Anda di halaman 1dari 11

Batas-Batas antar Lempeng

Makalah ini berisikan tentang penjelasan-penjelasan secara


rinci dan mendetail tentang jenis-jenis pertemuan antar
lempeng dan jenis-jenis endapan yang terbentuk di dalam
sistem pertemuan antar lempeng tersebut.

August 28th 2016

Jakarta
PLATE MARGINS
[Batas-batas antar Lempeng]

Permukaan bumi atau lebih tepatnya kerak bumi (lithosphere), dibagi menjadi 7
lempeng mayor dan 8 lempeng minor.

Lempeng mayor dan minor.

Setiap lempeng bergerak relatif terhadap lempeng tetangganya, menghasilkan


aktifitas geologi pada batas antar lempeng tersebut. Hal ini (aktifitas geologi) juga
dapat terjadi secara khusus di tengah-tengah lempeng.
Ada 2 jenis fokus aktifitas tektonik, yaitu aktifitas tektonik yang berada di sekitar
batas pertemuan antar lempeng, yang menghasikan 3 jenis batas antar lempeng dan
fokus aktifitas tektonik yang, berada di tengah-tengah lempeng.

 [Fokus aktifitas tektonik yang berada di sekitar batas pertemuan antar


lempeng]

Pada fokus bahasan ini, terdapat 3 jenis batas pertemuan antar lempeng
yaitu, divergen (saling menjauh), konvergen (saling mendekat) dan transform
(konservatif).

 Divergent Plate Boundaries (Batas-batas lempeng yang saling menjauh)

Pada batas-batas lempeng ini, lempeng-lempeng bergerak saling menjauh, dan


kerak samudra baru terbentuk.

Dalam lautan, tepat nya di dasar samudra, pergerakan lempeng ini


menghasilkan mid oceanic ridge system (sistem bukit tengah samudra) yang
juga bisa disebut sebagai pegunungan bawah laut yang terbentang luas.
Pegunungan bawah laut yang terkenal adalah pegunungan tengah atlantik,
tinggian pasifik timur, pegunungan Juan de Fuca dan tinggian Galapagos.

Gambar batimetri (topografi bawah laut) dari pegunungan bawah laut Galapagos.
Mid Atlantic Ridge (Pegunungan Tengah Samudra Atlantik)
Lempeng Benua Amerika Utara dan Lempeng Benua Eurasia bergerak saling
menjauh sepanjang garis mid atlantic ridge. Pegungan tersebut memanjang
hingga ke samudra atlantik bagian selatan dan Lempeng Benua Afrika.
Pegunungan bawah laut ini muncul hingga dua sampai tiga kilometer di atas
permukaan dasar laut, dan mempunyai lembah bercelah pada puncaknya yang
menandai lokasi dari dua lempeng yang bergerak menjauh.

Seiring lempeng yang bergerak menjauh ini, lempeng samudra baru terbentuk
dari pegunungan bawah laut, dan cekungan lautpun semakin melebar. Proses
ini dikenal sebagai ‘sea floor spreading ’ (perekahan lantai samudra) dan
menghasilkan sebuah kesejajaran batuan yang simetris pada dasar samudra
yang berumur semakin tua apabila semakin menjauh dari puncak pegunungan
nya.

Bukti bahwa adanya proses ini berasal dari sifat-sifat magnetik dari batuan
basalt yang tererupsi. Medan magnetik bumi telah terlihat terbolak-balik
secara berkala sehingga kutub magnetik utara dan kutub magnetik selatan
terbalik silih berganti seiring berjalannya waktu. Batuan basalt mengandung
mineral magnetik yang kecil yang menunjukan arah dari medan magnetik bumi
pada saat tererupsi.

Pola-pola magnetik yang terekam pada lantai samudra.


 Convergent Plate Boundaries (Batas-batas lempeng yang saling mendekat)

Pada batas-batas lempeng ini, lempeng-lempeng bergerak saling mendekat


satu sama lain (menumbuk). Lempeng-lempeng ini menumbuk satu sama lain
dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada jenis lempeng yang
bertumbukan, apakah itu lempeng samudra dengan lempeng samudra ataukah
lempeng benua dengan lempeng benua maupun tumbukan antar dua jenis
lempeng tersebut.

Seiring membekunya kerak samudra, kerak tersebut menjadi lebih padat dan
semakin menjauh dari batas rifting (batas di mana lempeng samudra mulai
bergerak menjauh) nya, maka lempeng samudra akan semakin menebal.

Secara umum, pada saat lempeng samudra ini bertemu dengan lempeng lainnya
di zona konvergen atau zona tumbukan, lempeng samudra “tenggelam” di
bawah lempeng lainnya, proses ini disebut dengan proses ‘subduksi’.

o Lempeng Samudra dengan Lempeng Benua (Andean Type)

Penampang zona subduksi dan prisma akresi

Lempeng Nazca bergerak ke arah timur, menuju Lempeng Benua


Amerika Selatan dengan kecepatan 79mm per tahun.
Ketika kedua lempeng bertemu, lempeng yang lebih padat, dalam kasus
ini Lempeng Nazca dipaksa bergerak turun, di bawah kerak bumi yang
lebih ‘buoyant ’ yaitu Lempeng Benua Amerika Selatan, dengan sudut
tertentu, terus turun ke dalam mantel dalam sebuah proses yang
disebut subduksi. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenampakan pada
permukaan dasar laut yang berupa Palung Peru-Chile (Atacama).

Gesekan yang terjadi diantara dua lempeng mencegah lempeng samudra


meluncur dengan mulus. Selagi bergerak turun, lempeng samudra
tersebut menyeret lempeng yang berada di atasnya, sehingga
menyebabkan kedua lempeng tersebut merekah dan terdeformasi. Hal
ini menyebabkan fokus gempa-gempa dangkal yang semakin mendalam
seiring menunjam nya lempeng samudra, menimbulkan zona fokus-fokus
gempa yang dikenal dengan sebutan Zona Benioff.

Pada saat subduksi terus berlanjut, sedimen-sedimen yang


terakumulasi sebagian di dasar lantai samudra (bersama dengan
sebagian lempeng samudra) terdisintegrasi dan terakresi ke atas
Lempang Benua Amerika dalam proses yang disebut obduksi. Hal ini
membentuk prisma akresi dimana lapisan-lapisan dari hasil deformasi
dan termetamorkan nya sedimen-sedimen dan lempeng samudra
terdorong ke atas Lempeng Benua Amerika Selatan sepanjang sesar-
sesar atau bidang dorongan sehingga menambah ukuran lempeng benua.

Efek dari tumbukan antar dua lempeng mendeformasi ujung Lempeng


Benua Amerika Selatan dengan “melipat” batuan (tubuh lempeng) nya.
Proses pemendekan lempeng ini, menambah ketebalan vertikal seiring
dengan berkurang nya lebar dari lempeng benua tersebut pada zona
tumbukan dan begitulah Pegunungan lipatan, Andes, terbentuk.

Selain tumbukan antar lempeng samudra dan lempeng benua, terdapat


juga tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng benua dan
lempeng samudra dengan lempeng samudra.

Pada kasus tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua


tidak ada diantara kedua lempeng tersebut yang menunjam satu sama
lain, karena sifat nya yang kurang padat dibandingkan dengan lempeng
samudra dan sifat lempeng benua yang ‘buoyant ’ (mengapung). Hal ini
menyebabkan lempeng benua menjadi menebal karena adanya lipatan
dan patahan karena gaya kompresional. Lempeng (kerak) benua pada
kasus ini mempunyai ketebalan rata-rata dua kali lebih besar daripada
ketebalan normal yaitu kurang lebih sebesar 75km. Penebalan dari
kerak benua ini menandakan akhir dari aktifitas vulkanik di daerah ini,
karena setiap magma yang bergerak ke atas akan membeku atau
memadat terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan.

Sedangkan pada kasus tumbukan antar lempeng samudra dengan


samudra, akan ada salah satu lempeng yang menunjam ke bawah, kea
rah mantel, bergerak di bawah lempeng samudra yang lainnya. Hal ini
dikarenakan oleh adanya perbedaan properti lempeng yang saling
menunjam. Lempeng yang mengalami penunjaman memiliki sifat yang
lebih dingin dan lebih padat disbandingkan dengan lempeng samudra
yang ditunjam.

Subduksi yang berlanjut menyebabkan terjadinya ‘partial melting ’ yang


kemudian menghasilkan magma yang naik ke permukaan membentuk
busur pegunungan yang nantinya dapat terdifremsiasi dan tumbuh
kemudian meletus dan menghasilkan lava andesitik, membentuk rantai
busur atau sering disebut juga sebagai ‘volcanic island arc ’.

 Conservative Plate Boundaries (Batas-batas lempeng yang konserfatif)

Batas-batas konserfatif juga sering disebut sebagai sesar transform. Sesar


transform pada umumnya ditemukan di dasar samudra, dimana sesar ini dapat
mensesar-kan mid oceanic ridge dan membuat perekahan lantai samudra
begerak dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Sesar San Andreas menandakan persimpangan antara Lempeng Benua


Amerika dan Lempeng Pasifik. Sesar tersebut memiliki panjang sebesar
1300Km, memanjang sepanjang 25Km ke dalam permukaan tanah. Sesar
tersebut merupakan sesar dekstral.
Meskipun kedua lempeng bergerak pada arah yang sama, Lempeng Pasifik bergerak lebih cepat dari
Lempeng Amerika Utara,

 [Fokus aktifitas tektonik yang berada di tengah-tengah lempeng]

Hasil aktifitas dari pergerakan tektonik ini tidak hanya berfokus pada batas-
batas antar lempeng, namun aktifitas yang terjadi di tengah-tengah lempeng
juga membuat sesuatu hal yang tak kalah menariknya.

 Triple Junction: The Red Sea/East Africa (Persimpangan Tiga: Laut


Merah/Afrika Timur)

Wilayah Afar di daerah Etiopia Utara adalah pusat dari sistem pemekaran
yang berbentuk huruf “Y”, dimana kerak benua sedang ditarik dan dibelah.

Lempeng Arab sedang merekah menjauh dari Lempeng Afrika bersamaan


dengan perbukitan divergen yang aktif, membentuk Laut Merah dan Teluk
Aden. Pemekaran kemudian berlanjut ke arah selatan dimana Lempeng Afrika
itu sendiri menjadi tertarik bersamaan dengan garis Lembah Pemekaran
Afrika Timur dan sedang terbelah menjadi dua bagian lempeng yaitu Lempeng
Nubia dan Lempeng Somalia.

Persimpangan Tiga Daerah Afar. Afar: daerah yang diarsir. Gunung berapi: segitiga-segitiga
merah.

 Hawaiian Islands (Pulau-pulau di Daerah Hawaii)

Ketika hampir semua kegiatan atau aktifitas vulkanik terjadi pada batas-
batas antar lempeng, ada beberapa kasus dimana gunung-gunung api bererupsi
di tengah-tengah lempeng. Pulau-pulau Hawaii terbentuk oleh aktifitas
vulkanik, terlepas dari dekatnya batas antar lempeng di sana yaitu sekitar
3.200Km.

Beberapa ahli geologi telah menyatakan bahwa ‘hot spot ’ yang berasal dari
mantel yang tetap diam pada posisi nya ketika Lempeng Pasifik bergerak di
atasnya, menjelaskan eksistensi dari rangkaian pulau-pulau di Hawaii. ‘Hot
spot ’ pada kasus ini merujuk pada bagian ujung teratas dari mantel yang
berasal jauh dari dalam batas antara inti bumi terluar dengan mantel
terdalam.

Pulau-pulau tersebut terbentang seluas kurang-lebih 2.400Km, membentuk


sebuah rantai yang secara bertahap bertambah tua dari timur tenggara
sampai ke ujung baratlaut. Gunung-gunung api yang ada di sana secara umum
sangat lebar, dengan kemiringan yang landai dan juga terdiri atas susunan
aliran-aliran lava basa. Ciri-ciri tersebut merujuk kepada sebutan gunung-
gunung api perisai (shield volcanoes).

Serangkaian ilustrasi hotspot yang berada tepat di bawah lempeng samudra yang bergerak yang
kemudian membentuk sebuah rantai kepulauan.
[Hubungan antara batas-batas antar lempeng dan keterdapatan
mineral-mineral ataupun logam mulia]

Anda mungkin juga menyukai