(Sariningsih, Amd.Kep) Berliany Venny Sipollo, MSN (Ns. Ifa Pannya Sakti, S.Kep
Pimpinan Direktur
PENDAHULUAN
Menurut unidop (2017) jumlah lanjut usia di dunia akan terus mengalami
penambahan dibandingkan dengan jumlah kelompok usia lainnya. Pada tahun
2015 dan 2030 jumlah lanjut usia diseluruh dunia akan meningkat menjadi 56
persen dari 901 juta menjadi lebih dari 1,4 miliar, sedangkan ditahun 2030
diperkirakan jumlah usia 60 keatas akan melebihi dari pada usia muda sekitar
yang berusia 14 sampai 24 tahun.
1.3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
g) Sistem Pencernaan
Kehilangan gigi, penyebab utama adanya periodontal disease
yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
Indera pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput
lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas
dari saraf pengecap di lidah terutama rasa manis, asin, asam dan
pahit.
Esofagus melebar.
Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam
lambung menurun dan waktu mengosongkan menurun.
Peristaltik usus lemah dan biasanya timbul konstipasi.
Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
Makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan disertai
berkurangnya aliran darah.
h) Sistem Muskuloskeletal
Tulang kehilangan densitasnya sehingga rapuh, resiko terjadi
fraktur.
Kyphosis.
Persendian besar & menjadi kaku.
Pada wanita lansia, resiko fraktur lebih tinggi.
Pinggang, lutut dan jari pergelangan tangan terbatas.
Diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek sehingga
tinggi badan berkurang.
Gerakan reflektonik, gerakan diluar kemauan sebagai reaksi
terhadap rangsangan pada lobus.
Gerakan involunter, gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi
terhadap suatu perangsangan terhadap lobus.
Gerakan sekutu, gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk
menjamin efektifitas dan ketangkasan otot volunter.
i) Sistem Kulit Dan Jaringan Ikat
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
Kulit kering dan kurang elastis karena menurunnya cairan dan
hilangnya jaringan lemak.
Kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak
begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya
aliran darah dan menurunnya sel yang memproduksi pigmen.
Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan
penyembuhan luka kurang baik.
Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta
warna rambut kelabu.
Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang
menurun.
Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi
panas.
j) Sistem Reproduksi Dan Kegiatan Seksual
Perubahan sistem reproduksi.
Selaput lendir vagina menurun dan kering.
Menciutnya ovarium dan uterus.
atrofi payudara.
Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan
secara berangsur-angsur.
Dorongan seks menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi
kesehatan baik.
2. Perubahan Mental Atau Psikologis
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
Kesehatan umum.
Tingkat pendidikan.
Keturunan (herediter).
Lingkungan.
Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian.
Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan.
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan
dengan teman dan keluarga.
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap
gambaran diri dan perubahan konsep diri. Perubahan
kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih
sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang.
Kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit-
penyakit.
b. Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial.
Perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan
fungsi, kemunduran orientasi, penglihatan, pendengaran
mengakibatkan kurangnya percaya diri pada fungsi mereka.
Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.
Gangguan halusinasi.
Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.
Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan
gambaran diri.
3. Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya.
Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam berpikir dan bertindak dalam sehari-hari.
8. Masalah yang Dihadapi Lansia
a) Masalah Ekonomi
Lanjut usia ditandai dengan penurunan produktivitas kerja yang
berhubungan dengan penurunan pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan dan kesehatan.
b) Masalah Sosial
Ditandai dengan berkurangnya kontak sosial pada anggota keluarga,
rekan kerja, masyarakat, karena pensiun dan menyebabkan rasa
kesepian, murung. Untuk menghadapi ini perlu dibentuk kelompok
lansia yang memiliki kegiatan mempertemukan anggota keluarga agar
kontak sosial berlangsung, saling tukar informasi, saling becanda dan
belajar.
c) Masalah Kesehatan
Ditandai dengan penurunan fisik dan rentan terserang penyakit,
diperlukan pelayanan kesehatan terutama untuk kelainan degenerative
guna meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia, agar
tercipta masa tua yang bahagia dan berguna dalam masyarakat.
d) Masalah Psikologi
Kesepian, terasing di lingkungan, ketidakberdayaan, kurang percaya
diri, ketergantungan, sehingga diperlukan adanya aktivitas pekerjaan
untuk pemenuhan kebutuhan rasa aman.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS GERONTIK
DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Tabel 1.1 jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Prosentase
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 9 100%
Total 9 100%
Sumber : Hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang, 2019
Interprestasi data :
Berdasarkan table 1.1 dari 09 lansia yang dikaji sebagian besar (100%) atau
9 lansia perempuan.
c. Riwayat Penyakit
Tabel 2.5 Riwayat penyakit
Riwayat Penyakit Jumlah Prosentase
Diabetes mellitus+hipertensi 2 22,2%
Hipertensi 3 33,3%
CVA+hipertensi 4 44,5%
Total 9 100%
Sumber : Hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang, 2019
Interprestasi data:
Pada tabel 2.5 didapatkan hasil sebagian kecil (44,5%) dari 4 lansia
mengalami CVA dan hipertensi, dan sebagian besar (33,3%) dari 3 lansia
mengalami penyakit diantaranya hipertensi, dan (22,2%) dari 2 lansia
mengalami Hipertensi dan diabetes mellitus.
2) Status gizi
Tabel 2.8 IMT lansia
Kategori Jumlah Presentasi
Underweight < 18,50 0 0%
Normal 18,50 - 24,99 7 77,8%
Overweight ≥ 25,00 2 22,2%
Obesitas ≥ 30,00 0 0%
Total 9 100%
Sumber : Hasil Analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang,
2019
Interprestasi data:
Pada tabel 2.8 dari 9 lansia yang dikaji didapatkan hasil sebagian besar
(77,8%) 7 lansia berat badan normal dengan rentang normal 18,50-24,99
dan sebagian kecil (22,2%) 2 lansia berat badan dengan rentang
overweight ≥25,00
5) Pola eliminasi
Tabel 2.11 frekuensi BAK dan BAB
Jenis Frekuensi Jumlah Prosentase Keterangan
Mandiri 5 55,7% Dari 12 lansia
Dengan 3 33,3% didapatkan data
pampers bahwa sebagian
kecil (16,6%)
atau 2 lansia
tidak
BAK menggunakan
pampers dan
sebagian besar
(83,3%) atau 10
lansia
menggunakan
pampers.
<1x sehari 0 0% Dari 12 lansia
1xsehari 8 88,9% didapatkan data
bahwa (91,6%)
>1x sehari 1 11,1% atau 11 lansia
yang dikaji
BAB
BAB 1x dalam
sehari dan
sebagian kecil
(8,4%) atau 1
lansia yang
dikaji BAB
lebih dari 1x.
Sumber : hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang,
2019
Total 9 100%
Sumber : Hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang, 2019
Interprestasi data:
Pada tabel 2.12 dari 9 lansia yang dikaji sebagian kecil (22,2%) atau 2
lansia dapat melakukan aktivitas sendiri dan sebagian besar (77,8%)
lansia melakukan aktvitas dengan bantuan yang terdiri dari (44,4%)
sebanyak 4 lansia menggunakan bantuan kursi roda, (33,4%) sebanyak 3
lansia menggunakan tongkat.
f. Status psikososial
1) Komunikasi dengan orang lain
Tabel 2.17 komunikasi dengan orang lain
Komunikasi dengan orang
No Jumlah Prosentase
lain
1. Baik 3 33,3%
2. Kurang baik 6 66,7%
Total 9 100%
Sumber : Hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang, 2019
Interprestasi data:
Pada tabel 2.17 dari 9 lansia yang dikaji terdapat 6 atau (91,7%) lansia
kurang berkomunikasi dengan baik dan 3 lansia atau (33,3%) dapat
berkomunikasi dengan baik.
2) Hubungan dengan orang lain
Tabel 2.18 hubungan dengan orang lain
No Hubungan dengan orang lain Jumlah Prosentase
1. Baik 3 33,3%
2. Kurang baik 6 66,7%
Total 9 100%
Sumber : Hasil analisa data mahasiswa STIKes Panti Waluya Malang, 2019
Interprestasi data:
Pada tabel 2.18 dari 9 lansia yang dikaji, terdapat 6 lansia atau 66,7%)
hubungan dengan orang lain kurang baik dan terdapat 3 lansia atau
(33,3%) dapat berhubungan baik dengan orang lain.
YAYASAN
PIMPINAN
Sopir/
3. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan Kendaraan
Peran anggota kelompok tersebut baik dalam kesehatan
7. Komunikasi
1. Sarana umum komunikasi
Untuk komunikasi disediakan telefon, televisi, dan koran.
2. Jenis alat komunikasi yang digunakan
Menggunakan HP, Telephone.
3. Cara penyebaran informasi
Informasi dilakukan secara verbal
8. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan penghuni/anggota kelompok (Lansia)
No Tingkat pendidikan Jumlah Prosentase
1. SD 2 22,3%
2. SMP 4 44,4%
3 SMA 1 11,1 %
3. Kuliah 2 22,2%
Total 9 100%
Rata-rata penghuni panti berpendidikan SD, SMP, SMA, dan
KULIAH.
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia
1) Jenis pendidikan yang tersedia
Dokter 1
Perawat 3
Care giver 16
2) Sumber daya yang tersedia
Dokter, perawat, care giver
c. Jenis bahasa yang digunakan
Menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
Opa oma pernah rekreasi ke Alun-alun Malang tetapi tidak rutin
Jadwal kebiasaan sehari-hari
Senin : Senam
Selasa : Mewarnai-Menggambar
Rabu : Games
Kamis : Rendam Kaki
Jum’at : Tensi
Sabtu : Potong rambut + kuku
B. ANALISA DATA
DATA PENUNJANG MASALAH KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Ds : Gangguan rasa nyaman Proses menua
: Nyeri
- P : 5 lansia (55,6%) mengeluh
nyeri saat beraktivitas, 3 lansia
(33,3%) mengeluh nyeri pada Terjadi penurunan fungsi
saat dibuat gerak. tubuh
NO DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d peradangan sendi
2 Ketidakstabilan emosi b.d perubahan pola pikir
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
25/4/19 I Nyeri b.d peradangan Tupan : 1) Bina hubungan saling percaya 1) Dengan melakukan pendekatan
sendi - Semua lansia menyatakan secara terapeutik akan
nyeri berkurang bahkan menumbuhkan dan membina
hilang setelah dilakukan rasa saling percaya sehingga
asuhan keperawatan selama lansia mau mengungkapkan
3x24 jam perasaannya.
Tupen :
- Semua lansia terhindar dari
peradangan sendi setelah 2) Monitor vital sign sebelum dan 2) Mengetahui efek dari obat
dilakukan asuhan sesudah pemberian analgesic analgesic
keperawatan selama
1x24jam
3) Untuk mencegah terjadinya
KH: 3) Anjurkan dan bantu lansia kelelahan umum dan kekauan
- Mampu mengntrol nyeri untuk sering mengubah posisi, sendi. Menstabilkan sendi,
(Tahu penyebab nyeri, bantu untuk bergerak ditempat mengurangi gerakan/ rasa sakit
mampu menggunakan tidur, sokong sendi yang sakit pada sendi
tehnik nonfarmakologi di atas dan bawah
untuk mengurangi nyeri)
- Melaporkan bahwa nyeri 4) Untuk mengalirkan O2 keseluruh
berkurang dengan 4) Berikan penkes teknik relaksasi tubuh dan mengalihkan perhatian
menggunakan manajemen dan distraksi. sehingga mengurangi nyeri
nyeri.
- Mampu mengenali nyeri
(Skala, itensitas, frekuensi, 5) Lakukan TAK senam tertawa
dan tanda nyeri)
6) Kolaborasi dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri 5) Memberikan fasilitas para klien
tidak berhasil. untuk mengalihkan perhatiannya
sehingga klien tidak merasakan
nyeri.
O:
- Dari 9 lansia, 1 lansia (11,2%) tidak mau mengikuti
kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) tampak senang dan
dapat mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 5 lansia yang mengalami nyeri dapat
mengikuti dan mempraktikan teknik yang diajarkan
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi
2 25/04/19 2 S:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (77,8%) atau 7 lansia
mengatakan senang mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (55,6%) atau 5 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
tampak mengikuti
- Dari 9 lansia, sebanyak (55,6%) atau 5 lansia yang
dapat melakukan dengan aktif, dan mempraktikkan
gerakan estafet bola
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
3 25/04/19 3 S:
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) mengikuti kegiatan
TAK
- Dari 9 lansia, 7 lansia (77,7%) mengatakan senang
mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (55,6%) atau 5 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan.
- Dari 9 lansia, sebagian besar (55,6%) atau 5 lansia
bisa melakukan senam otot progresif
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
4 26/04/19 1 S:
- Dari 9 lansia, 8 lansia mengatakan senang mengikuti
kegiatan yang diadakan
- P : 4 lansia (44,2%) mengatakan nyeri berkurang
- Q : 1 lansia (11,2%) masih merasakan ngilu
- R : 1 lansia (11,2%) mengeluh nyeri di kaki (lutut)
- S : setelah diajarkan dan mempraktikan teknik
relaksasi dan distraksi, 2 lansia (22,2%) mengatakan
nyeri berkurang dengan skala 2
- T : 1 lansia (11,2%) mengeluh nyeri timbul
O:
- Dari 9 lansia, 1 lansia (11,1%) tidak mau mengikuti
kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) tampak senang dan
dapat mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 5 lansia yang mengalami nyeri dapat
mengikuti dan mempraktikan teknik yang diajarkan
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
5 26/04/19 2 S:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
mengatakan senang mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (55,6%) atau 5 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
tampak mengikuti
- Dari 9 lansia, sebanyak (55,6%) atau 5 lansia yang
dapat melakukukan dan mempraktikkan gerakan
estafet bola
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
6 26/04/19 3 S:
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) mengatakan senang
mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (55,6%) atau 5 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan.
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
bisa melakukan cara senam otot progresif
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
7 27/04/19 1 S:
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) mengatakan senang
mengikuti kegiatan yang diadakan
- P : 5 lansia (55,6%) mengatakan nyeri berkurang
- Q :0 lansia (0%) masih merasakan ngilu
- R : 1 lansia (11,1%) mengeluh nyeri di kaki (lutut)
- S : setelah diajarkan dan mempraktikan teknik
relaksasi dan distraksi, 1 lansia (11,1%) mengatakan
nyeri berkurang dengan skala 2
- T : 1 lansia (11,1%) mengeluh nyeri timbul
O:
- Dari 9 lansia, 1 lansia (11,1%) tidak mau mengikuti
kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) tampak senang dan
dapat mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 6 lansia yang mengalami nyeri dapat
mengikuti dan mempraktikan teknik yang diajarkan
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
8 27/04/19 2 S:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
mengatakan senang mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
tampak mengikuti
- Dari 9 lansia, sebanyak (66,7%) atau 6 lansia yang
dapat melakukukan dan mempraktikkan gerakan
estafet bola
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
9 27/04/19 3 S:
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) mengatakan senang
mengikuti kegiatan yang diadakan
- Dari 9 lansia, 8 lansia (88,8%) mengatakan senang
mengikuti kegiatan yang diadakan
O:
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
aktif dalam kegiatan yang diadakan.
- Dari 9 lansia, sebagian besar (88,8%) atau 8 lansia
bisa melakukan cara senam otot progresif
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi