MANAJEMEN KOPERASI
2. Pengorganisasian.
Tujuan dari organisasian ini adalah untuk mengelompokkan kegiatan, sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki koperasi agar pelaksanaan dari suatu
rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Langkah pertama yang amat
penting dalam pengorganisasian ini yang umumnya harus dilakukan sudah
perencanaan, adalah proses mendesain organisasi yaitu penentuan struktur organisasi
yang paling strategis, orang, teknologi ,dan tugas organisasi.
3.Kepemimpinan.
Menurut Ralp M.Stogdilla, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
aktivitas kelompok yang ditunjukkan pada tujuan tertentu. Selanjutnya berdasarkan
pada hasil penelitian tentang teori kepemimpinan dia mengatakan kepemimpinan telah
didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda
pulau.
James A.F Stoner memberikan definisi kepemimpinan manajerial sebagai suatu proses
pengarah dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota
yang saling berhubungan tugasnya.
Kita mengenal tiga gaya kepemimpinan yaitu:
•Otoritet(authoeritarian).
•Demokratis.
•kebebasan.
Sifat dari kepemimpinan yang demokratis tersebut diantaranya dilihat pada:
•Rapat anggota.
•diskusikannya aktivitas yang akan dilakukan dalam kelompok atau dengan bawahan.
•sifat demokrasi koperatif dari koperasi yaitu di mana pengelolaan dan pengadilan
koperasi dan usahanya supaya berada di tangan anggotanya.
4. Pengadilan.
Menurut Robert J.Mockler, pengadilan adalah suatu upaya yang sistematik untuk
menetapkan standar prestasu dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan-
balik prestasi sesungguhnya dengan tanah yang terlebih dahulu ditetapkan,menentukan
apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikasipenyimpanan tersebut dan
mengambil tindakan perbaikan-perbaikan yang di perlukan untuk menjamin bahwa
sumber daya perusahaan yang digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan.
Tujuan utama dari pengadilan adalah “memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan”
B. Rapat anggota
Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya,dan
anggotalah yang mempunyai wewenang mengadilkan koperasi bukan pengurus dan
bukan pula manjer.
Rapat anggota,mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.Oleh
karena itu ,disamping kita membahas perana dari rapat anggota dalam manajemen
koperasi perlu pula kita membahas sejauh mana anggota kopersi perorangan itu ikut
berpartisipasi dalam manajemen koperasi.
Tugas dan peran rapat anggota
Tentang tugas dan peran dari rapat anggota ini ,di indonesia di atur dalam pasal 22
sampai dengan Pas 27 UU No.25/1992.Rapat anggota ini di sebut Rapat Anggota Luar
biasa atau Extra Ordinary General Meeting. Di indonesia masalah Rapat Anggota Luar
Biasa ini diatur dalam pasal 27 UU NO.25/1992 dan bisa diadakan atas permintaan
sejumlah anggota atau atas keputusan pengurus.
C. Pengurus
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus.
Tentang kepengurusan ini (Pemilih ,Masah Jabatan dan Persayaratan ),di indonesia
diatur oleh undang-undang No.25/1992 Pasal 29 s/d pasal 37. Leon Garyon dan Paul
O.Mohn dalam bukunya yang berjudul “The Board of Cooperative”,menyebutkan
fungsi ideal ,dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas,yaitu:
a.Berfungsi sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi.
b.Berfungsi sebagai pemberian nasihat .
c.Berfungsi sebagai pengawas atau sebagai orang yang dapat dipercaya.
d.Berfungsi sebagai penjaga berkesinambungannya organisasi.
e.Berfungsi sebagai simbol
• .Fungsi sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi .
Fungsi pengurys sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi dapat
diwujudkam dalam bentuk :menentukan tujuan organisasi merumuskan kebijaksanaan-
kebijaksanaan organisasi;menentukan rencana ,sasaran serta program-program dari
organisasi;memilih manajer-manajer tingkat atas ,serta mengawasi tindakan-
tindakannya.
• Kesimpulan Bab v
Pengertian manajemen dan koperasi adalah sebagai suatu penerapan ilmu
manajemen di dalam ruang lingkup koperasi yang mana para anggotanya diberi
tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pengorganisasian, perencanaan, dan
pengendalian sumber daya koperasi untuk mencapai tujuan koperasi. Menurut Prof.
Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur
(perangkat) yaitu:
1.Rapat anggota.
Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi.
2. Pengurus.
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalah otak
dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil
tidaknya suatu koperasi. Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin
organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai
dengan keputusan-keputusan rapat anggota.
3. Pengawas.
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi,
termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta
membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.
4. Manajer
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan
wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak
sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).
• Kesimpulan bab vi
Hubungan antar pengurus dan pengawas merupakan hubungan konsultatif secara
timbal balik. Hubungan pengawas dan manajer besifat kordinatif ,sehingga pengawas
tidak boleh langsung memeriksa tugas-tugas manajer.Manajer adalah seseorang
perencana,pengorganisasian, pemimpin dan pengadilan organisasi.
Ciri ganda koperasi yaitu mengandung unsur ekonomi dan unsur sosial. unsur ini
menjadi masalah yang sering timbul dalam proses pelaksanaan operasional di koperasi,
metode atau pola yang digunakan dalam pembagian tugas antara manajemen dan
manajer adalah pendekatan manajemen partisipatif. Dimana tugas manajer adalah
memimpin dan memutuskan sebuah keputusan dan pengurus bertuga untuk
menjalankan dan melaksanakan keputusan yang telah dibuat.Menurut Leon Garoyon
dan Paul O.Mohn, pengurus itu berfungsi sebagai pusat pengambilan keputusan yang
tertinggi .
• Kesimpulan bab ix
Peran pemerintah dalam gerakan korperasi dalam gerakan koperasi memberi
bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi koperasi
serta bantuan konsultasi terhadap masalah koperasi,melakukan pengawas termasuk
memberi perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan kegiatan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank, menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP-38/MK/IV/1972, lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang
secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan
surat surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk
membiayai investasi Perusahaan-Perusahaan. Koperasi adalah organisasi bisnis yang
dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekeluargaan. Tujuan utama badan USAha yang dimiliki bersama tersebut yaitu
memajukan kepentingan ekonomis para anggota kelompok.