A. Tujuan
Mengetahui peranan protista yang menguntungkan maupun merugikan dalam kehidupan
sehari-hari
B. Cara kerja
1. Siswa mengamati gambar berbagai produk dari algae yang menguntungkan
2. Mendiskusikan peran protista yang menguntungkan berdasarkan studi literatur
3. Siswa membaca artikel penyakit malaria, penyakit disentri
4. Mendiskusikan (pengertian, gejala, cara penularan, dan cara penanggulangan) dari
masing masing penyakit
5. Tuliskan hasil diskusi pada lembar kerja
C. Lembar Diskusi
Amati gambar pada tabel di bawah ini dengan cermat!
No Algae Produk
1. Chlorophyta
2. Rhodophyta
3. Phaeophyta
Artikel 1
Malaria kembali memakan korban. Dalam dua minggu terakhir Pulau Sabu dan Pulau
Semau menjadi saksi mengganasnya penyakit yang telah berumur ribuan tahun ini. Tercatat,
tidak kurang dari 1.730 orang Sabu (Pos Kupang 06/05) dan 556 orang Semau (Pos Kupang
05/05) positif malaria. Dari jumlah ini sedikitnya delapan bocah di Desa Uitiuana, Kecamatan
Semau, akhirnya menyerahkan nyawanya direnggut keganasan penyakit ini. Penyakit malaria
tidak hanya menjadi masalah Kabupaten
Kupang. Penyakit ini merupakan salah satu
masalah kesehatan yang utama di seluruh
dunia. Penyakit ini menyerang sedikitnya
350-500 juta orang setiap tahunnya dan
menyebabkan sekitar 1 juta orang meninggal
setiap tahunnya. Diperkirakan masih
ada sekitar 3,2 miliar orang hidup di daerah
endemis malaria.
Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam,menggigil,
nyeri otot persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual, muntah, batuk dan diare.
Gejala khas malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan berkeringat yang terjadi
berulang ulang. Pengulangan bisa berlangsung tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali
terggantung jenis malaria yang menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat
rusaknya sel darah merah dan sel hati. Infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan
gejala sebagai berikut : menggigil, demam tinggi, berkeringat secara berlebihan seiring
menurunnya suhu tubuh, mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise).
Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria
adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya
lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah ke
pemukiman manusia. Di daerah pantai, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-
musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol. Malaria juga
sulit diberantas karena keberadaan nyamuk itu sendiri yang mencapai ratusan spesies. Tidak
kurang dari 400 jenis nyamuk anopheles hidup di muka bumi. Dari jumlah ini, “hanya” 80
jenis yang dapat menularkan malaria. Indonesia memiliki sekurang-kurangnya 20 jenis
anopheles; dimana 9 spesies di antaranya ditemukan di daerah NTT.
Cara terakhir untuk mengontrol malaria secara mudah dan murah adalah upaya
proteksi diri dan keluarga terhadap gigitan nyamuk malaria. Biasakanlah tidur memakai
kelamnu atau dengan memakai kain lengan panjang dan berupaya menghindarkan diri dari
kontak langsung dengan nyamuk. Bebaskan rumah dan tempat tinggal kita dari genangan air
atau tutuplah tempat-tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Sumber :
file:///E:/MEDIA%20PROTISTA%20PART%203/REVISI%20MEDIA%20PART%203/Mal
aria,%20pembunuh%20terbesar%20sepanjang%20abad%20_%20Penyakit%20Menular%20
&%20Kualitas%20Lingkungan.htm
Disentri
Disentri merupakan suatu peradangan yang terjadi di usus
besar. Gejalanya adalah buang air besar yang sering dan disertai
dengan lendir dan juga darah. Anak-anak yang menderita disentri
bisa buang air besar sangat sering dengan tinja yang cair dan
encer sampai lebih dali sepuluh kali sehari. Bahkan bisa hingga
20-30 kali dalam sehari. Penyebab penyakit disentri bisa
dibedakan menjadi dua:
1. Disentri amuba yang disebabkan oleh infeksi parasit
bernama Entamoeba hystolitica.
2. Disentri basiler yang disebabkan oleh bakteri shigella.
Biasanya bakteri dan parasit menular melalui makanan dan air yang tercemar atau melalui
alat yang hinggap pada makanan. Apabila sudah terserang penyakit disentri, maka harus segera
ditangani supaya penderita tidak mengalami dehidrasi. Sama halnya seperti penanganan diare, untuk
mencegah supaya tubuh tidak mengalami dehidrasi maka yang dapat kita lakukan adalah memberikan
oralit. Jika mencoba mengobati sendiri dalam 2-3 hari tidak sembuh,maka segera datang menemui
dokter karena seseorang akan lebih mudah jatuh dalam keadaan dehidrasi.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Disentri merupakan penyakit
yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan, Maka mulailah untuk memperhatikan kebersihan
lingkungan, tubuh dan tempat tinggal. membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan,
membuang sampah pada tempatnya, dan menghindarkan makanan makanan dari tempat terbuka
supaya tidak ada debu maupun lalat yang hinggap. Biasanya disentri terjadi pada pemukiman padat
penduduk yang kebersihannya tidak terjaga. Sering muncul pada musim hujan. Disentri juga bisa
menjadi wabah. Untuk itu diperlukan kerja sama yang baik bagi masyarakat untuk bertanggung jawab
menjaga lingkungan.