Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATANGHARI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
malah ini adalah “Pola Manajemen Koperasi”.
Penulis harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.
Andi M Irsyad
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, koperasi bukanlah badan usaha yang berupa
kumpulan modal. Koperasi adalah badan usaha yang unik karena dimiliki
oleh banyak individu. Koperasi merupakan kumpulan dari individu-individu
yang memiliki kesamaan visi, misi, dan didasari oleh jiwa kerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam operasinya, kebijakan-kebijakan
yang diambil dalam koperasi dilakukan secara demokratis untuk mencapai
tujuan dan keinginan bersama.
Dalam menjalankan koperasi ini, tentu diperlukan pengelolaan koperasi
yang profesional, pengelolaan ini didasari oleh kemampuan pengurus atau
manajemen koperasi untuk menjalankan keputusan dan kebijakan yang
sudah dibuat secara demokratis dalam rapat anggota koperasi dan ditunjang
oleh pengawasan yang kontinu atas realisasi dan implementasi kebijakan-
kebijakan tersebut.
Akan tetapi, dimasa yang modern ini, makna akan koperasi itu sendiri
serta bagaimana proses dan pola manajemen koperasi ini masih dalam tanda
tanya di kebanyakan orang, artinya masih banyak orang yang belum tahu
akan hal ini. Oleh karena itu, penulis ingin membahas tentang pola
manajemen koperasi berdasarkan data-data yang ada. Masalah yang ada
dalam makalah ini adalah kurang nya pengetahuan masyarakat tentang
koperasi serta bagaimana proses dan pola manajemen akan koperasi itu
sendiri.
1
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yag telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah
yang didapatkan adala sebagai berikut:
1. Masih banyak orang yang tidak tahu apa itu koperasi dalam artian luas,
dibenak mereka koperasi adalah usaha simpan pinjam semata.
2. Banyak nya masyarakat yang kurang pengetahuan akan pola manajemen
koperasi, sehingga ditakutkan terjadi kesalahan dalam proses berjalan
nya koperasi
3. Kurang nya minat masyarakat untuk menjalankan koperasi, karena tidak
tahu fungsi-fungsi koperasi yang sebenarnya.
4. Banyaknya pengerjaan koperasi yang tidak maksimal, karena tidak
diterapkan aspek-aspek yang ada dalam pengerjaan koperasi itu sendiri.
5. Manajemen koperasi yang tidak sesuai dengan prosedur, karena POAC
yang tidak diterapkan.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata manajemen yang kita kenal selama ini berasal dari kata bahasa
Inggris management. Kata tersebut ternyata berasal dari kata bahasa Italia
maneggiare yang berarti menangani, sedangkan kata maneggiare itu berasal
dari kata Latin manus yang berarti tangan. Kemudian menjadi kata to
manage dalam bahasa Inggris artinya mengatur. Dengan demikian,
manajemen secara singkat dapat diartikan mengatur. Timbul pertanyaan apa
yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang
mengatur, dan bagaimana mengaturnya. Untuk menjawab pertanyaan itu
perlu dipahami dulu bahwa manajemen itu hanya merupakan alat atau
sarana untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. (Sabang, 2016)
Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperatio dalam bahasa Inggris
menjadi cooperation berarti kerja sama. Co berarti bersama dan Operation
berarti bekerja atau berusaha. Dengan demikian, koperasi dapat diartikan
sebagai suatu organisasi bekerja atau berusaha bersama-sama anggotanya
untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen koperasi adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi dengan
bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi, atau dengan kata
lain.Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai
tujuan melaluiusaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk
mencapai tujuan Koperasi,perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen
yang baik, agar tujuannya berhasil,yaitu dengan diterapkannya fungsi-
fungsi manajemen.(Fauziah, 2015)
Di dalam organisasi koperasi dikenal adanya istilah dari, oleh, dan
untuk. Artinya, keuntungan koperasi diperoleh dari anggota koperasi
sebagai pemilik, yang dikelola sendiri oleh anggota koperasi, dan untuk
kepentingan anggota koperasi itu sendiri. Dengan demikian, tercermin
3
bahwa peranan anggota sangat menentukan akan maju tidaknya suatu
organisasi koperasi. Hal ini membuktikan bahwa di dalam koperasi tidak
membedakan antara anggota yang satu dengan anggota lainnya, semuanya
sama hak dan kewajibannya.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi.
Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui
tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan
oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu
fungsi perencanaan, fungsi perngorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi pengawasan. Dengan demikian keberhasilan manajemen sebuah
organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi
tersebut.
Hal yang sama berlaku pula pada koperasi. Hanya dengan melaksanakn
fungsi- fungsi manajemen itulah sebuah koperasi akan dapat mencapai
tujuan mulianya secara efektif. Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan
baik di negara-negara Eropa Barat sebagai tempat kelahirannya maupun di
Indonesia sudah diarahkan untuk mampu mengatasi masalah sosial ekonomi
masyarakat golongan ekonomi lemah yang kurang beruntung dalam sistem
ekonomi pasar liberal kapitalistik. Oleh banyak kalangan, Lembaga koperasi
diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia
dengan nilai-nilai saling kerja sama (gotong royong), menolong diri sendiri,
solidaritas, kejujuran, keterbukaan,mengutamakan kebersamaan dan
keadilan serta beberapa esensi moral positif lainnya.
4
B. Apa Fungsi Dari Manajemen Koperasi
4. Mengevaluasi Kinerja
Manajemen koperasi juga memiliki tugas untuk mengevaluasi
kinerja koperasi. Mereka harus memastikan bahwa koperasi berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja juga
digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan koperasi.
Hasil evaluasi ini kemudian dapat digunakan untuk membuat perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja koperasi.
5
C. Aspek-Aspek Dalam Manajemen Koperasi
1. Manajemen Operasi
1) Manajemen masukkan
2) Manajemen peralatan dan SDM
3) Manajemen keluaran
2. Manajemen Keuangan
3. Manajemen Pemasaran
6
D. Proses-Proses Dalam Manajemen Koperasi
1. Planning (Perencanaan)
7
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian dalam manajemen koperasi bisa dikatakan
sebagai sebuah proses pengelompokan pembagian kerja dengan
tujuan yang dikehendaki oleh sebuah organisasi. Sehingga nantinya
bisa membagi tugas dan tanggung jawab di antara para anggota
organisasi agar semuanya bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
Dalam proses pengorganisasian koperasi terdapat beberapa faktor
penting yang harus dipertimbangkan, seperti:
1) Distribusi tugas sesuai divisi
2) Departemen
3) Manajemen atau kontrol rentan yang meliputi: kompetensi dari
staf, kompetensi manajemen, kompetensi penyelia, kompetensi
manajer, teknologi yang dipakai dalam organisasi dan tingkat
variasi kerja.
4) Pendelegasian wewenang
3. Actuating
8
4. Controlling
1) Pengawasan preventif
2) Pengawasan korektif
Pengawasan ini dilakukan untuk memperbaiki
penyimpangan atau kebocoran dari sebuah rencana, standar
maupun prosedur yang sudah ditentukan dalam sebuah
organisasi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Perencanaan
c. Pengarahan
d. Pengawasan
B. Saran
diperlukan waktu.
10
DAFTAR PUSTAKA
11