Anda di halaman 1dari 19

 Pengertian Etika

 Pengertian Nilai, Norma dan Moral


 Etika Politik
 Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika
Politik
Etika (Ethics) dapat diartikan sebagai berikut :
◼ Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai
tentang apa yang baik dan apa yang buruk,
dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
◼ Sebagai pedoman perilaku, sikap atau
tindakan yang diterima dan diakui
sehubungan dengan kegiatan manusia atau
kelompok tertentu.
Nilai
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna,
indah, memperkaya batin, dan menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya.
 Nilai bersumber pada budi yang berfungsi
mendorong dan mengrahkan sikap dan perilaku
manusia.
 Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang sesuatu
adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai.
Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau
dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau
sebagai wujud kebudayaan yang abstrak.
Nilai Kerohanian
 Nilai kebenaran, yaitu bersumber kepada
unsur rasio manusia, budi, dan cipta.
 Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur
rasa atau intuisi.
 Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur
kehendak manusia atau kemauan (karsa,
etika)
 Nilai religi, yaitu bersumber pada nilai
ketuhanan, merupakan nilai kerohanian yang
tinggi dan mutlak.
 Nilai Dasar adalah nilai yang ada dalam
ideologi Pancasila yang merupakan
representasi dari nilai atau norma dalam
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
 Nilai instrumental adalah nilai yang
merupakan pendukung utama dari nilai dasar
(Pancasila).
 Nilai Praksis adalah pelaksanaan secara nyata
dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental.
 Moral berasal dari bhs. Latin dr kata mos
(mores) yang berarti kesusilaan, tabiat,
kelakuan.

 Moral adalah ajaran tentang hal yang baik


dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbuatan manusia.

 Moral dalam perwujudannya dapat berupa


peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik,
terpuji, dan mulia.
 Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus
dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
motivasi tertentu.
 Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang
dikenal dengan sanksi, misalnya:
a. Norma agama, sanksinya dari Tuhan

b. Norma kesusilaan, sanksinya rasa malu dan menyesal


terhadap diri sendiri.
c. Norma kesopanan, sanksinya berupa mengucilkan
dalam pergaulan masyarakat.
d. Norma hukum, sanksinya berupa penjara atau
kurungan atau denda yang dipaksakan oleh alat
negara.
Pengertian Politik
Kata politik berasal dari kata” Politics ”
“Suatu kegiatan/proses untu mencapai tujuan
yang berkaitan dengan konsep negara (state)
atau ketatanegaraan /kenegaraan,
kekuasaan(power), pengambilan keputusan
(decisionmaking), kebijaksanaan (policy),
pembagian (distribution) serta alokasi
(allocation),( Budiardjo 1981 : 89)
 Bahwa pelaksanaan/penyelenggara negara yang
berdasarkan etika politik:
Menuntut agar kekuasaan dalam negara di
jalankan berdasarkan :
a. Asas legalitas (legitimasi hukum),yaitu
sesuai dengan hukum yang berlaku
b. Disahkan dan dijalankan secara
demokrasi( lagitimasi demokrasi )
c. Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
moral (legitimasi moral )
 Pancasila sebagai sistem filsafat
melaksanakan 3 dasar tersebut, maka
penyelenggara negara harus berpegang pada
ke 3 hal tersebut.

 Etika politik harus dilaksanakan baik oleh


individu maupun dalam penyelengaraan
negara/pemerintahan ( pejabat eksekutif,
legislatif, dan yudikatif)
 Dilihat dari rumus rangkaian kesatuan sila-sila
Pancasila masalah etika dalam hal ini etika politik
Pancasila, paling dekat dengan sila kedua. Maka
dari itu rumus rangkaian kesatuannya dengan
keempat sila yang lain adalah sebagai berikut:

Etika politik Pancasila ialah perilaku atau perbuatan


politik yang sesuai dengan Kemanusiaan yang adil
dan beradab, yang bersila ketiga, bersila keempat,
bersila kelima, dan bersila kesatu.
 Etikapolitik dalam masyarakat terbatas pada
penyediaan alat-alat teoritis untuk
mempertanyakan serta menjelaskan
legitimasi politik secara bertanggung jawab.

 Tugasetika politik membantu agar


pembahasan masalah-masalah ideologis
dapat dijalankan secara obyektif.
 Pokok permasalahan etika politik adalah
legitimasi etis kekuasaan, yang dapat
dirumuskan dengan pertanyaan yaitu dengan
moral apa seseorang atau sekelompok orang
memegang dan menggunakan kekuasaan yang
mereka miliki? Betapa besarnya kekuasaan
seseorang , dia harus berhadapan dengan
tuntutan untuk mempertanggungjawabkannya.
 Legitimasi kekuasaan meliputi:
1. Legitimasi etis, yaitu pembenaran atau
pengabsahan wewenang negara (kekuasaan
negara) berdasarkan prinsip-prinsip moral.

2. Legitimasi legalitas, yaitu keabsahan kekuasaan


itu berkaitan dengan fungsi-fungsi kekuasaan
negara dan menuntut agar fungsi-fungsi itu
diperoleh dan dilakukan sesuai dengan hukum
yang berlaku.
 Legitimasi etis mempersoalkan keabsahan
kekuasaan politik dari segi norma-norma moral.
Legitimasi ini muncul dalam konteks bahwa setiap
tindakan negara baik dari legislatif maupun
eksekutif dapat dipertanyakan dari segi norma-
norma moral. Tujuannya adalah agar kekuasaan itu
mengarahkan kekuasaan ke pemakaian kebijakan
dan cara-cara yang semakin sesuai dengan
tuntutan-tuntutan kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Pancasila sebagai etika politik mempunyai lima prinsip :
1. Pluralisme, adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya untuk
hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga
masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat.
2. Hak Asasi Manusia, Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti
Kemanusian yang adil dan beradab. Karena hak-hak asasi manusia
menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak
diperlakukan
3. Solidaritas Bangsa, Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup
demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu
senasib sepenanggungan.
4. Demokrasi, Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada
manusia atau sebuah elit atau sekelompok ideologi berhak untuk
menentukan dan memaksakan orang lain harus atau boleh hidup.
5. Keadilan Sosial , Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam
kehidupan masyarakat. Moralitas masyarakat mulai dengan penolakan
terhadap ketidakadilan, ketidakadilan adalah diskriminasi di semua bidang
terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai