KIMIA FARMA
Tbk. Plant Bandung
Bagian Laboratorium
Pengawasan Mutu
Disusun Oleh:
Raissa Talitha Minerva
15.61.08185
Laboratorium Pengawasan
Mutu
SUPERVISOR SUPERVISOR
SUPERVISOR
PRODUK PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
ANTARA DAN MIKROBIOLOGI
BAHAN BAKU
RUAHAN DAN LIMBAH
(SPBB)
(SPAR) (SPML)
SUPERVISOR SUPERVISOR
SUPERVISOR
PEMERIKSAAN PENGAWASAN
PEMERIKSAAN
BAHAN KEMAS PROSES
PRODUK JADI
(SPBK) PRODUKSI
(SPPJ)
(SPPP)
1. SPAR merupakan
salah satu bagian
dari pengawasan
SUPERVISOR mutu, yang bertugas
untuk melakukan
PRODUK pemeriksaan produk
dengan metoda
ANTARA DAN analisa yang sesuai
dengan standar
RUAHAN (SPAR) mutu yang telah
ditentukan.
Definisi
Produk Antara :
Massa Cetak
Set Up Berhenti
Set Up Jalan
Produk Ruahan
Tablet Hormon/Non Hormon
Cairan (Sirup, Suspensi dan Cairan Obat dalam Obat Tradisional)
Massa isi serbuk
ALUR PROSES Penerimaan sampel
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan lab
B. Berdasarkan Fungsinya
- Zat aktif
- Zat pembantu
Pengambilan Contoh
Investigasi Hasil Uji di Luar
Syarat (HULS)
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi
Syarat
Entry SAP (System Application for
Production)
Pembuatan
Laporan
Analisa
Pembuatan Label
▣ Memenuhi Syarat
▣ Dapat Dipakai
▣ Tidak Memenuhi Syarat
Penerimaan Permohonan Periksa
dengan BTBS atau Memo Pemeriksaan Ulang
Pengambilan Contoh
Investigasi Hasil Uji di Luar
Syarat (HULS)
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi
Syarat
Entry SAP (System Application for
Production)
Pembuatan
Laporan
Analisa
Pembuatan Label
Diencerkan sesuai
dengan spesifikasi
masing-masing bahan
Sampel atau produk
Keterangan :
tahap 2
Mac Conkey Agar Shigella sonnei Koloni warna
(MCA) merah muda
terang,
translusent
Catatan :
Untuk identifikasi bakteri Salmonella sp sebelum diinokulasi pada media XLD,
dipipet terlebih dahulu sebanyak 0,1 mL dari media TSB yang telah diinkubasi ke
media Rappaport Vassiliadis Soy Broth (RVSB), kemudian media RVSB diinkubasi
pada suhu 30-35°C selama 24 jam dan diamati kekeruhannya.
Untuk Sampel yang mengandung Bahan Alam dilakukan pemeriksaan Shigella
sonnei.
PARAMETER PEMERIKSAAN
Identifikasi Bakteri Patogen
Uji Konfirmasi
PARAMETER PEMERIKSAAN
Identifikasi Bakteri Patogen
Uji penduga
(Presumtive test)
PARAMETER PEMERIKSAAN
Most Probably Number (MPN)
Jumlah Tabung Positif MPN per 100 Jumlah Tabung Positif MPN per 100
10mL 1 mL 0,1 mL ml 10mL 1 mL 0,1 mL ml
0 0 0 0 2 0 0 9.1
0 0 1 3 2 0 1 14
0 0 2 6 2 0 2 20
0 0 3 9 2 0 3 26
0 1 0 3 2 1 0 15
0 1 1 6.1 2 1 1 20
0 1 2 9.2 2 1 2 27
0 1 3 12 2 1 3 34
0 2 0 6.2 2 2 0 21
0 2 1 9.3 2 2 1 28
Tabel 0 2 2 12 2 2 2 35
0 2 3 16 2 2 3 12
0 3 0 9.4 2 3 0 29
Ketentuan 0 3 1 13 2 3 1 36
0 3 2 16 2 3 2 44
0 3 3 19 2 3 3 53
MPN 1 0 0 5.6 3 0 0 23
1 0 1 7.2 3 0 1 39
1 0 2 11 3 0 2 64
1 0 3 15 3 0 3 95
1 1 0 7.3 3 1 0 43
1 1 1 11 3 1 1 75
1 1 2 15 3 1 2 120
1 1 3 19 3 1 3 160
1 2 0 11 3 2 0 93
1 2 1 15 3 2 1 150
1 2 2 20 3 2 2 210
1 2 3 24 3 2 3 290
1 3 0 16 3 3 0 240
1 3 1 20 3 3 1 460
1 3 2 24 3 3 2 1100
1 3 3 29 3 3 3 > 2400
PARAMETER PEMERIKSAAN
Most Probably Number (MPN)
Uji penduga
(Presumtive test)
Bak kontrol 1
Bak pengendapan
Sungai
4. Bahan Pengemas adalah
tiap bahan termasuk
bahan cetak yang
SUPERVISOR digunakan dalam
pengemasan obat
PEMERIKSAAN termasuk kemasan luar
yang digunakan untuk
BAHAN KEMAS transportasi atau
keperluan pengiriman
(SPBK) keluar pabrik
KLASIFIKASI BAHAN KEMAS
Pengambilan Contoh
ALUR PROSES Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
UD SAP
Penanganan Penyimpangan /
HULS
Quality notification
Luluskan Ditolak
2 s/d 8 2 0 1 0 1
9 s/d 15 3 0 1 0 1
16 s/d 25 5 0 1 0 1
26 s/d 50 8 0 1 0 1
51 s/d 90 13 0 1 0 2
91 s/d 150 20 1 2 1 2
151 s/d 280 32 1 2 2 3
281 s/d 500 50 2 3 3 4
501 s/d 1200 80 3 4 5 6
1201 s/d 3200 125 5 6 7 8
3201 s/d 10000 200 7 8 10 11
10001 s/d 35000 315 10 11 14 15
35001 s/d 150000 500 14 15 21 22
150001 s/d 500000 800 21 22 21 22
Pengambilan Contoh
ALUR PROSES Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
UD SAP
Penanganan Penyimpangan /
HULS
Quality notification
Luluskan Ditolak
(SPPP) ditentukan.
Kegiatan yang Dilakukan Jajaran SPPP
Line
Sampling
Clearence
Kesiapan
Produksi
Pengawasan Proses Produksi
Tablet Non Hormon
A. Pencampuran Akhir
- Pengambilan Contoh Massa Cetak
- √N + 1
- Periksa identitas Massa cetak
- Ambil contoh dan dihomogenkan pada botol plastik
- 20 gram untuk kadar dan 25 gram untuk Bulk Density
- Tempelkan label diambil contoh
Pengawasan Proses Produksi
Tablet Non Hormon
B. Pencetakan
- Pemeriksaan Set-Up Jalan / Set Up Berhenti
- Pemeriksaan Harian
- Pemeriksaan Ekor batch
- Pengambilan Contoh Hasil Cetak (Ruahan) sesuai tabel
penentuan sampling ruahan
- Pemeriksaan & pengambilan contoh Coating
TABEL PENENTUAN SAMPLING
RUAHAN
A. Pencampuran Akhir
- Pengambilan Contoh Massa Isi Sase
B. Pengisian
- Pemeriksaan Set-Up Pengisian
- Kebocoran dengan vacuum leaker tester
- Bobot
- Estetika
- Pengambilan contoh Hasil Pengisian
Pengawasan Proses Produksi
Fitofarmaka
- Selama proses
- Pemeriksaan data hasil
- Tes Kebocoran pada proses striping dan blistering
Macam-Macam Proses Pengemasan
Pemeriksaan Meliputi:
A. Box (Dus besar) = Kemasan Tersier
- Penandaan box
- Jumlah box
- Estetika pada box dan tanda pengepakan
B. Dus (Dus sedang) = Kemasan Sekunder
- Penandaan dus
- Estetika
- Jumlah dus
- Periksa hasil ”shringking” dus
PEMERIKSAAN PENGEMASAN AKHIR
C. Kemasan Primer
- Strip/ Blister
- Sase
- Botol isi sirup/suspensi (gelas/plastik), Botol isi tablet (tanpa dus),
Botol isi tablet (dengan dus).
Thanks!
Any questions?