Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT PENYAKIT AKIBAT PARASIT PADA MANUSIA

Parasit merupakan kelompok organisme yang hidup, berkembang biak, dan menghisap
makanan dari organisme lain yang ditumpanginya. Jadi hidup atau tidaknya suatu parasit sangat
tergantung pada tubuh inangnya. Parasit ini sangat merugikan inangnya dalam berbagai hal, dapat
menyebabkan inangnya sakit dan mengganggu proses metabolisme pada tempat yang
ditumpanginya tersebut.

Berikut ini ada 12 (dua belas) jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit pada manusia, :

1. Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium melalui nyamuk anopheles betina

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama
Anopheles. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus
menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat
menyebabkan kematian. Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang
sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Selain melalui nyamuk, penyakit malaria juga
dapat menyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ, jarum suntuk
yang sudah terkontaminasi. Ibu hamil juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya.

Penyebab

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan plasmodium. Media
utama yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi
oleh parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi
parasit tersebut. Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan
selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan
parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi
malaria.

Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:

1. Plasmodium ovale
2. Plasmodium malariae

3. Plasmodium falciparum

4. Plasmodium vivax

Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis
plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini. Selain
itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria
yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.

Gejala

Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu
sebagai berikut.

A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)

Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala,
mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat
dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.

1. Stadium dingin

Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi
terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah
yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.

2. Stadium demam

Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala
rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang
penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.

3. Stadium berkeringat

Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah
rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya
sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.

B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)


Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat
diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga
memiliki komplikasi sebagai berikut ini.

- Tidak sadarkan diri kadang hingga koma


- Sering mengigau
- Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
- Kejang-kejang
- Suhu tubuh sangat tinggi
- Dehidrasi
- Nafas cepat, sesak nafas

Penyakit malaria ini disebarkan oleh nyamuh sehingga kita harus menjaga kebersihan diri
maupun lingkungan sekita sehingga tidak ada nyamuk yang berkembang biak. Bila anda sedang
mengujungi tempat-tempat yang terkenal sebagai timbulnya penyakit malaria, minumlah obat
Klorokuin yang berfungsi untuk mencegah masuknya parasit plasmodium falciparum ke dalam
tubuh.

2. Pediculosis disebabkan oleh kutu penghisap darah,serangga dan parasit lainnya

Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut pediculus
humanus capitis pada kulit kepala. Tuma betina akan meletakkan telurnya (nits) di dekat kulit
kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang rambut dengan suatu substansi yang liat. Telur ini
akan menetas menjadi tuma muda dalam waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturitasnya dalam
tempo 2 minggu.

Cara penularan

Melalui perantara benda seperti pakaian, sisir, sikat yang dipakai bersama, wig, topi, dan
perangkat tempat tidur yang terinfeksi.

Gejala klinis
Tuma paling sering ditemukan di sepanjang bagian posterior kepala dan di belakang
telinga.
Telur tuma ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai benda yang berbentuk oval,
mengkilap dan berwarna perak yang sulit dilepas dari rambut.
Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan
untuk menghiulangkan gatal seringkali menimbulkan infeksi bakteri sekunder seperti
impetigo serta furunkulosis.
Infestasi tuma lebih sering ditemukan pada anak-anak dan orang yang berambut panjang.
Pengobatan
a) Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati infeksi
sekunder.
b) Menurut kepustakaan, pengobatan terbaik ialah secara topical dengan malathion 0,5 %
atau 1 dalam bentuk losio atau spray
caranya: malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio
malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan
sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat (serit. Pengobatan ini dapat diulang
lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur. Obat tersebut sulit didapat
c) Di Indonesia obat yang mudah didapat dan cukup efektif adalah krim gama benzene
heksaklorida (gameksan=gammexan) 1 %. Cara pemakaiannya adalah: setelah dioleskan
lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua kutu dan
telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang
sama.
d) Obat lain adalah zil benzoate 25 %, dipakai dengan cara yang sama.
e) Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, infeksi sekunder
dionati dulu dengan antibiotic sistemik dan topical. Dan kemudian disusul dengan
pemberian oabat dia atas dalambentuk shampoo. Hygiene merupakan syarat agar tidak
terjadi residif.

3. Schistosomoasis disebabkan oleh parasit Trematoda

Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing
pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala
menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan. Schistosomiasis
mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan,
Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis
pada orang :

- Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih),


- Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma
intercalatum menginfeksi usus dan hati.

Penyebab
Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang
terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam
keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di
dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui
aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa.
Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam
pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun.
Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung
kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang
menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke
dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air
bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali.
Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah
kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya
peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh
darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah
tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada
limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan.

Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala
menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium
kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang
belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan
peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).

Gejala

Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang).
Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam,
panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut
bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali
normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.

Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena ::

- Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan
pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
- Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa
atau muntah darah dalam jumlah banyak.
- Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah,
dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
- Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa
menyumbat saluran kencing.
- Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau
kelemahan otot.
Pengobatan

Untuk pengobatan, 2 sampai 3 dosis praziquantel digunakan melalui mulut lebih selama 1 hari.

Pencegahan

Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di
air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes.

4. Amebiasis disebabkan oleh Amoeba

Amebiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica.

Penyebab

Penyebabnya adalah Entamoeba histolytica. Penularan langsung terjadi melalui kontak dengan
tinja yang terinfeksi. Penyakit ini paling sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di
daerah yang derajat kesehatan lingkungannya buruk. Buah buahan dan sayuran bisa
terkontaminasi jika tumbuh di dalam tanah yang diberi pupuk kotoran manusia, atau dicuci
dengan air yang terkontaminasi pada orang yang telah mengadakan atau diolah oleh seseorang
terinfeksi. Penyakit ini juga ditemukan pada orang yang telah mengadakan perjalanan ke negara
berkembang dan pada pria homoseksual.

Gejala

Kebanyakan penderita, terutama yang tinggal di daerah beriklim sedang, tidak


menunjukkan gejala. Kadang kadang gejalanya samar samar, sehingga hampir tidak diketahui.
Gejalanya bisa berupa diare yang hilang timbul dan sembelit, banyak buang angin dan keram
perut. Bila disentuh, perut akan terasa nyeri dan tinja bisa mengandung darah serta lendir. Bisa
terjadi demam ringan dan sering terjadi penurunan berat badan dan anemia.

Pengobatan
Ini dapat diobati dengan obat anti amuba (amebisid). Pengobatan ini harus berdasarkan resep
dokter. Tinja akan diperiksa ulang dalam waktu 1,3 dan 6 bulan setelah pengobatan untuk
memastikan kesembuhan pasien.

Pencegahan

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terkena amebiasis :

- Selalu cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan air mengalir setelah buang air
besar.
- Pastikan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih.

5. Ascariasis disebabkan oleh parasit Ascaris Lumbricoides (cacing usus)

Ascariasis adalah kondisi untuk menyebut infeksi yang disebabkan cacing gelang. Cacing
gelang bersifat parasit karena menggunakan tubuh manusia sebagai inang untuk tumbuh dewasa
dan bereproduksi. Cacing dewasa dapat berukuran hingga 30 cm. Ascariasis paling banyak terjadi
pada anak-anak di daerah tropis dan subtropis, terutama pada lingkungan dengan sanitasi dan
kebersihan yang buruk.

Gejala

Kebanyakan kasus ascariasis tidak menunjukkan gejala. Sedangkan kasus infeksi berat mungkin
menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung bagian tubuh yang terpengaruh. Berikut adalah
diantaranya:

a) Paru-paru
Setelah tertelan, telur ascariasis akan menetas dalam usus kecil dan larva bermigrasi melalui
aliran darah atau sistem limfatik ke paru-paru. Pada tahap ini, penderita mungkin mengalami
tanda-tanda dan gejala yang mirip dengan asma atau pneumonia, termasuk: Batuk terus
menerus, sesak napas, dan mengi. Setelah 6 hingga 10 hari di paru-paru, larva kemudian
melanjutkan perjalanan ke tenggorokan untuk kemudian dibatukkan dan tertelan.
b) Usus
Larva tumbuh menjadi cacing dewasa di usus kecil dan terus hidup disana hingga mati. Dalam
kasus ascariasis ringan hingga sedang, infeksi pada usus akan menimbulkan gejala yaitu nyeri
perut samar, mual dan muntah, diare atau tinja berdarah. Sedangkan infeksi berat ascariasis akan
menimbulkan gejala yaitu sakit perut parah, kelelahan, muntah, berat badan.
Penyebab
Ascariasis tidak menular secara langsung dari manusia ke manusia. Untuk tertular, seseorang
harus mengalami kontak dengan tanah yang tercampur tinja yang mengandung telur cacing.
Karena anak kecil sering bermain di tanah, infeksi terjadi saat tangan yang kotor dimasukkan ke
mulut atau digunakan memegang makanan. Buah atau sayuran yang belum dicuci dan tumbuh di
tanah yang terkontaminasi juga dapat menularkan telur cacing gelang yang menyebabkan
ascariasis. Seluruh proses daur hidup cacing, mulai dari telur yang tertelan hingga telur yang
dikeluarkan melalui kototran, berlangusng sekitar dua hingga tiga bulan. Sebagai informasi,
cacing gelang bisa hidup di dalam tubuh manusia selama satu hingga dua tahun.
6. Anchilostomiasis disebabkan oleh parasit Ancylostoma Duodenale (cacing tambang)

Ankilostomiasis (infeksi cacing tambang pada manusia) adalah infeksi cacing yang
ditularkan melalui tanah yang disebabkan oleh nematoda parasit Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale. Ini adalah penyebab utama anemia dan
malnutrisi protein, melanda sebuah 740 juta orang di negara-negara berkembang dari
daerah tropis. Jumlah terbesar kasus terjadi di daerah pedesaan miskin di sub-Sahara
Afrika, Amerika Latin, Asia Tenggara dan Cina. N. americanus adalah cacing tambang
paling umum di seluruh dunia, sementara A. duodenale lebih dibatasi secara geografis.
Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan
produktifitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian,
karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah,
sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi Cacingan di Indonesia
pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang
mampu mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakit ini

Gejala

Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna


(mual, muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di
daerah masuknya cacing.

Penyebab

Cacing tambang (Nekatoria dan ankilostomia)

Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Telur cacing gelang tertelan sewaktu makan
makanan yang terkontaminasi oleh kotoran. Sedang larva cacing tambang hidup ditanah dan
masuk lewat kulit yang menyebabkan infeksi.

Hal Yang Dapat Dilakukan


- Menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, menggunakan sabun pada waktu mencuci
tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan pada waktu mandi
- Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih bahan makanan untuk
menghindari telur cacing yang mungkin ada serta biasakan memasak makanan dan minuman
- Menggunakan karbol di tempat mandi
- Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan tanah saat bekerja
dihalaman, perkebunan pertanian, pertambangan, dll
7. Enterobiasis disebabkan oleh parasit Enterobius Vermicularis (cacing kremi)

Enterobiasis atau oxyuriasis adalah penyakit akibat infeksi cacing Enterobius vermicularis atau
Oxyuris vermicularis. Disebut pula sebagai pinworm infection, atau di Indonesia dikenal sebagai
infeksi cacing kremi. Penyakit ini identik dengan anak-anak, meski tak jarang orang dewasa juga
terinfeksi.

Diagnosa

Pada pemeriksaan tinja dapat ditemukan adanya cacing dewasa. Cacing jantan dewasa setelah
kopulasi mati dan keluar bersama tinja. Sementara dengan metode Scotch adhesive tape swab,
dapat menemukan telur yang diletakkan didaerah perianal.

Gejala Klinis

Enterobiasis relatif tidak berbahaya. Gejala klinis yang paling menonjol adalah rasa gatal
(pruritus ani) mulai dari rasa gatal sampai timbul rasa nyeri. Akibat garukan akan menimbulkan
iritasi di sekitar anus, kadang sampai terjadi perdarahan dan disertai infeksi bakteri. Keadaan ini
sering terjadi pada waktu malam hari. Hal ini akan menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak
(insomnia) oleh karena rasa gatal, anak akan kurang tidur dan badannya pun menjadi lemah serta
lebih cengeng atau sensitif. cepat marah, dan gigi menggeretak. Kondisi yang tidak mengenakkan
ini membuat nafsu makan anak berkurang. Berat badannya serta merta berkurang.

Kadang-kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus halus bagian proksimal sampai ke
lambung, esofagus dan hidung sehingga menyebabkan gangguan di daerah tersebut. Cacing
sering ditemukan di apendiks (usus buntu) tetapi jarang menyebabkan appendisitis. Pada
beberapa kasus dilaporkan adanya migrasi cacing betina pada penderita wanita bisa sampai ke
vagina-rahim-akhirnya ke tuba fallopi dan menimbulkan radang saluran telur atau salpingitis.
Kondisi ini sangat berbahaya, terutama pada wanita usia subur, sebab dapat menyebabkan
kemandulan, akibat buntunya saluran tuba.

Adanya cacing dewasa pada mukosa usus akan menimbulkan iritasi dan trauma sehingga dapat
menyebabkan ulkus kecil. Jumlah cacing yang banyak dalam rektum dapat menyebabkan rectal
kolil (rasa nyeri hebat pada usus besar).
Penularan Penyakit

Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak-anak menggaruk daerah sekitar
anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari-jarinya ke dalam
mulut. Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada
orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang
terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah perianal kemudian larva masuk
lagi ke dalam tubuh (retroinfeksi) melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi
dewasa. Cara inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi

Pencegahan

Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci
tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan.

Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin.

Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:

1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.

2. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku.

3. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu.

4. Mencuci jamban setiap hari.

5. Menghindari penggarukan daerah anus.

6. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

8. Trichuriasis disebabkan oleh parasit Trichuris Trichuira (cacing cambuk)

Trichuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura. Penyakit ini
terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta
iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.

Penyebab
Penyebabnya adalah Trichuris trichiura, suatu cacing cambuk usus. Infeksi terjadi jika manusia
menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-
3 minggu. Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan
menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus. Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm.
Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.

Gejala

Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare. Infeksi yang
sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus
buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada
anak-anak atau wanita dalam masa persalinan.

Diagnosa

Pada pemeriksaan contoh tinja dengan mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang bebentuk
seperti tong.

Pengobatan

Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus. Jika diperlukan pengobatan, biasanya
diberikan mebendazol. Mebendazol< tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa
membahayakan janin yang dikandungnya.

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:

- Gunakan jamban yang bersih


- Tingkatkan kebersihan individu
- Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.
9. Taeniasis disebabkan oleh parasit Taenia Solium (cacing pita)

Taenia saginata (cacing pita daging sapi) : Cacing dewasa dapat ditemukan dalam usus manusia
penderita taeniasis, berbentuk pipih panjang seperti pita dan tubuhnya beruas-ruas (segmen).
Panjangnya rata-rata 5m bahkan bisa mencapai 25m yang terdiri atas lebih dari 1000 segmen.

Cara Penularan
Telur Taenia saginata yang dikeluarkan lewat tinja orang yang terinfeksi hanya bisa menular
kepada sapi & didalam otot sapi parasit akan berkembang menjadi Cysticercus bovis, stadium
larva dari Taenia saginata. Infeksi pada manusia terjadi karena orang tersebut memakan daging
sapi mentah atau yang dimasak tidak sempurna yang mengandung Cysticerci; di dalam usus halus
cacing menjadi dewasa & melekat dalam mukosa usus. Begitu juga infeksi Taenia solinum terjadi
karena memakan daging babi mentah atau yang dimasak kurang sempurna (measly pork) yang
mengandung cysticerci; cacing menjadi dewasa didalam intestinum.

Gejala dan Tanda

Infestasi T.saginata umumnya bersifat asimptomatik. Masa inkubasi berlangsung selama 8-10
minggu. Segmen cacing yang disebut proglotid dapat keluar dari anus secara sendiri atau bersama
tinja. Pada beberapa kasus dapat ditemukan gejala sakit perut, kolik, nausea, kelelahan dan
penurunan berat badan. Nafsu makan dapat turun, tetapi ada juga yang meningkat. Perut
menggembung dan merasa kurang nyaman akibat akumulasi gas dalam saluran pencernaan.

Gejala klinik yang ditimbulkan oleh infestasi T.solium mirip dengan T.saginata. gejala klinik
yang cukup parah dapat terjadi apabila manusia bertindak sebagai induk semang antara.
Cysticercus umumnya terbentuk pada jaringan dibawah kulit, namun dapat pula terbentuk di otak
dan mata. Apabila terbentuk diota, gejala klinik yang timbul berupa kelumpuhan, epilepsi,
bahakan dapat bersifat fatal. Gejala epilepsi akibat cysticercus terbentuk diotak pernah dilaporkan
di Papua.

Pengobatan

Pengobatan pada hakekatnya sama untuk semua cacing pita manusia. Untuk mencapai
penyembuhan sempurna. Scolexnya harus dikeluarkan. Maka untuk memeriksa hasil pengobatan,
pencarian teliti daripada scolex dalam tinja harus dilakukan. Bila scolex tidak ditemukan, perlu
ditunggu 3 bulan untuk memastikan apakah penderita sudah tidak mengeluarkan proglotid atau
telur lagi (Brotowidjoyo, 1987).

Pencegahan
a) Mencegah terjadinya pencemaran/kontaminasi tinja terhadap tanah, air, makanan &
pakan ternak dengan cara mencegah penggunaan air limbah untuk irigasi
b) Memasak daging sapi atau daging babi secara sempurna.
c) Daging sapi atau daging babi yang dibekukan pada suhu di bawah minus 5oC (23oF)
selama lebih dari 4 hari dapat membunuh cysticerci.
d) Jauhkan ternak babi kontak dengan jamban & kotoran manusia.
10. Strongiloiddiasis disebabkan oleh parasit strongiloides stercoralis (cacing benang)

Jenis cacing ini membahayakan bagi bayi karena dapat ditularkan melalui ASI.
Strongyloides stercoralis hidup pada daerah beriklim tropis dan subtropis. Hanya cacing betina
dari jenis cacing ini yang hidup sebagai parasit di usus manusia, terutama di duodenum dan
yeyunum. Telurnya menetas di kelenjar usus, kemudian keluar bersama feces dalam bentuk larva
rhabditiform. Larva ini akan berubah menjadi larva filariform apabila sudah berada di tanah.
Namun demikian, larva filariform bisa juga terbentuk di dalam usus sehingga terjadi infeksi yang
disebut autoinfeksi interna. Ada tiga tipe strongiloiddiasis (nama penyakit yang disebabkan
Strongyloides stercoralis,-red) yaitu tipe ringan, tipe sedang, dan tipe berat. Tipe ringan tidak
memberikan gejala apa-apa. Pada tipe sedang, dapat menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan, umumnya gejala di usus. Jika sudah pada tipe atau infeksi berat, penderita
mengalami gangguan hampir di seluruh sistem tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian.

11. Trichinosis disebabkan oleh parasit trichinella spiralis (cacing otot)

Trichinosis adalah penyakit yang disebabkan oleh larva cacing Trichinela spiralis. Cacing
dewasanya hidup dalam usus mamalia dan larvanya dalam jaringan otot hospes yang sama.
Hewan yang rentan adalah babi, tikus, beruang dan manusia. Sapi, domba, kambing kurang
rentan.

Cara Penularan

Babi terinfeksi akibat makan tikus yang menderita trichinosis. Disamping itu tinja tikuspun dapat
infektif apabila tikus makan daging yang mengkista dan larvanya dikeluarkan dalam keadaan
tidak tercerna. Selain itu babi juga dapat sebagai sumber infeksi bagi babi lain. Babi tertular
biasanya bila diberikan makanan dari sisa restoran yang tercemar daging babi yang mengandung
lava infektif.

Gejala Klinis

Gejala klinis ditimbulkan dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:

Jumlah cacing, besar dan umur hewan, otot yang diserang, daya tahan tubuh hewan dan adanya
penyakit lain. Gejala yang patogenitas adanya larva pada alat-alat pernapasan yang dapat
melumpuhkan alat pernapasan. Gejala yang jelas (manusia) adalah diare, sakit otot, suara parau,
oedema pada dahi dan tuli, cacing ini memproduksi zat racun yang sangat berbahaya pada hewan.
Penyakit ini bersifat zoonosis, berbahaya bagi manusia pemakan daging babi. Cacing dewasa
pada usus dapat menimbulkan iritasi dan menyebabkan enteritis.

Pencegahan
A) Memutuskan siklus hidup
a. Pengobatan penderita
b. Bahan makanan untuk babi yang berasal dari sisa dapur dan RPH harus dimasak terlebih
dahulu.
c. Pemeliharaan ternak secara intensif dan higiene
d. Meniadakan tikus yang berkeliaran di RPH dan kandang babi
B) Pengawasan terhadap ternak potongan, terutama didaerah tertular
C) Memasak daging dengan sempurna dengan suhu paling sedikit 65,6 C
D) RPH harus dilengkapi dengan kamar pendingin hal ini untuk pencegahan kiste terhadap
konsumen. Kiste pada tempratur-27 C selama 36 jam akan mati.

E) Filariasis disebabkan oleh parasit Brugia Malayi (cacing filaria)

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit
nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka
berkembanglah menjadi penyakit tersebut. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan
dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang
mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan
bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat
pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami
penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika.
Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).

Penularan

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular
sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada
saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk
dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat
menular dengan sangat cepat.

Tanda dan Gejala

Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-kanak, dimana
dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya.

Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :

- Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi
setelah bekerja berat
- Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
- Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal
kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
- Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah
dan mengeluarkan nanah serta darah
- Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema)

Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap
(elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Penanganan dan Pengobatan

Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi
parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat
ditekan dan dikurangi. Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat
filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan
mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang
mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang
bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik. Dietilkarbamasin tidak dapat
dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat,
mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui,
dan penderita sakit berat atau dalam keadaan lemah.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak
terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti
tindakan operasi.

Pencegahan

Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan
mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat
lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan
warga sekitarnya. Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk
memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal
terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai