Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH & LAPORAN

HAM DAN KEBHINEKAAN


“Semangat Kebangsaan dan Nasionalisme”

OLEH:

RAMADHANI 20129097

19 BB 04

DOSEN PEMBIMBING:
Dra. REINITA, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
LAPORAN DISKUSI

A. PENAMBAHAN MATERI
1. Sintia Putri (19129308)
Unsur- unsur terbentuknya bangsa.
Menurut Friederch Hertz(dalam Cahyati, 2011: 8) bahwa unsur terbentuknya suatu
bangsa adalah sebagai berikut:
1) Adanya keinginan atau hasrat untuk bersatu secara sosial, ekonomi, politik, agama,
budaya, dan komunikasi, urusan dalam negeri.
2) Adanya keinginan menunjukkan karakteristik sendiri melalui kemandirian, keaslian,
kelebihan, bahasa, dan lain-lain.
3) Adanya hasrat untuk menunjukkan keunggulan dalam kerja sama antarbangsa.
Paham yang Bertentangan dengan Nasionalisme.
Berikut di antara paham-paham yang dapat merusak rasa nasionalisme dalam kehidupan
yaitu:
1) Chauvinisme.
Chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain. Contoh Chauvinisme seperti yang
dikemukakan oleh Adolf Hitler dengan kalimat Deutschland Uber Alles in der Welt
( Jerman di atas segala-galanya dalam dunia ). Slogan ini kadang masih dipakai di
Jerman unutk memberi semangat pada atlet dalam bertanding. Inggris juga punya
slogan Right or Wrong is My County. Demikian pula Jepang yang menganggap
bangsanya merupakan keturunan Dewa Matahari.
2) Sukuisme.
Sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih
baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan
terhadap suku bangsa sendiri.
3) Primordialisme yang berlebihan.
Primordialisme merupakan kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu
yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa. Biasanya sikap loyalitas yang
berlebihan terhadap budaya sub nasional seperti (suku bangsa, agama, ras, daerah
dan keluarga). Keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekrabatan,
sukubangsa, asal daerah, bahasa, dan adat sehingga melahirkan pola perilaku serta
cita-cita yang sama.
4) Ethnosentrisme atau fanatisme suku bangsa.
Suatu sikap yang menilai kebudayaan kelompok atau masyarakat lain dengan
menggunakan ukuran yang berlaku dalam kelompoknya. Suatu sikap yang menilai
atau menganggap bahwa kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan
kelompok lain.
5) Ekstrimisme.
Tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan
pemerintahan yang sah melalui cara-cara yang tidak konstitusional.

2. Fadhila Aulia (19129112)


Menambahkan tetang bentuk-bentuk nasionalisme
Hakim (2016: 3) mengemukakan ada enam bentuk semangat nasionalisme, antara lain:
1) Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme Kewarganegaraan merupakan bentuk nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat,
atau perwakilan politik.
2) Nasionalisme Etnis
Nasionalisme Etnis adalah nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3) Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas dimana Negara memperoleh kebenaran
politik secara semula jadi (organik) hasil dari bangsa atau ras, menurut semangat
romantisme.
4) Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti
warna kulit, ras dan sebagainya.
5) Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme Kenegaraan merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
diberi keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.
6) Nasionalisme Agama
Nasionalisme Agama merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama.

3. Kurnia Noviani (19129029)


Menambahkan materi tentang Strategi yang dapat dilakukan untuk menguatkan rasa
nasionalisme dan patriotisme di era globalisasi.
Semangat nasionalisme dan patriotisme Sangat di perlukan dalam pembangunan
bangsa agar setiap elemen bekerja dan berjuang keras mencapai jati diri dan kepercayaan
diri sendiri sebagai sebuah bangsa yang bermartabat. Strategi yang dapat dilakukan.
1) Penguatan peran lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam membangun
semangat nasionalisme dan patriotisme terutama pada generasi muda
2) Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme pada masyarakat yang tinggal di
wilayah-wilayah yang dalam perspektif kepentingan nasional dinilai strategis.
3) Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme pada masyarakat yang hidup di
daerah rawan pangan, rawan konflik dan rawan bencana alam.
4) Peningkatan apresiasi terhadap anggota atau kelompok Masyarakat yang Berusaha
melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa.
Peningkatan peran pemerintah dan masyarakat RI dalam ikut berperan aktif dalam
pembangunan.
B. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Khairul Nisa (19129243) Bagaimana implementasi nasionalisme pada generasi milenial
saat ini?
Dijawab Oleh : Izzan Muhammad Furkan (19129237)
Untuk meningkatkan kecintaan atau rasa nasionalisme pada generasi millemial
yang dimiliki oleh bangsa ini, perlu penerapan atau pengimplementasian nilai-nilai
pancasila dalam generasi millenial seperti apa yang telah dikatakan pada suatu jurnal yang
berjudul "Penerapan nilai-nilai pancasila pada generasi millenial".
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita sebagai generasi milenial yang
tentunya menjadi harapan bangsa ini kedepannya, kita harus menanamkan semangat
Pancasila pada diri kita. Sebagai instrumen untuk meningkatkan rasa nasionalisme di hati
dan di diri kita sebagai wujud manifestasi untuk bangsa Indonesia. Karena pancasila
merupakan jati diri bangsa ini atau sebagai instrumen yang fundamental bangsa Indonesia.
Semangat dari pancasila ialah semangat persatuan dan kesatuan yang di implementasikan
dalam kehidupan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanserta keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Dengan penerapan atau pengimplementasian nilai-nilai atau substansi dari yang
terkandung pada pancasila terhadap generasi milenial, tentu menumbuhkan rasa
patriotisme pada generasi millenial bangsa ini.
Tambahan Jawaban:
 Lisa Nurlazi Putri 19129035
Seiring dengan perkembangan zaman, perabadan yang muncul justru mulai
kehilangan karakter keindonesiaan. Peradaban yang sedang berkembang saat ini
mengedepankan peradaban barat yang sama sekali tidak memiliki latar belakang
sejarah dengan Indonesia. Sebab hal tersebut dapat merusak karakter bangsa secara
perlahan-lahan dan mempercepat menghilangnya rasa nasionalisme, cinta tanah air
dikalangan masyarakat terutama kaum milenial. Memudarnya nasionalisme di
kalangan masyarakat Indonesia akan berdampak fatal bagi kehidupan masyarakat itu
sendiri. Berdasarkan urgensi pembahasan tersebut, diperlukan alternatif solusi yang
efektif untuk meminimalisasi permasalahan tersebut. Beberapa solusi implementasi
yang relevan antara lain:
1) Warga Indonesia lebih mencermati dan memahami betul arti penting cinta tanah
air dengan bangga terhadap bangsa sendiri dan menghargai jasa perjuangan para
pahlawan,
2) Meningkatkan rasa patriotisme terhadap masyarakat Indonesia, dan
3) Sosialisasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam jati diri masyarakat demi
meningkatkan rasa nasionalisme di Indonesia.
Dari ketiga solusi tersebut, sosialisasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam jati
diri masyarakat demi meningkatkan rasa nasionalisme di Indonesia menjadi solusi yang
diprediksikan paling efektif.

2. Lisa Nurlazi Putri (19129035) Berikan Contoh penerapan sikap nasionalisme dalam
kehidupan sehari hari!!
Dijawab Oleh : Dini Agustine Mukhsri (19129212)
Beberapa contoh kegiatan sederhana yang bisa kita lakukan untuk memupuk sikap
nasionalisme yang tinggi.
 Cintai produk dalam negeri
Dengan mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri, secara nggak
langsung kita menjadi promotor sekaligus endorser produk-produk lokal. Nggak
hanya meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, tapi juga menaikkan pamor
produk Indonesia di pasar internasional.
 Ikuti upacara bendera
Setiap Senin pagi, kita wajib mengikuti upacara bendera yang diadakan di
lapangan terbuka secara khidmat. Selain menjadi peserta, kita juga menjadi petugas
upacara. Aktif dalam kegiatan ekskul baris-berbaris atau menjadi anggota Paskibra
juga bisa meningkatkan rasa nasionalisme. Hal ini bertujuan untuk menghormati serta
mengenang para pahlawan yang berjuang mati-matian melawan penjajah. Karena
tanpa perlawanan gigih mereka, kita mungkin belum mencicipi kemerdekaan hingga
sekarang.
 Bangga akan bahasa dan budaya lokal
Meski kita begitu fasih berbahasa asing, jangan pernah lupakan bahasa daerah dan
pastinya bahasa nasional kita: Bahasa Indonesia. Sebisa mungkin, gunakan lebih
banyak bahasa negeri kita sendiri dalam percakapan sehari-hari atau segala
kesempatan lain. Kuasai dengan baik dan benar. Kalau bukan kita, siapa lagi yang
bakal meneruskan warisan budaya tanah air?
 Harumkan nama Negara
Buat diri kita bangga menjadi warga negara Indonesia dengan cara mengukir
prestasi gemilang di berbagai bidang. Karena dengan prestasi tersebut, Indonesia
bakal dianggap sebagai negara kuat dan disegani oleh negara lain. Beri dukungan
penuh kepada negara kita dalam persaingan maupun perkembangan di kancah
internasional.
 Mengamalkan Pancasila
Bukan hanya sekadar dihapal di luar kepala, tapi juga dipraktekkan langsung
dalam kehidupan kita. Karena kedudukannya yang penting sebagai dasar negara,
maka sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita wajib mempelajari, menghayati
dan mengamalkan Pancasila yaitu mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
 Promosikan Indonesia di sosmed
Sosmed adalah cara paling mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain, nggak
hanya lewat tulisan, tapi juga bisa dengan foto maupun video. Upload konten seru
tentang Indonesia yang membuat kita sebagai generasi muda mengeksplor lagi
kekayaan budaya, tempat bersejarah, dan hal unik lainnya. Ini bisa menginspirasi
anak muda lainnya untuk cinta negeri sendiri, juga membantu Indonesia lebih dikenal
oleh teman-teman kita dari negara lain.
Tambahan Jawaban :
 Kurnia Noviani (19129029)
Contoh Sikap Nasionalisme
1) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan keluarga antara
lain:
Membantu orang tua; Mendengarkan nasihat orang tua; Menjaga nama
baik keluarga; serta Menghormati dan menghargai orang tua.
Menunjukkan keteladanan terhadap agama kepada anggota keluarga
2) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan sekolah antara
lain:
Melaksanakan tata tertib sekolah; Mengikuti upacara bendera dengan
baik; Menghormati guru; dan Menjaga keamanan lingkungan kelas.
Membantu teman yang kesulitan
3) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara antara lain:
Menghormati jasa para pahlawan; Menghargai lagu kebangsaan;
Menghormati bendera kenegaraan; Menjaga dan melestarikan benda-
benda bersejarah; Mencintai produksi dalam negeri;
4) Contoh perilaku atau sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari:
Menjaga ketertiban masyarakat dengan mematuhi aturan yang berlaku.
Mematuhi dan mentaati hukum negara. Bersedia mempertahankan dan
memajukan negara. Melestarikan budaya indonesia. Menggunakan
produk dalam negeri. Menjungjung tinggi nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa. Ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Dari penerapan sikap nasionalisme tersebut dapat di simpulkan bahwa
dengan nasionalisme dapat Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan
masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat
rela berkorban. Menghilangkan Ekstremisme (tuntutan berlebihan) dari warga
negara (individu dan kelompok). Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
Menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis, dan mempererat tali
persaudaraan yang utuh.
3. Herly Pratiwi Syafri (19129230) Bagaimana cara mengembangkan dan meningkatkan
semangat kebangsaan pada siswa?
Dijawab Oleh : Mutiara Zenitha Asra (19129265)
1) Refleksi sejarah
Salah satu Cara Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda adalah
melakukan nafak tilas sejarah baik itu dengan melakukan perjalanan ke tempat-
tempat bersejarah yang menjadi simbol perjuangan para pejuang bangsa. selain itu
bisa juga dengan mempelajari sejarah melalui buku-buku yang menggambarkan
perjuangan bangsa indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan atau bisa juga
melalui pemutaran film dokumenter yang memperlihatkan betapa gigihnya
pejuang bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan.
2) Melalui upacara bendera
Sebagian siswa sejatinya belum memahami makna dari pelaksanaan upacar
bendera yang dilakukan setiap hari senin. melalui kegiatan upacara bendera
sebaiknya memberikan pemahaman tentang tujuan dilakukannya upacara bendera
sehingga jiwa nasionalisme siswa semakin besar.
3) Memperkenalkan berbagai keragaman budaya bangsa
Dengan memperkenalkan berbagai keragaman budaya bangsa serta kekayaan
sumber daya alam bangsa membuat para generasi muda akan merasa beruntung
telah dilahirkan di indonesia sehingga muncul jiwa nasionalisme untuk menjaga
keutuhan dan persatuan tanah air indonesia.
4) Melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganeraan mengajarkan anak tentang bagaimana menjadi warga
negara yang baik, taat terhadap aturan negara dan juga sebagai wadah untuk
menumbuhkan semangat patriotisme. jadi seorang guru bisa menanamkan jiwa
nasionalisme pada siswa melalui pembelajaran PKn.
5) Melalui pengenalan tokoh sejarah
Tokoh sejarah juga bisa menjadi media untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme
pada generasi muda bangsa misalkan dengan menceritakan bagaimana perjuangan
tokoh tersebut dalam melawan penjajah dan mempertahankan keutuhan NKRI dari
ancaman asing.
6) Memakai dan mencintai produk hasil produksi dalam negeri
Salah satu Hal yang juga bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme generasi muda
adalah dengan menganjurkan untuk selalu menggunakan produk dalam negeri,
sehingga muncul penghargaan tersendiri untuk tanah airnya.
Tambahan Jawaban:
 Khairul Nisa (19129243)
1) Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas. Menurut Hasan dkk
(dalam Widiatmaka 2016:16) bahwa siswa harus memiliki nilai semangat
kebangsaan diantaranya menggunakan bahasa Indonesia yang baik ketika
berbicara dengan teman sekelas yang berbeda suku dan merasa bangga terhadap
keragaman bahasadi Indonesia.
2) Menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Menurut Widiatmaka (2016:27) karakter
semangat kebangsaan dapat terbangun melalui menceritakan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia dan menyanyikan lagu kebangsaan, secara langsung atau tidak
langsung sikap akan tertanam terhadap siswa
3) Mendiskusikan kegiatan dan peristiwa hari-hari besar nasional Menurut Aeni
(2017:101) mendiskusikan kegiatan dan peristiwa hari-hari besar nasional
merupakan salah satu nilai semangat kebangsaan. Pada kegiatan berdiskusi dalam
pembelajaran IPS, Siswa sangat aktif mendiskusikan materi pembelajaran dan
peristiwa hari-hari besar nasional, siswa aktif dalam mengklarifikasi dan
menganilisis vidio dan gambar tokoh-tokoh perjuangan tersebut
4) Bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan persamaan
hak dan kewajiban.
5) Menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia. Menurut
Haris (2013:2) dengan materi jasa kepahlawanan, siswa diajarkan sikap yang
menunjukkan seorang pahlawan misalnya sikap rela berkorban, keberanian,
pantang menyerah, berjiwa besar, patriotisme atau membela negara
4. Fitri Eka Susanti (19129222) Jelaskan Apa saja langkah langkah yang dapat dilakukan
negara untuk meningkatkan sikap nasionalisme bagi generasi milenial?
Dijawab: Dini Agustine Mukhsri (19129212)
1) Memberikan materi atau menyisipkannya dalam materi belajar dalam sekolah
2) Membuat penyuluhan yg menarik bagi milenial.
3) Mengajarkan betapa pentingnya sikap nasionalisme pada diri sendiri untuk bangsa
Indonesia
4) Berusaha menanamkan sikap nasionalisme sejak dini, seperti menghormati bendera,
mencintai negara indonesia, dsb.
Ganefri juga mejelaskan terdapat empat langkah yang dapat dilalukan untuk
meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi milenial.
Pertama, menguatkan kembali nasionalisme di level pendidikan formal. Muatan
nilai nilai pancasila wajib diberikan dan diamalkan di semua level pendidikan formal
pandangan yang tepat.
Kedua, Pengetahuan sejarah tentang pahlawan kemerdekaan Indonesia wajib
diajarkan kembali pada peserta didik disemua jenjang pendidikan formal. Hal ini
diharapkan generasi muda dapat mengetahui dan memahami begitu besar jasa para
pahlawan kemerdekaan untuk menjadikan Indonesia menjadi negara berdaulat.
Ketiga, menerapkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh KH Dewantara.
Pendidikan karakter tersebut menitik beratkan pada sains, kebudayaan, dan religi dalam
upaya memperluas budi pekerti serta kemanusiaan. "Pendidikan karakter ini masih
relevan untuk diterapkan saat ini.
Keempat, pendekatan budaya populer. Seperti menyelipkan unsur nasionalisme
dalam kegiatan olahraga, musik, kompetisi pendidikan, dan masih banyak kegiatan
lainnya.
Tambahan Jawaban:
 Mifthahul Jannah 19129039
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi adanya penyebaran berbagai ideologi
yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia. Hal ini tentunya dapat
mengikis rasa nasionalisme utamanya para generasi muda. Selain itu pada era
modern sekarang juga
banyak muncul paham-paham radikal yang berkembang sehingga dapat mengikis
rasa cinta tanah air di kalangan gemerasi muda, terutama usia sekolah (Rindha
Widyaningsih dkk, 2017: 1554).
Isu-isu yang marak terjadi dewasa ini menuntut agar masyarakat memiliki
kecerdasan dalam menghadapi fenomena sosial semacam ini. Oleh sebab itu
penanaman nilai nasionalisme di era modern untuk peserta didik sebagai generasi
muda sangat diperlukan. Pentingnya nilai nasionalisme bagi bangsa Indonesia,
membuat perlunya penanaman nilai nasionalisme utamanya di tingkat pendidikan.
Penanaman nilai nasionalisme dilakukan disemua lini termasuk dalam pendidikan,
salah satunya lewat pembelajaran sejarah di Sekolah sebagai sarana untuk
menanamkan nilai nasionalisme pada peserta didik. Penanaman nilai nasionalisme
melalui pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya
adalah dengan mempelajari perjuangan tokoh-tokoh atau pahlawan bangsa sebagai
landasan nilai nasionalisme. Salah satu tokoh nasional KH. Ahmad Dahlan sebagai
tokoh yang dapat menjadi contoh peserta didik untuk menanamkan nilai
nasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai