Anda di halaman 1dari 10

REMEDIASI TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah :Penyehatan Tanah
Dosen pengampu : Catur Puspawati, ST. MKM.

Disusun Oleh
Kelompok 11 :
Puteri Ullyana Saragih P21345119059
Qorry Afifah P21345119061
Revalina Norviatinnisa P21345119068
Rimadhian Aulia Riswi P21345119070

KELAS 2D3B
PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKKES KEMENKES JAKARTA II
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Penyehatan Tanah yang berjudul Remediasi Tanah dengan baik dan tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kami
bisa mengaplikasikannya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penyehatan Tanah.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta
dalam pembuatan makalah ini.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak yang harus
diperbaiki, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.

Jakarta, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Remediasi Tanah........................................................................................3

2.2 Jenis Remediasi Tanah.................................................................................................3

2.3 Manfaat Remediasi Tanah............................................................................................4

BAB III PENUTUP...................................................................................................................5


3.1 Kesimpulan...................................................................................................................5

3.2 Saran.............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan kita sedang terancam. Secara mengejutkan udara yang kita hirup, air
yang kita minum dan tanah yang kita andalkan untuk menanam bahan makanan telah
terkontaminasi secara langsung oleh hasil aktivitas manusia. Polusi dari sampah industri
seperti tumpahan bahan kimia, produk rumah tangga dan peptisida telah menyebabkan
kontaminasi pada lingkungan. Bertambahnya jumlah bahan kimia beracun menyebabkan
ancaman bagi kesehatan lingkungan dan organisme hidup yang ada di dalamnya.
Perkembangan pembangunan di Indonesia khususnya bidang industri, senantiasa
meningkatkan kemakmuran dan dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat kita.
Namun di lain pihak, perkembangan industri memiliki dampak terhadap
meningkatnya kuantitas dan kualitas limbah yang dihasilkan termasuk di dalamnya adalah
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Bila tidak ditangani dengan baik dan benar,
limbah B3 akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran atau polusi
bukanlah merupakan hal baru, bahkan tidak sedikit dari kita yang sudah memahami pengaruh
yang ditimbulkan oleh pencemaran atau polusi lingkungan terhadap kelangsungan dan
keseimbangan ekosistem. Polusi dapat didefinisikan sebagai kontaminasi lingkungan oleh
bahan- bahan yang dapat mengganggu kesehatan manusia, kualitas kehidupan, dan juga
fungsi alami dari ekosistem.
Walaupun pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh proses alami, aktivitas
manusia yang notabene-nya sebagai pengguna lingkungan adalah sangat dominan sebagai
penyebabnya, baik yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak. Berdasarkan kemampuan
terdegradasinya di lingkungan, polutan digolongkan atas dua golongan :
1. Polutan yang mudah terdegradasi (biodegradable pollutant), yaitu bahan seperti
sampah yang mudah terdegradasi di lingkungan
2. Polutan yang sukar terdegradasi atau lambat sekali terdegradasi (nondegradable
pollutant), dapat menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Bahan polutan
yang banyak dibuang ke lingkungan terdiri dari bahan pelarut (kloroform,
karbontetraklorida), pestisida (DDT, lindane), herbisida (aroklor, antrazin, 2,4-D),
fungisida (pentaklorofenol), insektisida (organofosfat) dan lainnya

1
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Untuk mengatasi limbah (khususnya limbah B3)
dapat digunakan metode biologis sebagai alternatif yang aman, karena polutan yang mudah
terdegradasi dapat diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang tidak berbahaya
seperti CO2 dan H2O. Cara biologis atau biodegradasi oleh mikroorganisme, merupakan
salah satu cara yang tepat, efektif dan hampir tidak ada pengaruh sampingan pada
lingkungan. Hal ini dikarenakan tidak menghasilkan racun ataupun blooming (peledakan
jumlah bakteri). Mikroorganisme akan mati seiring dengan habisnya polutan dilokasi
kontaminan tersebut.
Hanya bioteknologi yang dipertimbangkan untuk menjadi kunci dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan manusia. Bioteknologi juga menjadi peralatan yang bagus
untuk pembelajaran atau perbaikan terhadap buruknya kesehatan akibat polusi lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian remediasi tanah?
2. Apa saja jenis-jenis remediasi tanah ?
3. Apa manfaat remediasi tanah?

1.3 Tujuan
Dalam mempelajari Remediasi Tanah, bertujuan untuk ;
1. Mengetahui apa itu remediasi tanah,
2. Mengetahui apa saja jenis remediasi tanah,
3. Mengetahui apa manfaat dari remediasi tanah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remediasi Tanah


Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yangtercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ(atau off-site).
Pembersihanon-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan inilebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari phytoremediasi dan bioremediasi.
Bioremediasi adalah salah satu teknologi alternatif untuk mengatasimasalah
lingkungan dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme.Mikroorganisme yang
dimaksud adalah khamir, fungi (mycoremediasi), yeast,alga dan bakteri yang berfungsi
sebagai agen bioremediator. Selain denganmemanfaatkan mikroorganisme, bioremediasi
juga dapat pula memanfaatkantanaman air. Tanaman air memiliki kemampuan secara
umum untuk menetralisir komponen-komponen tertentu di dalam perairan dan sangat
bermanfaatdalam proses pengolahan limbah cair (misalnya menyingkirkan kelebihan nutr
ien, logam dan bakteri patogen). Penggunaan tumbuhan ini biasa dikenal denganistilah
fitoremediasi.Bioremediasi juga dapat dikatakan sebagai proses penguraian
limbahorganik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali.
Fitoremediasi (Phytoremediation) merupakan suatu sistim dimanatanaman tertentu
yang bekerjasama dengan micro-organisme dalam media (tanah,koral dan air) dapat
mengubah zat kontaminan (pencemar / polutan) menjadikurang atau tidak berbahaya
bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi.

2.2 Jenis Remediasi Tanah


a. Remediasi In-Situ
Disebut juga remediasi ON SITE, adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah
yang dilakukan langsung di lokasi. Metode pembersihan ini berlangsung dengan cara

3
pembersihan, kemudian injeksi atau venting dan kemudian bioremediasi. Remediasi
In-Situ ini dianggap lebih murah juga mudah ketimbang Remediasi Ex-Situ.
Pembersihan on-site adalah pembersihan tanah yang tercemar ditempat atau dilokasi
tanah yang tercemar berada. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah.
Adapun aktivitas yang dilakukan terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
1) Pembersihan yaitu melakukan pembersihan bahan-bahan pencemar tanah seperti
mengangkat barang-barang yang mencemari tanah seperti plastik, sampah organik
yang menumpuk, tumpukan bongkahan bangunan dll. Dengan dibersihan bahan-
bahan tersebut tanah akan dapat dimanfaatkan kembali untuk aktifitas seperti sebelum
tercemar.
2) Injeksi yaitu dengan memasukkan bahan tertentu yang dapat menetralkan bahan
pencemar. Untuk menetralkan tanah yang terlalu asam maka dimasukkan bahan
penetral keasaman tanah dengan menambahkan kapur tohor yang akan mengurangi
keasaman tanah. Bila tanah terlalu basa maka perlu ditamabahkan bahan penurun
kebasaan dengan menambah abu, kompos dan lain-lain
3) Bioremediasi yaitu dengan menambahkan mikroorganisme yang berfungsi untuk
melakukan biodegradasi unsur-unsur pencemar tanah. Dengan penambahan
mikroorganisme akan mempebaiki kualitas tanah. Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yangtercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Kelebihan in situ yaitu mengurangi gangguan terhadap lokasi, pengolahan
pencemaran yang lebih dalam, kontak yang minimal dengan cemaran volatil dan
tentunya sangat mengurangi biaya transpor meliputi ijin yang terkait dengan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
b. Remediasi Ex-Situ
Disebut juga remediasi OFF SITE, adalah kegiatan membersihkan tanah yang
tidak dilakukan langsung di lokasi melainkan di tempat lain yang dianggap lebih
aman. Remediasi ini dilakukan dengan cara menggali tanah yang sudah tercemar dan
kemudian dibawa ke lokasi aman untuk kemudian dibersihkan dari zat zat pencemar.
Metode Ex-Situ ini cenderung lebih rumit juga mahal ketimbang remediasi In-Situ.
Tahapan dari proses ini yakni dengan menyimpan tanah pada bak/tanki
kedap, setelah itu zat pembersih dimasukkan ke dalam bak/tangki dengan
menggunakan pompa, kemudian zat pencemar dipompa keluar dari bak untuk
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
4
Kelebihan ex situ, optimasi kondisi pengolahan, pengendalian proses,
pengolahan lebih cepat dan mikroorganisme khusus dapat diimplementasikan.
Sedangkan kekurangannya, diperlukan kegiatan pemindahan bahan pencemar, Mahal,
materi volatil kurang terkontrol pada saat kegiatan pemindahan limbah (ITB, 2009) .

2.3 Manfaat Remediasi Tanah


1. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup
banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah
atau dilakukan daur ulang menjadi barang barang lain yang bermanfaat, misal
dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan
kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi
vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara
pendaur ulang sampah.
2. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur
dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di
tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman,
maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

BAB III

PENUTUP

5
3.1 Kesimpulan
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yangtercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ(atau off-site).
Pembersihanon-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan inilebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari phytoremediasi dan bioremediasi. Jenis remediasi ada
remediasi in-situ atau disebut juga remediasi ON SITE, adalah kegiatan
membersihkan permukaan tanah yang dilakukan langsung di lokasi. Metode
pembersihan ini berlangsung dengan cara pembersihan, kemudian injeksi atau venting
dan kemudian bioremediasi. Remediasi In-Situ ini dianggap lebih murah juga mudah
ketimbang Remediasi Ex-Situ. Kemuadian ada remediasi Ex-Situ atau disebut juga
remediasi OFF SITE, adalah kegiatan membersihkan tanah yang tidak dilakukan
langsung di lokasi melainkan di tempat lain yang dianggap lebih aman. Manfaat
remediasi tanah Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada
dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari
tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang barang lain yang
bermanfaat.

3.2 Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Cookson, J.T. 1995. Bioremediation Engineering : Design and Application. McGraw-


Hill, Inc. Toronto

https://dosengeografi.com/pengertian-pencemaran-tanah/

Bahan ajar kesehatan lingkungan : penyehatan tanah . Cetakan pertama, Agustus 2018
Penulis : Catur Puspawati, ST, MKM P. Haryono, SKM, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai