Geothermal 1 PDF

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
GEOTHERMAL
Desi Kiswiranti, S.Si., M.Sc.

Jl Waringin No. 79 RT 01/ RW 53 Sambilegi Baru Lor,
Maguwoharho
kiswiranti@akprind.ac.id/desikiswiranti@gmail.com
0812 1583 4675

Aturan Permainan
• Stage 1 : Batas keterlambatan 15 menit, lebih dari

15 menit silahkan mengambil kupon berhadiah.
• Stage 2 : Jika terindikasi copy-paste baik di dalam
tugas maupun ujian, maka harap ikhlas jika nilai akan
dibagi rata  Satu korsa sampai mati
• Stage 3 : Jika aturan diatas tidak ditepati maka
GAME OVER.
Pertemuan
• 1x pertemuan @ 100 menit dalam 1 minggu
Kuliah
• 14 x pertemuan dalam 1 semester sesuai kalender

Jumlah akademik
Pertemuan
• Jadwal kuliah 1 minggu menjelang akhir semester

Kuliah
Pengganti
DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH
• Mata kuliah Geothermal merupakan mata kuliah wajib di

Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, IST
AKPRIND Yogyakarta pada semester ganjil tahun
akademik 2017/2018 dengan bobot 2 SKS.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
• Memberi pengetahuan tentang berbagai sistem panas

bumi dan metode yang dilakukan selama survei ekslorasi
panas bumi.
LUARAN (OUTCOMES)
• Mahasiswa mengetahui berbagai tahap eksplorasi panas

bumi dan metode 3G (Geologi, Gekimia dan Geofisika)
yang digunakan serta dapat mengkompilasi data geologi,
geofisika dan geokimia untuk eksplorasi pendahuluan
suatu lapangan panas bumi.
METODE PEMBELAJARAN
Sistem pembelajaran dilakukan dengan cara presentasi
dengan menggunakan fasilitas multimedia oleh dosen
(tatap muka di kelas).
Latihan pengolahan data 3G (Geologi, Geokimia dan
Geofisika).
Pengayaan materi dilakukan dengan memberikan tugas
terstruktur.
METODE EVALUASI
Metode evaluasi dilakukan dengan Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester. Selain itu
ditambah dengan komponen penunjang dari
tugas.
PENILAIAN (Mata Kuliah Tanpa Praktikum)

No Komponen Bobot Penilaian
1 Penugasan 40 %
2 Nilai UTS & UAS 50 %
3 Presensi 10 %
Nilai Akhir Nilai Huruf Nilai Angka Predikat
80.00 – 100.00 A 4.00 Sangat Baik
75.00 – 79.99 A- 3.67 Baik
70.00 – 74.99 B+ 3.33 Baik
65.00 – 69.99 B 3.00 Baik
60.00 – 64.99 B- 2.67 Cukup
55.00 – 59.99 C+ 2.33 Cukup
50.00 – 54.99 C 2.00 Cukup
40.00 – 49.99 D 1.00 Kurang
1.0 – 39.99 E 0 Gagal

Penilaian Tugas
Kelompok
• Sesuai tema, rapi, referensi akurat, tepat waktu, memahami

tema yang dikerjakan.
DILARANG
COPY PASTE !!!!!!
DO THE BEST !!! HOUDEN DE GEEST

SILABUS RINGKAS
Kuliah ini menekankan tentang peranan geologi,

geokimia dan geofisika dalam sistem panas bumi.
Didahului dengan pengenalan tentang sistem panas
bumi dan diakhiri dengan survei eksplorasi panas
bumi.
Kuliah ini memperkenalkan

SILABUS LENGKAP berbagai metode eksplorasi
geologi, geokimia dan
geofisika pada sistem panas
bumi khususnya sistem
GEOLOGI hidrotermal.
Membahas tentang survei yang dilakukan selama eksplorasi
panas bumi, alterasi hidrotermal terutama tentang mineral-
mineral yang umumnya muncul pada sistem panas bumi.
GEOKIMIA
Membahas tentang survei yang dilakukan selana eksplorasi
panas bumi, tipe, jenis, komposisi, asal dan distribusi fluida
panas bumi.
GEOFISIKA
Membahas tentang survei yang dilakukan selana eksplorasi
panas bumi, kompilasi antara anomali geofisika, sifat fisik
batuan, dan kondisi geologi.
 Kajian geologi menyelidiki sistem vulkanis, struktur geologi, umur batuan,

jenis dan tipe batuan ubahan dalam kaitannya dengan sistem panas bumi.
 Kajian geokimia menyelidiki tipe dan tingkat maturasi air, asal mula air
panas, model hidrologi dan sistem fluidanya.
 Kajiangeofisika menyelidiki parameter fisis batuan dan struktur bawah

permukaan sistem panas bumi.
 Kajian teknik reservoir menyelidiki sifat fisis dari batuan dan fluida serta
perpindahan fluida dari reservoir
Tabel Tahapan Penelitian Sumberdaya Panas Bumi

Berdasarkan SNI 13-5012-1998
Penyelidikan Pendahuluan Sumberdaya Spekulatif
Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan Sumberdaya Hipotesis
Penyelidikan Rinci Cadangan Terduga
Pemboran Eksplorasi
Cadangan Mungkin
Pre-feasibility study
Pemboran Deliniasi
Cadangan Terbukti (siap dikembangkan)
Feasibility study
Pemboran Pengembanan
Pemanfaatan Panas Bumi

Penelitian geoscientific pada Penelitian geoscientific pada Penelitian geoscientific

masa eksplorasi (Pra- masa eksplorasi pada masa eksploitasi
Pemboran) (Pemboran/pasca pemboran)
• Desktop Study • Pengamatan dan analisis • Monitoring lingkungan

• Citra Penginderaan Jauh sampel batuan bawah (karakteristik
(indikasi Prospek, strategi permukaan (core & cutting) manifestasi, kualitas air
penelitian) • Pengambilan contoh fluida tanah, ground leveling,
• Pemetaan Geologi reservoar iklim mikro)
(regional, lokal, aspek • Pengukuran temperatur dan • Monitoring tekanan dan
vulkanologi, sebaran tekanan bawah permukaan temperatur serta
manifestasi, struktur, sistem • Geophysical well logging karakteristik fluida
hidrologi) • Discharge test reservoar
• Survei Geokimia (tipe dan • Pemodelan dan
komposisi air dan gas, simulasi reservoar
geotermometri fluida, • Penelitian untuk
sistem hidrologi) pengembangan
• Survei Geofisika lapangan (penentuan
lokasi sumur-sumur
pengembangan dan
Model Tentatif Panas Bumi Revisi Model Sistem Panas Bumi reinjeksi)
MATERI KULIAH GEOTHERMAL
Eksplorasi
Geothermal Hydrological
Pendahuluan
Model
(3G)
Model Geothermal
Konseptual Well Drilling
Whai is the
geothermal
energy?
Why
geothermal?
Pendahuluan
How to
Recognize
that
geothermal
system exist?
Surface
Manifestation
WHAT IS THE GEOTHERMAL ENERGY?

• Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung
di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral
ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panasbumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
(Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panasbumi).
• Energi panas bumi adalah energi dari air panas dan uap
bertekanan tinggi yang tercipta ketika air tanah yang
turun dari permukaan bumi bertemu dengan dan
dipanaskan oleh batuan yang sangat panas yang
mengelilingi magma cair yang naik dari perut bumi.
50 % dalam
magma
Energi
Panas
Bumi
7 % dalam
43 % dalam
sistem
hot dry rock
hidrotermal
MENGAPA GEOTHERMAL ?
KARAKTERISTIK DAN GAMBARAN UMUM PANAS BUMI
 Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang terbentuk secara alami
dibawah permukaan bumi;
 Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan dan tidak memberikan
kontribusi gas rumah kaca serta berkelanjutan;
 Energi panas bumi bersifat site specific, tidak dapat disimpan, dan juga tidak dapat
ditransportasikan (indigenous);
 Bebas dari resiko kenaikan (fluktuasi) harga bahan bakar fosil;
 Tidak tergantung cuaca, supplier, ketersediaan fasilitas pengangkutan dan bongkar
muat dalam pasokan bahan bakar;
 Pengusahaan panas bumi dapat berupa pemanfaatan langsung dan pemanfaatan
tidak langsung;
 Tahapan kegiatan usaha panas bumi meliputi Survei Pendahuluan, Penetapan dan
Pelelangan Wilayah Kerja, Eksplorasi, Studi Kelayakan, Eksploitasi, dan Pemanfaatan;
TECTONIC MAP OF INDONESIA

DI INDONESIA????
Potensi Panas Bumi Indonesia

 Potensi panas bumi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia,
40% cadangan dunia, yaitu sebesar 29.038 MW yang tersebar di
276 lokasi panas bumi (Data Badan Geologi per Desember 2010)
 Kapasitas terpasang (installed capacity) sebesar 1.226 MW (4,2%
dari potensi yang ada), terdiri dari: Lapangan Sibayak 12 MW,
Gn. Salak 377 MW, Wayang Windu 227 MW, Kamojang 200 MW,
Darajat 270 MW, Dieng 60 MW dan Lahendong 80 MW
 Target Road Map panas bumi sebesar 9.500 MW pada tahun

2025
POTENSI PANAS BUMI

SUMBER DAYA CADANGAN
% %
(MW) (MW)
Spekulatif Hipotesis Terduga Mungkin Terbukti
(Speculative) (Hypothetical) (Possible) (Probable) (Proven)
8.780 4.391 45.36% 12.756 823 2.288 54.64%
13.171 15.867
29.038
Sumber : Badan Geologi - Kementerian ESDM

Status : Desember 2010
Geothermal
fields in Indonesia
KAPASITAS PLTP TERPASANG PER DESEMBER 2016
Pengembang/ Kapasitas Total

No. WKP, Lokasi PLTP Kapasitas Turbin
Operator (MW)
PT. Pertamina 1 x 10 MW;

1 Sibayak – Sinabung, SUMUT Sibayak 12
Geothermal Energy 2 MW(monoblok)
Chevron Geothermal 3 x 60 MW;

2 Cibeureum – Parabakti, JABAR Salak 377
Salak, Ltd 3 x 65,6 MW
Star Energy Geothermal 1 x 110 MW;

Wayang Windu 227
Wayang Windu 1 x 117 MW
3 Pangalengan, JABAR
Patuha PT Geo Dipa Energi 1 x 55 MW 55
1 x30 MW;
PT. Pertamina 2 x 55 MW;
Kamojang 235
Geothermal Energy 1 x 60 MW;
4 Kamojang – Darajat, JABAR 1 x 35 MW
1 x 55 MW;
Chevron Geothermal
Darajat 1 x 94 MW; 270
Indonesia, Ltd
1 x 121 MW
5 Dataran Tinggi Dieng, JATENG Dieng PT. Geo Dipa Energi 1 x 60 MW 60
PT. Pertamina
6 Lahendong – Tompaso, SULUT Lahendong 6 x 20 MW 120
Geothermal Energy
PT. Pertamina
7 Waypanas – LAMPUNG Ulubelu 4 x 55 MW 165
Geothermal Energy
8 Ulumbu - NTT Ulumbu PT. PLN (Persero) 4 x 2,5 MW 10
9 Mataloko - NTT Mataloko PT. PLN (Persero) 1 x 2,5 MW 2,5
10 Sibual-Buali - SUMUT Sarulla Sarulla Operation Ltd. 1 x 110 MW 110
TOTAL 1.698,5
Kamojang: 235 MW Sibayak: 12 MW Ulubelu: 165 MW
Darajat: 270 MW Salak: 377 MW Wayang Windu: 227 MW
Dieng: 60 MW Ulumbu: 10 MW Lahendong: 80 MW
Mataloko: 2,5 MW Sarulla: 110 MW Patuha: 55 MW

Pemanfaatan langsung (Non Listrik)

Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan pengusahaan pemanfaatan
Panas Bumi secara langsung tanpa melakukan proses pengubahan dari
energi panas dan/atau fluida menjadi jenis energi lain untuk keperluan non
Pemanfaatan listrik.
Panas Bumi Pemanfaatan Tidak Langsung (Listrik)

Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan pengusahaan
Pemanfaatan Panas Bumi dengan melalui proses pengubahan dari
energi panas dan/atau fluida menjadi energi listrik.
PEMANFAATAN PANAS BUMI (PASAL 9 UU 21/2014 TENTANG PANAS BUMI)

• Kewenangan Pemerintah Pusat
• Izin Panas Bumi
Pembangkit
Listrik
Pemanfaatan Tidak Langsung PENGUSAHAAN

PANAS BUMI Pemanfaatan Langsung
Agrobisnis
Agroindust Wisata
ri
• Kewenangan Pemerintah Daerah/Pusat

• Izin Pemanfaatan Langsung
°C
200
190
Evaporation of highly concentrated solutions

180 Refrigeration by ammonia absorption
Digestion in paper pulp (Kraft)
Heavy water via hydrogen sulphide process
170
Drying of diatomaceous earth
Saturated Steam
Temperature range
160 Drying of fish meal of conventional
Drying of timber power
150 Alumina via Bayer's process
140 Drying farm product at hight rates

Canning of food
Evaporation in sugar refining
130
Extraction of salt by evaporation and crystallization
120
Fresh water by destillation
Most multi-effect evaporation. Concentration of saline solution
Refrigeration by medium temperature
LINDAL DIAGRAM
110 Drying and curing of light aggregate cement slabs
Pemanfaatan Panas
100 Drying of organic materials, seaweeds, grass, vegetables etc.
Washing and drying of wool bumi untuk
90 Drying of stock fish
Intense de-icing operation Pemanfaatan Langsung
80
Space-heating
Hot water
70 Refrigeration (lower temperature limit)
60 Animal husbandry
Greenhouses by combined space
Mushroom growing
50 Balneolgy
40 Soil warming
Swimming Pool, biodegradation, fermentations

30 Warm water for year round mining in cold climates
De-icing
20 Hatching of Fish, Fish Farming

PEMANFAATAN LANGSUNG PANAS BUMI
PEMANDIAN AIR PANAS

PENGOBATAN PERTANIAN
WISATA
INDUSTRI
PEMANFAATAN LANGSUNG PANAS BUMI: AGROBISNIS DAN ARGOINDUSTRI
Pembibitan Kentang di Pangalengan

Pabrik Gula Arean PT. Masarang
Lahendong – Sulawesi Utara
Air panas untuk mempercepat

pertumbuhan budidaya ikan
PEMANFAATAN LANGSUNG PANAS BUMI: AGROBISNIS DAN ARGOINDUSTRI
RUMAH KACA (GREEN HOUSE)
STERILISASI LAHAN
KEBUTUHAN KEAHLIAN TENAGA KERJA PANAS BUMI

Pemboran untuk
Survey Pemboran dan Operasi &
Eksplorasi Kelayakan
Pendahulluan Konstruksi Pemeliharaan
Proyek
Ahli Geologi  Ahli Geologi  Ahli Geofisika Teknik Reservoir Teknik Reservoir
Ahli Geokimia  Ahli Geokimia  Ahli Geokimia Ahli Pemboran Ahli Geofisika
monitoring
Ahli Geofisika  Ahli Geofisika  Ahli Pemboran Tekniak Reservoir
Ahli Geokimia Fluida
Ahli Biologi  Ahli SIG dan  Teknik Reservoir Juru Bor
Penginderaan Jauh Ahli Geologi
Ahli Hidrologi  Juru Bor Manajer Proyek
 Ahli Pemboran Manajer Pembangkitan
Ahli Lingkungan  Manajer Rig Manjer Konstruksi
 Analis Sampel Teknisi Pembangkitan
Ahli Hukum  Personil lumpur Manajer K3
 Teknik Sipil pemboran Operator Lapangan
dll Personil konstruksi
 dll  Personil semen Personil konstruksi
Teknik Sipil
pemboran Teknisi Perbaikan
Designer Pembangkit
 Manajer K3 Manajer K3
Pendukung
 Ahli Geologi well site Administrasi Teknisi Lingkungan
 Personil konstruksi dll dll
Indonesia membutuhkan sekitar 1.300 – 2.200 tambahan  Teknik Sipil
tenaga kerja engineer dan saintis dalam tahun 2020 dan 500 –
800 orang hingga tahun 2025. dll *Sumber : Geothermal Energy Association
(East Harbour Energy Ltd et al., 2015)
HOW DOES GEOTHERMAL

HEAT GET UP TO EARTH’S
SURFACE ???
Gas
Mixing &
SUMBER ALIRAN PANAS
1. Panas awal pada saat pembentukan

bumi.
2. Hasil peluruhan radioaktif isotope-
isotope tidak stabil, yaitu :
• Uranium 238U, 235U,
• Thorium 232Th,
• Potassium, 40K
 Sumber energi panas bumi pada umumnya terkonsentrasi

pada daerah-daerah sepanjang batas antar lempeng yang
aktif
CU dan CTh adalah kandungan uranium dan thorium dalam ppm,

CK kandungan potassium dalam persen berat dan rho densitas
dalam kg/m3.
Jadi, misalnya sebuah formasi batuan memiliki densitas 2670

kgm-3, konsentrasi uranium 2 ppm, thorium 8 ppm dan 2%
potasium akan menghasilkan panas sebanyak 1,24 mikroWatt/m3.
Dengan demikian, jika diandaikan ketebalan kerak sebesar 35
km, radioaktif akan menyumbang sebesar 43 mWm-2 panas yang
dapat diukur dipermukaan.
HOW DO WE KNOW THAT GEOTHERMAL SYSTEM EXIST?
Geothermal Indication
Surface
Manifestation
Alteration
SURFACE MANIFESTATION
• Prihadi (2005) menjelaskan pada sistem panasbumi

konvektif yang memiliki sirkulasi fluida dari daerah
recharge masuk ke dalam reservoir kemudian keluar
menuju permukaan melalui daerah upflow dan outflow,
fluida akan beraksi dengan batuan sekitar dan
kemudian keluar melalui rekahan-rekahan dalam
batuan.
• Interaksi fluida dengan batuan sekitarnya menghasilkan
mineral-mineral ubahan, sedangkan fluida yang keluar
melalui rekahan akan menghaslikan air panas atau uap
panas. Gejala-gejala seperti itu yang disebut sebagai
manifestasi panasbumi.
Thermal Manifestations in Volcano-hosted Geothermal System
Struktur Topografi dan Hidrologi
Hidrologi pada sistem geotermal konvektif ditentukan oleh topografi.
Manifestasi permukaan dapat digunakan sebagai panduan untuk

memahami struktur hidrologi sistem geothermal.
Systems in low-relief terrain
Systems in high-relief terrain
Wairakei geothermal field, NZ Darajat geothermal field, Indonesia

• Sebagian besar sistem panas bumi konvektif memanifestasikan

dirinya di permukaan. Jenis dan kejadian manifestasi, serta
total panas yang dibuang di permukaan dikendalikan oleh:
Heat input at the bottom of the reservoir.

Reservoir parameters (e.g., permeability).
Fluid parameters (e.g., density, viscosity, temperature).
Hydrological framework of the system.
Other factors controlling the outflow path of the hot fluids.
Thermal manifestations can be classified based on their mode of heat discharge.
Diffusive heat Direct/concentrated Intermittent heat

discharge heat discharge discharge
Catastrophic
Concealed
discharge
Diffusive heat discharge
Evaporation
Warm Steaming on a free
Ground Ground water surface
Warm ground, Rotorua lakeshore, NZ.
•Warm Ground dapat ditemukan di atas bagian dari sistem
Warm reservoir yang naik ke permukaan, biasanya sekitar fitur dengan

debit panas yang tinggi seperti steaming ground dan kolam
panas.
Ground
•Keberadaannya dihitung dengan pengukuran gradien termal
(biasanya sampai kedalaman 1 m).
•Vegetasi hampir tidak dipengaruhi oleh tanah yang hangat,
kecuali gradien suhu melebihi 25 sampai 30oC / m
Diffusive
heat
discharge •Uap bisa berasal dari : air panas menguap di bawah permukaan
dangkal dan flashing greater depth
Steaming •Pertumbuhan vegetasi berhenti saat di kedalaman 10 - 15 cm

suhumendekati titik didih; uap bebas bisa dideteksi di permukaan.
•Istilah ‘steaming ground’ digunakan untuk menggambarkan
Ground manifestasi panas dimana uap dari bagian atas reservoar

geothermal dominasi air atau uap sampai ke permukaan
(Hochstein & Bromley, 2005).
Steaming ground, El Tatio geothermal system,

Chile (photograph by P.A. Letelier)
Evaporation from hot Champagne pool,

Waiotapu thermal area, NZ.
Gradien suhu tinggi akan timbul mendekati permukaan, yang meningkatkan

perpindahan panas secara konduksi di dalam lapisan tanah tipis dekat
permukaan. Beberapa uap kecil dapat difusif melalui permukaan tapi uap
yang signifikan sering dibuang langsung ke udara melalui celah, vents dan
fumarole.
Direct (concentrated) heat discharge
Warm & Hot Gas/Steam

Spring Vent
Mud
Fumarole Pots/Mud
Pools
• Warm and hot springs are associated with

Warm & Hot all types of geothermal systems
Spring • “Warm” springs, T < 50oC; “Hot” springs, T

> 50oC.
• Hot, acidic or slightly acidic springs are

typical discharge features for steam-
dominated and two-phase systems.
• Hot, neutral pH chloride springs over a

hot-water dominated system are often
associated with silica sinter.
Near-neutral chloride hot spring,

Tempang Village, Lahendong
27/01/2017
Acid sulfate hot springs, Kasuratan

Village, Lahendong
21/8/2004
Kolam air panas di atas sistem yang

didominasi air panas sering menempati pusat
Hot Pools ancient eruption features.
Kolam panas di atas sistem yang didominasi
uap dapat terjadi fumarol yang dipadamkan
Division of hot pools:

Calm pool (surface temperature <boiling • Hanya outflow dari kolam yang
point, small or no outflow). dijadikan sampel untuk perhitungan
Boiling pool (surface temperature is at geokimia.
boiling point, biasanya disertai dengan hot • Sifat kimia dari kolam yang tenang
spring; example: Ohaaki pool). dapat sangat berbeda dengan kolam
Ebullient pool (pemanasan air yang kuat terdekat dari outflow, karena
adalah hasil dari steam flashing pada konsentrasi unsur yang terkandung di
kedalaman di bawah kolam). dalamnya.
Mud 19/8/2004
19/8/2004
Pots/Mud
Pools
Acid sulfate hot springs with mud pool and mud volcanoes, Linau
thermal area, Lahendong.
• Pelepasan uap kecil dan gas yang tidak dapat dikondensasi (CO2) dari berbagai
lubang kecil.
• Lumpur tetap berada dalam keadaan cair dengan uap kondensasi, hal ini
disebabkan oleh pelepasan CO2.
• Lumpur volcano adalah kasus khusus dari kolam lumpur dimana debit gasnya
terbatas pada satu lubang.
Steam vent adalah fitur yang mengeluarkan uap

Steam Vent, hampir kering atau campuran dua fase uap basah
dan beberapa air panas.
Solfatara and
Steam vent dengan deposisi sulfur yang signifikan
Fumarole disebut solfatara.
Steam vent yang besar disebut fumarole.
Kandungan H2S yang tinggi dalam pembuangan uap di atas sistem panas bumi vulkanik
dapat menyebabkan terbentuknya sulfur mounds (misalnya Vanua Lava, Hebrides Baru;
Tatun, Taiwan, Kawah Ijen, Jawa Timur)
Steam vent, Linau thermal
area, Lahendong.
Fumarole, Linau
Village, Lahendong,
North Sulawesi.
The solfatara field of Kawah Ijen, East Java with sulfur deposit being mined.
Intermittent
heat discharge
•Sejenis mata air yang menyembur secara

periodik, mengeluarkan air panas dan uap air
dengan tekanan yang sangat tinggi.
Geyser
•Syarat terbentuk geyser adalah batuan
dengan retakan dan air mendidih pada
kedalaman dengkal.
•Di sekitar geyser terdapat geyserites yaitu silica
dengan tekstur mamilary
A geyser is an eruption of hot water, steam and non-aqueous gas from a

hydrothermal system, usually but not always with a cyclic frequency which ejects
mostly only trivial amounts of solid material (Browne & Lawless, 2001).
Schematic diagram showing the occurrence of thermal features and the near
surface interactions (not to scale).
• Letusan hidrotermal disebabkan oleh
pelepasan catastrophic dari air yang
Catastrophic Hydrothermal
mendekati titik didih, sebuah letusan
phreatic. Tidak ada debu, incandesence,
discharge Eruption
atau klastik yang meletus. Letusan
hidrotermal bisa disebabkan oleh reduksi
dari tekanan atasnya.
• Erupsi melepaskan setidaknya beberapa bahan padat, yang

energinya hanya berasal dari kehilangan panas dan perubahan
fasa dalam sistem panas bumi konvektif (Browne and Lawless,
2001).
• Letusan hidrotermal telah terjadi di banyak lahan panas bumi
yang didominasi air panas dan berpotensi merusak kehidupan dan
properti.
• Tidak mudah diprediksi namun bermanfaat untuk mengidentifikasi
tanda bahaya: bukti letusan hidrotermal sebelumnya, emisi uap
super panas atau akumulasi gas dangkal, lereng mengukus yang
tidak stabil yang dapat menyebabkan pemindahan overburden
secara tiba-tiba, dll.
Concealed
• Merupakan air rembesan

dari suatu proses panas
Seepage bumi biasanya air
rembesan ini mengalir di
sungai-sungai.
SIFAT FISIK AKTIFITAS THERMAL
Dapat memberikan informasi tentang tipe fluida dan kondisi

sumber di kedalaman tertentu.
• Usually only deposited by boiling springs
• Silica consentration > 350 mg/kg

Silica sinter • Deep temperature > 2000 C
• The chemistry almost always neutral –

alkaline sodium chloride spring
• CO2 rich
Travertine • Na – HCO3 spring (bikarbonat)
• Moderate – high gas resource at depth
Stagnant hot • Steam heated
pools • Very likely acidic
Turbid, grey • Acid SO4

to black pools
Non-flowing but extremely active (effervescence, fountaining) boiling pools
May be fumaroles that have been flloded

because of insufficient drainage
Sulphur deposition from large superheated fumaroles
Presence of SO2
Terima Kasih
Go Green Indonesia !

Geothermal 1 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Geothermal 1 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

Desi Kiswiranti, S.Si., M.Sc.

0812 1583 4675

• Stage 1 : Batas keterlambatan 15 menit, lebih dari

• 14 x pertemuan dalam 1 semester sesuai kalender

• Jadwal kuliah 1 minggu menjelang akhir semester

DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

• Mata kuliah Geothermal merupakan mata kuliah wajib di

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Memberi pengetahuan tentang berbagai sistem panas

• Mahasiswa mengetahui berbagai tahap eksplorasi panas

PENILAIAN (Mata Kuliah Tanpa Praktikum)

Nilai Akhir Nilai Huruf Nilai Angka Predikat

80.00 – 100.00 A 4.00 Sangat Baik

75.00 – 79.99 A- 3.67 Baik

70.00 – 74.99 B+ 3.33 Baik

65.00 – 69.99 B 3.00 Baik

60.00 – 64.99 B- 2.67 Cukup

55.00 – 59.99 C+ 2.33 Cukup

50.00 – 54.99 C 2.00 Cukup

40.00 – 49.99 D 1.00 Kurang

1.0 – 39.99 E 0 Gagal

• Sesuai tema, rapi, referensi akurat, tepat waktu, memahami

DO THE BEST !!! HOUDEN DE GEEST

Kuliah ini menekankan tentang peranan geologi,

Kuliah ini memperkenalkan

 Kajian geologi menyelidiki sistem vulkanis, struktur geologi, umur batuan,

 Kajiangeofisika menyelidiki parameter fisis batuan dan struktur bawah

Tabel Tahapan Penelitian Sumberdaya Panas Bumi

Penyelidikan Pendahuluan Sumberdaya Spekulatif

Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan Sumberdaya Hipotesis

Penyelidikan Rinci Cadangan Terduga

Pemanfaatan Panas Bumi

Penelitian geoscientific pada Penelitian geoscientific pada Penelitian geoscientific

• Desktop Study • Pengamatan dan analisis • Monitoring lingkungan

MATERI KULIAH GEOTHERMAL

WHAT IS THE GEOTHERMAL ENERGY?

KARAKTERISTIK DAN GAMBARAN UMUM PANAS BUMI

TECTONIC MAP OF INDONESIA

Potensi Panas Bumi Indonesia

 Target Road Map panas bumi sebesar 9.500 MW pada tahun

POTENSI PANAS BUMI

Sumber : Badan Geologi - Kementerian ESDM

KAPASITAS PLTP TERPASANG PER DESEMBER 2016

Pengembang/ Kapasitas Total

PT. Pertamina 1 x 10 MW;

Chevron Geothermal 3 x 60 MW;

Star Energy Geothermal 1 x 110 MW;

Kamojang: 235 MW Sibayak: 12 MW Ulubelu: 165 MW

Darajat: 270 MW Salak: 377 MW Wayang Windu: 227 MW

Dieng: 60 MW Ulumbu: 10 MW Lahendong: 80 MW

Mataloko: 2,5 MW Sarulla: 110 MW Patuha: 55 MW

Pemanfaatan langsung (Non Listrik)

Panas Bumi Pemanfaatan Tidak Langsung (Listrik)

PEMANFAATAN PANAS BUMI (PASAL 9 UU 21/2014 TENTANG PANAS BUMI)

Pemanfaatan Tidak Langsung PENGUSAHAAN

• Kewenangan Pemerintah Daerah/Pusat

Evaporation of highly concentrated solutions

150 Alumina via Bayer's process

140 Drying farm product at hight rates

70 Refrigeration (lower temperature limit)