BAHASA
INDONESIA
PENDAHULUAN
Tiga masalah
kebahasaan :
• bahasa Indonesia
(BI),
kehidupan
• bahasa daerah,
masyarakat
dan
Indonesia
• pemakaian
bahasa asing.
SABANG
MERAUKE
Jawa 45%, Sunda 14%, Madura
7.5%, Melayu 7.5%, dll. 26%
• Tatanan kehidupan
dunia yang baru
Masyarakat sebagai akibat
globalisasi dan
Indonesia perkembangan
teknologi informasi
mengalami yang amat pesat.
perubahan.
• Gerakan reformasi
dan otonomi daerah
SEJARAH
BAHASA INDONESIA
BI mempunyai posisi
yang penting dari suatu
etnik yang mengglobal
Bahasa Indonesia
sebagai
Bahasa yang Modern
BI telah banyak
menyerap kosakata
bahasa asing
dan juga bahasa daerah
Gadis, 33, Flores, Katolik, sarjana,
karyawati, humoris, sabar, setia,
jujur, anti merokok, anti foya-
foya, aktif di gereja.
Mengidamkan jejaka maks 46,
mm 38, penghasilan lumayan,
kebapakan, romantis, taat, punya
kharisma.
Gadis (Minangkabau: tuan gadis) Aktif (Belanda: actief)
Flores (Portugis: foresce) gereja (Portugis: igreja)
Katolik (Yunani: katolikos) mengidamkan (Kawi: idam)
Sarjana (Jawa: sarjana) Jejaka (Sunda: jajaka)
Karyawati (Sanskerta: karyya)
Maks (Latin: maksimum)
Humoris (Latin: humor +
Belanda isch) Mm (Latin: minimum)
Sabar (Arab: shabran) penghasilan (Arab: hatsil)
Setia (Sanskerta: satya) lumayan (Jawa: lumayan)
Jujur (Jawa: jujur) Kebapakan (Tionghoa: ba-pa)
Anti (Latin: Anti) Romantis (Belanda: romantisch)
Merokok (Belanda: roken) taat (Arab: thawa’iyat)
Foya-foya (Manado: foya)
punya (Sanskerta: mpu+nya)
Kharisma (Yunani:kharisma)
Ibarat manusia, sekarang BI
sudah tumbuh dewasa. Seiring
perjalan waktu, BI yang mutakhir
adalah “sosok” yang modern. BI
telah banyak bersentuhan dengan
bahasa daerah yang
mengelilinginya dan telah banyak
menyerap bahasa asing
Kemodernan itu bisa
dilihat dari daya serap
dan daya adaptif BI
yang tinggi
BI mutakhir ketika menyerap dan
adalah bahasa mengadaptasi
yang modern. kata/istilah asing dari
berbagai bidang ilmu,
dari ilmu-ilmu sosial
sampai ilmu-ilmu
eksakta.
Sebagai contoh, mungkin Anda belum
mendengar kata/istilah