Pengadilan Pajak tercatat melonjak selama pandemi Covid-19 atau tepatnya pada
tahun 2020. Data Pengadilan Pajak menunjukkan bahwa jumlah sengketa pajak pada
tahun 2020 sebanyak 16.634 sengketa atau naik sebanyak 10,5 persen dibandingkan
dengan tahun 2019 yang hanya 15.048. Jumlah sengketa itu terdiri atas sengketa di
tingkat Ditjen Pajak sebanyak 14.660 kasus atau naik 13,8 persen dibandingkan 2019
yang hanya 12.882. Sengketa di Ditjen Bea Cukai sebanyak 1.830 kasus atau turun
14,5 persen dari sebelumnya 2.142 kasus pada 2019.
Sumber: https://kabar24.bisnis.com/read/20210304/16/1363731/selama-pandemi-
jumlah-sengketa-pajak-di-pengadilan-melonjak-signifikan
Berikan Argumentasi Anda dan sertakan sumber referensi yang menjadi rujukan baik
BMP Universitas Terbuka dan referensi lain selain BMP Universitas Terbuka, sertakan
dasar hukum yang relevan dengan tidak asal copy paste!
JAWABAN :
1. Pengertian dari Sengketa Pajak merupakan perselisihan atau konflik yang timbul dalam
bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang,
yang terjadi akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan
kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk
gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang undang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa.
Suatu sengketa dapat disebut sebagai sengketa pajak dengan mempertimbangkan hal berikut:
a. Sengketa tersebut harus berkaitan dengan bidang perpajakan, misalnya perbedaan
pendapat mengenai jumlah pajak yang terutang;
b. Sengketa tersebut harus melibatkan wajib pajak atau penanggung pajak dan pejabat yang
berwenang, seperti pemerintah atau fiskus;
c. Sengketa tersebut harus diselesaikan melalui upaya hukum yang disediakan oleh undang-
undang, seperti mengajukan keberatan, banding, gugatan, atau peninjauan kembali.
Upaya hukum terhadap sengketa pajak pusat diatur dalam UU Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP), yang ditetapkan dalam UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009. Dalam
UU KUP, upaya hukum tersebut pengaturannya dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pasal 16 UU KUP : Kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan penerapan
tertentu perundang-undangan perpajakan;
b. Pasal 36 UU KUP : Surat ketetapan yang tidak benar;
c. Pasal 25 UU KUP : Keberatan atas surat ketetapan pajak.
Untuk menghadapi permasalahan dan menumpuknya sengketa yang terjadi di suatu negara,
diperlukan adanya upaya strategis untuk pencegahan secara efektif dan efisien, berikut
lima upaya yang dapat diimplementasikan:
1) Perumusan produk hukum yang berkualitas. Pembentukan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan tentu harus jelas, pasti, dan tidak multiftafsir.
2) Simplifikasi pajak. Ini dapat dilakukan pada empat aspek, di antaranya ialah aturan pajak,
kebijakan pajak, administrasi pajak, dan mekanisme kepatuhan atau interaksi antara
pemungut pajak, wajib pajak, dan otoritas pajak.
3) Penerapan compliance risk management (CRM). Hal ini dimanfaatkan untuk memetakan
tingkat risiko dan sifat perilaku sebagai dasarnya. Dengan mengetahui profil risiko wajib
pajak akan memudahkan otoritas pajak dalam menentukan strategi untuk melakukan
pencegahan agar ketidakpatuhan dapat diminimalkan.
4) Penerapan advance ruling, Advance ruling ialah suatu prosedur yang dilakukan wajib
pajak untuk memperoleh konfirmasi tertulis dari otoritas pajak sebelum melakukan
transaksi-transaksi khusus.
5) Pemanfaatan teknologi informasi. Ini dilakukan dengan mengintegrasikan sistem
perpajakan dan pemanfaatan kecerdasan buatan dapat menjadi alat untuk pencegahan dan
penyelesaian sengketa pajak. Dalam penggunaan teknologi informasi, wajib pajak pun
akan terbagi dalam beberapa kriteria dengan basis risiko.
Sumber :
- https://www.hukumonline.com/berita/a/mengenal-sengketa-pajak-dan-tata-cara-
penyelesaiannya-lt62ac3c58a988b/?page=2
- https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/sengketa-pajak-dan-cara-penyelesaiannya-
di-indonesia
- https://www.pajakku.com/read/62b02d2ca9ea8709cb18a647/Penyebab-Sengketa-Pajak-
dan-Pencegahannya-Pelajari-Di-Sini!
- BMP Hukum Pajak dan Acara, Perpajakan HKUM4407/Modul 7