PENDAHULUAN
Dalam media televisi iklan menjadi salah satu bagian penting bagi para
konsumen. Dalam hal ini juga, perempuan bukan saja menjadi sasaran
tubuh perempuan dan laki-laki telah menjadi alat dan simbol dalam
pergeseran dari dunia privat ke dunia publik maka terjadi pula pergeseran
nilai citra perempuan dan laki-laki tersebut. Dalam iklan maupun media
1
tubuh.Perempuan digambarkan sedemikian rupa melalui pakaian,
sebuah iklan. Namun, laki-laki juga dijadikan obyek dalam berbagai iklan
dianggap berjiwa. Ini juga bisa diartikan dengan singkat yaitu faham,
2
dan dapat menyelamatkan atau merusak kehidupannya. Atas dasar
atau kepercayaan tersebut juga masih berlanjut dan tumbuh subur pada
abad modern sekarang ini yang diklaim sebagai abad penuh kerasionalan.
kreativitas manusia.
essensial tidak jauh berbeda dengan jaman dulu, hanya “beda kemasan”.
Pada jaman dahulu orang merasa lebih percaya diri, merasa kebal atau
batu, kayu atau tulang binatang yang dianggap bertuah. Kini keadaannya
Presley, jaket Micheal Jackson, tas atau pakaian dalam Madonna dll yang
3
dianggap mempunyai kekuatan atau pesona tertentu sehingga orang amu
Sedangkan gaya hidup berbeda dengan cara hidup. Cara hidup ditampilkan
dengan ciri-ciri seperti : norma, ritual, pola-pola tatanan sosial yang dekat
yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Pilihan gaya hidup
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa peran media massa ini sangat besar,
trend mode mutakhir, cover majalah dengan model atau artis cantik,
4
pencitraan dan mitos kecantikan wanita. Di tunjang gaya hidup yang
dengan tubuh bagus dan wajah cantiklah yang diterima dalam pergaulan,
juga merupakan suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik
5
dibatasi dan sifatnya relatif terhadap konteks sosial di mana makna itu
(2002:53).
seperti apa yang mereka saksikan. Mereka berpikiran seolah-olah apa yang
Banyak hal yang mencoba ditawarkan oleh media kepada penonton. Laki-
melalui tampilan bentuk tubuh yang dimiliki. Tubuh fisik bersifat sosial,
memahami suatu iklan, bahasa tubuh yang ditampilkan oleh aktor dalam
iklan tersebut sudah mencerminkan makna yang ada di dalam iklan tanpa
6
Iklan televisi juga memiliki keunggulan dari iklan pada media-media lain.
mengandung unsur suara, gambar dan gerak. Oleh karena itu, pesan yang
2009:91).
dan arti tentu yaitu makna denotatif dan konotatif. Kemudian perpaduan
dengan iklan parfume tersebut, jika laki-laki ingin dicintai dan didatangi
laki-laki.
7
Iklan AXE body spray juga menggunakan tampilan laki-laki yang
mempunyai bentuk tubuh yang six pack. Tubuh dijadikan sebagai daya
pikat. Fetisisme tubuh terjadi dalam iklan ini dan seolah-olah perempuan
ditampilkan dalam sosok yang aktif. Maka dari itulah laki-laki selalu
Perancis pada 1983, produk ini telah menyebar ke lebih dari 60 negara
AXE juga menggunakan konsep yang sama: pria pemakai AXE akan
dihampiri perempuan cantik dan seksi. Konsep ini hampir selalu ada di
tiap iklan AXE, baik di dalam maupun luar negeri. Perbedaannya hanya
8
kali fungsi perempuan yang digambarkan adalah fungsi sebagai
Kalimat itu semata-mata untuk menambah nilai jual iklan ini, agar
iklan tetap ditonton dari awal hingga akhir oleh pemirsa. AXE memilih
Jika ditelisik secara logika, mengapa iklan untuk laki-laki harus dengan
Ashadi Siregar pernah bilang kalau kreasi dalam hal ini adalah iklan sudah
tanpa ada sosok perempuannya, tentu beda nilai jualnya walaupun iklan
usia muda, secara visual mempunyai nilai sensualitas yang tinggi, bentuk
tubuh, bahkan hingga ras.Selain itu, perilaku juga termasuk aspek yang
emosi penonton, pose yang bisa merepresentasikan posisi atau status sosial
9
sosial di masyarakat. Ketiga hal ini bisa menunjukkan apakah perempuan
tubuh dalam iklan yang melanda Indonesia saat ini. Fetisisme tubuh dalam
pengaruh yang besar entah itu langsung atau tidak langsung pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
televisi AXE.
10
2. Mengetahui simbol-simbol yang digunakan oleh iklan televisi AXE
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teori
Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
untuk menjual sesuatu kepada kita. Tapi iklan juga mempunyai fungsi lain
11
yaitu menjual sesuatu kepada kita melalui kesenian dan agama. Iklan
konsumen.
1995:54).
12
Selain itu iklan bertujuan untuk memberi informasi kepada khalayak. Pada
produk yang sudah mapan agar konsumen yakin bahwa produk yang
Iklan juga merupakan sebuah sistem tontonan yang utama di dalam sistem
Secara struktural sebuah iklan terdiri dari tiga elemen tanda, yaitu gambar
tulisan atau teks (text), yang memberikan keterangan tertulis yang satu
konsep, atau makna sebuah iklan. Mulai dari makna yang eksplisit, yaitu
13
kultural (connotative). Selain itu, iklan mempunyai tingkatan-tingkatan
bermakna (aspek material), yaitu apa yang dikatakan dan apa yang
bagian fisik seperti bunyi, huruf, kata, gambar, warna, objek, dan
14
keberadaaan yang nyata, atau sebaliknya yaitu refleksi dari
sebuah realitas yang palsu (false) (Piliang, 2003:280-281).
visual. Televisi terdiri dua unsur materi yakni audio dan video. Video
(elemen-elemen visual) yaitu apa yang dilihat pemirsa pada layar televisi.
iklan dan audio menyertakan elemen yang lain seperti suara, musik dan
efek suara.
pesan yang disampaikan akan tetap mereka terima, suka atau tidak suka,
15
disampaikan langsung kepada komunikan. Informasi atau pesan dari
televisi lebih mudah dimengerti karena secara bersamaan dapat dilihat dan
didengar. Bahkan televisi dapat berperan sebagai alat komunikasi dua arah
seperti dalam acara live show. Media massa televisi merupakan salah satu
bersamaan. Untuk itu media massa televisi mempunyai fungsi utama yang
maupun baru.
pendidikan, iklan dan hiburan (film dan musik). Tetapi dalam hal lain
perubahan nilai sosial dan budaya dalam masyarakat bisa juga terjadi
akibat masyarakat pemirsa media televisi menyetujui setiap nilai baru yang
16
imajiner mengkontruksi kehidupan mereka dan kehidupan kita melalui
mendapatkan hasil yang luar biasa seperti yang ditawarkan dalam iklan.
satu model produksi yang oleh Baudrillard disebut dengan simulasi, yaitu
penciptaan model-model nyata yang tanpa asal-usul atau realitas awal. Hal
representasi atau seperti yang dikatakan oleh Derida, antitesis itu dapat
(Derida, 2008:120). Pesan dan tanda itu pula adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan atau saling berkaitan. Pesan sebagai unsur isi media
massa dapat dimaknai secara beragam oleh berbagai pihak tersebut dan
17
apa konteks pemaknaannya. Dalam proses pemaknaan isi media massa
praktek signifikasi teks hegemonik. Teks bukan hanya mengacu pada kata-
kata tertulis, meski ini adalah salah satu arti dari kata itu, melainkan semua
praktek yang mengacu pada makna (to signify). Ini termasuk pembentukan
olahraga dan tari). Karena citra, bunyi, objek, dan praktek merupakan
sistem tanda yang mengacu pada suatu makna dengan mekanisme yang
sama dengan bahasa, maka kita dapat menyebut semua itu dengan teks
18
dalamnya tercipta produk-produk dari representasi, misalnya dalam
objek fisikal asli, melainkan sebuah representasi atau sebuah versi yang
19
Konsep representasi akan sangat penting digunakan untuk
lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol (Piliang, 2003:21).
Tanda itu sendiri bisa hadir dalam berbagai bentuk sistem penandaan. Bisa
berupa dialog atau ucapan lisan, tulisan, video, film, fotografi, dan lain
tersedia.
Realitas sosial dan realitas media adalah dua hal yang berbeda dan tidak
dapat disebut sama. Media massa bukan lagi sekedar merekam peristiwa
dan menghadirkan pesan yang persis sama seperti realitas yang ada. Ada
proses seleksi dan konstruksi atas realitas sosial yang kemudian menjadi
20
Merepresentasikan isu atau masalah tersebut sebenarnya ada maksud
Jika sudah sampai pada tahap ini maka representasi dikatakan berhasil
3. Fetisisme Tubuh
Pada masa modern, di saat budaya massa dan proyek komoditas makin
sendiri berarti sikap yang menganggap adanya kekuatan, roh atau daya
• Fetisisme Antropologi
21
digunakan masyarakat modern yang notabene identik dengan
• Fetisisme Seksual
22
menyukai atau mengoleksi pakaian dalam wanita atau benda-benda
• Fetisisme Komoditi
baju dapat berubah dari nilai guna menjadi fetis komoditi setelah
karena merk tidak lebih dilihat nilai gunanya, ada daya pesona
2004:152). Tubuh telah menjadi identitas penanda diri dan tubuh tidak
23
hanya eksis sebagai anatomi pemberian Tuhan, namun tubuh telah
mengalami perluasan fungsi dan makna. Mata tidak hanya untuk melihat
dan hidung tidak hanya untuk bernapas, tetapi organ-organ tersebut telah
penting bagi status sosial, posisi keluarga, umur, gender dan hal-hal yang
bersifat religius. Tubuh adalah instrumen yang paling natural dari manusia,
yang dapat dipelajari dengan cara yang berbeda sesuai dengan kultur
pembentukan tubuh atas dua kategori: tubuh dalam dan tubuh luar
dengan proses penuaan. Sementara yang kedua, berpusat pada tubuh dalam
24
kategori itu berjalan secara bersama, yakni pembentukan tubuh dalam
238).
sendiri yang disebut sebagai perilaku narsistik dan mengarah pada ideologi
fetis. Diet, cara berpakaian, gaya rambut, atau tipe kecantikan tertentu
merupakan bagian penting dari gaya hidup, menjadikan tubuh sebagai inti
kegelisahan agar tetap dan terus dikagumi. Tubuh tidak lagi sekedar
dan privat,positif dan negatif, politik dan ekonomi seksual, moral dan
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
25
pengungkapan fakta. Analisis ini menggunakan analisis semiotika, yang
menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik yang bersifat
verbal maupun nonverbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal,
lambang nonverbal adalah bentuk warna yang disajikan dalam iklan yang
tidak secara khusus meniru rupa atas bentuk realitas (Sobur, 2009:116).
Pada dasarnya iklan harus dilihat sebagai bentuk komunikasi, karena iklan
Pemaknaan sebuah pesan antara satu orang dan orang lain akan
berbeda, karena setiap orang memiliki pandangan yang belum tentu sama.
bahasa.
26
Jenis dari penelitian yang diangkat ini adalah eksplanatif
(penjelasan), karena jenis ini adalah jenis yang cocok untuk menjawab
2. Obyek Penelitian
AXE body spray, sebuah produk dari Unilever yang sebelumnya pernah
mempunyai nama LYNX dan EGO. AXE (pada saat itu bernama EGO)
pertama kali diluncurkan di Afrika Selatan pada tahun 1974. Kini produk
dari Unilever ini menetapkan nama produknya dengan sebutan AXE, yang
hingga saat ini mempunyai 15 varian yang ditawarkan. Dari setiap varian
tersebut pernah beredar di Indonesia, yaitu AXE Effect, AXE Excite, dan
AXE Twist. Ketiga versi iklan tersebut mempunyai durasi waktu yang
sama yaitu 30 detik. Walaupun iklan ini sebenarnya mempunyai durasi asli
tubuh dalam iklan AXE. Selain itu dengan adanya jangka waktu yang
27
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
yakni iklan televisi AXE body spray yang pernah beredar di Indonesia
versi Kencan dengan Bidadari atau Malaikat (Axe Excite), Axe Twist, dan
Pelayan Cantik (Axe Effect) berupa capture dari scene yang ada.
b. Studi Pustaka
tulisan baik dari media cetak maupun internet yang memuat informasi
sebagai tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai
28
penanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang
jalinan teks. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal, lambang
nonverbal adalah bentuk warna yang disajikan dalam iklan, yang tidak
dicatat seperti merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya. pada tahapan ini
perasaan dan emosi serta nila-nilai kebudayaan dan ideologi yang ada.
29
Contohnya, gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai suatu
Tabel 1
Peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas
penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan tanda
denotatif adalah juga petanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut
(Sobur, 2003:69).
30
Roland Barthes juga membuat sebuah model sistematis dalam
analisis semiotika yang lain, metode ini memiliki kedalaman dalam hal
primitif seperti : mengenai hidup dan mati, hubungan antara manusia dan
31
dewa. Tetapi wacana sosial yang seperti maskulinitas, feminitas, budaya
relevan untuk mengetahui makna yang terdapat dalam teks (iklan) guna
2004:121).
selalu mendekatinya. Dalam media elektronik ini terdapat dua pesan yaitu
pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang
Bahasa itu sendiri juga dianggap sebagai kode verbal. Pesan non verbal
adalah semua isyarat dan yang bukan kata-kata. Istilah non verbal biasanya
32
yang terucap dan tertulis dalam konteks ini. Pesan non verbal disebut juga
memilih scene dan shot yang tepat. Dalam penelitian ini juga, akan dipilih
seperti situasi yang tidak seimbang dan tidak harmonis atau menyimbolkan
sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame. Secara
33
1. High Angle, yaitu kamera melihat obyek dalam frame yang
normal.
adanya mitos dan juga sekumpulan gagasan yang bernilai yang berasal dari
G. Sistematika Penulisan
34
Adapun sistematika penulisan yang perlu diuraikan yaitu dengan
sistematika penulisan.
Terdahulu. Bab ini memberikan gambaran tentang fetisisme tubuh dari era
suatu kesimpulan.
karya ilmiah ini, serta saran-saran yang ditujukan untuk dijadikan dasar
35