DOSEN PENGAMPU :
Dini Rudini,S.Kep.,Ners.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
NAMA : RINANTI AULIA RAHMAN
NIM : (G1B123079)
PRODI : ILMU KEPERAWATAN
Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia yang telah diberikan, saya dapat menyusun makalah mengenai “TEKNOLOGI
TERBARU DALAM KLONING GENETIK”
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu. Saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa pun membacanya. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada saya untuk membuat tugas makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
Ilmu rekayasa genetika merupakan salah satu cabang ilmu bioteknologi yang selalu
berkembang seiring dengan penemuan teknologi baru pada bidang tersebut. Kloning
merupakan salah satu teknologi dalam rekayasa genetika yang memungkinkan manusia
untuk membuat duplikat baik dalam skala molekuler bahkan hingga skala individu.
Kloning adalah suatu teknik perbanyakan suatu sekuen gen (DNA) dengan cara
menggabungkan suatu sekuen DNA makhluk hidup dengan DNA makhluk hidup lain.
Penerapan kloning pada hewan dan tanaman telah menjawab banyak pertanyaan dalam
bidang biologi dasar (Reece et.al., 2014). Teknologi ini telah banyak digunakan saat ini
untuk berbagai keperluan antara lain untuk membuat tanaman atau hewan transgenik
sintesis enzim yang digunakan dalam keperluan medis, terapi gen sebagai alternatif
pengobatan, pembuatan protein rekombinan yang dapat digunakan dalam berbagai hal dan
lain sebagainya. Menurut Ayala (2015), teknologi kloning di masa depan akan sangat
bermanfaat dalam pengembangan transplantasi organ, penyembuhan jaringan dan sel
syaraf, dan manfaat di bidang kesehatan yang lain. Akan tetapi teknologi ini seringkali
disalah persepsikan oleh masyarakat awam.
Kloning merupakan topik yang sangat menarik untuk diulas oleh media terutama
dengan ide berupa duplikasi hewan yang sudah dewasa yang mendukung ide lain untuk
duplikasi manusia dewasa (Wulff, 2001). Mayoritas masyarakat mempercayai bahwa
kloning selalu berkaitan dengan perbanyakan makhluk hidup seperti penciptaan manusia
dan hewan buatan. Film dokumenter, film popular, dan penyajian berita mengenai kloning
di media masa sering kali memposisikan teknologi ini sebagai kemajuan yang mengancam
keselamatan manusia atau bisa mengubah struktur sosial manusia dibandingkan dengan
pemberitaan mengenai kebermanfaatanya (Maio, 2006). Hal tersebut menyebabkan
tersebarnya informasi bahwa kloning adalah suatu teknik yang melanggar aturan
kemanusiaan dan agama. Informasi tersebut berkebalikan dengan fakta bahwa
teknologi kloning memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan kerugian yang
ditimbulkan. Klotzko (2004) dalam bukunya mencontohkan bahwa teknologi kloning yang
dipercaya menyalahi aturan karena dalam percobaannya mengorbankan banyak sampel
uji, dalam kasus kelainan reproduksi, teknologi kloning jauh lebih aman dibandingkan
dengan reproduksi manusia secara alami. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sosialisasi
mengenai dasar perkembangan teknologi kloning berdasarkan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan sumbernya dengan media dan teknik komunikasi yang tepat
sehingga masyarakat tidak terjebak mempercayai informasi salah yang telah banyak
beredar mengenai teknologi ini.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan tentang teknologi CRISPR-Cas 9 terkait kloning genetik
2. Mengetahui mengenai cara kerja teknologi CRISPR-Cas 9 terkait kloning genetik
3. Mengetahui mengenai aplikasi pada teknologi CRISPR-Cas 9 terkait kloning genetik
4. Mengetahui mengenai status masa depan dan kekhawatiran etis pada
teknologi CRISPR-Cas 9 terkait kloning genetik
BAB 2
PEMBAHASAN
2.4 Status Masa Depan dan Kekhawatiran Etis Teknologi CRISPR- Cas 9
terkait kloning genetik
Mudah dan efisiennya penggunaan teknologi CRISPR ini bukan berarti tanpa hambatan.
Sejak kemunculannya, banyak para peneliti yang memperdebatkan tentang siapa yang berhak
mendapatkan paten dari teknologi ini karena banyaknya pengajuan klaim atas teknologi
ini.Selain itu para peneliti internasional juga mulai memperdebatkan mengenai apakah
produk yang dihasilkan dengan teknologi CRISPR ini masih tergolong sebagai GMO.
Mereka menilai bahwa teknologi genome editing bukan termasuk dalam kategori produk
GMO, karena tidak adanya DNA asing yang dimasukkan dan tidak melibatkan penggunaan
bakteri Agrobacterium yang bersifat pathogen dalam perakitannya (Puchta & Fauser , 2013;
Araki & Ishii, 2015). Dengan kata lain teknik ini meniru proses alami dari sel dan tidak
menyebabkan transformasi gen secara keseluruhan yang merupakan isu sensitif dari produk
GMO. Karena itulah, para peneliti-peneliti internasional berdebat mengenai terminologi
GMO yang dirasa regulasinya tidak lagi valid untuk produk-produk hasil dari teknik genome
editing karena organisme yang dihasilkan lebih disebut sebagai Genetically edited organism
(GEO) (Qaim& Zilberman, 2003). Menariknya, baru baru ini US Department of Agriculture
(USDA) meloloskan jamur hasil dari teknologi CRISPR ini dari regulasi sebagai produk
GMO yang merupakan lampu hijau dari produk hasil genome editing(Waltz, 2016).
Meskipun begitu, kekhawatiran-kekhawatiran mengenai modifikasi genom hasil dari
teknik genome editing ini, yang dimungkinkan tidak bisa dibedakan dengan mutasi alami
yang terjadi di alam dan hasil pemuliaan konvensional seperti pada tanaman atau mutagenesis
kimia atau fisik yang terjadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya pencemaran plasma
nutfah dari alam dan kekhawatiran akan kestabilan dari gen yang diturunkan ke generasi
selanjutnya. Karena itulah regulasi mengenai GEO ini menjadi topik yang panas di kalangan
pakar peneliti internasional sampai saat ini.
Evaluasi mengenai produk-produk baru dan akhir yang dihasilkan dari teknik genome
editing ini mungkin perlu menjadi perhatian yang serius kedepannya oleh para ahli, agar
masyarakat ter-edukasi dan mampu menentukan pilihan dan sikap yang benar terhadap
produk-produk dari GMO/GEO ini. Namun demikian, terlepas dari adanya kontroversi terkait
regulasi GMO maupun GEO, teknologi CRISPR-Cas9 ini memberikan angin segar bagi para
peneliti, industri dan masyarakat pada umumnya. Karena pada akhirnya, inovasi dan
perkembangan bioteknologi hewan dan tanaman yang dulu sukar diprediksi akan tercerahkan
kedepannya, terutama dengan maraknya isu-isu mengenai pemanasan global dan climate
change yang sekarang banyak diperbincangkan.
Para ilmuwan harus mempertimbangkan banyak masalah etis yang dapat muncul dengan
pengeditan genom, termasuk keamanan. Pertama dan terutama, pengeditan genom harus
aman sebelum digunakan untuk merawat pasien.Beberapa pertanyaan etis lain yang harus
dipertimbangkan oleh para ilmuwan dan masyarakat adalah apakah boleh menggunakan
terapi gen pada embrio ketika tidak mungkin mendapat izin dari embrio untuk perawatan?
Apakah mendapat izin dari orang tua cukup? Bagaimana jika terapi gen terlalu mahal dan
hanya orang kaya yang bisa mengakses dan membelinya? Itu bisa memperburuk kesenjangan
kesehatan antara si kaya dan si miskin. Akankah beberapa orang menggunakan pengeditan
genom untuk sifat-sifat yang tidak penting bagi kesehatan, seperti kemampuan atletik atau
tinggi badan? Apakah itu tidak apa apa? Haruskah para ilmuwan bisa mengedit sel germline?
Suntingan di germline akan diturunkan dari generasi ke generasi.
Kebanyakan orang setuju bahwa para ilmuwan tidak boleh mengedit genom sel germline
saat ini karena keamanan dan komunitas ilmiah di seluruh dunia sedang mendekati penelitian
terapi germline dengan hati-hati karena pengeditan sel germline akan diturunkan dari
generasi ke generasi. Banyak negara dan organisasi memiliki peraturan ketat untuk mencegah
pengeditan germline karena alasan ini. NIH, misalnya, tidak mendanai penelitian untuk
mengedit embrio manusia. Para ilmuwan di seluruh dunia mengadakan konferensi untuk
membicarakan hal ini dan masalah etika serupa pada KTT Internasional tentang Pengeditan
Gen Manusia. Banyak bakteri dan sebagian besar archaea telah mengembangkan sistem imun
adaptif terpandu RNA canggih yang dikodekan oleh lokus CRISPR dan gen (cas) terkait
CRISPR yang menyertainya untuk memberikan kekebalan yang didapat terhadap infeksi
bakteriofag dan transfer plasmid.
Selama proses imunisasi setelah terpapar unsur-unsur genetik penyerang dari phageor
plasmid, fragmen pendek DNA asing diintegrasikan ke dalam pengulangan spacer-spacer
CRISPR dalam kromosom inang sebagai spacer baru, dengan demikian memberikan catatan
genetik infeksi awal yang. memungkinkan tuan rumah untuk mencegah invasi di masa depan
dari penyerang yang sama. Transkripsi selanjutnya dari susunan CRISPR dan pemrosesan
enzim dari transkrip prekursor-CRISPR melalui pembelahan endonukleolitik menghasilkan
RNA CRISPR (crRNA). Pada akhirnya crRNA berisi spacer, segmen pendek RNA yang
melengkapi urutan dari elemen genetik asing, dan 3 ′end berisi sepotong urutan berulang
CRISPR. Pembelahan antara spacer crRNA dan target asing komplementer sequence (proto-
spacer) memicu penghancuran spesifik urutan DNA atau RNA yang diinvasi oleh Cas
nucleases setelah infeksi kedua. Fitur yang menentukan dari sistem CRISPR-Cas adalah
perakitan maturecrRNAs dengan protein Cas ke kompleks efektor-CRRNA untuk
menginterogasi target DNA dan menghancurkan sekuensing urutan dalam asam nukleat
asing.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kloning genetika adalah proses untuk menghasilkan populasi individu yang identik
secara genetik. Teknologi kloning dapat digunakan untuk pengobatan, reproduksi, dan
penggantian. Kloning gen yang menghasilkan salinan gen atau segmen DNA dan kloning sel
punca ataupun sel dewasa dapat diaplikasikan dalam pengobatan. Kloning reproduktif
menghasilkan salinan hewan seutuhnya.
Teknologi CRISPR-Cas9 adalah teknologi rekayasa genetika yang memungkinkan
ilmuwan mengubah DNA banyak organisme, termasuk tumbuhan, bakteri, dan hewan.
Teknologi ini banyak menarik perhatian karena kemudahan penggunaan dan efektifitasnya
yang lebih baik dibandingkan dengan metode rekayasa genetika lainnya. CRISPR-Cas9
adalah sistem rekayasa genetika yang memungkinkan pengeditan DNA secara spesifik,
efisien, dan serbaguna. Teknologi ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu RNA panduan
untuk mencocokkan gen target yang diinginkan dan Cas9 (CRISPR-associated protein 9)
yang berfungsi sebagai enzim pemotong DNA
3.2 Saran
Teknologi kloning pada manusia masih menimbulkan banyak pro-kontra oleh karena itu
perlu diatur dengan rambu-rambu yang rinci atau bahkan mungkin sampai berupa hukum
positif yang mengatur tentang teknologi kloning yang membawa manfaat bagi umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bimantara, A., Tunggali, A. P. P. W., & Rasyid, E. (2020). Pengenalan Teknologi Kloning
Melalui Media Pembelajaran Interaktif “Lakon” pada Siswa SMA di Kota Yogyakarta. Warta
LPM, 24(1), 124-133.
2. Mendel, Y., Kaisermann, J., & Pawlowski, M. Teknik Biologi Molekuler II . Buku
Cambridge Stanford.
3. Bi, Y., Sun, L., Gao, D., Ding, C., Li, Z., Li, Y., Cun, W. & Li, Q. (2014). High-efficiency
targeted editing of large viral genomes by RNA guided nucleases. PLoS Pathog 10,
e1004090. Bo ¨ttcher, R., Hollmann, M.,
4. Merk, K., Nitschko, V., Obermaier, C., Philippou-Massier, J., Wieland, I., Gaul, U.& Fo
¨rstemann, K. (2014). Efficient chromosomal gene modification with CRISPR/cas9 and
PCRbased homologous recombination donors incultured Drosophila cells. Nucleic Acids Res
42, e89. Cai, X., Scha ¨fer, A., Lu, S., Bilello, J. P., Desrosiers, R. C., Edwards, R
5. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-23487-
Modul%208%20bioteknologi%20kedokterah.pdf
6. https://theconversation.com/teknik-rekayasa-dna-crispr-cas9-jadi-inovasi-mutakhir-
bioteknologi-apa-saja-manfaatnya