Anda di halaman 1dari 69

GEOLOGI DINAMIK

DESIANTO PAYUNG BATTU


Setelah mengikuti kuliah ini, KEARIFAN MANUSIA TERHADAP BUMI

mahasiswa dapat POTENSI GEOLOGI


GEORESOURCES & GEOHAZARD
menjelaskan ... SEJARAH GEOLOGI

PETA GEOLOGI

TATANAN GEOLOGI

SISTEM PANTAI SISTEM GLASIAL SISTEM EOLIAN

PELAPUKAN GERAKAN MASSA SISTEM AIRTANAH SISTEM SUNGAI

GUNUNGAPI GEMPABUMI DEFORMASI KERAKBUMI

TEKTONIK LEMPENG

FOSIL

BATUAN BEKU BATUAN METAMORF BATUAN SEDIMEN

BATUAN

ANATOMI BUMI DINAMIKA BUMI

BUMI DAN TATASURYA

RUANG LINGKUP GEOLOGI

PENDAHULUAN
Pengertian dan cara belajar geologi
• Mengikuti pendidikan kebumian
• Tempat untuk belajar geologi:
– Perpustakaan termasuk internet
– Laboratorium (studio) dan museum geologi
– Lapangan
• Sebagaimana pembelajaran ilmu alam yang lain, dalam
menghadapi bahan atau fenomena geologi perlu dilakukan:
– Observasi (pengamatan),
– Analisis, dan
– Sintesis

3
Ilmu-ilmu terkait

TEKNIK TEKNIK PERTANIAN


PERTAMBANGAN PANASBUMI DLL
TEKNOLOGI
TEKNIK TEKNIK INDUSTRI
PERMINYAKAN SIPIL PARIWISATA
GEOLOGI GEOARKEOLOGI
BAHAN GALIAN GEOLOGI
ILMU-ILMU PANASBUMI DLL
TERAPAN GEOLOGI GEOLOGI GEOLOGI
MINYAKBUMI TEKNIK PLANOLOGI LINGKUNGAN

METEOROLOGI PEDOLOGI
ILMU-ILMU
DASAR GEOLOGI
KEBUMIAN BIOLOGI
HIDROLOGI

STATISTIKA
ILMU-ILMU FISIKA KIMIA
DASAR
MATEMATIKA

4
Ilmu-ilmu antara

GEOFISIKA FISIKA
GEOKIMIA KIMIA
GEOSTATISTIKA STATISTIKA
GEOLOGI GEOHIDROLOGI HIDROLOGI
PALEONTOLOGI BIOLOGI
GEOWISATA PARIWISATA
GEOARKEOLOGI ARKEOLOGI
DLL

5
Cabang-cabang geologi
GEOLOGI
GEOMORFOLOGI
PALEONTOLOGI
MINERALOGI GEOLOGI
STRUKTUR
STRATIGRAFI PETROLOGI TEKTONIKA
VOLKANOLOGI

GEOLOGI
SEJARAH

SEDIMENTOLOGI DLL

6
System Dalam Geologi
Dynamic equilibrium
GEOSPHERE
ATMOSPHERE

BIOSPHERE

HIDROSPHERE SOLID EARTH


MODUL 1 - RUANG LINGKUP GEOLOGI 7
(LITHOSPHERE TO CORE)
Kenapa belajar Geologi?
Karena Geologi ada disekitar kita.
• 1. Geological Resources
• 2. “The Environment” Environmental
• 3. Geological Hazards Geology
(Changes posing risks)
• 4. Engineering
• 5. Landforms and Surface Processes
• 6. Historical Geology

MODUL 1 - RUANG LINGKUP GEOLOGI 8


Geological Resources Photos
from AP

9
ENVIRONTMENTAL

10
Geological Hazards
Volcanoes

Landslides

Earthquakes

11
Geology in Engineering
Slope Failure Risk Assessment and Control

To prevent slope failure engineers must understand the


geology that forms and controls the slope
12
Landforms and Surface Processes
H.C. Berann (1915-1999)
Yosemite National Park, 1987
• Glaciers
• Mass Wasting
• Streams

• Shorelines
• Deserts
• Groundwater
http://www.berann.com
MODUL 1 - RUANG LINGKUP GEOLOGI 13
Anatomi Bumi
Struktur dalam bumi:
rocks cold, rigid, brittle
hot, plastic

ultrabasic
igneous rocks hot, high pressure,
rigid, brittle
Depth (km)

liquid
Fe, Ni

solid
KERAK BUMI

Kerak bumi merupakan lapisan paling luar: keras,


padat, relatif dingin, ketebalan 70 - 100 km, tersusun
dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan ubahan.

Kerak bumi dibedakan menjadi dua:


Kerak Samudra dan Kerak Benua
- Mantel
Mantel bumi terdiri dari dua bagian :
Mantel luar ketebalan 40 - 400 km. memiliki densitas antara 3,3 sampai
4,3 gm/ cm3
Mantel dalam ketebalan 900 - 2700 km. mengandung senyawa padat MgO
dan SiO2

Struktur Lapisan Mantel dan Inti Bumi.


Inti Bumi

• Inti Luar ( outer core ) bersifat cairan pekat (liquid) ,


ketebalan antara 2.900 km - 5.100 km. kaya akan
Besi dan Nikel, suhunya berkisar 4.500 ºC.
• Inti Dalam yaitu bagian yang mempunyai sifat
padatan (solid).
Bagian-bagian
Atmosfer dan
Perannya
Atmosfer
Komposisi udara

• N2 78 %
• O2 21 %
• Ar 0,9 %
• CO2 0,03%
• Unsur jejak < 0,07%
• Campuran
(metan, ozon, CO, NO, SO, HS,
hidrokarbon, dll  sebagian besar
polutan)
Global Distribution of Water
Classification of Clouds (continued)

Figure 12.15
LAPISAN KOMPOSISI KEDALAMAN SIFAT
Kerak
Basalt 7 - 10 km Dingin, kaku, dan rapuh
Kerak samudera
Kerak benua Granit 20 - 70 km Dingin, kaku, dan rapuh
Litosfer
Bervariasi, antara
mencakup
kerak dan mantel ± 100 km
Litosfer kerak dan Dingin, kaku, dan rapuh
berbeda
mantel
komposisinya
bagian atas
Bagian atas
mantel
merupakan
bagian dari
litosfer

Berkisar dari 100 Panas dan plastik, 1


Astenosfer
- 350 km atau 2 % bagian mencair

Keseluruhan
Bagian atas Panas, dibawah tekanan
Mantel mantel Berkisar dari 350
mantel yang besar, kaku, dan
merupakan - 670 km
sisanya rapuh
batuan beku
ultrabasa.
Mineralnya
bervariasi sesuai
kedalamannya
Tekanan yang tinggi
Mantel
mengakibatkan mineral
bagian Berkisar dari 670
yang terbentuk berbeda
bawah - 2900 km
dari yang ada di mantel
bagian atas

Inti bagian Berkisar dari


Besi dan nikel Cairan
luar 2900 - 5150 km
Inti Berkisar dari
Inti bagian
Besi dan nikel 5150 sampat ke Padatan
dalam
pusat bumi
Pergerakan Air
PEMBAHASAN
• LITHOSFER
• TEKTONIK
• SEDIMENTASI DAN EROSI
• VULKANISME
• TENAGA GEOLOGI
• GEMPA BUMI
LITHOSFER
• KERAK BUMI

– Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak


samudra dan berada di dasar samdura
– Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak
benua
LITHOSFER
• Lapisan Si AL
– ketebalan rata-rata ± 35 km,
– terbentuk dari logam silisium dan aluminium senyawanya
yang berbentuk SiO2 dan Al2O3.
– terdiri atas dua bagian, yaitu kerak samudra dan kerak
benua.

• Lapisan Si Ma

– Bersifat elastis dengan ketebalan ± 65 km.


– Lapisan ini tersusun oleh logam-logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO.
BATUAN PENYUSUN LITHOSFER
BATUAN BEKU BATUAN SEDIMEN BATUAN METAMORF

batuan yang adalah jenis batuan Batuan metomorf


terbentuk dari yang terjadi karena dapat berasal dari
magma pijar yang adanya pengendapan batuan beku atau
membeku dan materi hasil erosi. batuan sedimenyang
menjadi padat karena Sekitar 80% telah mengalami
proses pendinginan. permukaan benua perubahan.
tertutup oleh batuan
sedimen.
TEKTONIK
• Kulit bumi memiliki ketebalan relatif sangat
tipis sehingga mudah pecah-pecah menjadi
potongan-potongan kulit bumi yang tidak
beraturan disebut Lempeng Tektonik (Tectonic
Plate).
Continental Drift

Alfred Wegener’ Map (1915)


Evidence on Continent
Mountain Belts of
the Same Age
Appalachians
Caledonides

Mauritanides

Appalachians
Evidence on Continent Direction of ice flow

Glacial Features
Evidence on Continent

Fossils
Early Triassic

Lystrosaurus
Cynognathus

Glossopteris

Permian-Pennsylvanian
Permian
Mesosaurus
Evidence on Seafloor

Seafloor Morphology
Evidence on Seafloor
Paleomagnetism and
seafloor spreading

Magnetic Time Scale Magnetic Stripe Formation at Ridge Crest


Evidence on Seafloor
Paleomagnetism and
seafloor spreading
Evidence on Seafloor
Seafloor Age Map
Reconstruction
Plate Tectonics
Directions of Motion and Plate Velocities Determined by Mantle Plume
Hot Spot Tracks and Age-Dating of Rocks
Plate Tectonics
Earth’s Tectonic Plates
North
American
North American
Eurasian

Arabian

Juan de Caribbean Pacific


Fuca

Cocos Philippine

South African
Nazca American
Indo
Australian
Pacific

Antarctic Scotian
Antarctic
Plate Tectonics
Plate Tectonics
Plate Tectonics

Internal Heat
Plate Tectonics
Divergent Boundary

Results in the formation of Oceanic Crust


Plate Tectonics
Transform Boundary
Plate Tectonics
Convergent Boundary: Subduction

Melting
Produces
More
Felsic
Magma

Results in the formation & growth of Continental Crust


and destruction of Oceanic Crust
Plate Tectonics
Convergent Boundary: Collision

Results in the growth of Continental Crust


BASIC PLATE TECTONICS – Revised

• Earth’s lithosphere is broken into 12-24 rigid plates


• Plates move about 1-10 cm/yr on the plastic
Asthenosphere
• “Geology happens” where the plates interact with
one another along Divergent, Transform,
Subduction and Collisional Boundaries
LIPATAN Berdasarkan
• suatu bentuk kulit bumi yang bentuk yang
berbentuk lipatan (gelombang) dihasilkan
yang terjadi karena adanya tenaga
endogen yang arahnya mendatar
dari dua arah yang berlawanan.

PATAHAN
• terjadi ketika kulit Bumi yang
bersifat padat dan keras
mengalami retak atau patah pada
saat terjadi gerakan orogenesa
kembali
Intrusi magma
Peristiwa
yang berhubungan dengan
pembentukan gunung
• Aktivitas magma
yang tidak sampai ke
berapi & pergerakan
permukaan bumi
magma dari dalam perut
bumi ke permukaan
Ekstrusi magma
VULKANISME
VULKANISME
• Aktivitas magma
yang sampai ke
permukaan bumi,
menghasilkan
gunung api. Hasilnya
yaitu erupsi
Intrusi magma Batolit, dapur magma yang
luasnya lebih dari 100 km2
Lakolit, magma yang
menyusup diantara 2 lapisan
batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya
terangkay sehingga cembung,
sedangkan alasnya rata
Sill, lapisan magma tipis yang
menyusup di antara batuan
lapisan, bentuknya pipih
Intrusi korok (gang), magma
yang menyusup menerobos
lapisan batuan
Apofisis, semacam intrusi
korok, namun lebih kecil,
merupakan cabang dari gang
Diatrema, magma (batuan)
yang mengisi pipa letusan
(pipa kawah)
Erupsi linier Ekstrusi magma
Erusi Ekplosif
magma keluar melalui
retakan kulit bumi yang
berbentuk memanjang,
sehingga membentuk
B

Berdasarkan Proses keluarnya magma


T kerucut memanjang letusan sangat kuat
E
E akibat tekanan gas
R
M magma dan
D menyemburkan bahan-
P
A bahan vulkanik yang
A
S
T Erupsi Areal padat dan cair
A
R
T
K magma keluar meleleh
E pada permukaan bumi
A
R karena letak dapur
N magma sangat dekat
J dengan permukaan bumi
L
A Erupsi Efusif
D
U
I
B
N
A
Y Erupsi Sentral
N
A letusan gunung api,
G
mengeluarkan lava
magma keluar melalui
lubang di permukaan
bumi dan membentuk
gunung yang letaknya
tersendiri.
Gunung Api Perisai (Prisma)
• Gunung api tipe perisai bentuknya landai sehingga mirip
tameng atau perisai.
• Terbentuk karena magma yang keluar (lava) sangat cair,
tekanan gas rendah dan dapur magma sangat dangkal.
• Sudut kemiringan gunung api perisai antara 10 - 100

Gunung Api Maar (Corong/ Kubah)


• Gunung api Maar memiliki kawah yang lebar.
• Terbentuk karena letusan (eksplosif) yang kuat
sehingga menghancurkan bagian permukaan dan
membentuk corong pada kawahnya

Gunung Api Strato (Kerucut)


• Gunung api ini mempunyai bentuk kerucut, yang terkesan
tinggi.
• Terbentuk karena letusan dan lelehan secara bergantian
terus menerus sehinga lerengnya berlapis-lapis.
• Sebagian besar gunung api yang ada di Indonesia
berbentuk kerucut.
Letusan tipe hawaii Letusan Tipe Stromboli Letusan Tipe Vulkano

Letusan Tipe Merapi Letusan Tipe Perret atau Plinian Letusan Tipe Pelee
GEMPA BUMI/SEISME

Adalah getaran yang terjadi pada


lapisan kulit bumi (litosfera) yang
bersumber dari lapisan litosfera
bagian dalam. Hentakan tersebut
lalu dirambatkan pada litosfera
dan kemudian ke permukaan
bumi.
berdasarkan faktor penyebab
1) Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan
tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak.
2) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan
gunung berapi.
3) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena
runtuhan.
4) Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah
manusia.

menurut letak terjadinya


1) Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi
di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng Gambar episentrum dan
benua. hiposentrum
2) Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang
terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng
samudra maupun lempeng benua
Berdasarkan bentuk episentrumnya
Gempa linier : Berbentuk garis (linier), gempa
tektonik umumnya gempa linier. Sebab
"patahan" sudah tentu merupakan suatu garis
Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa
vulkanik dan gempa runtuhan

Berdasarkan jarak episentrumnya


Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 km
Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km
Berdasarkan letak/kedalaman
hiposentrumnya Seismograf Seismogram
Gempa dalam : 300-700 km
Gempa menengah : 100-300 km
Gempa dangkal : Kurang dari 100 km

Alat pencatat gempa (seismograf)


Seismograf horizontal
Seismograf vertikal

Berdasarkan bentuk episentrumnya


Menentukan skala gempa :
Skala Omori : Dengan 7 tingkatan kekuatan
Skala Richter : Charles Francis Richter
Proses pelepasan dan pemindahan Proses pengendapan
massa batuan secara alamiah dari batuan/tanah yang
suatu tempat ke tempat lain oleh
suatu zat pengangkut yang bergerak di
dilakukan oleh air, angin,
permukaan bumi dan es
Menurut kecepatannya :
Suatu bentuk erosi dimana
proses pengahancuran tanah
relatif seimbang dengan
proses pembentukannya.
Tidak menimbulkan
Erosi geologi kerusakan alam

Menurut
kecepatannya

Erosi yang proses penghancuran tanah


dipercepat lebih cepat dibandingkan
proses pembentukannya.
Mengakibatkan tanah menjadi
tidak subur, sehingga lahan
kritis makin meluas
Erosi percikan Erosi Lembar Erosi Alur Erosi Parit

Disebabkan Terjadi pada Terjadi pada saat Lereng yang


percikan air lapisan tanah air mengalir terkena erosi
hujan bagian atas, membuat parit
menyebabkan
yang cukup
tanah menjadi
tidak subur dalam

Erosi angin (defiasi) Erosi ES/Glasial Esosi air laut


Disebab
kan Disebab Disebabk
tenaga an oleh
kan oleh gelomba
angin, massa es
biasa ng laut
yang (erosi
terjadi bergerak morena)
di gurun
Sedimentasi fluvial
• Proses pengendapan materi yang diangkut
oleh air sepanjang aliran sungai.
• Delta: endapan pasir, lumpur, &kerikil Sedimentasi fluvial
yang terdapat di tengah-tengah badan
sungai/ pada kelokan dalam sungai
sebagai hasil endapan.
• Bantaran sungai : dataran yang terdapat
di tengah-tengah badan sungai/pada
skelokan dalam sungai sebagai hasil
endapan
Sedimentasi Eolis
Sedimen marin
• Proses pengendapan yang dilakukan oleh
gelombang laut yang terdapat di
sepanjang pantai.

Sedimen eolis (terrestial)


Sedimentasi Marin
• Di daerah gurun/pantai

Anda mungkin juga menyukai