Disusun oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang “Struktur
Organisasi Koperasi”.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sriyono, DR, M.Si,
Akt, CA selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Koperasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaannya. Kami juga
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan.......................................................................................................... 2
A. Struktur Organisasi dan Manajemen Koperasi...................................................... 2
B. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi................................................................... 10
C. Dewan Penasihat Koperasi dan Peranannya.......................................................... 12
D. Jenis-jenis Usaha Koperasi di Indonesia................................................................ 12
Daftar Pustaka................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut serta membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur.
Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen
koperasi diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan
fungsi organisasai koperasi yang menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan
organisasi koperasi serta menjelaskan posisi fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap
fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Koperasi dan para pengelolanya harus mampu bekerja secara efisien dalam
menjalankan kegiatan usaha di segala bidang kehidupan ekonomi, sehingga mampu untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini akan
kami fokuskan pada struktur organisasi koperasi dan jenis usahanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur organisasi dan manajemen dari koperasi di Indonesia?
2. Bagimana hak dan kewajiban dari anggota koperasi dalam suatu koperasi?
3. Apa itu dewan penasihat koperasi dan bagaiman peranannya?
4. Apa saja jenis-jenis usaha dalam koperasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui struktur organisasi koperasi di Indonesia termasuk juga terkait
pengelolaan dan manajemennya.
2. Mengetahui hak dan kewajiban anggota koperasi dalam struktur koperasi.
3. Mengetahui apa itu dewan penasihat koperasi dan bagaimaana peranannya dalam
sistem dan struktur koperasi di Indonesia.
4. Mengetahui jenis-jenis usaha dalam koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Anggota Koperasi
3. Organisasi Koperasi
Struktur Organisasi Koperasi di Indonesia
Landasan pembuatan struktur organisasi adalah : (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, (2) Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Koperasi, dan(3) Keputusan Rapat.
Di dalam Undang-Undang Koperasi Indonesia No. 25 tahun 1992 yang
diberlakukan saat ini, khususnya Bab VI pasal 21, disebutkan bahwa perangkat organisasi
koperasi terdiri atas (a) Rapat Anggota, (b) Pengurus dan (c) Pengawas. Dalam tulisan ini
akan dibahas secara ringkas tentang perangkat organisasi tersebut. Di samping itu juga
akan dibahas tentang manajer koperasi sebagai pelengkap pengurus koperasi yang
dianggap memiliki peranan penting dalam menjalankan roda perusahaan koperasi.
Selanjutnya juga disajikan hubungan tata kerja antar perangkat organisasi tersebut dalam
suatu struktur organisasi.
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi
merupakan forum pencetusan dan penyaluran aspirasi para anggota dalam menentukan
arah kegiatan organisasi dan perusahaan koperasi. Melalui Rapat Anggota inilah,
setiap anggota dapat menyalurkan aspirasinya untuk menentukan kebijakan-kebijakan
umum yang harus dilaksanakan oleh pengurus maupun pengawas koperasi. Menurut
pasal 23 UU No. 25 tahun 1992, tugas dan wewenang Rapat Anggota adalah
menetapkan:
a) Anggaran Dasar Koperasi;
b) Kebijakan-kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
perusahaan koperasi;
c) Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus maupun pengawas;
d) Program kerja dan RAPB Koperasi, serta pengesahan Laporan Keuangan
Koperasi;
e) Pengesahan pertanggung-jawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya;
f) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU); serta
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
Segala sesuatu yang ditetapkan oleh Rapat Anggota ini pada dasarnya
merupakan landasan atau pedoman bertindak bagi pengurus dalam menjalankan roda
keiatan organisasi dan usaha koperasi.
Rapat Anggota koperasi harus dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun, dan diselenggarakan paling lambat enam bulan setelah tutup buku. Ketentuan
mengenai sahnya Rapat Anggota koperasi ini diatur dalam Anggaran Dasar koperasi
yang bersangkutan, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing koperasi.
2. Pengurus Koperasi
Pengurus organisasi ini merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota, sekaligus
sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Rapat
Anggota. Secara rinci, tugas dan wewenang pengurus telah ditetapkan dalam UU No.
25/1992.
Sesuai dengan pasal 30 UU No. 25/1992, tugas pengurus meliputi:
a) Mengelola koperasi dan usahanya;
b) Menyusun program kerja dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
(RAPB) Koperasi;
c) Menyelenggarakan rapat anggota;
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaisasi harta secara tertib;
f) Memelihara daftar/buku anggota dan pengurus.
Hal ini sesuai dengan pasal 32 UU No. 25/1992, untuk mengelola usaha
koperasi, pengurus dapat mengangkat pengelola (manajer dan karyawan) atas
persetujuan Rapat Anggota. Namun demikian, pengangkatan pengelola ini tidak
mengurangi tanggung jawab pengurus pada Rapat Anggota. Ini berarti bahwa, di
samping berada di tangan pengurus, kunci keberhasilan koperasi(khususnya bidang
usaha koperasi) juga berada di tangan para eksekutif/pengelola (manajer beserta
karyawan).
4) Bendahara
Pada dasarnya tugas pokok bendahara adalah mengurus kekayaan dan
keuangan koperasi, antara lain :
Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
Menyusun anggaran setiap bulan.
Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
Menyusun laporan keuangan.
Mengendalikan anggaran.
Berdasarkan pasal 38 dan 40, UU No. 25 Tahun 1992, pengawas diangkat dan
diberhentikan oleh Rapat Angggota, sehingga pengawas juga harus bertanggung-
jawab kepada Rapat Anggota. Dalam hal pengawas tidak mampu melaksanakan tugas
pengawasan keuangan, pengawas dapat minta bantuan jasa audit kepada akuntan
publik. Namun demikian, hasil pemeriksaan dari akuntan publik tersebut tetap menjadi
tanggung jawab pengawas untuk dipertanggungjawabkan pada Rapat Anggota.
4. Manajer
Untuk melaksanakan kebijakan yang telah digariskan oleh Rapat Anggota,
pengurus dapat mengangkat manajer beserta karyawan atas persetujuan Rapat
Anggota. Manajer pada dasarnya adalah orang (bisa dari pengurus atau bukan
pengurus) yang ditunjuk dan diangkat oleh pengurus untuk memimpin perusahaan
(bidang ekonomi) koperasi, serta mengelolanya bersama dengan karyawan. Oleh
karena diangkat dan diberhentikan oleh pengurus, serta mendapatkan wewenang dari
pengurus untuk mengelola koperasi, maka manajer koperasi juga bertanggungjawab
kepada pengurus, bukan pada Rapat Anggota koperasi.
Mengingat tugas manajer yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan
koperasi, seyogyanya manajer koperasi sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan
sebagaimana persyaratan pada pengurus.
Dalam menjalankan roda kegiatan usaha koperasi, manajer biasanya dibantu
oleh sejumlah karyawan. Jumlah dan jenis/kualifikasi karyawan ini tergantung dari
kebutuhan koperasi yang bersangkutan. Kedudukan karyawan ini pada dasarnya
merupakan bawahan manajer, sehingga karyawan dalam menjalankan tugasnya
bertanggungjawab kepada manajer.
Secara umum, manajemen organisasi koperasi dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu bagian organisasi, bagian usaha, dan bagian keuangan. Bagian organisasi
lebih banyak berurusan dengan hal-hal seperti keanggotaan, pendidikan perkoperasian,
dan kerja sama dengan pihak luar termasuk pemerintah. Secara operasional, biasanya
pengurus lebih banyak perannya di bagian ini. Sementara itu, manajer lebih banyak
perannya di bagian usaha dan keuangan. Oleh karena itulah manajer sangat berperan
dalam mencapai keberhasilan usaha koperasi. Banyak pendapat pakar dan hasil penelitian
yang menyatakan bahwa manajer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keberhasilan usaha koperasi.
Bagan Struktur Organisasi Koperasi di Indonesia
Hubungan tata kerja antar perangkat organisasi koperasi tersebut (RA, Pengurus
termasuk manajer dan karyawan, serta Pengawas) dapat digambarkan dalam suatu
struktur organisasi seperti gambar berikut:
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS BDN.PENGAWAS
MANAJER
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
ORGANISASI USAHA KEUANGAN
Seperti halnya dengan kewajiban anggota, hak anggota koperasi ada yang sudah
ditetapkan dalam UU Koperasi ada pula yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga. Hak-hak anggota koperasi adalah sebagai berikut :
Hak-hak anggota tersebut tidak dapat dikurangi atau dihilangkan oleh para
pengurus koperasi, karena hak-hak tersebut melekat pada keanggotaan setiap anggota
koperasi.Adanya pengakuan atas hak-hak anggota koperasi itu adalah cerminan bahwa
koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang demokratis.
Setiap anggota yang berhenti atau pemberhentian anggota akan dicatat dalam buku
daftar anggota. Berakhirnya kenggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota. Jika anggota yang berhenti atas permintaan sendiri
maka wajib mengajukan surat tertulis kepada pengurus. Jika anggota yang diberhentikan
oleh koprasi memiliki kesempatan untuk mengajukan pertimbangan dalam rapat anggota
berikutnya.
a. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah sebuah koperasi yang bertujuan menyediakan
barang-barang kebutuhan untuk para anggotanya. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya barang-barang tersebut disesuaikan dengan jenis anggota dalam
koperasi tersebut.
b. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang melakukan kegiatan pelayanan jasa
yang dibutuhkan oleh anggota. Contohnya seperti jasa simpan pinjam, asuransi,
angkutan, dan lain-lain. Dimana pemilik seluruh aset usaha koperasi dan
pengguna layanan jasa adalah anggota koperasi itu sendiri.
c. Koperasi Produksi
Koperasi produksi melakukan kegiatan seperti penyediaan bahan baku,
penyediaan peralatan produksi, dan membantu memproduksi jenis barang tertentu.
Selain itu koperasi juga ikut membantu menjual dan memasarkan hasil produksi
para anggota koperasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi memiliki tujuan utama yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut serta membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur. Oleh karena itu dibutuhkan suatu struktur atau perangkat organisasi yang relevan
yang menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi serta menjelaskan
posisi fungsi beserta tugas maupun kewajiban, hubungan kerja dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan jenis koperasi. Sehingga dapat memudahkan suatu organisasi koperasi
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
B. Saran
Organisasi koperasi merupakan salah satu organisasi yang cukup penting dan
strategis dalam membangun kesejahteraan sosial dan ekonomi terutama bagi para
anggotanya. Oleh karena itu, pemahaman struktur dan manajemen tentang koperasi sangat
diperlukan bagi seluruh komponen pendukung dalam koperasi terutama para pengurus dan
anggota koperasi agar pengelolaannya dilakukan secara baik dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA