Anda di halaman 1dari 2

Orasi Pembungkaman Kebabasan Berpendapat

Salam perlawanan
Hidup Mahasiswa
Hidup Rakyat Indonesia

Perhatian! Perhatian! Hak kebebasan berpendapat kita telah dibungkam! Hak kebebasan
berpendapat kita telah dibungkam! Hak kebebasan berpendapat kita telah dibungkam! oleh
mereka yang punya kuasa. Dikecam dengan tindakan represif dan intimidasi. Buka suara
ancaman drop out, mengkritik kena penjara, Aksi-aksi demonstrasi yang disuarakan untuk
menyampaikan aspirasi berujung pada kriminalitas. Berhenti atau lanjut dengan ancaman.
Pekerja-pekerja yang menyampaikan fakta disuap untuk diam dan lagi lagi ada ancaman. Negara
ini sudah merdeka tapi terasa mati karena kebebasan yang dibelenggu. Mengikat setiap
penderitaan rakyat. Membenamkan fakta menenrbitkan drama. Jika bukan kita yang melawan
siapa lagi? Gerakan mahasiswa dengan peran-perannya harus menjadi penerang bagi bangsa ini.
Keberanian akan mati jika kebebasan terus dibelenggu. Wahai tuan dan puan yang terhormat
Kami sebagai mahasiswa menuntut dilepaskannya kebebasan berpendapat dari belenggu
ancaman dan tindakan represif ! Kami mahasiswa menuntut adanya transparansi atas kebijakan
yang berlaku! Kami mahasiswa menuntut hak kami! Tolong dengarkan dan wujudkan demi
demokrasi yang nyata.

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Sebuah jaket berlumur darah


Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita


Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu


Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana


Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

Karya Taufik Ismail

Anda mungkin juga menyukai