Anda di halaman 1dari 8

NAMA ;LUSIA NOVEMBRIYANI SETIA

NPM ;20302105

KELAS ;2020 D

TUGAS ;KOPRASI

BENTUK ORGANISASI, HIRARKI TANGGUNG JAWAB DAN POLA


MANAJEMEN

KATA PENGANTAR

Dengan mengcapkan syukur atas kehadirat Tuhan Yng Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan kpda kita semua sehingga dapat menulis makalah ini hingga selsai.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi.

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat kelak nanti, karena makalah ini ditulis
dengan semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat bagi semua orang walaupun di dalam
makalah ini akan ada kekurangan atau kelebihannya. Maka dari itu penulis berusaha membut
makah ini dengan baik dan benar.

Makalah ini mungkin tak luput dari kekurangan atau sempurna, maka dari itu segala kritik
dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki, mnyempurnakan, dan mengembangkan
penulisan ini sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii

DAFTRA ISI……………………………………………………………………………...iii

BAB 1 PNDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………………1

Rumusan Masalah………………………………………………………………………...1

Tujuan Masalah…………………………………………………………………………...1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Organisasi……………………………………………………………………..2

2.2 Hirarki Tanggung Jawab………………………………………………………………3

2.3 Pola Manajemen………………………………………………………………………4

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kopersi adalah lembaga lembaga atau organisasi- organisasi tanpa memperhatikan bentuk
hukum atau wujudnya. Koperasi juga dapat membantu perekonomian setempat karena
koperasi memiliki sistem simpn pinjam. Manajemen koperasi tampaknya memiliki
kekhususan dan aturan sendiri, dibandingkan dengan badan/lembaga/organisasi lainnya.
Misalnya manajemen pada persoalan terbatas. Peran serta dari anggota sebagai pemilik dan
pengguna jasa koperasi memberi kesan campur tangan anggota dalam manajemen, sehingga
manajemen koperasi kelihatan rumit tetapi dengan adanya dalam koperasi dapat tercapainya
tujuan koperasi.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa saja bentuk organisasi menurut para ahli

2.Bagaimana hirarki tanggung jawab

3.Bagaimana pola manajemen dalam koperas

1.3 Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui bentuk orgnisasi dari para ahli


2. Untuk mengetahui bagaimana hirarki tanggung jawab di koerasi
3. Untuk mengetahui pola manajemen terbentuk dalam koperasi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Organisasi


a. Menurut Hanel
Hanel mengemukakan bahwa organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosio-
ekonomi. Dimana menurut pengertian nominalisnya yang sesuai dengan pendekatan ilmiah
modern dalam ekonomi koperasi, dimana koperasi adalah lembaga lembaga atau organisasi
organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum atau wujudnya yg memenuhi kriteri atau
ciri ciri seperti dibawah ini:
1. Kelompok koperasi
Sejumlah individu yang bersatu dalam satu kelompok atas dasar sekurang kurangnya satu
kepentingan atau tujuan yang sama.
2. Swadaya dari kelompok koperasi
Anggota anggota koperasi secara individu bertekad mewujudkan tujuan,yaitu
memperbaiki situasi ekonomi dan sosial mereka, melalui usaha usaha bersama dan saling
membantu.
3. Perusahaan koperasi
Sebagai instrumen atau wahana untuk mewujudkannya adalah suatu perusahaan yang
memiliki dan di bina secara bersama.
b. Menurut Ropke
Ropke mengidentifikasikan ciri ciri organisasi koperasi sebagai berikut:
 Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok, atas dasar
sekurang kurangnya satu kepentingan atau tujuan sama, yang disebut sebagai
kelompok koperasi.
 Terdapat anggota anggota koperasi yang bergambung dalam kelompok usaha
untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri yang disebut sebgai
swadaya dari kelompok koperasi.
 Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan
para anggota kelompok koperas, dengan cara menyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.
Anggota koerasi terdiri dari beberapa pihak sebagai pihak yaitu:
a. Anggota koperasi, baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang
memanfaatkan koperasi dlam kegiatan sosial ekonomi.
b. Badan usaha koperas, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola dan pengawas
koperasi yang berusaha meningkat kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui
perusahaan koperasi.
c. Organisasi koperasi,sebgai badan usaha yang bertindak sebgai perusahaaan yang
melayani anggota maupun non anggota

2.2 Hirarki dan Tanggung Jawab


1) Pengurus koperasi
Pengurus koperasi adalah suatu perangkat oranisasi yang merupakan suatu lembaga atau stru
ktural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota
memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang undang nomor 25 tahun 1992
tentang perkoperasian, anggran dasar dan anggran rumah tangga serta peraturan lainnya yang
berlaku dan di putuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang undang nomor 25
tahun 1992 tentang pengkoperasian disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang kuasa
rapat anggota, sedang dalam pasal 30 diantaranya juga disebutkan bahwa 1). penguru
bertugas mengelola koperasi dan usahanya, 2). pengurus berwenang memwakili koperasi
dalam dan luar pengadilan.
2) Pengelola koperasi
Pengelola koperasi bertugas melakukan pengelola usaha sesuai dengan kuasa dan wewenang
yang diberikan oleh pengurus
3) Pengawas koperasi
Pengawas koperasi pada organisasi koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi,
dan karenanya merupakan suatu lembaga atau badan struktural organisasi kopersi. Pengawas
mengembangkan amanat untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, sebagaimana telah ditetapkan dalam anggaran dasar
atau anggaran rumah tangga koperasi, keputusan pengurus lainnya yang diterapkan dan
berlaku dalam koperasi.
Fungsi utama pengawas adalah mengamankan keputusan rapat anggota, ketentuan anggaran
dasar/anggaran rumah tangga koperasi, keputusan pengurus dan peraturan lainya yang
berlaku dlam koperasi yang bersangkutan. Di samping itu, juga melindungi kepentingan
anggota dan koperasi dari kesewenangan dan penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus
dan atau pengelola.
Kedudukan pengawas sebagai lembaga kontrol dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
khusus menunjukkan identitas identitas tersendiri karena itu, istilah dn pengertian pengawas
dalam organisasi adalah baku dan normtif yang dapat di sejejarkan dengan dewan komisaris
pada persoalan terbatas.

1.1 Pola Manajemen


Koperasi seperti halnya organisasi lain membutuhkan pola manejemen yang baik agar tujuan
koperasi tercapai dengan efisien.
Pola manajemen terdiri dari:
a) Manajemen koperasi
Manajemen koperasi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/ melalui orang lain. Dengan
demikian manajemen koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses unttuk mencapai tujuan
melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan koperasi,
perlu di perhatikan adanya sistem manajemen yang baik agar tujuannya berhasil yaitu dengan
diterapkanya fungsi fungsi manajemen.
b) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti
berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini
para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau
menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berknan dengan koperasi.
c) Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anngota dalam suatu rapat anggota. Ada
kalanya rapat anggota terebut tidak berhasil memilih seluruh anggota penggurus dari
kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon calon yang berasal dari
kalangan kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang di perlukan untuk
memimpin koperasi yang bersangkutan, sedngkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi
syarat syarat ialah mereka yang bukan anggota koperasi atau mungkin sudah turut dilayani
oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta manjadi anggota. Dalam hal ini dapatlah
diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota pengurus koperasi.
d) Pengawas
Pengawas dipilih oleh rapat anggota untuk mengawasi jalannya rapat koperasi dimana tugas
dari pengawas koperasi yaitu:
 Pengawas koperasi berwenang dan betugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakkan dan pengelolaan organisasi.
 Pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasannya dan merahasiakan
hasil laporannya kepada pihak ketiga.
 Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada di koperasi dan mendaptkan
keterangan yang diperlukan.
e) Manajer
Peran manajer koperasi yaitu kedudukan dan fungsinya sebagai pelaksana di bidang usaha
dan bertanggung jawab pada pengurus koperasi.
 Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus
 Menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin
kelangsungan usaha.
 Dapat bekerja terus selama tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan
keputusan rapat anggota sekalipun ada penganti pengurus.
 Mengembangkan kepercayaan atas kekuatan dan kemampuan koperasi sendiri
dalam kegiatan kegiatan
BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Jadi dapat ditarik kesimpulannya bahwa, anggota koperasi terdiri dari beberapa pihak yaitu:
Anggota koperasi, badan usaha koperasi dan organisasi koperasi serta dengan menggunakan
manajemenyang baik agar tujuan yang dilakukan berjalan dengan baik, efisien dan efektif.

Daftar Pustaka
Https://hasyifanura.wordpress.com/2015/10/02/bentuk-organisasi-hirarki-tanggung-jawb-
pola-manajemen/

Https://fiolitaramandhan12.wordpress.com/2018/10/30/bentuk-organisasi-hirarki-tanggung-
jawab-pola-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai