Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
DENI LESTARI : 16120000003
EVA FARIDA : 16120000048
GALIH PRAKOSO : 16120000008
REZA ANANTA BETARIZKI R.W : 16120000053
HENDRI RANDAKA: 16120000060
OMAS TRIO PRAWIRA : 16120000063
GAGAS DWI AJI PRASETYO : 16120000151
Alhamdulillah, segala puji syukur tertuju semata hanya kepada Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “KOPERASI”.
Selama penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, bantuan
dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
yang memerlukan penyempurnaan. Untuk itu mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun sehingga dapat menambah kemampuan dan pengetahuan penulis. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................
Bab II pembahasan..............................................................................................................
Kesimpulan .........................................................................................................................
Daftar pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi adalah salah satu badan usaha yang cukup berkembang di Indonesia yang
diatur dalam UUD 1945 pasal 33. Dalam UU No. 17 Tahun 2012 disebutkan bahwa
dalam pelaksanaannya koperasi memiliki beberapa prinsip, antara lain: keanggotaannya
bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan yang dilakukan secara demokratis, pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota, pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian.
Prinsip usaha dan karakter koperasi yang berbeda dengan badan usaha lainnya
membuat badan usaha ini disenangi oleh masyarakat Indonesia yang melaksanakan
seluruh kegiatan perekonomiannya berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan. Sistem
ekonomi kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok
dengan badan usaha yang berbentuk koperasi. Keduanya, sama-sama menganut asas
kekeluargaan dan mengedepankan prinsip gotongroyong.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KOPERASI
Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, pengertian
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Sebenarnya kata keperasi sudah tercantum pada konstitusi Bangsa Indonesia, yakni
pada pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang pada hakikatnya menrangkan bahwa koperasi
merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya. Paska
amandemen yang menghapus penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945, kata “koperasi”
terhapus sebagai bangun usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi atau asas
kekeluargaan, meskipun secara eksplisit nilai-nilai koperasi tetap di akui sebagai “soko
guru” dalam perekonomian nasional.
2. PRINSIP KOPERASI
Berdasarkan pandangan para ahli, prinsip-prinsip koperasi didasarkan atas beberapa
ide, yaitu : solidaritas, demokrasi, kemerdekaan, altrisme (sikap memperhatikan
kepentingan orang lain selain kepentingan diri sendiri), keadilan, keadaan perekonomian
Negara, dan peningkatan kesejahteraan.
Secara filosofi koperasi merupakan badan usaha dengan status badan hukum sebagai
gerakan eknomi rakyat yang memiliki tujuan untuk menigkatkan kesejahteraan anggota
koperasi (secara khusus), meningkatkan kesejahteraan masyarakat (secara umum), serta
membangun tatanan perekonomian nasionaldalam rangka mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur berdasaran pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi menurut pasal 3 UU No.25 tahun 1992 Tentang Perkoprasian,
Koperasi memiliki tujuan untuk memajakan kesejahteraan masyarakat, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Fungsi dan peran koperasi di atur dalam pasal Pasal 4 UU No.25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian yang isinya :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan pada masyarakt pdaa umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
b. Berberan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan kehidupan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
Sedangkan untuk prinsip koperasi diatur dalam pasal 5 ayat (1) dan (2) UU No.25
Tahun 1992 yang isi prinsipnya :
Prinsip koperasi:
a. Pendidikan perkoperasian.
b. Kerjasama antar koperasi.
3. PENDIRIAN KOPERASI
Status koperasi sebagai badan hukum diakui sejak disahkannya akta pendirian atau
anggaran dasar di hadapan notaries, sedangkan pengesahan yang dilakukan di otoritas
koperasi, hanya bertujuan sebagai regritasi atau pencatatan di lembaga pemerintahan dan
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia untuk memudahkan kantor urusan
koperasi untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap koperasi-koperasi yang
didirikan di Indonesia.
Adapun syarat pendirian koperasi di atur dalam pasal 6 UU No. 25 Tahun 1992 yang
isinya sebagai berikut:
Persyarat dan pengesahan koperasi di atur dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah No.4
Tahun 1994, Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian koperasi
disahkan oleh mentri.
Adapun persyaratan diatur dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 1994
berdasarkan permintaan dari para pendiri koperasi atau kuasa para pendiri koperasi
dengan mempenuhi persyaratan administrasi lampiran sebagai berikut :
Berdasarakan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1994 Tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran dasr koperasi , Akta pendirian
koperasi diartikan sebagai akta perjanjian yang dibuat oleh para pendiri dalam rangka
pembentukan yang memuat anggaran dasar koperasi. Anggaran dasar koperasi dapat
diartikan sebagai aturan dasar tertulis yang memuat keterangan sebagaimana yang di
maksud dalam Pasal 8 UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoprasian.
Pasal 10 Peraturan pemerintah No. 4 Tahun 1994 Tentang persyaratan dan tata cara
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi menjelaskan bahwa
perbuatan hukun yang dilakukan para pendiri koperasi sebelum akta koperasi di sahkan,
pernuatan hukum tidak langsung mengikat dan atau beralih menjadi tanggung jawab
koperasi, meskipun telah berstatus badan hukum. Hal ini disebabkan tidak semua
anggota koperasi adlah pendiri koperasi, sehinga perbuatan hukum yang dilakukan oleh
para pendiri koperasiyang dapat mengikat koperasi hanya perbuatan hukum hanya
perbuatan hukum yang telah ditentukan atau di putus oleh rapat anggota koperasi.
Status badan hukum yang dimiliki oleh koperasi memiliki daya yang mengikat, baik
mengikat kedalam koperasi maupuun keluar koperasi dan dapat dijelaskan sebagai
berikut ;
a. Status badan hukum memiliki daya mengikat kedalam koperasi, artinya pengurus
koperasi mauoun anggota koperasi terikat pada ketentuan ketentuan yang telah di
tetapkan dalam anggaran dasar koperasi dan anggaran rumah tangga koperasi.
b. Status badan hukum kperasi mengikat keluar koperasi, artinya bahwa semua
perbuatan hukum yang dilakukan oleh pengrus atas nama koperasi dan untuk
kepentingan koperasi menjadi tanggung jawab koperasi.
4. MODAL KOPERASI
Perlu diketahui modal koperasi terdiri dari dua yaitu modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri berdasarkan simpanan pokok , simpanan wajib, dana cadangan
dan hibah, sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank
atau lembaga keuangan , penerbitan obligasi, dan surat hutang lainnya. Simpanan pokok
adalah satu kewajiban yang harus dibayar oleh anggota koperasi pada waktu masuk
menjadi anggota koperasi.
Secara filosofis, koperasi memiliki anggota yang didasarkan atas kesamaan
kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi yang keanggotaannya dapat diperoleh
atau di akhiri berdasarkan syarat-syarat yang diatur dalam anggaran dasar koperasi.
Anggota koperasi merupakan pemilik koperasi dan pengguna jasa koperasi yang
terdiri dari perseorangan sebagai warga Negara atau badan hukum koperasi yang
memenuhi persyaratan yang di tetapkan oleh anggaran dasar koperasi.
Angoota koperasi memiliki hak dan kewajiban yang diatur Bab V UU No.25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian, yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Anggota koperasi wajib mematuhi anggaran dasar koperasi, anggaran rumah
tangga koperasi, dan keputusan rapat anggota koperasi.
2. Anggota koperasi wajib berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
oleh koperasi
3. Anggota koperasi wajiib untuk mengembangkan dan memelihara kebersamaan
atas dasar asas kekeluargaan.
4. Anggota koperasi memilki hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dan
memberikan suara dalam rapat anggota.
5. Anggota koperasi memiliki hak untuk memilih dan/atau dipilih menjadi anggota
pengurus koperasi atau pengwas koperasi.
6. Anggota koperasi memiliki hak untul meminta di adakan rapat anggota koperasi
berdasarkan ketentuan dalam anggaran dasar anggota koperasi.
7. Anggota koperasi berhak mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus
koperasi di luar rapat anggota koperasi, baik di minta maupun tidak diminta.
2. Pengurus adalah pemegang kuasa dari rapat anggota koperasi yang dipilih
dari/oleh anggota koperasi dalam rapat yang memiliki wewenang. Wewenang
pengurus adalah :
a. Memiliki wewenang untuk mengelola koperasi
b. Memiliki wewenang untuk mengajukan rancangan kerja dan rancangan
anggaran pendapatan
c. Memiliki wewenang untuk melakukan rapat anggota
d. Memiliki wewenang untuk mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas yang telah di amantkan
e. Memiliki wewenang untuk menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib
f. Memiliki wewenang untuk memelihara daftar buku anggota dan pengurus
2. Keputusan Pemerintah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian, pengertian Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
Status koperasi sebagai badan hukum diakui sejak disahkannya akta pendirian atau
anggaran dasar di hadapan notaries, sedangkan pengesahan yang dilakukan di otoritas
koperasi, hanya bertujuan sebagai regritasi atau pencatatan di lembaga pemerintahan
dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia untuk memudahkan
kantor urusan koperasi untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
koperasi-koperasi yang didirikan di Indonesia.
Modal koperasi terdiri dari dua yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri berdasarkan simpanan pokok , simpanan wajib, dana cadangan dan hibah,
sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank atau
lembaga keuangan , penerbitan obligasi, dan surat hutang lainnya. Simpanan pokok
adalah satu kewajiban yang harus dibayar oleh anggota koperasi pada waktu masuk
menjadi anggota koperasi.
Koperasi dapat dibubarkan dan diberhentikan berdasarkan keputusan rapat
anggota koperasi atau keputusan pemerintah dengan alasan sebagai berikut :
1. Koperasi tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-perundangan yang
berlaku
2. Koperasi bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau kesusilaan.
3. Kelangsungan hidup koperasi tidak dapat lagi di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku :
Peraturan Pemerintah Nomer 4 Tahun 1994 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar koperasi.
digilib.unila.ac.id/1758/7/Bab%20I.pdf
M ANUGRAH - Legal Opinion - jurnal.untad.ac.id,
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/LO/article/viewFile/5632/4401
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
Ika Armyta N.A*, Paramita Prananingtyas, Siti Mahmudah
Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro