Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NEGARA
1. PENGERTIAN
Asal kata :
“idea” → gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-2
“logos” →ilmu.
Secara harfiah : ilmu pengertian-2 dasar

Pengertian sehari-hari, idea, cita-2.


Cita-2 yg bersifat tetap yg harus dicapai → shgg cita-
Ideologi
2 yg bersifat tetap,
- sekaligus merupakan dasar
- pandangan atau paham

Mencakup pengertian ttg idea-idea, pengertian dasar,


gagasan dan cita-cita.
Menurut Oesman dan Alfian (1990 : 6), Ideologi berintikan
serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yg bersifat
menyeluruh dan mendalam yg dimiliki dan dipegang oleh
suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau
pandangan hidup.

▪ Ideologi → merupakan kerangka penyelenggara negara


untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
▪ Ideologi Bangsa →cara pandang suatu bangsa dalam
menyelenggarakan negara.
▪ Ideologi → suatu sistem nilai yang terdiri, nilai dasar yang
menjadi cita-cita dan nilai instrumental yg berfungsi
sebagai metode atau cara mewujudkan cita-cita tsb.
▪ Ideologi → di negara-2 yg baru merdeka dan sedang
berkembang, menurut W. Howard Wriggins berfungsi sbg
sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas
rakyatnya (confirm and deepen the identity of their
people).

▪ Ideologi di negara-2 diatas → sekedar alat bagi rezim-2


yang baru berkuasa untuk melangsungkan kekuasaan.

▪ Ideologi menurut Abdulgani (1979 : 20) → alat utk


mendefinisikan aktivitas politik yg berkuasa atau untuk
menjalankan suatu politik cultural management, suatu
muslihat manajemen budaya.
2. KEKUATAN IDEOLOGI

Menurut Alfian (1990) → kekuatan ideologi


tergantung pd kualitas 3 dimensi yg terkandung
dalam dirinya.

a. Dimensi realita → nilai-2 dasar (ND) yg


terkandung dlm ideologi scr riil berakar dan
hidup dalam masy/bangsa. Nilai-2 dasar
bersumber dr budaya & pengalaman sejarahnya.
b. Dimensi idealisme → ND ideologi
mengandung idealisme, bukan angan-2,
memberi harapan masa depan lebuh baik
melalui perwujudan atau pengalamannya
dalam praktik kehidupan bersama sehari-
hari dg berbagai dimensi.

c. Dimensi fleksibillitas / dimensi


pengembangan → ideologi memiliki
keluwesan sehingga memungkinkan utk
berkembang.
3. FUNGSI IDEOLOGI
Menurut Soejanto P. (1990), ideologi mempunyai
bbrp fungsi, yaitu memberikan :
a. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan
pengetahuan yg didapat merupakan landasan
utk memahami dan menafsirkan duania dan
kejadian-2 dlm alam sekitarnya.
b. Orientasi dasar, dg membuka wawasan yg
memberikan makna serta menunjukkan tujuan
dlm kehidupan manusia.
c. Norma-norma yg menjadi ppedoman dan
pegangan bagi seseorang utk melangkah dan
bertindak.
d. Bekal dan jalan bagi seseorang
utkmenemukan identitasnya.
e. Kekuatan yg mampu menyemangati dan
mendorong seseorang utk menjalankan
kegiatan agar mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang / masyarakat
utk memahami, menghayati serta memolakan
tingkah laku sesuai dengan norma-norma.
 Moh. Hatta (1926- 1931) yg memimpin Perhimpunan
Indonesia (PI), di Belanda sejak 1924 merumuskan
konsepsi ideologi politiknya berdasarkan 4 prinsip, yaitu
persatuan, nasional, solidaritas, non kooperasi dan
kemandirian (self-help).

 Tan Malaka, th 1924 menulis buku Naar de Repulick Ind


(menuju Republik Indonesia). Paham kedaulatan rakyat
→ memiliki akar kuat dalam tradisi masyarakat.
Keterlibatannya dg organisasi komunisme Internasional
tak melupakan dg kenyataan-2 nasional dan
kesediaannya utk menjalin kerjasama dg unsur
revolusioner.
Tan Malaka → pernah mengusulkan kpd komintern
(Komunisme Intransional) agar komunis di Ind
bekerjasama dg Tan-Islamisme, krn kekuatan islam di Ind
tidak dpt diabaikan.
 Tjokroaminoto pd saat itu mengidealisasikan suatu
sintesis antara Islam, Sosialisme dan Demokrasi.

 Soepomo → sidang BPUPKI, 31 Mei 1945 memiliki 3


pilihan ideologi :
1) paham individualisme
2) paham kolektivisme
3) paham intergralistik
Disarankan → paham integralistik, sesuai semangat
kekeluargaan.

 PS → ideologi Ind memiliki ajaran-2 yg mengandung


nilai-2 yg terkandung dlm ideologi lain.
4. IDEOLOGI PANCASILA, LIBERALISME & KOMUNISME
a. Perbandingan
No PANCASILA LIBERALISME KOMUNISME
1) Sumber
Falsafah Bgs Ind (PS) Falsafah indivisualisme Falsafah materialisme
2) Dasar Sebagai makhluk individu Sebagai makhluk sosial /
Hakikat sifat kodrat manusia sbg (kebebasan individu) komunal
makhluk individu dan makhluk
sosial
3) Negara Kebebasan mns dlm realisasi Sebagai manifestasi dari
Negara, mrpkn persekutuan demokrasi senantiasa mns sbg makhluk komunal.
hidup mns (makhluk individu & mendasarkan atas kebebasan Nilai tertinggi dlm negara
makhluk sosial) serta mns sbg individu diatas segala- adl materi shg nilai mns
makhluk Tuhan. galanya. ditentukan oleh materi.
4) Agama Bebas memilih agama dan Tak percaya Tuhan
Bukan negara sekuler menjalankan ibadah, ttp (atheis).
(memisahkan negara dengan bebas juga tak percaya
agama) Tuhan.
Percaya adanya Tuhan dan tak *Membedakan dan
boleh atheis. memisahkan antara agma
dan negara (sekuler)
b. Pancasila dan Agama

▪ PS yg mengandung dasar filsafat, hub negara &


agama → mrpkn karya besar B. Ind melalui The
Founding Fathers.
▪ PS mengisyaratkan kesadaran adanya Tuhan milik
semua orang & berbagai agama.
▪ PS digali dari niali-2 adat istiadat, kebudayaan
dan nilai-2 religius.
▪ Sejak jama purba → sampai pintu gerbang
kemerdekaan, melewati ribuan tahun pengaruh
agama lokal (± 14 abad pengaruh Hindu +
Budha, ±7 abad pengaruh agama Islam, ±4 abad
pengaruh Kristen).
▪ Buku Sutasoma (Empu Tantular) dikenal kalimat
Bhineka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua
→ walaupun berbeda-beda, satu jua adanya → lalu
dikenal Bhineka Tunggal Ika.

▪ Pidato Bung Karno, tgl 1 Juni 1945 →ketika


berbicara mengenai dasar negara (Philosophische
grondolag) → menyatakan “Prinsip Ketuhanan”.
Bukan saja di Ind ber Tuhan, ttp setiap orang Ind
hendaknya ber-Tuhan. Tuhannya sendiri.
▪ Yg Kristen menyembah Tuhan sesuai petunjuk Nabi Isa.
▪ Yg Islam menyembah Tuhan sesuai petunjuk Nabi
Muhammad SAW.
▪ Yg Budha dan Hindu, menyembah Tuhan sesuai kitab-
kitabnya.
 Neg. Ind → neg tiap-2 orangnya dapat menyembah Tuhannya
dg leluasa.
Segenap rakyat hrs ber-Tuhan.
Neg Ind → satu negara yg ber-Tuhan.

 Pidato Ir. Soekarno diatas mengandung 2 arti pokok, yaitu :


1) Pengakuan akan eksistensi agama-2 di Ind.
2) Posisi neg thd agama, yaitu negara kita ber-Tuhan.

 Akhir pidato Ir. Soekarno → hatiku akan berpesta raya, bila


sdr-2 menyetujui Ind berdasarkan Ketuhanan YME.
 Hal ini relevan dg ayat (1) dan (2) pasal 29 UUD 1945.
 Sila I PS → prima causa atau sebab pertama, krn Tuhan
terus menerus mengurus makhluknya.
 Prinsip Ketuhanan YME mengandung makna manusia Ind
harus mengabdi kepada satu Tuhan (Tuhan YME).
 Pd saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan
agama dari negara didefinisikan melalui PS.
 PS tidak memasukkan kata sekularisme (memisahkan
agama dan politik).
 PS tak mengakui ada satu agama yang istimewa. Ind
mengakui saat ini 6 agama → Islam, Kristen Katholik,
Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu.

 Gagasan asas tunggal berdasarkan UU No. 8 Th. 1985


ttg Organisasi Kemasyarakatan yang mengharuskan
daftar ulang semua ORMAS dan sejaligus harus
menerima asas tunggal PS s/d batas akhir 17 Juli 1987.
 Yang menolak asas tunggal PS → khawatir bhw dengan
menghapus asas Islam ; PS akan menjadi agama baru.
 Kyai NU yg pertama kali menerima PS sbg asas tunggal.
 Hub agama Islam dan PS → keduanya dapat berjalan
saling menunjang dan saling mengkokohkan. Keduanya
tak bertentangan dan tak boleh dipertentangkan.
 PS menjamin umat beragama dalam menjalankan
ibadahnya.

 Menteri Agama H. Munawir Sjadzali (1983 – 1993)


menyatakan :
Kata-kata “negara menjamin” tidak dapat diartikan
sekuler, krn bila demikian, negara atau pemerintah harus
hand off dari segala pengaturan kebutuhan hukum bagi
para pemeluk agama / kepercayaan thd Tuhan YME. Di
negara sekuler pemerintah tidak akan mendirikan
tempat-2 ibadah.
▪ PS dan agama → saling mendukung dan dapat
diaplikasikan seiring sejalan.
▪ Agama mendorong implementasi nilai-2 PS. PS
memberi ruang gerak seluas-luasnya thd usaha
peningkatan, penghayatan dan pengamalan agama.
▪ Gus Dur menjelaskan → tak relevan lagi untuk melihat
apakah nilai-2 dasar ditarik oleh PS dari agama-2 dan
kepercayaan Tuhan YME.

Bersifat rasional, obyektif dan universal,


berlaku bagi seluruh bangsa Indonesia

Moral PS
Otonom (nilai-nilainya tak mendapat
pengaruh dari luar habitat manusia
Indonesia)
Menurut Kaelan, persoalan hubungan agama dg PS,
dikelompokkan mjd 3 tahap :

▪ Pertama, ketika kaum nasionalis mengajukan PS


sebagai dasar filsafat negara menjelang
kemerdekaan. Terjadi denat antara kelompok
nasionalis Islam nasionalis dan tokoh pendiri
agama.
▪ Kedua, pada waktu th 1978 Pemerintahan Orba
mengajukan P-4 utk disahkan. Tokoh Islam
keberatan, akhirnya menerima.
▪ Ketiga, Th 1985, Pemerintah mengajukan PS
sebagai asas tunggal. Umat Islam menentang,
ada bbrp ormas dibekukan.
5. HUBUNGAN NEGARA DAN AGAMA MENURUT
NKRI BERDASARKAN PANCASILA

a. Negara →berdasar atas ketuhanan YME.


b. B. Ind → bgs yg ber Ketuhanan YME.
c. Tak ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme.
d. Tak ada tempat bagi pertentangan agama, gol agama, antar
dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e. Tak ada tempat bagi pemaksaan agama.
f. Ada toleransi dlm menjalankan agama.
g. Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara dlm segala aspek
hrs sesuai nilai KYME terutama norma-2 hukum positif,
norma moral agama dan moral para penyelenggara negara.
h. Negara → mrpk berkat rahmat Allah YME.
Bgs Ind → bgs religius.
6. PENUTUP

Budaya Indonesia
heterogen Perlu Ideologi negara yang
dihayati dan diamalkan
Negara kepulauan

❖Implikasinya, fungsi ideologi negara bagi B. Ind →


sangat penting dibandingkan negara lain yg
bangsanya homogen.

❖Bagi B. Ind → ideologi sebagai identitas nasional,


sbg prasyarat kestabilan negara.
Hadirnya ideologi PS akan berfungsi :
a. Menggambarkan cita-2 bangsa kearah mana bangsa
Indonesia akan bergerak.
b. Menciptakan rasa kebersamaan dlm keluarga besar Bangsa
Indonesia sesuai Bhineka Tunggal Ika.
c. Menggairahkan seluruh komponen bangsa dlm menjadikan
cita-cita bgs dan negara.

Pelaksanaan ideologi negara PS kedepan jangan terulang lagi


disalahgunakan sbg alat memperoleh atau mempertahankan
kekuasaan.
Maka B. Ind hrs meksanakan nilai-nilai instrumental PS yg taat
asas thd nilai-nilai dan ketentuan-2 yg ada dlm Pembukaan dan
pasal-2 UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai