A. Definisi Ibadah
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta
tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai
banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara
lain adalah:
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa
khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal
(ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah
qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir,
tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah
qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad
adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak
lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan
dan badan.
َو َم ا َخ َلْق ُت اْلِجَّن َو اِإْلنَس ِإاَّل ِلَي ْع ُبُد وِن َم ا ُأِر يُد ِم ْن ُهم ِّمن ِّر ْز ٍق َو َم ا ُأِر يُد َأن ُي ْط ِعُموِن ِإَّن َهَّللا ُه َو الَّر َّز اُق ُذ و اْلُقَّو ِة اْلَم ِتيُن
a. Dalam Surat Al-Fatihah ayat 5, Allah SWT berfirman: ِإَّياَك َنۡع ُبُد َو ِإَّياَك َنۡس َت ِعيُن
٥ Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada
Engkaulah kami meminta pertolongan Na’budu´ diambil dari kata
‘ibadat: kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan
terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah karena
berkeyakiinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak
terhadapnya. Nasta’in (mohon pertolongan) diambil dari kata
“isti’aanah”, artinya mengharapkan bantuan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
b. Dalam Surat Az-Zariyat ayat 56, Allah SWT berfirman: َو َم ا َخ َلۡق ُت ٱۡل ِجَّن َو ٱِإۡلنَس
٥٦ ِإاَّل ِلَي ۡع ُبُد وِنArtinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku Pada ayat tersebut,
ibadah diartikan sebagai tujuan kehidupan manusia sebagai bentuk
dan cara manusia berterima kasih kepada Pencipta.
c. Dalam Surat An-Nisa ayat 36, Allah SWT berfirman: ۞ َو ٱۡع ُبُد وْا ٱَهَّلل َو اَل ُت ۡش ِر ُك وْا
٣٦.… ِبِهۦ َش ٗٔۡي ۖاArtinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dalam ayat ini ibadah
diartikan sebagai upaya menjauhkan diri dari perbuatan syirik. Ayat-
ayat tersebut di atas merupakan dasar hukum atau dalil yang menjadi
pedoman dalam beribadah. Beribadah artinya menolak kemusyrikan.
Semua bentuk menyekutukan Allah menciptakan penolakan Allah
terhadap ibadah manusia. Ayat ini melarang hamba Allah berbuat
syirik. Dasar hukum ibadah adalah dalil yang menjadi pijakan umat
Islam melaksanakan ibadah. Semua bentuk peribadatan
dipersembahkan hanya kepada Allah. Oleh karena itu, jika ada yang
mempersembahkan pujaan dan pujian kepada selain Allah, ia
dinyatakan sebagai orang yang syirik.
Tidak ada bentuk ibadah yang didasarkan pada dalil akal, karena akal
cenderung subjektif dan dipengaruhi hawa nafsu, kecuali dalam ibadah
yang bersifat substantif yang berkaitan dengan hubungan manusia
dengan sesama manusia. Misalnya, perintah berzakat adalah ibadah
yang telah ditetapkan landasan hukunmya secara formal dalam Al-
Quran dan As-Sunnah maka semua bentuk pemberian harta benda
yang ketentuannya tidak serupa dengan zakat, dikategorikan sebagai
sedekah atau infak. Infak yang hukumnya wajib disebut dengan zakat,
sedangkan infak yang hukumnya sunnah disebut dengan sedekah.
Oleh sebab itu, membuang duri di tengah jalan agar orang tidak
tertusuk, merupakan bagian dan sedekah. Tersenyum manis kepada
orang lain bagian dan sedekah, tetapi bukan bagian dan zakat. Secara
aqliyah, beribadah merupakan kebutuhan spiritual umat manusia yang
beriman kepada Allah karena ibadah merupakan bagian dan tata cara
berterima kasih kepada rahman dan rahimnya Allah. Akan tetapi, di
sisi lain, Allah dan Rasul-Nya mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya
untuk beribadah dengan tujuan agar semua hamba Allah merdeka dan
tidak terbelenggu oleh sikap-sikap yang menghambakan diri kepada
sesama hamba Allah. Semua makhluk Allah diciptakan dalam keadaan
lemah. Oleh karena itu, tidak rasional jika harus menghambakan diri
kepada manusia yang sama-sama sebagai makhluk yang tidak berdaya
dan lemah di mata Allah. Dengan pandangan tersebut, makna ibadah
bukan semata-mtata menggugurkan kewajiban, melainkan suatu
sistem ber-taqarrub kepada Allah karena Allah yang menciptakan
semua makhluk, bumi dan langit serta segala isinya.
Hikmah Ibadah
Hikmah jika kita melihat dalam kamus Besar bahsa Indonesia (KBBI),
Hikmah mempunyai arti: 1 kebijaksanaan (dari Allah): kita memohon-
dari Allah Swt. 2 sakti; kesaktian: kata-kata; 3 arti atau makna yang
dalam; manfaat: jadi bisa disimpulkan arti Hikamh adalah Banyak
manfa’at bagi yang mau mengabil manfa’atnya.
َو َلَقْد آَت ْي َن ا ُلْق َم اَن اْلِحْك َم َة َأِن اْشُك ْر ِهَّلِل َو َم ن َي ْشُك ْر َفِإَّن َم ا َي ْشُك ُر ِلَن ْف ِس ِه َو َم ن َكَفَر َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َح ِميٌد