Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN SAMPAH MENGGUNAKAN SISTEM REUSE

DISUSUN OLEH :

REGULER 2 SEMESTER 4

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG


PRODI D-III SANITASI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya yang telah
memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah yang
membahas tentang Pengelolaan Sampah Plastik dengan Sistem Reuse pada mata kuliah
Pengelolaan Sampah yang dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan terselesaikannya
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengelolaan
Sampah yang penuh kesabaran dan perhatian dalam memberikan bimbingan sehingga
makalah ini terselesaikan dengan baik dan juga seluruh teman-teman yang telah banyak
membantu serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.

Dalam makalah ini disadari penulis masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan, khususnya mahasiswa dan
mahasiswi dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan.

Bandar Lampung, 28 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah Plastik................................................................. 3


B. Dampak Sampah Plastik .................................................................... 4
C. Pengelolaan Sampah .......................................................................... 5
D. Pengelolaan Sampah Plastik menggunakan Sistem Reuse .................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai
dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat, ringan
dan stabil. Namun plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang
terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai. Dari data survei salah satu akun
“greenliving” yang dipostkan di media massa online, jika dalam satu hari saja jumlah sampah
yang dihasilkan per individu sebanyak 9 plastik, 3 styrofoam dan 1 kemasan botol sekali
pakai, dengan asumsi sekitar 228 juta penduduk di Indonesia. Maka dalam sehari indonesia
menghasilkan 2.052.000.000 kantong plastik, 684 juta styrofoam dan 228 kemasan botol
sekali pakai. (Sumber : member detikforum.com / greenliving).Pada umumnya sampah plastik
sekali pakai akan dibakar mengingat sampah plastik sekali pakai sangat sulit terurai. Kantong
plastik membutuhkan waktu sekitar 10-12 tahun untuk dapat terurai dan 500 tahun bagi
styrofoam untuk dapat terurai dengan baik. Penanganan sampah plastik sekali pakai ini belum
menemui titik yang sempurna yang dapat menjaga kelestarian dan kelangsungan bumi. Saat
sampah dibakar, gas karbondioksida akan memacu timbulnya efek rumah kaca dan juga
merusak lapisan bumi atau ozon serta dapat memicu sel kanker bagi kesehatan. Jumlah satu
ton sampah plastik sekali pakai yang dibakar akan menghasilkan jumlah karbondioksida yang
sama yakni satu ton, jika satu ton.

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahanbahan kimia
yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk
diuraikan secara alami. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di
Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.
Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan
kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak
langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah

1
digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik
menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Perlu adanya alternatif proses daur ulang yang
lebih menjanjikan dan berprospek ke depan. Salah satunya mengonversi sampah plastik
menjadi minyak menggunakan sistem pirolisis. Hal ini bisa dilakukan karena pada dasarnya
plastic berasal dari minyak bumi, sehingga tinggal dikembalikan ke bentuk semula. Selain itu
plastik juga mempunyai nilai kalor cukup tinggi, setara dengan bahan bakar fosil seperti
bensin dan solar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sampah plastik?
2. Dampak apakah yang dapat ditimbulkan akibat dari pencemaran sampah/limbah plastil?
3. Bagaimana pengelolaan sampah itu dilakukan?
4. Bagaimanakah pengelolaan sampah plastik dengan meggunakan system Reuse diterapkan?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang penegrtian dari sampah plastik
2. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran dari sampah plastik di
lingkungan
3. Mengetahui cara pengelolaan sampah yang ada di lingkungan
4. Mengetahui pengelolaan sampah plastic meggunakan system Reuse

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah Plastik


Plastik merupakan sebuah istilah untuk bahan yang umumnya berbahan baku polimer,
istilah ini mewakili banyak jenis – jenis polimer yang ada, sehingga perlu diketahui jenis
yang mana yang paling sering digunakkan oleh masyarakat dan kemudian dibuang dan apa
dampak dari penumpukan sampah jenis ini.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahanbahan kimia
yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk
diuraikan secara alami. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di
Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup
kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan
menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma
setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang
plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
Penggunaan plastik di seluruh dunia semakin populer dari tahun ke tahun. Limbah plastik
yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan lingkungan yang sedang marak akhir-
akhir ini, yaitu pemanasan global dan kerusakan ekosistem. Plastik tidak mudah terurai
secara alami sehingga menimbulkan penumpukan sampah plastik dan mencemari
lingkungan hidup. Selain itu, dalam pemrosesan plastik digunakan minyak bumi yang saat
ini di dunia sedang krisis dan sulit untuk diperbaharui. Kondisi ini menyebabkan
penggunaan plastik dibatasi sekarang ini untuk mencegah meluasnya persoalan lingkungan
dan kesehatan. Sampah plastik sulit didegradasi oleh mikroorganisme pengurai di
lingkungan. Plastik yang berbentuk lembaran dan dibuang sembarangan dapat menutup
permukaan tanah sehingga aerasi tanah tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu, sampah
plastik umumnya dihancurkan atau dimusnahkan dengan cara pembakaran. Namun, asap

3
produk pembakaran tersebut mengandung gas-gas beracun seperti hydrogen sianida (HCN)
dan karbon monoksida (CO) sehingga dapat mengancam kesehatan makhluk hidup.

B. Dampak Sampah Plastik

1. Dampak Terhadap Kesehatan


Tempat dan pengelolaan sampah plastik yang kurang memadai (pembuangan limbah
sampah yang tidak terkontrol) adalah sebuah tempat yang cocok untuk beberapa
organisme dan menarik bagi bermacam jenis binatang seperti, lalat dan anjing yang
menjangkit penyakit. Potensi Dari bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut yaitu :

a) Penyakit suatu diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan sangat cepat disebabkan
virus yang ada dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat bisa bercampur dengan
air minum. Sakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
sangat cepat.

b) Penyebab dari jamur dapat juga menyebar luas (misalnya jamur kulit).

c) Penularan yang dapat menyebar dari melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dapat dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk kedalam suatu pencernakan binatang ternak melalui makanannya.

2. Dampak Terhadap Lingkungan Sekitar


a) Cairan dari rembesan sampah ini yang masuk kedalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai jenis suatuorganisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesien akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya suatu ekosistem
perairan biologis.
b) Penguraian suatu sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan suatu asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau yang kurang sedap, gas
ini pada konsentrasi tinggi bisa dapat meledak.

3. Dampak Terhadap Keadaan Sosial Serta Ekonomi


Dampak-dampak tersebut terdapat dibawah ini adalah sebagai berikut :

4
a) Pengelolaan suatu sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal yang penting disini adalah meningkatnya pembiayaan
(untuk mengobati sebuah kerumah sakit).

b) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan suatu sampah yang tidak

memadai, seperti tingginya suatu biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan limbah sampah kurang atau tidak efisien.

c) Orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan raya. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering untuk dibersihkan dan diperbaiki.

C. Pengelolaan Sampah

Sampah plastik dari penggunaannya sehari-hari tidak akan menjadi masalah apabila
dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan benar. Terdapat beberapa metode untuk
mengelola sampah plastik di antaranya, yaitu pemilahan sampah dan 3R (Reuse, Reduce,
Recycle).
a. Pemilahan sampah
Pemilahan sampah merupakan upaya untuk memisahkan sampah yang heterogen menurut
jenis atau kelompoknya masing-masing supaya menjadi homogen. Kegiatan ini diawalin
dari pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan melalui
organisasi pengelolaan lngkungan sehingga dapat tercapai tujuan atau sasaran yang
ditetapkan. Pada beberapa tempat yang menyediakan tempat pemilahan sampah, terdapat
3-4 kode yang diberikan, yaitu sampah organik, sampah plastik, serta sampah kaleng dan
botol. Sampah-sampah yang sudah dipilah tersebut akan memudahkan pemilahan sampah
di TPA nantinya sehingga dapat didaur ulang.
b. 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
merupakan suatu metode yang terdiri atas 3 opsi, yaitu:
 Reuse (menggunakan kembali)
Kegiatan penggunaan kembali limbah plastik yang masih bisa digunakan untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainnya.
 Reduce (mengurangi)

5
Yaitu mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah atau meminimalisir
sampah.
 Recycle (mendaur ulang)
mendaur ulang sampah sampah menjadi barang – barang baru.

Melalui Program pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)
memfasilitasi masyarakat dikawasan permukiman padat diperkotaan dibeberapa kota di
Indonesia untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang sesuai dengan pilihan dan
kondisi lingkungan sekitar mereka. Konsep pengelolaan persampahan ini diharapkan
dapat berjalan dengan baik. Kebijakaan Pengelolaan Persampahan ini dimaksudkan untuk
pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Pemerintah serta masyarakat yang
menerima manfaat (KSM/ kelompok swadaya masyarakat) melakukan kegiatan
pengurang sampah dari sumbernya, kemudian mengelola sampah di TPS 3R yang telah di
bangun Pemerintah Pusat. Diharapkan peran serta masyarakat dapat mewujudkan
harapan Dunia Internasional dan Pemerintah Indonesia, kemudian mendorong
perekonomian disektor pemanfaatan limbah rumah tangga.

 Pendekatan Program TPS 3R


Kepanjangan dari TPS 3R adalah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan
Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang) Pendekatan pengelolaan 3R mulai
dari menjemput sampah dari tiap rumah, pemilah sampah, pengelolaan sampah
organik akan dijadikan kompos. Tujuannya program ini pemerintah memberikan
sarana kepada masyarakat dikawasan permukiman padat diperkotaan yang ingin
melaksanakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang sesuai dengan pilihan
dan kondisi lingkungan sekitar mereka. TPS 3R Berbasis masyarakat merupakan salah
satu penyelenggaraan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan dengan metode
pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui :
 Keberpihakan pada masyarakat berpenghasilan rendah maupun tinggi, baik
dalam proses maupun pemanfaatan hasil, ditujukan kepada masyarakat yang ada
dipermukiman perkotaan.

6
 Otonomi dan Desentralisasi Masyarakat memperoleh kepercayaan dan
kesempatan yang luas dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pemanfaatan, dan pengelolaan prasarana dan sarana TPS 3R terbangun.
 Partisipatif, dimana masyarakat dilibatkan langsung secara aktif dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, dan pengelolaan TPS 3R.
 Keswadayaan, dimana masyarakat menjadi faktor pendorong utama keberhasilan
kegiatan, baik perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, pengelolaan,
dan pemeliharaan prasarana dan sarana TPS 3R terbangun.

D. Pengelolaan Sampah Plastik Melalui Sistem Reuse

Reuse adalah upaya penanganan sampah dengan menggunakan kembali sampah yang
telah digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Sedapat mungkin kita
menggunakan kembali bahan-bahan yang masih memungkinkan untuk dipakai lagi. Contoh
kegiatan reuse mirip dengan reduce sampah, karena memang keduanya bisa dikategorikan
sebagai tindakan preventif agar tidak menghasilkan sampah lebih banyak.
Dibawah ini adalah beberapa penggelolaan sampah plastik dengan prinsip reuse yang
sudah diaplikasikan secara nyata :
 Botol bekas seperti bekas minum-minuman sebagai tempat menanam bunga/vas bunga
 Pakailah kembali wadah ataupun kemasan yang sudah kosong sebagai fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya. Misalnya saja botol bekas minuman dimanfaatkan kembali
menjadi tempat minyak goreng.
 Wadah bekas bungkus detergen dapat digunakan kembali sebagai tempat menanam
tanaman.
 Ember rusak dapat digunakan menjadi tempat sampah

Salah satu tips mempraktekkan Reuse adalah dengan membawa botol minum sendiri yang
bisa diisi ulang, dari pada membeli air kemasan yang sekali pakai. Biasakan juga membeli
makanan dengan membawa wadah sendiri dari pada dibungkus dengan styrofoam atau
kertas dan dibawa dengan plastik, bayangkan berapa sampah yang sudah dihasilkan.karena
cara cara tersebuatlah yan dapat digunakan untuk mengurangi gaya hidup masyrakat yang

7
cenderung memlih cara instan dalam melakukan kegiatan.

Contoh pemanfaatan kembali botol plastik

 Penerapan pada Pemanfaatan Kembali Sampah Plastik


 Pemanfaatan limbah sebagai bahan kreasi
Gelas plastik merupakan tempat air minum yang terbuat dari bahan multiguna yang
banyak dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Plastik juga sudah banyak diwujudkan
dalam bentuk busana, walaupun dalam presentasi kecil, contohnya seperti mantel, jas
hujan, tas, aksesoris dan lain – lain. Hiasan dan korsase (dari plastik) akan
memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas plastik.

Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik seharusnya bernilai ekonomis
tinggi.Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama terutama
dalam mengecat gelas plastik sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi
salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut.Selain pemasangan hiasan gelas
plastik.pada busana, kesulitan yang tampak terdapat pula pada pemeliharaan busana
kreasi baru ini, selain ketelitian dengan penyimpananya diruang yang longgar/tidak
sempit, menghindari udara lembab dan panas, serta secara periodik dikeluarkan guna
diangin-anginkan menjadi kaharusan untuk pemeliharaan busana. Selain itu, bahan
baku limbah yang digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak

8
dipakai lagi mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang
kecil.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwasaanya sampah plastik merupakan salah satu masalah
lingkungan berskala global. Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun
dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan dan sulit diuraikan secara
alami. Oleh karena itu, salah satu cara pengelolaan sampah plastik adalah dengan
menggunkaa sistem Reuse (menggunakan kembali) limbah plastik yang masih bisa
digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Sehingga dapat mengurangi
tumpukan sampah plastik yang ada di lingkungan dan meminimalisir faktor resiko yang ada.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www,scribd.com/doc/19229978/tulisan-bektihadini Subekti Sri. 2013. Pengelolaan Sampah


Rumah Tangga 3R berbasis Masyarakat Pendahuluan.
Budiasih, Kun. 2010. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah yang Baik. Universitas
Negeri Yogyakarta.
https://www.researchgate.net/publication/348352163_Pengelolaan_Sampah_Plastik
https://www.pulokambing.com/tps-3r-tempat-pengelolaan-sampah-reuse-reduce-recycle/
http://www.kantongsampah.com/2019/06/upaya-mengurangi-sampah-dengan-sistem.htm
http://blogs.tenangjaya.co.id/2014/05/pengelolaan-limbah-dengan-metode-reuse.html

11

Anda mungkin juga menyukai