Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 7 :

1. Ema Christiana : bersalin


2. Galuh Sekar : Post partum
3. Iventianus : Post partum
4. Reszy fauzy : KB
5. Siti Alifah : Bayi Baru Lahir
6. Widhian P. :Kehamilan

Nama : Reszy Fauzy

Nim : 171462

Mata kuliah : Maternitas

Program keluarga berencana

DEFINISI KB

1. Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang


bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
2. Keluarga berencana (family planning/planned parenthood) merupakan suatu usaha
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi.
3. Menurut WHO (expert Committee, 1970), tindakan yang membantu individu/pasutri
untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara
kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

TUJUAN PROGRAM KB

Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lainnya meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga.

SASARAN PROGRAM KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,14% pertahun.


2. Menurunnya angka kelahiran total(TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.
4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efesien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program
KB Nasional.

METODE DAN TEKNIK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

1. Metode kontrasepsi alamiah (Metode Amenore Laktasi/ MAL)


Merupakan alat kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu(asi). Metode ini
bisa efektif sampai 6bulan. MAL dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi bila memenuhi
syarat : - menyusui secara penuh(full breast feeding)
-belum menstruasi
-usia bayi kurang dari 6bulan.
Cara kerja :
Konsentrasi prolactin meningkat sebagai respon terhadap stimulus pengisapan
berulang ketika menyusui. Dengan intensitas dan frekuensi yang cukup, kadar prolaktin
akan tetap tinggi. Hormon prolaktin yang merangsang produksi ASI juga mengurangi
kadar hormone LH yang diperlukan untuk memelihara dan melangsungkan siklus
menstruasi.
Kadar prolaktin yang tinggi menyebabkan ovarium menjadi kurang sensitive
terhadap perangsangan terhadap perangsangan gonadotropin yang memang sudah rendah,
dengan akibat timbulnya inaktivasi ovarium, kadar estrogen yang rendah dan an-ovulasi.
Bahkan pada saat aktivitas ovarium mulai pulih kembali, kadar prolaktin yang tinggi ,
menyebabkan fase luteal yang singkat dan fertilisasi menurun. Jadi, intinya cara kerja
MAL ini adalah dengan penundaan atau penekanan ovulasi.

Keuntungan :

 Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pascapersalinan)


 Segera efektif
 Tidak mengganggu senggama
 Tidak ada efek samping secara sistemik
 Tidak perlu pengawasan medis
 Tidak perlu obat atau alat

Keterbatasan
 Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pascapersalinan.
 Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
 Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya menstruasi atau sampai dengan 6 bulan.
 Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS) termasuk HbV dan HIV.

2. Kontrasepsi pil progestin


Kontrasepsi pil progestin adalah metode kontrasepsi yang mengandungi hormone steroid
(progesterone sintesis saja) yang digunakan per oral.

Cara kerja :
a. Menekan ovulasi : pencegahan ovulasi disebabkan gangguan pada sekresi luteinizing
hormone (LH)oleh kelenjar hipofise, sehingga tidak terjadi puncak mid-siklus(pada
keadaan normal terjadi puncak sekresi LH di pertengahan siklus normal dan ini
menyababkan pelepasan ovum dari folikelnya)
b. Mencegah implantaasi
Mini pil dapat mengganggu perkembangan siklus endometrium dan berada dalam
fase yang salah atau menunjukkan ketidakteraturan atau atrofis, sehingga
endometrium tidak dapat menerima ovum yang telah dibuahi.
c. Mengentalkan lendir serviks
Progestin mencegah penipisan lendir serviks pada pertengahan siklus, sehingga lendir
serviks tetap kental dan sedikit, dimana kondisi ini tidak memungkinkan spermatozoa
untuk penetrasi.
d. Mengubah motilitas tuba
Transport ovum melalui saluran tuba mungkin dipercepat, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya fertilisasi.

Keuntungan :

 Sangat efektif (98,5%)


 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Kesuburan cepat kembali
 Tidak mempengaruhi ASI
 Dapat dihentikan setiap saat.
3. Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra-Uterine Device (IUD)
Adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa
diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi, dan
menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus.
Intra –Uterine Device (IUD) terbuat dari material dalam berbagai bentuk,
umumnya berbahan dasar polyethylene, yang merupakan plastic bersifat inert.
Cara kerja :
Menghambat terjadinya pembuahan dengan menutup saluran tempat bertemunya sel telur
dengan sperma, sehingga sperma menjadi tidak aktif.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


 Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
 Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertama pemasangan, bila nyeri
perut bagian bawah perdarahan diantara haid dan setelah sanggama dan nyeri setelah
sanggama.
 Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yang keras dari
AKDR, ADKR terlepas, siklus haid terganggu/meleset, terjadi pengeluaran cairan
dari vagina yang mencurigakan dan adanya infeksi.

4. Kontrasepsi Implan
a. Kontrasepsi implant adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian
subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis
rendah, daan reversible untuk wanita (Speroff dan Darney, 2005)
b. Kontrasepsi implant adalah sistem Norplant dari implant subdermal levonorgestrel
yang terdiri atas enam skala kapsul dimethylsiloxane yang dibuat dari bahan silastik,
masing-masing kapsul berisi 36mg levonorgestrel dalam format Kristal dengan masa
kerja lima tahun (Varney, 1997).

Cara kerja :
 Mengentalkan lendir serviks dan jumlahnya sedikit, sehingga menghambat
pergerakan/ transportasi sperma
 Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
sekalipun telah terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum.
 Menekan ovulasi.

Manfaat :
 Efektivitas tinggi
 Perlindungan jangka panjang
 Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
 Mengulangi jumlah darah menstruasi dan menurunkan risiko tejadinya anemia.

Keterbatasan :
 Nyeri kepala
 Peningkatan/penurunan berat badan
 Nyeri payudara
 Perasaan mual
 Pening/pusing kepala
 Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness)
 Membutuhkan tindakan minor untuk insersi dan pencabutan.

PELAYANAN KONTRASEPSI dengan METODE OPERASI

1. Tubektomi (metode operasi wanita- MOW)


Adalah setiap tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.

Cara kerja :
Melalui prosedur bedah sederhana dengan anestesi lokal dengan cara mengikat dan
memotong/memasang cincin di saluran telur sehingga sel telur dan sperma tidak bisa
bertemu dan kehamilan.

Manfaat :
 Tidak mempengaruhi produksi ASI
 Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak ada perubahan dalam fungsi
seksual
 Berkurangnya resiko kanker indung telur.

Keterbatasan :

 Pertimbangan yang matang sebelum dilakukan->bersifat permanen kecuali dilakukan


rekanalisasi
 Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam beberapa hari setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter terlatih/kompeten
 Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual(IMS)

2. Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)


Vasektomi dapat dilakukan divasilitas kesehatan ummum yang mempunyai ruang
tindakan untuk golongan minor. MOP adalah metode menghentikan kemampuan
reproduksi pria dengan melakukan penghambatan / pemotongan saluran pengeluaran
sperma.
Kondisi yang memerlukan kondisi khusus :
1. Infeksi kulit pada daerah operasi, infeksi sistemik yang mengganggu kondisi
kesehatan klien.
2. Turun berok didaerah pangkal paha, penyakit kaki gajah, anemia berat, gangguan
pembekuan darah atau sedang menggunakan obat anti pembekuan darah.

Anda mungkin juga menyukai