Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pancasila merupakan suatu dasar negara Indonesia. Yang mana
didalamnya terkandung nilai-nilai yang menjadi cita-cita, pedoman,
sekaligus idiologi bangsa Indonesia.
Disamping itu, seiring dengan berkembangnya zaman, generasi
Bangsa semakin rendah kesadarannya akan pentingnya pengamalan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan. Akibatnya Bansa ini akan semakin jauh
dari apa yang dicita-citakan para pendiri Negara Indonesia yang mana cita-
cita itu terkandung dalam nilai-nilai pancasila. Bahkan ada juga
sekelompok orang yang menolak pancasila sebagai idiologi Bangsa, dan
ingin memngganti idiologi pancasila dengan idiologi yang mereka
inginkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Idiologi, Bangsa, dan Negara?
2. Makna Idiologi Bagi Bangsa Indonesia?
3. Perbandingan Idiologi Pncasila Dengan Idiologi Lain?
4. Makna pancasila Sebagai Idiologi Bangsa dan Negara?
5. Tujuan Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Dan Negara?

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Untuk Mengetahui Arti Dari Idiologi, Bngsa, Dan Negara.
2. Untuk Mengetahui Mkna Idiologi Bagi Bangsa Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Perbandingan Idiologi Pncasila Dengan Idiologi Lain.
4. Untuk Mengetahui Makna Pncasila Sebagai Idiologi Bangsa Dan Negara.
5. Untuk Mengetahui Tujuan Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Dan Negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Pengertian Idiologi, Bangsa, Dan Negara

A. Pengertian Idiologi

Idiologi berasal dari kata “idea” yang berarti “gagasan, konsep,


pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” yang artinya berarti “ilmu”. Kata “idea”
berasal dari kata bahasa yunani “eideos” yang berarti “bentuk”. Di samping itu
ada kata “idein” yang artinya “melihat”. Maka secara harfiah, idiologi berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, “ idea”
disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita
yang bersifat tetapyang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang padahakikatnya,
antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar
ditetapkan karena suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula.
Dengan demikian idiologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar,
gagasan dan cita-cita.1 Kemudian konsep idio logi berkembang lagi antara lain,
karena pengaruh Karl Mark dan menjadi vocabuler penting dalam pemikiran
politik dan ekonomi Karl Mark yang menjadikan idiologi sebagai pandangan
hidup yang dikembangkan brdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial
tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dalam arti ini idiologi menjadi
bagian dari apa yang disebutnya uberbau atau suprastruktur (bangunan atas) yang
didirikan atas kekuatan-kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi yang
menentukan coraknya, dan karena itu kebenarannya relatif, dan semata-mata
hanya benar untuk golongan tertentu. Dengan demikian, idiologi merupakan
keseluruhan ide yang relatif, karena mencerminkan kekuatan lapisan.2

Secara umum pengertian idiologidapat dikatakan sebagai kumpulan,


gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematik yang menyangkut bidang politik (termasuk di

1
Kaelan, Pendidikan pancasila ( Yogyakarta: paradigma,2004), hlm. 113
2
Idem

5
dalamnya bidang pertahanan dan keamanan), sosial, budaya, keagamaan.
Pengertian tersebut apabila dikaitkan dengan negara atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan padahakikatnya merupakan asa
kerohaniyan yang antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan


kenegaraan.
2. Mewujudkan suatu asas kerohaniyan, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.3

B. Pngertian Bangsa

Menurut Prof. Dr. J. Roemin yang berpendapat bahwa bangsa yaitu suatu
suku bangsa atau beberapa suku bangsa yang sama-sama mendirikan suatu
Negara atau sama-sama berusaha mendirikan suatu Negara dan negara yang
didirikan atau yang akan didirikan bersama itu adalah suatu Negara yang nasional,
artinya suatu dengan penduduknya yang sama hak dan kewajibannya, berdiri
sama tinggi, duduk sama rata, penduduk yang ingin mengikat nasibnya dalam
suatu negara bersama.4

Selanjutnya menurut Mayor Polak yang berpendapat bahwa bangsa itu bila
ditinjau dari segi sosiologisnya bansa itu adalan nation yakni sejumlah orang yang
berdiam disuatu wilayah tertentu. Nation adalah suatu persekutuan hidup yang
besar diantaranya anggota-anggota suatu bangsa ada antara hubungan dan
kesadaran serta perasaan bahwa mereka menjadi satu.5

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat dipahami bahwa terdapat unsur-


unsur pendukung untuk membentuk suatu bangsa itusendiri, yang pertama yaitu
dibentuk karena adanya himpunan manusia yang ada hubungan darahnya, kedua

3
Kaelan, op.cit, hlm. 114.
4
Amirulloh, “Pentingya Sejarah Dalam Pembinaan Karakter Bangsa Dan Pembangunan Nasional”,
diakases dari http://ojs.unm.ac.ic/PSN-HSIS/article/view/2738/1480, pada tanggal 02 November
2018 pukul 22.41.
5
Idem.

6
karena adanya bahasa yang sama sebagai simbol bahasa pemersatu, ketiga karena
adanya adat kebiasaan yang sama. Hal ini menjadi dasar bahwa bangsa itu adalah
suatu solidaritas besar yang terbentuk karena adanya keinsyafan bahwa orang
telah berkorban banyak, dan bersedia akan memberikan jiwa pengorbana dalam
mempertahankan jiwa kebangsaan tersebut. Dan menuju pada satu tujuan, yaitu
kesadaran nasional atau kesatuan bangsa pada tiap-tiap Negar

C. Pengertian Negara

Secara etimologi, istilah negara bersal dari kata satus atau statum (bhasa latin
klasik) adalah suatu istilah abstrak yang menunjukan keadaan tegap dan tetap,
atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap.6 Sejak Cicero (104-103),
kata status atau statum itu lazim diartikan sebagai standing atau station
(kedudukan) dan dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia
sebagaimana diartikan dalam istilah status civitatis atau status republicae.7
Berdasarkan kata latin klasik tersebut, kemudian dialihkan dalam beberapa istilah
lainnya, seperti staat (bahasa belanda dan jerman), state (inggris), eat (prancis).8
Istilah saat mula-mula dipergunakan pada abad ke-15 di Eropa Barat dan istilah
tersebut tumbuh seiring dengan pertumbuhan negara modern sekitar abad ke-17
yang oleh Kisar Romawi Upianus pernah memakai kata statum dalam upacara
“Publicum ius ad statum rei Romanae Sepectat”.9

Negara merupakan integrasi politik dan merupakan organisasi pokok dari


kekuasaan politik.10 Negara adalah alat (agency) dri masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan
menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat dan hidup dam suasana
kerja sama, sekaligus suasana antagonistis dan penuh pertentangan.11 Secara
umum negara adalah suatu wadah yang didirikan bersama untuk mencapai suatu
tujuan serta mempunyai kekuatan serta hukum untuk mengatur segala kegiatan
didamnya.

6
F. Isjwara, Pengantar Ilmu Politik (Bandung: Binacipta, 1997), hlm. 90.
7
Idem.
8
Idem.
9
Idem.
10
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Uama,2001), hlm. 38-39.
11
Idem

7
2.2 Makna Idiologi Bagi Bangsa Indonesia

Makna idiologi bagi bangsa indonesia adalah suatu cita-cita yang


bertujuan untuk meningkatkan harkat serta martabat bangsa, dan menjadi
pedoman yang harus disadari oleh seluruh warga negara. Karena diologi bagi
bangsa indonesia adalah kumpulan ide-ide, aspirasi-aspirasi, dan cita-cita seluruh
masyarat yang ditampung menjadi satau dalam sebuah dasar negara yang harus
diwujudkan.

Komplekstasi yang berupa ide-ide, pemikiran-pemikiran, gagasan-


gagasan, harapan, serta cita-cita tersebut merupakan nilai yang dianggap benar
dan memiliki derajat yang tinggi dalam negara. Hal ini merupakan suatu landasan
bagi seluruh warga negara untuk memahami serta serta menentukan sikap dasar
untuk bertindak dalam hidupnya. Pada hakikatnya idiologi adalah hasil refleksi
manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia
kehidupannya, maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara idio logi dan
masyarakat nagara. Namun disatu pihak membuat idiologi semakin relistis dan
12
dipihak lin mendorong makin mendorong masyarakan mendekati bentuk ideal.
Idiologi mencerminkan cara berpikir masyarakan, bangsa, maupun negara, tetapi
juga membentuk masyarakan menuju cita-cita.13 Dengan demikian, idiologi
sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara karena, karena melalui
berbagai realitas pembangunan, hal ini disebabkan dalam idiologi terkandung
suatu orien tasi praktis.14

Idiologi selain ssebagai sumber motivasi juga merupakan sumber


semangat dalam berbagai kehidupan negara. Oleh karenanya akan menjadi relistis
mana kala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat, bangsa
dengan idiologi, dengan demikian idiologi akan bersifat terbuka dan antisipatif
bahakan bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi
perubahan-perubahan sesuatu dengan aspirasi bangsanya. Namun jika perlakuan
terhadap idiologi diletakan sebagai suatu nilai sakral bahkan diletakan sebagai alat

12
Ujang chandra S. Pendidikan Kewarga Negaraan Untuk Pendidikan Tinggi (Depok: Raja
Grafindo,2018, hlm 79.
13
Kaelan Op. Cit. Hlm 119.
14
Idem.

8
legitimasi kekuasaan, maka dapat dipastikan idiologi akan menjadi tertutup, kaku,
beku, dogmatis, dan menguasai kehidupan bansanya. Oleh karena itu, agar
idiologi benar-benar mampu menampung aspirasi para pendukungnya untuk
mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka idiologi
harus bersifat dinamis, terbuka, antisipatif yang senantiasa mengadaptasikan
dirinya dengan prkembangan zaman. Hal ini yang menjadi peranan penting
idiologi bagi bangsa dan negara agar dapat mempertahankan eksistensinya.15

2.3 Perbandingan Idiologi Pancasila Dengan Idiologi Lainnya

A. Idiologi Pancasila

Idiologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki cirikhas karakteristik


masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Namun dapat
juga terjadi bahwa idiologi pada suatu bngsa datang dari luar dan dipaksakan
keberlakuanya pada bangsa tersebut sehingga tidak mencerminkan kepribadian
dan karakteristik bangsa tersebut. Idiologi pancasila sebagai idiologi bangsa dan
negara indonesia, berkembang melaui suatu proses yang cukup panjang. Pada
awalnya sekara kausalitas bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama bangsa indonesia
sebagai pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila berasal dari
nili-nilai pandangan hidup bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat
oleh bangsa indonesia sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi
idiologi bangsa dan negara.16

Idiplogi pancasila adalah idiologi yng bersumber pada agama, adat


istiadat, serta pemikiran-pemikiran dan citacita bangsa Indonesia. Oleh karena itu
tidak ada alasan yang bisa digunakan untuk menentang idiologo pancasila karna
idiologi ini adah suatu idiologi yang mampu menampung semua keberbedaan,
seberagaman, serta cita-cita bangsa indonesia.

B. Idiologi Liberal

15
Idem
16
Kaelan. Op.cit., hal. 123.

9
Idiologi liberal merupakan idiologi yang berkembang pada akhir abad ke-
18 dieropa. Idiologi ini diciptakan oleh golongan intelektual yang menginginkan
suatu revolosi dibidang ilmu pengetehuan,yang mana pada zaman itu sistem sosial
ekonomi dikuasai oleh aristokrasi feodal dan menindas hak hak individu.

Berdasarkan latarbelakng tersebut timbulah paham liberalisme yng


merupakan sintetsa dadi beberapa paham antara lain paham materialisme,
rasionalisme, empirisma, dan individualisme maka dalam penerapanya idiologi
tersebut dalam negara senantiasa didasari oleh aliran aliran tersebut.17

Negara yang mengadut faham ini cendeung untuk memisahkan nilai-nilai


agama dan negara serta mendukung kebebasan individu. Ciri-ciri idiologi liberal
sebagai berikut:

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.


2. Anggota masyarakan memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
4. Keputusan pemerintah hanya sedikit untuk rakyat, sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan untuk diri mereka sendiri.
5. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan sesuatu yang
buruk. Oleh karena itu, pemerintah dijalankan sedemikian rupa,
sehingga penyala gunaan kekuasaan dapat dicegah.
6. Suatu masyarakat dianggap bahagia apabiah setiap individu atau
segagian besar individu bahagia.18

C. Idiologi Konservatif19

Idio logi konservatif adalah idiologi yangmuncul ketika golongan feodal


berusaha mencari tandingan untuk idiologi liberal. Menurut paham konservatif
paham liberal terlalu individualistia. Sebaliknya idiologi konservatif berpaham
bahwa masyarakat dan kelompok masyarakat yang lain bukan sekedar

17
M. Taufik, dkk. Pendidikan Pancasila Untuk Prguruan Tinggi (Malang: Baskara media, 2018). Hal
66.
18
Ujang Candra S. Op.cit. hlm 83
19
Idem.

10
penjumlahan unsur-unsurnya, tetapi kelompok masyarakat yang paling banyak
menciptakan kebahagiaan. Paham konservatif cenderung ditandai dengan ciri-ciri
berikut:

a. Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata


b. Untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan setabil itu diperlukan
suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi
bertanggung jawab.
c. Paham ini menekankan tanggung jawad pada pihak penguasa dalam
masyarakat untuk membantu pihak yang lemah.

D. Idiologi Sosialisme – komunisme

Berbanding terbalik dengan Idiologi liberalisme yang individual, maka


komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa
hakikat, kebebasan, dan hak individu itu tidak ada.20 Idiologi komunisme
mendasar pada sutu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makluk
sosial saja. Manusia pada hakikatnya adlah merupakan sekumpulan relasi,
sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas. Hak milik
piribadi tidak ada karena hal ini akan menimbulkan kapitalisme yang pada
giliranya akan melakukan penindasan pada kaum poletra. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa individualisme merupakan sumber penderitaan rakyat. Oleh
karena itu hak individu harus diganti dengan hak milik kolektif, individu diganti
sosialisme komunis. Oleh karena tidak adanya hak individu, maka dapat
dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi individualis itu
tidak ada yang ada adalah hak komunal.21

Negara yang menganut paham ini cenderung bersifat ateis bahkan


melarang agama. Halini disebabkan kasena paham ini memandang hubungan
antara negara dan agama berdasarkan materi dan memandang materi sebagai
hakikat kenyataan tertinggi. Serta paham ini ter dapat dua kelas yaitu kaum
kapitalis dan kaum proletar buruh dan memandang bahwa negara adalah
manifestasi dari manusia.
20
M. Tufik dkk, Op. Cit.,hlm 67.
21
Idem.

11
E. Idiologi Fasisme22

Fasisme merupakan tipe nasionalisme yang romantis dengan segala


kemegahan upacara dan simbol-simbol yang mendukungnya untuk mencapai
kebebasan negara. Hal ini dapat dicapai apabilaterdapan seorang pemimpin
kharismatik dengan simbol kebesaran negara yang di dukung pleh masa rakyat.
Dukungan masa yang fanatik ini tercipta berkat doktrinasi,slogan-slogan dan
simbol-simbol yang ditanamkan oleh pemimpin besar dan aparatnya. Fasisme ini
perna diterapkan di jerman (Hitler), jepang, itali, dan sepanyol. Belakangan ini
fasisme cenderung muncul ssebagai kekuatan reaksioner (right wing) di negara-
negara maju, seperti skin head dan kluk kluk klan di Amerika Serikat yang
berusaha mencapai dan mempertahankan supermasi kulit putih.

2.4 Makna Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Dan Negara

dilihat dari sisi historis, pancasila merupakan, pandangan hidup bangsan,


dan istilah ini muncul dari penggalinya (founding fathers) yang disampaikan oleh
soekarno pada tanggal 1 juni 1945 dalam sidang BPUPKI dan juga dijelaskan oleh
soekarno melalui kursus-kursus pancasila di berbagai tempat dan berbagai macam
kesempatan.23 Pancasila sebagai way of life ini sudah ada sejak ratusan tahun
silam,juga sebelum bangsa indonesia ada.24 Nilai-nilai pancasila itu sudah ada
dan mengakar kuat di dalam tiga rana kehidupan yang disebut Notonegoro, ada di
dalam agama, adat istiadat, dan budaya.25 Disitu nilai-nilai pancasila ada sebagai
way of life, pandangan hidup bangsa, sehingga sebagai way of life, pandangan
hidup bangsa bukan sebagai pilar, itu awal pancasila sebagai nilai-nilai yang ada
di berbagai macam kehidupan yang oleh masyarakat kemudian dipahami dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.26

Pancasila sebagai idiologi negara merupakan suatu kumpulan cita-cita


bangsa Indonesia, dan sudah menjadi kesepakatan bangsa indonesia, bahwa

22
Idem.
23
Pendapat Sujito Secara Lengkap Dapat Di Lihat Dalam Putusan Mahkama Konstitusi Nomor
100/PUU-XI/2013.
24
Idem
25
Idem
26
Idem

12
pancasila adalah filosofi bangsa, idiologi dan dasar negara, dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara, pikiran yang sedalam-dalamnya, hukum dasar, norma
dasar dan sebagai konsensus nasional yang dapat diterima oleh seluruh bangsa
indonesia sehingga pancasila sebagai tujuan utama dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.27penbukaan UUD 1945 Pada alinea pertama memberikan
gambaran kepada bangsa indonesia dan masyarakat betapa para pendiri bangsa
indonesia sngat memahami dan menghormati hak asasi manusia yang di dalamnya
mencakup hak segala bangsa untuk merdeka, karena penjajahan dalam bentuk
apapun merupakan pengingkaran terhadap fitrah suci kelahiran manusia ke muka
bumi ini, sehingga para pendiri bangsa Indonesia tegas mengatakan bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.28

2.5 Tujuan Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Dan Negara

Berdasarkan dari penjelasan diatas maka bisa dapat diketahui bahwa


tujuan dari idiologi pancasiala adalah sebagai pedoman untuk mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh bangsa ini,
serta sebagai suatu pedoman yang mampu menampung seluruh aspirasi, serta
pemikiran masyarakat, dan juga dapat sebahai kontrol sosial dan dasar hukum
bagi negara Indonesia.

Tujuan dari idiologi pancasila dapat di lihat dari nilai-niali sila yang
terkandung di dalamnya yaitu:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Bertujuan agar sesuatu yang berkaitan dengan pelak sanaan dan
penyelenggaraan negara, termasuk moral penyelenggara negara, politik
negara, pemerinthan negara dan peraturan perundang-undangan negara,
kebebasan dan hak asasi warga negara harusdijiwai nilai-nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa.29
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

27
Ujang Chandra S. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Pendidikan Tinggi (Depok: Raja Grafindo
Persada, 2018). Hlm 102.
28
Idem.
29
M. Tufik dkk. Pendidikan Pncasila Peguruan Tinggi (Mlang: Baskara Media, 2018) hlm 121-122.

13
Bertujuan untuk memberikan getimasi moral kemanusiaan dalam
penyelenggaraan negara sehingga menuntut warga negra dan
penyelenggara negara agar memiliki budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur.30
3. Sila Persatuan Indonesia
Bertujuan agar proses penyelenggaraan negara harus selalu didasari oleh
asas persatuan, dimana setiap kebijakn yang ditetapkan oleh penguasa
tidak ditunjuk untuk memecah belah bangsa, tetapi untuk memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sesuai dengan hakikat Indonesia
yaitu suatu bangsa dan satu cita-cita politik serta sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 alinea keempat, oleh karena itu perlu dibentuk
etika pollitik yang cocok dengan krakter bangsa guna mengatasi segala
bentuk paham politik golongan dan perseorangan yang menjadi pemecah
bangsa.31
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Bertujuan untuk menegaskan bahwa negara berasal dari rakyat dan segala
kebijakan dan kekuasaan senantiasa untuk rakyat. sila ini memberikan
legtimasi demokrasi bagi penyelenggaraan Negara dimana segala
kebijakan, kewenangan dan kekuasaan harus sesuai kehendak rakyat.32
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Tujuan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah untuk
memberikan legtimasi hukum dalam kehidupan dan penyelenggaraan
negara. selain itu, keadilan sosial merupakan tujuan dalam kehidupan
Negara yang menunjukkan setiap warga negara Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, polikit, sosial, ekonomi dan dan
kebudayaan. Oleh karena itu, untuk mencapai aspek keadilan tersebut,
kehidupan dan penyelenggaraan negara harus senantiasa berdasarkan
hukum yang berlaku.33

30
Ibid., hal 122
31
Idem.
32
Ibid., hal 123.
33
Idem.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah kita fahami dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, makna
idiologi pancasila bagi bangsa dan negara adalah sesuatu yang sangat sakral
karena menyangkut tentang cita-cita sekaligus pandangan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila Merupakan sebuah bentuk implementasi dari ajaran
agama, kebudayaan dan kearifanan lokal, cita-cita, serta pandangan hidup
bangsa indonesia. Pancasila adalah sebuah idiologi yang mampu menyatukan
keberagaman yang ada di indonesia serta merupakan menjadi identitas bangsa
Indonesia.

3.2 Saran
Pncasila sebagai Idiologi Bngsa Indonesia telah mengalami berbagai rintangan
serta masih banyak tantangan yangharus dihadapi, baik itu dari penyelenggara
negara maupun warga negara. olehkarena itu untuk mewujudkan apa yang
terkandung dalam pancasila, maka pemahaman mengenai pancasila haruslah
ditanamkan baik itu di sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi serta
masyarakat umum, serta harus semakin di perkenalkan kepada masyarakat
tetang apa maksud dantujuan dari idiologi pancasila bagi bangsa maupun
negara, agar citacita bangsa yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila dapat
terwujud.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Candra S, Ujang. 2018. Pendidikan Kewarga Negaraan Untuk Perguruan Tinggi.

Depok: Rajawali Pers.

Taufik, M. dkk. 2018. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Malang:

Baskara Media

Mardenis. 2017. Pendidikan Kewarga Negaraan Dalam Rangka Pengembangan

Karakter, Jakarta: Rajawali Pers

Akses Internet

http://ojs.unm.ac.ic/PSN-HSIS/article/view/2738/1480, akses tanggal 02


November 2018, Jam 22:41 WIB.

16

Anda mungkin juga menyukai