Anda di halaman 1dari 5

PANCASILA 

SEBAGAI SUMBER ETIKA POLITIK DI INDONESIA

ETIKA adalah  suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.

Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang


kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang
menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan
kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang
dalam berperilaku di masyarakat.

POLITIK adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara.

Pancasila jika dilihat satu persatu dari masing masing sila itu dapat saja di
temukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya. Namun, makna pancasila
terletak pada nilai nilai dari masing masing sila sebagai satu kesatuan yang
tak bisa di tukar letak dan susunannya. 5 kandungan dalam pancasila

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA


Sila pertama merupakan sumber nilai nilai moral bagi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan. Berasarkan sila pertama negara Indonesia
bukanlah negara teokrasi yang mendasarkan kekuasaan negara pada
legitimasi religius. Ekuasaan kepala negara tidak bersifat mutlak
berasarkan legitimasi religius melainkan berdasarkan legitimasi hukum
dan demokrasi.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kedua juga merupakan sumber nilai-nilai moralitas dalam
kehidupan negara. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia
di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah tertentu,dengan
suatu cita-cita serta prinsip hidup demi kesejahteraan bersama.
Manusia merupakan dasar kehidupan dan penyelenggaraan. Oleh
karena itu asas-asas kemanusiaan bersifat mutlak dalam kehidupan
negara dan hukum.
3. PERSATUAN INDONESIA
Persatuan berarti utuh dan tidak terpecah-pecah. Persatuan
mengandung  pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Sila ketiga ini mencakup
persatuan dalam arti ideologis,politik,ekonomi,sosial budaya,dan
hukum. Oleh karenanya diperlukan semangat persatuan sehingga tidak
muncul jurang pemisah antara satu golongan dengan golongan lain.
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
Negara berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan
yang dilakukan senantiasa untuk rakyat. Oleh karena itu rakyat
merupakan asal muasal kekuasaan negara. Dalam pelaksanaan dan
penyelenggaran negara segala kebijaksanaan , kekuasaan dan
kewenangan harus dikembalikan kepada rakyat sebagai pendukung
pokok negara.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Dalam penyelenggaraan negara harus berdasarkan legitimasi hukum
yaitu prinsip "Legalitas" .Negara Indonesia adalah negara hukum, oleh
karena itu keadilan dalam hidup bersama atau keadilan sosial
merupakan tujuan dalam kehidupan negara. Dalam penyelenggaran
negara, segala kebijakan,kekuasaan,kewenangan,serta pembagian serta
senantiasa harus berdasarkan hukum yang berlaku.

A. Pancasila Sebagai Etika Politik

Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar – dasar yang bersifat


universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Nilai – nilai tersebut kemudian di jabarkan dalam suatu norma –
norma yang jelas sehingga mereupakan suatu pedoman.

Norma – norma tersebut meliputi :

a) Norma moral yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang
dapat diukur dari sudut baik maupun buruk.
b) Norma hukum yaitu suatu sistem peraturan perundang- undangan yang
berlaku di indonesia. Dalam pengertian inilah maka pancasila
berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum di negar
Indonesia.

Contoh kasusnya adalah “bagaimana berkampanye sesuai dengan etika


Pancasila?”, maka jawabannya ada bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya:

1. Berkampanyelah secara tidak bertentangan dengan nilai-nilai


kemanusiaan, misalnya jangan menggangu keamanan orang lain,
jangan merugikan orang lain, hubungan dengan sesama manusia harus
dijaga agar tetap baik, jangan sampai bentrok dengan masa partai lain.
Langkah ini didasarkan pada sila ke-2 dan ke-3
2. Peraturan berkampanye harus ditaati karena menaati peraturan berarti
menaati diri kita semua. Langkah ini didasarkan pada sila ke-4
3. Pemilu dan khususnya berkampanye itu tujuan akhirnya adalah demi
kesejahteraan dan kemakmuran hidup kita bersama, usahakan jangan
sampai menghambat usaha-usaha menuju kemakmuran bersama.
Langkah ini didasarkan pada sila ke-5
4. Ketahuilah bahwa semua perbuatan tidak baik yang berdalihkan Pemilu
atau berkampanye selalu tidak lepas dari pengamatan Tuhan Yang
Maha Kuasa. Langkah ini didasarkan pada sila ke-1

B. Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila


Pancasila sebagai etika politik maka mempunyai lima prinsip itu berikut ini
disusun menurut pengelompokan Pancasila, karena Pancasila memiliki logika
internal yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern.

1. Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima hidup dengan positif,
damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang
berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat. Dalam hal ini
pengakuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan berpikir,
kebebasan mencari informasi, toleransi.

2. Hak Asasi Manusia (HAM)


Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti Kemanusian yang adil
dan beradab. Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana
manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan.

3. Solidaritas Bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri,
melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib
sepenanggungan.

4. Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia atau
sebuah elit atau sekelompok ideologi berhak untuk menentukan dan
memaksakan orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi
berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak
menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau
dipimpin.

5. Keadilan sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan
masyarakat. Ketidakadilan adalah diskriminasi di semua bidang
terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan
budaya.

C. Fungsi Pancasila Sebagai Etika Politik

1. Fungsi etika bagi kehidupan kenegaraan adalah alat untuk


mengatur tertib hidup kenegaraan, memberikan pedoman yang
merupakan batas gerak hak dan wewenang kenegaraan,
menampakkan kesadaran kemanusiaan dalam bermasyarakat dan
bernegara, mempelajari dan menjadikan objek tingkah laku
manusia dalam hidup kenegaraan, member landasan fleksibilitas
bergerak yang bersumber dari pengalaman.
2. Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada
penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta
menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab. Jadi,
tidak berdasarkan emosi, prasangka dan apriori, melainkan secara
rasional objektif dan argumentative. Etika politik tidak langsung
mencampuri politik praktis. Tugas etika politik membantu agar
pembahasan masalah-masalah idiologis dapat dijalankan secara

D. Pelanggaran- pelanggaran Etika Politik


Sekarang ini marak terjadi pelanggaran etika politik di Indonesia,
bahkan sejak pemerintahan Orde Lama pun hal ini sudah mewarnai
kancah politik di negeri kita ini. Dalam hal ini peran etika politik
pancasila sangat dibutuhkan, karena etika politik pancasila mampu
mendeteksi adanya gejala- gejala awal dari pelanggaran terhadap filsafat
politik pancasila. Etika politik juga mampu mengubah paradigma politik:
 Dari “Politik yang sering dilihat sebagai sebuah pertarungan kekuatan
dan kepentingan.Kecenderungannya adalah untuk mencapai tujuan
dengan menghalalkan segalacara, sehingga tujuan politik yang
menghasilkan kesejahteraan rakyat itu hanya sebatas mimpi. Dunia
politik juga dapat merubah kawan menjadi lawan,dan sebaliknya,
musuh menjadi teman untuk kepentingan individu dan
golongan.Bahkan, rakyat pun bisa menjadi sasaran permainan politik,
martabat bangsadigadaikan, dan harga diri dipertaruhkan.”

 Menjadi “Secara etimologi, politik adalah strategi. Ia dapat dimaknai


sebagai sebuah penggalian kemampuan manusia untuk menggunakan
kemampuan daya pikirnya dalam upaya proses perubahan. Secara
terminologi, politik berarti memerdekakan manusia dari segala bentuk
ketidakadilan, penindasan, kemiskinan, dan kebodohan. Maka, pada
tataran substansi, politik tentu tidak kejam, ia juga tidak berisi
permusuhan, apalagi penghancuran manusia. Politik mengenal etika,
justru peduli terhadap kaum minoritas, kaum tertindas, dan berbicara
atas kepentingan kolektif (masyarakat) secara jujur dan sungguh-
sungguh.

Berikut akan dipaparkan suatu gambaran atau contoh pelanggaran-


pelanggaran etika politik yang mungkin terjadi:

1. Pelanggaran etika politik yang paling besar adalah perbuatan yang


bertujuan meniadakan atau mengganti Pancasila dengan ideologi negara
yang lain. Contoh G30SPKI,GAM,
2. Korupsi, contohnya Kasus Korupsi E-KTP Setyo Novanto, Proyek
Hambalang Oleh Andi Malarangeng yaitu Kasus proyek
pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga
Nasional (P3SON) di Hambalang juga tercatat menjadi salah satu
kasus korupsi besar yang pernah ada. Nilai kerugiannya mencapai
Rp 706 miliar.Pembangunan proyek Hambalang ini direncanakan
dibangun sejak masa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi
Malarangeng dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun.
Proyek yang ditargetkan rampung dalam waktu 3 tahun ini
mangkrak hingga akhirnya aliran dana korupsi terendus KPK.
3. Kasus Meninggalnya anggota KPPS PILPRES
4. Kemiskinan, Kesenjangan sosial akibat pemimpin yang tidak
mementingkan kepentingan rakyat namun lebih mementingkan
kepentingan sendiri dan lupa akan janji-janji dengan masyarakat.

Oleh sebab itu sebagai para calon penerus masa depan untuk Negara
yang kita cintai sudah sepatutnya kita berkewajiban mempelajari serta
menjunjung tinggi pancasila, karena pancasila sebagai landasan dalam
kehidupan manusia, pancasila sebagai etika dalam berpolitik. Jadi, akan
menciptakan masyarakat yang beretika serta taat pada aturan yang ada. 

Bagi para mahasiswa maupun para pembaca bisa menerapkan setiap


sila sila pancasila yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari hari
dalam bidang akademik maupun non akademik. Intinya adalah pancasila
adalah dasar negara yang menjadi tolak ukur pemikiran bangsa indonesia
yang mengandung nilai nilai universal dalam sila silanya

Anda mungkin juga menyukai