Anda di halaman 1dari 26

Geothermal

Ringkasan
ENERGI PANAS BUMI
ENERGI YANG SECARA ALAMIAH BERASAL
DARI PANAS YANG DIHASILKAN DALAM
KERAK BUMI YANG DAPAT DI EKSTRAK
SECARA EKONOMIS
THE WORLD-
WORLD-WIDE OCCURRENCE OF
HIGH--TEMPERATURE GEOTHERMAL RESOURCES
HIGH
The present-day tectonic elements of Indonesia and the
The present-day
locationstectonic elementsresources
of geothermal of Indonesia and the
locations of geothermal resources
SISTEM PANAS BUMI
Sistem Panas Bumi
 Berdasarkan cara konveksinya:
– Convective (MPH)  Cyclic (Ellis & Mahon, 1977)
– Non-convective (MPH)  Storage
 Berdasarkan dominasi fluida:
– Liquid dominated (Nicholson, 1993)
– Vapor dominated
 Berdasarkan suhu reservoir:
– High temperature (T> 225C) (Hochstein & Browne,
2000)
– Intermediate temperature (225C > T>125C)
– Low temperature (T<125C)
Tipe Sistem Panas Bumi
• 5 tipe sistem geotermal berdasarkan kriteria geologi
dan geofisika, hidrogeologi dan keteknikan (Goff,
2000):
Young igneous systems Exploit natural
Tectonic systems reservoirs of hot water
Geopressured systems
Hot dry rock systems Pumping of fluid
(mainly water) into the
Magma tap systems ground and then out
again to extract heat
7
Keilmuan Terpadu

Geologi

Geokimia

Geofisika
Geologi :
- Pemetaan geologi : zona alterasi, batuan, struktur

Geokimia :
- Mengetahui asal fluida panas bumi
- Mengetahui suhu perkiraan reservoir (geotermometer)
- Memantau perubahan reservoir
- Menentukan kualitas uapnya (Hg) : Peta anomali Hg, dengan kontur
tertinggi merupakan lokasi geothermal dibagian bawahnya

Geofisika :
- Menentukan penyebab anomali : fluida panas, perubahan fisik
reservoir, struktur geologi, dan penyedotan fluida.
- Mengukur besaran tahanan jenis resitivity, densitas, intensitas
magnetik, kecepatan gelombang seismik
- Memantau perubahan sifat fisik reservoir
Tahapan Eksplorasi Panasbumi
• Surface exploration to collect information:
– Reservoir boundary,
– Reservoir temperature,
– Permeability etc
• Drilling Exploration
• Assessment of production drilling
• Power plant design
• Production drilling
Penelitian pada masa Eksplorasi
Pra-Pemboran :
1. Dekstop study
2. Citra penginderaan jauh (indikasi
prospek, strategi penelitian)
3. Pemetaan geologi )regional, lokal,
aspek volkanologi, sebaran
manifestasi, sistem hidrologi)
4. Survei geokimia (tipe dan komposisi
air, dan gas, geotermometri fluida,
sistem hidrologi)
5. Survei geofisika ) air borne magnetic
& gravity, micro-seismicity,
resistivity, magnetotelluric,
geothermal gradien)
Penelitian pada masa Eksplorasi
Pemboran / pasca pemboran:
1. Pengamatan dan analisa sampel
batuan bawah permukaan (core &
cutting)
2. Pengambilan contoh fluida
reservoar
3. Pengukuran temperatur dan
tekanan bawah permukaan
4. Geophysical well loging
Penelitian pada masa Eksploitasi
1. Monitoring lingkungan
(karakteristik manifestasi, kualitas
air tanah, ground leveling, iklim
mikro).
2. Monitoring tekanan, temperatur
dan karakteristik fluida reservoar
3. Pemodelan dan simulasi reservoar
( support untuk geoscientific untuk
bidang reservoar engineering)
4. Penelitian untuk pengembangan
lapangan (penentuan lokasi
sumur-sumur pengembangan dan
reinjeksi)
Potensi Panas bumi dapat diklasifikasikan :
1. Kelas Spekulatif, hasil analisisnya didasarkan pada studi pustaka
dan foto udara (ketidak pastiannya tinggi)
2. Kelas Hipotesis, hasil analisanya didasarkan pada tinjauan secara
regional mengenai manifestasi panasbumi, kondisi hidrilogi, dan
kondisi geologinya
3. Kelas terduga, hasil analisanya berdasarkan hasil pengukuran
resistivity yang diduga daerah tersebut mempunyai kandungan
fluida panasbumi dan belum dilakukan pemboran
4. Kelas mungkin, hasil analisanya berdasarkan pada pengukuran
geofisika, paling tidak sudah ada satu sumur eksplorasi yang
telah menghasilkan fluida panas bumi
5. Kelas terbukti, hasil analisanya berdasarkan pada analisa geologi
rinci, hidrogeologi rinci, geokimia rinci, geofisika dan didaerah
tersebut telah ada lebih dari 1 sumur pemboran
Penyelidikan untuk menentukan cadangan terduga
Metode / Kegiatan Hasil

GEOLOGI Peta-peta & penampang-


a. Permukaan penampang: geologi rinci,
b. Bawah permukaan struktur geol, zona alterasi,
identifikasi bahaya geol.
GEOKIMIA Peta-peta anomali
a. Permukaan geokimia dan model-model
b. Bawah permukaan hidrologi sistem

GEOFISIKA Peta-peta anomali dan


a. Pemetaan penampang-penampang
b. Pendugaan pendugaan variasi sifat
fisik batuan
PEMBORAN LANDAIAN Sumur landaian suhu
SUHU
Model tentatif, saran lokasi
titik bor, potensi cadangan
terduga
Penyelidikan untuk menentukan cadangan mungkin

Kegiatan / Metode Hasil


PEMBORAN Model geologi bawah
EKSPLORASI permukaan,
a. Geologi penyebaran zona
b. Uji sumur alterasi bawah
permukaan, sifat fisik &
kimiawi fluida sumur 
Model tentatif, potensi
sumur eksplorasi
PRE-FEASIBILITY Potensi cadangan
STUDY mungkin
Evaluasi potensi Skema pemanfaatan
Rencana
pengembangan
Penyelidikan untuk menentukan cadangan terbukti
Kegiatan/metode Hasil
PEMBORAN DELINIASI Model panasbumi
Pemboran eksplorasi Potensi sumur
tambahan Karakteristik reservoar
Uji sumur
FEASIBILITY STUDY Potensi cadangan
Evaluasi cadangan terbukti
Perancangan teknis Rancangan sumur prod
& injeksi, pemipaan,
sistem PLTP
Layak / tidak untuk
dikembangkan
PEMBORAN Kapasitas produksi
PENGEMBANGAN
Pemboran sumur
pengembangan
Uji sumur
Kegiatan usaha panas bumi :
Kegiatan pengusahaan sumber daya Panas Bumi
dilaksanakan pada suatu Wilayah Kerja. Beberapa hal
yang penting dipahami dalam melaksanakan kegiatan
pengusahaan panas bumi antara lain:
• Batas dan luas Wilayah Kerja ditetapkan oleh
Pemerintah.
• Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada
BadanUsaha diumumkan secara terbuka.
• Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai
dengan kewenangan masing‐masing melakukan
penawaran Wilayah Kerja dengan cara lelang
Kegiatan usaha panas bumi :
• Pengusahaansumber daya Panas Bumi dilakukan oleh
Badan Usaha setelah mendapat IUP (Izin Usaha
Pertambangan) dari Menteri, Gubernur, dan
Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenanganmasing‐masing.
• IUP adalah izin untuk melaksanakan Usaha
Pertambangan Panas Bumi di suatu Wilayah Kerja
Pertambangan (WKP) Panas Bumi
Kegiatan usaha panas bumi :
• Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka
panjang Eksplorasi dan Eksploitasi kepada Menteri,
Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangan masing‐masing yang mencakup rencana
kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan
besarnya cadangan. Penyesuaian terhadap rencana
jangka panjang Eksplorasi dan Eksploitasi dapat
dilakukan daritahun ke tahun sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
Kegiatan usaha panas bumi :

Biaya pengembangan lapangan uap (steamfield) terdiri


atas:
1. Biaya survey eksplorasi
2.Biaya pemboran sumur (sumur eskplorasi,
pengembangan, injeksi,make up)
3. Biaya lahan, jalan, persiapan lahan dan lain‐lain.
4. Biaya fasilitas produksi
5. Biaya sarana pendukung
6. Biaya operasi dan perawatan
Pertimbangan :
1. Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau
cadangan yang besar sehingga mampu
memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup
lama, yaitu sekitar 25‐30 tahun.
2. Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih
dari 3 km.
3. Sumberdaya panasbumiterdapat di daerah yang
relatiftidak sulit dicapai.
Pertimbangan (lanjutan):
4. Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang
mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya
relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat
terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan
fluidamembentuk scale relatifrendah.
5. Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan
kemungkinan terjadinya erupsi hidrothermal relatif
rendah. Diproduksikannya fluida panasbumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi
hidrotermal
6. Hasil kajian dampak lingkungan
Resiko (Sanyal dan Koening, 1995):

1. Resiko yang berkaitan dengan sumberdaya (resource risk)


2. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi atau penurunan
temperaturlebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation).
3. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk).
4. Resiko pembangunan (construction risk).
5.Resiko yang berkaitan dengan perubahanmanajemen (Managementrisk).
Resiko terkait sumber daya :
• Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi
panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi(resiko
eksplorasi).
• Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di
daerah tersebutlebih kecil dari yang diperkirakan atau
tidak bernilai komersial(resiko eksplorasi).
• Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil
lebih sedikit dari yang diharapkan (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan potensisumur (well output), baik sumur
eksplorasi lebih kecil dari yang diperkirakan semula
(resiko eksplorasi).
Resiko terkait sumber daya (lanjutan) :

• Kemungkinan jumlah sumur pengembangan yang berhasil lebih sedikit dari yang
diharapkan (resiko pengembangan).
• Kemungkinan potensisumur (well output) sumur pengembangan lebih kecil dari yang
diperkirakan semula (resiko pengembangan).
• Kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pembangunan PLTP
lebihmahal dari yang diperkirakan semula.
• Kemungkinan terjadinya problem‐problem teknis, seperti korosi dan scaling (resiko
teknologi) dan problem‐problemlingkungan.

Anda mungkin juga menyukai