Anda di halaman 1dari 18

GENESA PANAS BUMI

Oleh: Faridatur Rizki


072.05.007

PANAS BUMI
Energi panas bumi merupakan salah satu alternative sebagai pengganti energy
fosil yang banyak digunakan saat ini. Padahal cadangan energi tersebut
semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Secara geologi panas bumi di
Indonesia sangat baik karena wilayahnya dilalui oleh jalur gunungapi.

Prinsip panasbumi adalah air hujan yang


meresap ke dalam bumi menjadi airtanah
meteoric.
Airtanah
ini
terkumpul
dan
terpanaskan oleh magma menjadi fase cair-uap
yang terkondensasi, kemudian menjadi fase
uap dan terkumpul di dalam batuan sarang. Uap
ini akan terjebak dalam suatu batuan waduk
yang ditutup oleh lapisan kedap uap di atasnya.
Apabila ada suatu rekahan atau sesar, uap ini
akan bergerak kearah daerah yang mempunyai
tekanan dan suhu yang lebih rendah.
Menurut Mojo dalam Alzwar drr., (1988)

Semakin ke dalam bumi, temperaturnya semakin tinggi.


Berdasarkan gradien suhu di suatu daerah, dalam
kondisi normal setiap kedalamannya bertambah 35-40
meter, suhunya naik rata-rata 1oC, namun di suatu
daerah tertentu perubahan suhunya lebih tinggi, bahkan
dapat mencapai sepuluh kali lebih besar dibandingkan
kondisi normal. Panas yang demikian tersebut disebut
energi panasbumi (Christoper, 1977).
Sejak terbentuknya bumi, magma selalu memanasi
batuan dalam kerak bumi, termasuk air yang terdapat di
dalamnya, yang kemudian dapat membentuk system
panasbumi.

Panasbumi tidak selalu berhubungan dengan


aktifitas gunungapi dan kegempaan, namun
berhubungan dengan tekanan uap yang tinggi.
Sedangkan
diterangkan
berikut:

kondisi
panasbuminya
dapat
berdasarkan parameter sebagai

Pasokan Air Tanah


Batuan Pemanas atau Sumber Panas
Batuan Sarang atau Batuan Akifer atau Batuan Waduk
Batuan Penutup (caprock)
Kawah Purba

Gambar Sistem Panas Bumi (Mojo S, 1980 dalam Alzwar


dkk)

Kegiatan Eksplorasi PanasBumi

o
o
o
o
o
o
o
o

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang


dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi,
membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan
memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
Pemboran Eksplorasi
Studi kelayakan (Feasibility study)
Perencanaan
Pengembangan dan pembangunan
Produksi
Perluasan

EKSPLORASI PENDAHULUAN
(RECONNAISANCE SURVEY)

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri
dari :
Studi Literatur
Survei Lapangan
Analisa Data
Menentukan Daerah Prospek
Spekulasi Besar sumberdaya panas bumi yang berpotensi untuk
listrik
Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI


(PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap pre-feasibility


study atau tahap survey lanjut. Survei yang dilakukan terdiri dari survei
geologi, geokimia dan geofisika. Tujuan dari survei tersebut adalah :
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi
permukaan dan bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang diduga mengandung sumberdaya panasbumi.
Tahapannya adalah dengan melakukan:

Survei Geologi Lanjut/Rinci


Survei Geokimia Lanjut
Survei Geofisika : Survei resistivity, Survei gravity ,Survei magnetic, Survei Macro Earth

Survei Geografi
Analisis dan Interpretasi Data

Quake (MEQ), Survei aliran panas, Survei Self Potential

PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang
diperoleh dari hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang
diselidiki terdapat sumberdaya panasbumi yang ekonomis untuk
dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemboran
sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang
diselidiki dan menguji model system panasbumi yang dibuat
berdasarkan data-data hasil survei rinci.
Jenis jenis pengujian sumur yang dilakukan di sumur panasbumi
adalah:

Uji hilang air (water loss test)


Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge/ output test)
Uji transien (transient test)

STUDI KELAYAKAN
(FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur
eksplorasi menghasilkan fluida panas bumi. Tujuan dari studi ini adalah
untuk menilai apakah sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah
tersebut secara teknis dan ekonomis menarik untuk diproduksikan. Pada
tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :

Mengevaluasi data geologi, geokimia, geofisika, dan data sumur.


Memperbaiki model sistem panas bumi.
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya.
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya.
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale.
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik, untuk apa dan berapa banyak.
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik.
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan.

PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan
disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan, baik ditinjau dari
aspek teknis maupun ekonomis, maka tahap
selanjutnya adalah membuat perencanaan secara
detail.
Rencana pengembangan lapangan dan
pembangkit listrik mencangkup usulan secara rinci
mengenai fasilitas kepala sumur, fasilitas produksi
dan injeksi di permukaan, sistem pipa alir
dipermukaan, fasilitas pusat pembangkit listrik.
Pada tahap ini gambar teknik perlu dibuat secara
rinci, mencangkup ukuran pipa alir uap, pipa alir dua
fasa, penempatan valve, perangkat pembuang
kondensat dan lain-lain.

PEMBORAN SUMUR PRODUKSI, INJEKSI


DAN PEMBANGUNAN PUSAT
LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
Untuk menjamin tersedia uap sebanyak yang dibutuhkan
oleh pembangkit listrik yang dibutuhkan oleh pembangkit
listrik diperlukan sejumlah sumur produksi. Selain itu juga
diperlukan sumur untuk menginjeksikan kembali air limbah.
Pemboran sumur dapat dilakukan secara bersamaan dengan
tahap perencanaan pembangunan PLTP.

CONTOH KEGIATAN EKSPLORASI DAN


PENGEMBANGAN LAPANGAN
PANASBUMI
Lapangan panasbumi Kamojang, Darajat, Dieng,
Lahendong, dll.

Anda mungkin juga menyukai