Anda di halaman 1dari 9

I.

Pengertian Evolusi

Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur


dalam jangka waktu yang lama dimana sesuatu berubah
menjadi bentuk lain menjadi lebih kompleks atau lebih rumit
ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik. Evolusi juga
berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Walaupun mengenai evolusi tumbuhan tidak ada bukti fosil
secara langsung, tetapi diduga dimulai pada periode Pra
Kambrium sebelum era Paleozoic,saat laut bertemu daratan
alga hijau telah mengembangkan ciri-ciri yang memungkinkan
bertahan hidup dalam periode kekeringan yang sebentar-
sebentar.
AWAL MULA TUMBUHAN BERBIJI (Spermatophyta) :
Awal mula tumbuhan darat dikarenakan adanya
tumbuhan air yang disebut alga hijau. Bukti adanya
tumbuhan tertua ini dilihat adanya tumbuhan yang
berusia 450 tahun menyerupai tumbuhan lumut
saat ini. Selama beberapa tahung berkembangnya
tumbuhan ini dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu
1. Tumbuhan lumut
2. Tumbuhan berpembuluh atau paku. Tumbuhan
ini telah memiliki jaringan xylem dan floem yang
membentuk akar tumbuhan tegak
Pada tumbuhan berbiji, biji menggantikan
spora sebagai cara utama penyebaran
keturunan. Pada briofita dan tumbuhan
vaskulet tak berbiji, spora yang dihasilkan oleh
sporofit merupakan tahapan resisten dalam
siklus hidup, yang dapat bertahan pada
lingkungan yang tidak menguntungkan
GIMNOSPERMAE
Gimnospermae berarti tumbuhan tesebut
memiliki struktur biji telanjang atau biji
terbuka tidak memiliki ruangan pembungkus
atau ovarium tempat biji angiospermaee
berkembang. Di antara dua kelompok
tumbuhan berbiji, Gimnospermae terlihat
dalam catatan fosil jauh lebih awal
dibandingkan angiospermae.
Tumbuhan Gimnospermae memiliki empat
divisi, yaitu Cycadophyta, Ginkophyta,
Gnetophyta dan Coniferophyta. Sikad, (divisi
Cycadophyta) menyerupai palem, namun
bukan palem sejati, yang merupakan
tumbuhan berbunga. Karena merupakan
Gimnospermae, sikad, memiliki biji terbuka
yang terdapat dalam sporofit, yaitu daun yang
terspesialisasi untuk reproduksi.
ANGIOSPERMAE
Angiospermae atau tumbuhan berbunga, sejauh ini merupakan
tumbuhan yang paling beraneka ragam dan secara geografis
paling tersebar luas. Sekarang dikenal sekitar 250.000 spesies
Angiospermae, dibandingkan dengan Gimnospermaee yang
dikenali sebanyak 720 spesies. Keberadaan angispermae lebih
banyak dibandingkan dengan Gymnospermae, hal ini
disebabkan karena angiospermae lebih menarik memiliki bunga
dan sebagian juga memiliki bunga yang akan menarik perhatian
lebah, kupu-kupu ataupun hewan lain yang dapat membantu
proses penyerbukan tanaman tersebut
Siklus Hidup Angiospermae
Angiospermae bersama dengan semua tumbuhan berbiji. Bunga
sporofit menghasilkan mikrospora yang membentuk gametofit
jantan dan megaspora membentuk gametofit betina. Gametofit
jantan yang belum dewasa adalah butir serbuk sari(pollen grain),
yang berkembang di kepala sari pada benang sari. Masing-
masing butir serbuk sari memiliki dua sel haploid. Bakal biji
(ovule), yang berkembang salam ovarium, mengandung
gametofit betina, yang disebut kantung embrio (embryo sac).
Pada sebagian besar Angiospermae, megaspora membelah tiga
kali untuk membentuk delapan nukleus haploid dalam tujuh sel
(sel tengah yang besar mengandung dua nucleus haploid).
ASAL MULA MORFOLOGI TUMBUHAN BERBIJI

Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang


mempelajari organ tumbuhan baik bentuk, ukuran
dan fungsinya. Menurut Tjitrosoepomo (1990: 2)
menurut defenisinya, morfologi tumbuhan tidak
hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh
tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk
menentukan apakah fungsinya masing-masing
bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, selanjutnya
juga berusaha mengetahui dari mana asal bentuk
dan susunan tubuh yang demikian tadi.

Anda mungkin juga menyukai