Anda di halaman 1dari 22

PERKEMBANGAN

BAHASA
INDONESIA
PENDAHULUAN
Tiga masalah
kebahasaan :
• bahasa Indonesia

(BI),
kehidupan
• bahasa daerah,
masyarakat
dan
Indonesia
• pemakaian

bahasa asing.
SABANG

MERAUKE
Jawa 45%, Sunda 14%, Madura
7.5%, Melayu 7.5%, dll. 26%
• Tatanan kehidupan
dunia yang baru
Masyarakat sebagai akibat
globalisasi dan
Indonesia perkembangan
teknologi informasi
mengalami yang amat pesat.
perubahan.
• Gerakan reformasi
dan otonomi daerah
SEJARAH
BAHASA INDONESIA

dari Bahasa Melayu


ke Bahasa Indonesia
Sumpah Pemuda 1928
-Batu bertulis (prasasti) Kedukan Bukit di
BI tumbuh dan
BI berakar
Palembang tahundari
683 M. bahasa Melayu,
- Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun
berkembang dari bahasa
tetapi
684 M. BIputra
Kami bukan bahasa
dan putri Melayu.
Indonesia
mengaku bertanah air yang satu,
Sejak
-Prasasti Sumpah
Kota Pemuda
Kapur di Bangka Barat
Melayu  lingua franca
tanah Indonesia.
tahun 686 M.
-diikrarkan
Prasasti Karang dalam
Berahi di Kongres
Jambi tahun
di sekitar Kepulauan
Pemuda
688 M.
Kami putra dan putri Indonesia
mengakuIndonesia
berbangsa pada tanggal
yang satu,
-Prasasti Gandasuli di Jawa Tengah tahun
Nusantara & kawasan
28
832 M. Oktober
bangsa 1928,
Indonesia. BI telah
menjadi
-Prasasti Bogor
Kami putra bahasa
di Bogor
dan nasional.
tahun 942 M.
putri Indonesia
Asia bahasa
menjunjung tenggara
persatuan,
bahasa Indonesia.
Empat alasan bahasa Melayu diangkat
menjadi bahasa Indonesia

1. Sebagai lingua franca


2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah
dipelajari, dan tidak mengenal tingkatan bahasa
3. Suku Jawa, Sunda, dan suku-suku yang lain
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti luas
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
KEDUDUKAN FUNGSI

• Lambang kebanggaan kebangsaan


Bahasa Nasional • Lambang identitas nasional
(Sumpah Pemuda) • Alat pemersatu
• Alat perhubungan

• Bahasa resmi negara


Bahasa Negara • Bahasa pengantar pendidikan
(UUD 1945, Pasal 36) • Alat perhubungan nasional
• Alat pengembang kebudayaan,
iptek, dan seni
Perkembangan
Bahasa Indonesia
dan Globalisasi
BI  mempunyai posisi
tawar yang tinggi

BI  mempunyai posisi
yang penting dari suatu
etnik yang mengglobal
Bahasa Indonesia
sebagai
Bahasa yang Modern
BI telah banyak
menyerap kosakata
bahasa asing
dan juga bahasa daerah
Gadis, 33, Flores, Katolik, sarjana,
karyawati, humoris, sabar, setia,
jujur, anti merokok, anti foya-
foya, aktif di gereja.
Mengidamkan jejaka maks 46,
mm 38, penghasilan lumayan,
kebapakan, romantis, taat, punya
kharisma.
Gadis (Minangkabau: tuan gadis) Aktif (Belanda: actief)
Flores (Portugis: foresce) gereja (Portugis: igreja)
Katolik (Yunani: katolikos) mengidamkan (Kawi: idam)
Sarjana (Jawa: sarjana) Jejaka (Sunda: jajaka)
Karyawati (Sanskerta: karyya)
Maks (Latin: maksimum)
Humoris (Latin: humor +
Belanda isch) Mm (Latin: minimum)
Sabar (Arab: shabran) penghasilan (Arab: hatsil)
Setia (Sanskerta: satya) lumayan (Jawa: lumayan)
Jujur (Jawa: jujur) Kebapakan (Tionghoa: ba-pa)
Anti (Latin: Anti) Romantis (Belanda: romantisch)
Merokok (Belanda: roken) taat (Arab: thawa’iyat)
Foya-foya (Manado: foya)
punya (Sanskerta: mpu+nya)
Kharisma (Yunani:kharisma)
Ibarat manusia, sekarang BI
sudah tumbuh dewasa. Seiring
perjalan waktu, BI yang mutakhir
adalah “sosok” yang modern. BI
telah banyak bersentuhan dengan
bahasa daerah yang
mengelilinginya dan telah banyak
menyerap bahasa asing
Kemodernan itu bisa
dilihat dari daya serap
dan daya adaptif BI
yang tinggi
BI mutakhir ketika menyerap dan
adalah bahasa mengadaptasi
yang modern. kata/istilah asing dari
berbagai bidang ilmu,
dari ilmu-ilmu sosial
sampai ilmu-ilmu
eksakta.
Sebagai contoh, mungkin Anda belum
mendengar kata/istilah

papan ketik, peranti lunak,


peranti keras, log masuk,
unduh, galat, simpan, ambil,
pindai, pos-el, ranah, dsb.
Keyboard, software, hardware, log-on,
download, error, save, fetch, scan, e-
mail, domain, dsb.

Semua itu adalah kata/istilah BI


dalam dunia perkomputeran.
Pengindonesian kata atau istilah asing
memang bukan sekedar memadankan
atau menerjemahkan kata  kata/istilah
yang dipilih dalam suatu konteks terkait
dengan implikasi, praandaian, sikap,
tingkat kesopansantunan (ethical), dan
sikap budaya yang berlainan dari satu
bahasa ke bahasa yang lain.
• http://pusatbahasa.diknas.go.id/glo
sarium/
• http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbb
i/

Anda mungkin juga menyukai