Anda di halaman 1dari 13

Tugas

Tentang

Struktur organisasi dan jenis -jenis koperasi

Oleh :

- Bayu Adrian

- M.Sugian

- Nurul Fitriani

- Hidayatul Aini

Pendidikan ekonomi koperasi

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas qamarul Huda Badaruddin bagu

Tahun ajaran 2022/2023

A. Kata pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena atas segala limpahan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga segala kebaikan dan rezeki tetap tercurah kepada nabi dan keluarga karena
mereka yang telah membantu menyampaikan risalah Allah SWT untuk membimbing umat
menjadi manusia yang berguna bagi Agama, nusa, dan bangsa. Makalah yang berjudul “Teori
Perkembangan sosial kepribadian Erik Erikson dan teori perkembangan moral Kohlberg beserta
penerapannya” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi pendidikan dari
dosen Marazaenal Adipta M.PD. Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu terlaksananya tugas ini.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Kami sangat menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, meskipun Kami telah sangat berusaha dengan
mengerahkan segala kemampuan agar teliti dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Tetapi kami
masih merasakan bahwa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi bisa menjadi lebih baik kedepannya
dan dapat berintropeksi dimana kesalahan yang kami buat. Semoga apa yang kami kerjakan tidak
sia-sia dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Terimakasih.

Bagu,8 April 2022


Daftar isi
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut serta
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur. Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi
diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai
koperasi yang menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi serta menjelaskan
posisi fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang
jelas. Koperasi dan para pengelolanya harus mampu bekerja secara efisien dalam menjalankan kegiatan
usaha di segala bidang kehidupan ekonomi, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini akan kami fokuskan pada struktur organisasi
koperasi dan jenis usahanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur-unsur yg terdapat dalam organisasi


Koperasi

2. Bagaimana bentuk struktur organisasi koperasi

C.Tujuan

Bab 2
Pembahasan

1.1 unsur organisasi koperasi

Unsur – unsur yang ada dalam organisasi koperasi pada umumnya adalah menyangkut keanggotaan,
rapat anggota, pengawas dan pengelola.

a. Keanggotaan Koperasi

Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam organisasi koperasi. Tanpa
anggota, jelas tidak mungkin koperasi berdiri, apalagi melaksanakan usahanya. Karena itu, kedudukan
anggota dalam koperasi secara hukum adalah suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota
tersebut memiliki hak serta kewajiban umum.

Berkaitan dengan keanggotaan koperasi ditegaskan dalam pasal 17 undang – undang nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan 1) Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi; 2) Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Dalam
kedudukanya sebagai pemilik, anggota koperasi 1) adalah pemodal koperasi dank arena itu harus
memberikan kontribusi modalnya kepada koperasi, sesuai dengan ketentuan sesuai dalam anggaran
dasar/anggaran rumah tangga dan atau keputusan rapat anggota; 3) mengawasi segala sesuatu yang
dilakukan oleh koperasi agar tidak menyimpang dari keputusan – keputusan yang ditetapkan oleh
anggota dan demi pengamanan terhadap modal yang ditanam oleh anggota ke dalam koperasi.

Dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa atau pelanggan dari koperasinya, anggota harus
berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Kegiata usaha koperasi pada dasarnya adalah
kegiatan yang diputuskan oleh anggota dan diselenggarakan untuk kepentingan anggota sendiri.

Selanjutnya dalam koperasi bukti kepemilikan anggota diwujudkan dengan plaksanaan kewajiban
membayar simpanan pokok yang dibuktikan dalam bentuk sertifikat. Ketentuan tersebut memperjelas
pengertian keanggotaan koperasi, jika dibandingkan dengan misalnya, pengertian keanggotaan pada
perkumpulan/organisasi masyarakat, atau yayasan, atau perseroan terbatas yang tidak mengenal istilah
anggota, tetapi menggunakan pengertian pemegang saham. Atas dasar itu anggota koperasi adalah
baku atau normatif. Dengan istilah dan pengertian tersebut, maka pada dasarnya anggota koperasi
adalah aktif dalam melaksanakan hak dan kewajibannya, baik sebagai pemilik maupun sebagai
pengguna jasa koperasi. Hal itu berbeda dengan, misalnya pemegang saham pada perseroan terbatas
atau anggota pada perkumpulan masyarakat, yang umumnya pasif.
Kedudukan hukum anggota koperasi sebagaimana dimaksud diatas, member kekuatan, kemantapan,
perlindungan dan rasa aman bagi mereka yang sudah atau yang akan menjadi anggota koperasi. Mereka
menjadi anggota koperasi dengan kesadaran penuh dan bukan ikut – ikutan atau karena terpaksa atau
seolah – olah diwajibkan oleh pihak lain. Kesadaran tersebut diwujudkan dengan memenuhi persyaratan
keanggotaan tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi
yang bersangkutan. Hal ini dapat diartikan pula bahwa anggota mengikat diri dengan koperasi yang
menurut hukum perdata tersebut sebagai perjanjian. Dengan berlakunya perjanjian ini, maka kedua
belah pihak ( anggota dan koperasi ) mempunyai hak dan suara yang sama, satu anggota satu suara.
Demikian pula penegasan bahwa keanggotaan koperasi tidak dapat dipindah tangankan, karena titik
tolak keanggotaan koperasi adalah orang, bukan modal. Daripada yang telah dijelaskan dimuka, maka
mengenai keanggotaan ini merupakan identitas khusus yang menjadi dasar atau pondasi yang kokoh
bagi suatu organisasi koperasi.

b. Rapat Anggota Koperasi

Rapat anggota dalam koperasi merupakan suatu lembaga atau institusi, bukan sekedar forum rapat.
Rapat anggota adalah salah satu perangkat organisasi koperasi. Dan karenanya merupakan suatu
lembaga struktur organisasi koperasi. Kedudukan rapat anggota secara hukum ditegaskan dalam pasal
22 Undang – undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, yang menyebutkan 1) rapat anggota
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi; 2) rapat anggota dihadiri oleh anggota yang
pelaksanaanya diatur dalam anggaran dasar. Dengan ketentuan tersebut jelas bahwa istilah pengertian
rapat anggota memiliki fungsi, wewenang, aturan main, dan tata tertib, yang ketentuannya bersifat
mengikat, namun justru menjadi kekuatan dirinya. Rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan sumber dari segala
keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi koperasi lainnya dan para
pengelola usaha koperasi. Kebijaksanaan dan keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota harus
ditaati dan mengikat semua angota, pengurus, pengawas dan pengelola usaha koperasi. Hal itu berarti
bahwa kedudukan atau kekuatan hukum rapat anggota menentukan segala perbuatan dan akibat
hukum yang dilakukan koperasi, dalam hubungannya dengan anggota dan pihak lain/badan usaha lain.
Fungsi dan wewenang yang sangat menentukan tersebut membawa lembaga rapat aggota kepada
kedudukkanannya semacam lembaga legislatif. Hal ini ditegaskan dalam pasal 23 undang – undang
nomor 25 tahun 1992 tentang perkoprasian yang menyebutkan bahwa rapat anggota menetapkan 1)
anggaran dasar 2) kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi 3) pemilihan,
pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas 4) rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan 5) pengesahan pertanggung jawaban
pengurus dalam pelaksanaan tugasnya 6) pembagian sisa hasil usaha 7) Penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi.
c. Pengurus Koperasi

Pengurus koperasi adalah satu perangkat organisasi koperasi yang merupakan suatu lembaga/badan
structural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota memiliki
tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang – undang nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasiaan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya yang berlaku dan
diputuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang – undang nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota, serta dalam
pasal 30 diantaranya juga disebutkan bahwa 1) pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya 2 )
pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.

Dengan ketentuan tersebut pengurus mengemban amanat dan keputusan rapat anggota untuk
mengelola organisasi dan usaha koperasi. Tugas dan wewenang yang dilakukan pengurus merupakan
pelaksanaan kegiatan sebagai lembaga eksekutif dan memiliki identitas sendiri. Atas dasar itu, maka
istilah dan pengertian pengurus koperasi adalah baku dan normative.

d. Pengawas Koperasi

Pengawas pada organisasi koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan karenanya
merupakan suatu lembaga / badan structural organisasi koperasi. Pengawas mengemban amanat
anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi, keputusan pengurus dan peraturan lainnya yang ditetapkan dan berlaku dalam koperasi.

Fungsi utama pengawas adalah mengamankan keputusan rapat anggota, ketentuan anggaran dasar /
anggaran rumah tangga koperasi, keputusan pengurus dan peraturan lainnya yang berlaku dalam
koperasi yang bersangkutan. Disamping itu, juga melindungi kepentingan anggota dan koperasi dari
kesewenangan dan penyimpangan yang dilakukan oleh pegurus dan atau pengelola.

Kedudukan pengawas sebagai lembaga kontrol dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab khusus
menunjukan identitas tersendiri. Karena itu, istilah dan pngertian pengawas dalam organisasi koperasi
adalah baku dan normative, yang dapat disejajarkan dengan dewan komisaris pada perseroan terbatas.
Disamping mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab, pengawas juga mempunyai kewajiban
hukum dan karenanya dapat terkena sanksi hukum sebagai mana diatur dalam peraturan undang –
undang.

1.2 Struktur organisasi koperasi

Organisasi adalah sebuah wadah atau perkumpulan sekelompok orang yang bekerjasama secara
sistematis guna mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan sumber daya tertentu.

Salah satu contoh dari organisasi ini adalah koperasi. Pengertian dari koperasi sendiri adalah jenis
organisasi bisnis yang diarahkan pada kontrol demokratis dan pengambilan keputusan bersama.

Disebut demokratis karena koperasi dimiliki dan dikendalikan oleh anggotanya, yang kebetulan juga
menggunakan jasa dan produk koperasi. Artinya, koperasi adalah organisasi nirlaba.

Tidak ada format tunggal/khusus untuk penataan koperasi, karena setiap usaha koperasi dibentuk untuk
mencerminkan perhatian dan minat masing-masing anggota.

Terlepas dari penataan/format yang berbeda, koperasi selalu memiliki struktur organisasi koperasi, yaitu
sistem yang menguraikan bagaimana kegiatan tertentu akan diarahkan untuk mencapai tujuan.

Kegiatan tersebut dapat mencakup aturan, peran, dan tanggung jawab. Struktur koperasi juga
menentukan bagaimana informasi mengalir dari satu tingkat ke tingkat lain. Ada 4 tugas utama dari
struktur koperasi:

Mengelola usaha koperasi secara sistematis dan dengan metode yang telah disepakati.

Membuat serta mengajukan Rancangan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi)
dan Rancangan Program Kerja Koperasi.

Mengadakan dan mengurus rapat anggota.

Sebagai penanggung jawab tugas dan menyerahkan laporan keuangan koperasi.

Empat tugas di atas djalankan oleh beberapa orang atau tim berbeda seperti berikut ini:
1. Anggota Koperasi

Pengertian anggota koperasi adalah sekelompok orang yang bersedia untuk bekerja sama di suatu
koperasi dan sudah terdaftar keanggotaan.

Anggota mengadakan rapat anggota yang biasanya dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun, sehingga
rapat anggota disebut juga dengan RAT (Rapat Anggota Tahunan).

Rapat anggota koperasi adalah rapat yang dihadiri oleh para anggota koperasi. Menurut prinsip-prinsip
organisasi koperasi, setiap anggota berhak atas suara yang sama.

Artinya, anggota koperasi berhak menyampaikan pendapat atau ide pada pernyataan misi, metode
bisnis dan bahkan struktur formalnya dalam rapat anggota. Sedangkan rapat anggota bertujuan untuk:

Menentukan anggaran dasar koperasi dalam satu tahun.

Mendiskusikan serta memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan dalam bisnis koperasi.

Memilih dan mengangkat, atau memberhentikan pengawas atau pengurus koperasi.

Menentukan Rencana Anggaran Pendapatan, Rencana Kerja, dan pengesahan Laporan Keuangan.

Mengesahkan laporan pengawas.

Menetapkan pembagian hasil dari sisa usaha.

Memutuskan hal lain terkait peleburan, penggabungan, atau pembubaran koperasi tersebut.

2. Pengurus

Pengurus koperasi adalah orang yang dipilih langsung oleh anggota, untuk selanjutnya berperan sebagai
wakil anggota dalam menjalankan usaha koperasi tersebut. Detail tugas pengurus adalah sebagai
berikut:

 Mengembangkan koperasi sesuai dengan kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh
dewan direksi.
 Bertugas mengkoordinasikan serta mengontrol aktivitas bisnis sehari-hari serta karyawan.
 Membuat rencana jangka pendek sesuai dengan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan
oleh dewan direksi.
 Mencatat/mendata anggota koperasi baru atau yang mengundurkan diri.
 Mengelola dan menyimpan/mengurus daftar buku anggota dan buku pengawas.
3. Manajer Koperasi

Manajer koperasi disebut juga dengan pengelola koperasi, yang pada umumnya dipilih/ditunjuk
langsung oleh pengurus koperasi. Beberapa kewajiban dari manajer koperasi adalah:

 Membantu tugas dewan direksi.


 Sebagai leader dalam kegiatan unit-unit usaha.
 Sebagai pembimbing staf-staf di bawahnya.
 Memberikan usul/masukan/laporan kepada pengurus tentang staf yang kinerjanya tidak baik,
atau individu yang cocok untuk direkrut.
 Membuat RAPBK tahunan dan Program Kerja, dan nantinya diserahkan kepada pengurus untuk
dievaluasi terlebih dulu sebelum dibahas dalam rapat tahunan.
 Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang pertanggungjawaban kerja.

4. Pengawas Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25, Tahun 1992, Pasal 38, pengawas koperasi biasanya ditentukan
oleh anggota koperasi dalam rapat tahunan.

Tugas utama pengawas koperasi adalah memantau dan mengawasi direksi dalam segala aspek
pengelolaan koperasi yang telah disetujui dalam rapat umum. Beberapa tugas lainnya mencakup:

 Mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan koperasi.


 Membuat laporan terperinci dalam bentuk tulisan tentang hasil pengawasannya.
 Mengecek catatan koperasi.
 Menjaga rahasia koperasi dan hasil pengawasannya (tidak boleh dibocorkan) kepada pihak luar.
 Memeriksa laporan keuangan saat memang dibutuhkan (misalnya karena ada dugaan
penggelapan oleh staf keuangan atau ada data keuangan yang aneh).
KESIMPULAN

1. Unsur-unsur dalam organisasi koperasi adalah,antara lain sebagai berikut:


 Keanggotaan koperasi
 Rapat anggota koperasi
 Pengurus koperasi
 Pengawas koperasi

2. Struktur organisasi koperasi,antara lain sebagai berikut:

 Anggota koperasi
 Pengurus koperasi
 Manajer koperasi
 Pengawas koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai