Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Macam erosi 1. Angin 2. Air Untuk di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh air, terutama curah hujan
• Pengendalian erosi merupakan hal yang mutlak
dilakukan selama kegiatan penambangan. Erosi oleh Angin • Daerah yang peka terhadap erosi angin adalah pantai pasir dan daerah semi kering/kering (Nusa Tenggara) serta pada lahan tambang yang sangat luas. • Dampak utama : 1. penurunan produktifitas tanah 2. gangguan debu 3. terjadinya endapan debu pada selokan, jalan, bangunan • Untuk mengendalikan erosi dalam jangka yang lama digunakan tanaman tahunan/tanaman penutup tanah (cover crop). • Namun sebelum tanaman berfungsi dilakukan tindakan sbb : 1. menggunakan mulsa sebagai penutup lahan 2. membuat kondisi tanah tahan terhadap erosi : - membiarkan tanah tetap menggumpal - membasahi permukaan tanah - membuat lekukan-lekukan tanah 3. Mengurangi kecepatan angin dengan membuat pemecah angin. • Pemecah angin dapat berupa deretan pohon atau semak belukar yang dibiarkan tumbuh/ditanam tegak lurus arah angin. • Pohon/semak belukar yang ditanam sebaiknya tanaman yang cepat tumbuh dan kuat. Dalam penempatan dan pemilihan pemecah angin harus dipertimbangkan faktor-faktor : - Arah angin - Tinggi dan jarak tanam - Kelolosan angin (± 40%) 4. Kontinuitas dan panjang pemecah angin Untuk menghindari terjadinya celah yang dapat meningkatkan kecepatan angin dan turbulensi pada daerah yang akan direklamasi. Erosi oleh Air • Faktor yang menyebabkan terjadinya erosi air : 1. curah hujan 2. kemiringan lahan (topografi) 3. jenis tanah 4. tata guna tanah (perlakuan terhadap tanah) 5. tidak ada tanaman penutup tanah (cover crop)
• Dampak erosi air :
1. pengikisan top soil yang subur sehingga menurunkan kesuburan tanah, 2. pendangkalan sungai, waduk, danau. Cara pengendalian erosi dan run off 1. Meminimalkan area terganggu a. membuat rencana detail kegiatan pembangunan dan reklamasi b. membuat batas-batas yang jelas areal terhadap pembangunan c. penebangan pohon sebatas areal yang akan dilakukan penambangan d. pengawasan yang ketat pada pelaksanaan penebangan pohon 2. Membatasi/mengurangi kecepatan run off a. pembuatan teras/sengkedan bagian tanah yang dibuat agak tinggi yang disebut guludan dengan memotong arah lereng sehingga bisa memperkecil run off. b. pembuatan bendungan pengendali (check dam) Macam-macam teras 1. Teras guludan/contour terrace 2. Teras kredit/ridge terrace 3. Teras bangku/bench terrace
Faktor yang diperhatikan :
1. Kelerengan ≥ 15% 2. Teras dibuat sejajar kontur 3. Bidang olah dibuat miring ke dalam (1-3%) 4. Tinggi guludan teras ± 20cm dan lebar dasar 20cm 5. Tampingan teras ditanami rumput sebagai penguat teras 4. Teras kebun/garden terrace
1. Kemiringan 30-50% pada
umumnya dilakukan pada lahan yang belum ada terasnya 2. direncanakan untuk areal penanaman buah- buahan 3. hanya dilakukan pada jalur tanaman 4. Lebar bidang olah 1,5m 5. Jarak teras satu dengan lain 5-10m 5. Teras tidak kontinyu/discontinous terrace • Baik diterapkan pada tanah yang berbatu dan keras • Kelerengan > 50% 3. Meningkatkan infiltrasi a. dilakukan dengan penggaruan tanah searah kontur b. menghindari pemadatan, tanah menjadi gembur dan volume tanah meningkat sebagai media perakaran tanaman 4. Pengolahan air yang keluar dari lokasi pertambangan a. penyaluran air dari lokasi tambang ke perairan bebas harus sesuai dengan peraturan b. membuat bendungan sedimen untuk menampung air c. bila endapan sedimen telah mencapai setengah dari badan bendungan, sebaiknya sedimen dikeruk dan dapat dipakai sebagai top soil