phylum : Apicomplexa
Class: Aconoidasida
Order : Haemosporida
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Species : Plasmodium malariae
Siklus Hidup Anopheles
Telur
Larva (Jentik)
Pupa
Nyamuk
Siklus Hidup Plasmodium malariae
Plasmodium Malariae memiliki morfologi yang berbeda-beda pada
setiap stadiumnya. Stadium – stadium tersebut meliputi :
1. Stadium Tropozoit
Tropozoit muda ditemukan sebagai cincin kompak dalam
sel-sel yang mengandung titik James. Cincin trofozoit
tetap kompak karena mereka mengembangkan dan
menunjukkan sedikit bagian amoeboid secara umum.
Butiran kecil pigmen yang tersebar dapat dilihat dalam
mengembangkan trofozoit yang membubarkan sebagai
trofozoit yang telah jatuh. Akhir trofozoit bulat dan
konsolidasi dengan peningkatan sitoplasma
2. Stadium Skizon
Stadium skizon dari sediaan darah penderita merozoit 6-12
(rata-rata 8), tersusun simetris, pigmen coklat kekuningan.
3. Staduim gametosit
Pada gametosit matang berbentuk bulat, mengisi dua
pertiga dari sel darah merah. Sel merah sedikit diperbesar
dan dan dibintiki dan berisi pigmen yang memiliki
pengaturan yang berbeda rodlets konsentris, terutama di
pinggiran.
PATOGENESIS MALARIA
Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara
parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan
pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah
daripada koagulasi intravaskuler. Oleh karena skizogoni
menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia.
Beratnya anemi tidak sebanding dengan parasitemia
menunjukkan adanya kelainan eritrosit selain yang
mengandung parasit. Hal ini diduga akibat adanya toksin
malaria yang menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan
sebagian eritrosit pecah melalui limpa sehingga parasit
keluar. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia
mungkin karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit.
GEJALA-GEJALA PENYAKIT MALARIA
Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (Malaria proxym) secara
berurutan:
1. Periode dingin
Dimulai dengan menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering membungkus
dirinya dengan selimut atau sarung pada saat menggigil, sering seluruh badan
gemetar, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung
antara 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperature.
2. Periode Demam
Wajah penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tubuh
tetap tinggi, dapat sampai 40ºC atau lebih, penderita membuka selimutnya, respirasi
meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah- muntah dan dapat terjadi syok.
Periode ini berlangsung lebih lama dari fase dingin dapat sampai 2 jam atau lebih,
diikuti dengan keadaan berkeringat.
3. Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, penderita merasa
capek dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat dan dapat
melakukan pekerjaan biasa.
PENULARAN MALARIA
Cara penularan, apakah secara alamiah atau bukan
alamiah, juga mempengaruhi. Penularan bukan alamiah
seperti penularan malalui transfusi darah, masa
inkubasinya tergantung pada jumlah parasit yang turut
masuk bersama darah dan tingkat imunitas penerima arah.
Secara umum dapat dikatakan bahwa masa inkubasi bagi
plasmodium falciparum adalah 10 hari setelah transfusi,
plasmodium vivax setelah 16 hari dan plasmodium
malariae setelah 40 hari lebih. Masa inkubasi merupakan
rentang waktu sejak sporozoit masuk sampai
timbulnyagejala klinis yang ditandai dengan demam. Masa
inkubasi Plasmodium malariae yaitu 28-30 hari.
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN
MALARIA
Lingkungan Fisik
1 Suhu
2 Kelembaban udara
3 Angin
4 Sinar Matahari
5 arus air
Lingkungan Kimia
Beberapa species nyamuk dapat juga memanfaatkan oksigen yang terlarut (Dissolved
oxygen) melalui pernafasan kulit.
Lingkungan Biologi
Jenis tumbuhan air yang ada seperti bakau (Mangroves), ganggang dan berbagai jenis
tumbuhan lain yang dapat mempengaruhi kehidupan larva nyamuk, karena ia dapat
menghalangi sinar matahari yang masuk atau menghalangi dari serangan mahkluk hidup
lain.
Lingkungan Sosial Budaya
Faktor ini kadang- kadang besar sekali pengaruhnya dibandingkan dengan faktor
lingkungan yang lain.
PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA