Anda di halaman 1dari 4

2A.

Jelaskan Hakikat sila 1,2,3 dalam Pancasila


a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yang masih bersifat umum untuk semua agama di Indonesia. Jika
dipandang dari Islam, Tuhan berarti Allah SWT pencipta alam semesta. Yang Maha Esa berarti Tuhan
Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Esa dalam Dzat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Jadi
Ketuhanan Yang Maha Esa berarti meyakini bahwa Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini. Dalam semua agama pasti meyakini akan hal tersebut. Kata Ketuhanan Yang Maha Esa
sudah mencakup semua agama sehingga di dalamnya mengandung nilai toleransi beragama. Pancasila
mengajarkan kepada setiap orang agar percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agamanya
masing-masing dan tidak mencampuri urusan beragama mereka. Negara juga berkewajiban untuk
mengawasi pelanggaran terhadap nilai-nila Ketuhanan. Hakikat sila pertama sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 dan pasal 29 UUD 1945.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia yang berarti makhluk yang berbudi, berakal, menduduki martabat
yang tinggi dan mempunyai rasa, karsa dan cipta. Manusia tersusun atas kesatuan jiwa dan raga atau
tubuh. Manusia juga bisa disebut kesatuan individu dan makhluk sosial juga sebagai makhluk Tuhan.
Manusia dengan akal budinya menyadari akan nilai-nilai dan norm-norma. Adil berarti menempatkan
sesuatu pada tempatnya atau seimbang. Adil merupakan keputusan dan tindakan yang didasarkan atas
norma-norma yang obyektif dan tidak sewenang-wenang. Beradab berasal dari kata adab yang berarti
budaya. Jadi beradab berarti berbudaya. Ini berarti bahwa sikap, tindakan dan keputusan seseorang
didasarkan pada nilai-nilai budaya terutama kesusilaan atau moral (tata kesopanan). Jadi Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang yang sesungguhnya sesuai
dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar nilai dan berbudaya. Juga bisa didasarkan kepada
budi murni manusia yang berhubungan dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya baik terhadap
diri sendiri, kepada Tuhan, sesama manusia maupun dengan hewan dan alam. Dengan kemanusiaan yang
adil dan beradab semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban, kedudukan atau derajat yang sama
terhadap Undang-undang Negara. Hakikat sila kedua sesuai dengan pembukaan UUD alenia pertama dan
pasal 27, 28, 29, 30 dan 31 UUD 1945.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak dapat dipecah, sesuatu yang bulat, karena itu
adalah suatu individu. Persatuan berarti bersatunya atau berkumpulnya sesuatu yang beraneka ragam
corak atau jenisnya dan menjadi sesuatu yang satu kesatuan. Persatuan Indonesia pada hakikatnya berarti
bahwa bangsa Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa dan mempunyai adat-istiadat, agama, kepercayaan,
kebudayaan yang berbeda-beda itu merupakan satu kesatuan. Jadi Persatuan Indonesia adalah persatuan
yang mendiami berbagai wilayah di Indonesia karena didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas
dalam negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum dan menciptakan perdamaian yang abadi. Karena jika persatuan tidak terwujud maka
akan terpecah-belah dan tidak tahu arah dan tujuan bangsa. Hakikat sila ini sesui dengan pembukaan
UUD 1945 alinea keempat dan pasal 1, 32, 35 dan 36 UUD 1945. Sila ini juga mengandung pengakuan
terhadap ke-Bhineka Tunggal Ika-an suku bangsa dan kebudayaan bangsa.
2B. Bagaimana Implementasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya dalam
implementasi sila 1,2,3 dalam Pancasila.

1. Ketuhanan yang Mahaesa


Dalam sila kesatu, Pancasila memaknai akan keyakinan setiap warga negara terhadap Tuhan yang Maha
Esa dan bernegara sesuai ketuhanan. Dengan kata lain, negara—melalui sila satu Pancasila—telah
menjamin kewajiban maupun hak masyarakat yang ingin melaksanakan keyakinan berdasarkan agama
yang mereka peluk. Selain itu, sila satu juga mendorong pertumbuhan sikap toleransi umat beragama,
sehingga dapat mewujudkan kehidupan harmonis dan mencegah konflik sosial.
Makna-makna sila satu Pancasila tersebut dapat kalian realisasikan dengan:
• Percaya akan adanya Tuhan yang Maha Esa sesuai keyakinan dan kepercayaan yang tulus timbul
dari hati;
• Menghormati para pemeluk agama lain dan melaksanakan keyakinan masing-masing tanpa harus
saling mengganggu untuk menjaga kerukunan bergama dan keutuhan NKRI;
• Saling membantu dalam kehidupan dalam kehidupan beragama;
• Implementasi akhlak dari agama yang dapat membantu pembentukan karakter bangsa, karena
adanya keyakinan beragama yang dilindungi negara.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila kedua Pancasila, terdapat prinsip persamaan di antara kedudukan warga dalam negara dan
martabat manusia yang menyimpan potensi dalam kebudayaan. Setiap warga yang tinggal di Indonesia
adalah bagian dari masyarakat dunia yang mengakui manusia mempunyai kedudukan setara. Contohnya
pengakuan dalam kebebasan berpendapat hingga berorganisasi yang tepat memegang teguh adab selaku
bangsa dengan budaya luhur sejak dahulu kala.
Kemudian, untuk menanamkan makna-makna dalam sila kedua Pancasila, kalian dapat melakukan hal-hal
berikut ini:
• Mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban serta derajat warga negara;
• Mengukuhkan sikap saling mengasihi terhadap sesama warga negara demi membangun kehidupan
harmonis nan rukun;
• Memupuk sikap tenggang rasa dan mencegah sikap tercela seperti perilaku sewenang-wenang
hingga pelanggaran hak terhadap hak warga negara;
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghargai di antara perbedaan.
3. Persatuan Indonesia
Selanjutnya, kata persatuan yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila mengandung makna persatuan
bangsa dalam berbagai sendi kehidupan. Hal tersebut mencakup sosial, budaya, politik, ekonomi hingga
pertahanan dan keamanan. Selain itu, sila ini juga mempunyai tujuan menumbuhkan kesadaran persatuan
di antara warga negara Indonesia yang majemuk dalam sektor budaya. Dengan begitu, akan tercipta pula
kebanggaan, solidaritas, kebersamaan, hingga nasionalisme tinggi.
Memaknai nilai-nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila akan membuat kalian lebih menghormati
aspek kemajemukan. Sementara untuk mempraktekan nilai-nilai tadi, kalian dapat menyikapinya dengan:
• Memprioritaskan persatuan, kesatuan, dan kehidupan berbangsa di atas kepentingan golongan;
• Menghindari sikap maupun tindakan egois, sehingga mampu rela berkorban untuk bangsa dan
negara secara optimal;
• Menjaga keberagaman bangsa dengan mencegah keributan maupun konflik yang dirasa kurang
berfaedah;
• Senantiasa menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika saat menjalankan kehidupan sehari-
hari, misalnya dengan tidak mengotak-ngotakkan suku maupun agama demi kepentingan tertentu;
• Sanggup mencintai bangsa dan negara dengan menekan penyebab luruhnya Bhinneka Tinggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Jelaskan konsep manusia menurut :


a. Individualisme

Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Seorang
indvidualis akan melanjutkan pecapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi dari
masyarakat, Negara dan setiap badan atau kelompk atas pilihan pribadi mereka. Oleh itu, individualisme
melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai lebih penting dari seseorang
individu yang dengan sendiri adalah dasar kepala setiap badan masyarakat. Pendapat-pendapat yang
ditentang termasuk holism, kolektivisme dan statisme ,antara lain. Filsafat ini juga kurang senang dengan
segala standard moral yang berlaku ke atas seseorang karena peraturan-peraturan itu menghalangi
kebebasan seseorang. Singkatnya sikap individualisme artinya sikap yang tidak ingin bekerjasama atau
sikap yang mementingkan diri sendiri.

Sikap individualisme ini sendiri sebenarnya bukan baru-baru ini terjadi dimasyarakat. Seiring dengan
perkembangan zaman sikap individualisme ini mulai merambak dalam kehidupan masyarakat, terutama
dalam kalangan sehingga tidak menyadari bahwa sikap individualisme itu telah timbul dalam dirinya.
Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Seorang
indvidualis akan melanjutkan pecapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi dari
masyarakat, Negara dan setiap badan atau kelompk atas pilihan pribadi mereka. Oleh itu, individualisme
melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai lebih penting dari seseorang
individu yang dengan sendiri adalah dasar kepala setiap badan masyarakat. Pendapat-pendapat yang
ditentang termasuk holism, kolektivisme dan statisme ,antara lain. Filsafat ini juga kurang senang dengan
segala standard moral yang berlaku ke atas seseorang karena peraturan-peraturan itu menghalangi
kebebasan seseorang. Singkatnya sikap individualisme artinya sikap yang tidak ingin bekerjasama atau
sikap yang mementingkan diri sendiri.
Sikap individualisme ini sendiri sebenarnya bukan baru-baru ini terjadi dimasyarakat. Seiring dengan
perkembangan zaman sikap individualisme ini mulai merambak dalam kehidupan masyarakat, terutama
dalam kalangan sehingga tidak menyadari bahwa sikap individualisme itu telah timbul dalam dirinya.

b. Komunisme
Dalam pandangan komunisme manusia adalah mahkluk ekonomis. Oleh sebab itu maka dalam hal ini,
harga diri manusia ditentukan oleh kemampuannya dalam produksi hasil kerja. Dalam pandangan
ideologi komunisme, manusia yang dihargai dan dihormati adalah manusia yang memiliki kemampuan
dalam bekerja sehingga mampu menghasilkan materi. Apabila manusia tidak memiliki kemampuan dalam
bekerja dan menghasilkan materi, maka dalam pandangan komunisme keberadaan manusia tersebut tidak
dianggap atau dianggap mati.
Paham ini beranggapan bahwa manusia-manusia yang tidak memiliki kemampuan produksi hanya akan
menjadi pengganggu yang merepotkan bagi orang lain.
Paham komunisme ini didukung banyak tokoh, dua di antaranya yang merupakan tokoh utama adalah
Karl Marx dan Lenin. Tujuan komunisme adalah mewujudkan masyarakat komunis yang memiliki aturan
sosial ekonomi yang berdasar pada kepemilikan alat-alat produksi secara bersama-sama.
c. Pancasila
Hakikat Manusia Indonesia Berdasarkan Pancasila Yakni Monopluralis
Monopluralis meliputi susunan kodrat manusia,terdiri rokhani (jiwa) dan jasmani (raga),sifatkodrat
manusia terdiri dari makhluk indivdu dan makhluk sosial serta kedudukan kodratmanusia sebagai
makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Allah.Hakikat manusia menurut pancasila adalah
makhluk monopluralis.kodrat manusia yangmonoplurlitas tersebut memiliki ciri antara lain:

Ciri –Ciri Monopluralis yaitu sebagai berikut


- Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
- Sifat kodrat manusia sebaga individu dan social
- Kedudukan kodrat manusi sebagai makhluk pribadi dan makhluk Allah
Pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas aspek jiwa, raga, pribadi,
social dan aspek ketuhanan manusia sebagai makhluk monopluralis artinya terdiri dari banyak segi tetapi
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai