MAKALAH
OLEH :
KELOMPOK 2
RIRI ANGGRIANIGSIH
NPM 1701270048
RIRIN SURYANI PUTRI
NPM 1801270012
DOSEN :
Dr. Hj. Siti Mujiatun, SE, MM
MATA KULIAH :
Komunikasi Bisnis Syariah
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang Proses Penulisan Pesan Bisnis pada mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Proses penyusunan pesan-pesan bisnis.
2. Penentuan tujuan pesan-pesan bisnis
3. Bagaimana cara menganalisis audience
4. Penentuan ide pokok.
5. Pemilihan saluran dan media.
6. Bagaimana cara pengorganisasian pesan bisnis
7. Bagaimana keterampilan merevisi pesan bisnis
8. Bagaimana pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis
9. Bagaimana cara memproduksi pesan
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami bagaimana proses penyusunan pesan-pesan bisnis.
2. Mampu mengetahui penentuan tujuan pesan-pesan bisnis.
3. Mengetahui cara menganalisis audience.
4. Mampu menentukan ide pokok.
5. Mampu memilih saluran dan media yang digunakan dalam komunikasi bisnis.
6. Mengetahui cara pengorganisasian pesan bisnis
7. Mengetahui bagaimana keterampilan merevisi pesan-pesan bisnis.
8. Mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis.
9. Mendeskripsikan cara memproduksi pesan.
BAB II
PERENCANAAN PESAN BISNIS
1. Perencanaan
Dalam fase perencanaan, dirancang hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan
komunikasi, audience yang akan menerima pesan, ide pokok pesan yang disampaikan, dan
saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Di samping itu,
intonasi juga perlu diatur.
Pada dasarnya, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu diperhatikan, yaitu
mendefiniskan tujuan, menganalisis audience, dan memilih saluran dan media komunikasi
yang akan digunakan.
2. Pengorganisasian
Mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draf. Dimulai dengan merangkai
kata, kalimat, paragraph, dan memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok
bahasannya.
Proses pengorganisasian meliputi 2 tahapan yaitu mengorganisasi pesan dan
memformulasisasikan pesan. Perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat,
dan paragraph yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si
penerima pesan.
3. Revisi
Perlu ditelaah kembali isi pesan dan maksud pesan dari sisi substansi pesan yang ingin
disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan, dan
bagaimana tingkat pemahamannya.
Jika belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan seperlunya,
sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.
Proses merevisi meliputi beberapa tahapan yaitu menyunting pesan, menulis ulang,
memproduksi pesan, dan mencetak pesan
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu member informasi, melakukan
persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audience.
C. Analisis Audiens
1. Cara Mengembangkan Profil Audiens
Dalam hai ini, komunikator perlu melakukan investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka
dengan beberapa cara, yaitu:
Menentukan Ukuran dan Komposisi Audiens
Bentuk dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah
audiens. Untuk audiens yang jumlahnya kecil, materi dapat dikemas dalam suatu laporan
sederhana kemudian dipresentasikan atau dibagikan. Untuk audiens yang jumlahnya besar,
materi sebaiknya dikemas dalam suatu makalah atau laporan dengan gaya pengorganisasian
dan format penulisan yang lebih formal.
Siapa Audiens
Komunikator perlu mengidentifikasi siapa di antara mereka yang memegang posisi
kunci/posisi paling penting. Biasanya orang yang memegang posisi kunci adalah mereka
yang memiliki status organisasional tinggi.
Reaksi Audiens
Jika komposisi audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis,
presentasi sebaiknya disajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran-saran, karena jika
diajak berdiskusi, reaksi mereka diduga kurang positif.
Tingkat Pemahaman Audiens
Ketika menyampaikan pesan, latar belakang audiens seperti tingkat pendidikan, usia, dan
pengalaman perlu diperhatikan. Jika komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang
jauh berbeda, perlu diperhatikan terlebih dahulu seberapa jauh audiens tersebut harus dididik.
Memenuhi Kebtuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima. Memenuhi kebutuhan
informasi audiens merupakan salah satu kunci suksesnya pesan bisnis.
Hubungan Komunikator Dengan Audiens
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, audiens harus dapat
diyakinkan sebelum penyampaian suatu pesan dilakukan. Struktur pesan yang akan
disampaikan dan nada suara komunikator saat menyampaikan pesan dapat menunjukkan
tingkat hubungan komunikator dengan audiens.
2. Media Tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Kelebihan lainnya adalah media tulis
dapat meredam setiap komponen emosional yang tidak pantas. Dibutuhkan catatan permanen
untuk referensi di masa yang akan datang, dan jumlah audiens besar dan menyebar.
Biasanya untuk metode-metode penelitian yang dilakukan di pedesaan dalam bentuk jurnal
banyak menggunakan media tertulis seperti Koran dan media elektronik seperti radio.
Terdapat berbagai macam bentuk seperti surat, memo, proposal, dan laporan. Salah satu
kelebihannya adalah penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan
mengendalikan pesan-pesan mereka. Komunikasi tertulis juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya adalah:
Banyak media tulis tidak kondusif untuk umpan balik yang cepat
Media tulis sering kali membutuhkan waktu lebih lama dan lebih banyak sumber daya
untuk membuat dan mendistribusikannya
Menurut sebuah penelitian berdasarkan jurnal berjudul “Analisis Strategi Perencanaan Pesan
Pada Akun Instagram E-Commerce @Thekufed” bahwa perkembangan internet terbilang
fenomenal. Baik dari jumlah pengguna maupun jumlah komputer induknya (host computer).
Jumlah pengguna Internet dunia pada Bulan Juni tahun 2016 ini terhitung sebesar
7.340.093.980, bahkan di Indonesia sendiri, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang
hingga akhir tahun 2014. Dikarenakan banyaknya pengguna internet, banyak juga perusahan
atau organisasi yang menggunakan media tulisan digital sebagai alat menyalurkan pesan-
pesan bisnis mereka.
3. Media Elekronik
Jika ingin membuat impresi yang kuat pada para penyedia, pelanggan, investor, dan lainnya,
media eketronik dapat meningkatkan kesenangan dan daya tarik visual dengan animasi
computer, video, bahkan dengan adanya music. Beberapa media elektronik yang digunakan
adalah: telepon, voice mail, videotape/DVD, dokumen elektronik, fax, E-mail, situs web, dan
lainnya.
Alat utama yang sering digunakan oleh perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Periklanan, yang dapat dilakukan dengan media apapun.
b. Promosi penjualan, juga dapat melalui media apapun tetapi biasanya menggunakan media
elektronik dan media tulisan
c. Penjualan personal, biasanya lebih banyak menggunakan media lisan dan elektronik
d. Hubungan masyarakat, yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai publik
perusahaan untuk memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan
yang baik, dan menangani isu yang tidak menguntungkan. Biasanya menggunakan media
lisan.
BAB II
PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS
a. Direct request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian yang langsung
pada poin yang dituju. Direct request dapat berbentuk surat meupun memo. Permintaan
langsung menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
Memberikan informasi rutin sebagai bagian dari bisnis tetap, audiens kemungkinan akan
menjadi netral. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan
menggunakan pendekatan langsung.
c. Pesan-pesan bad news
Jika mempunyai berika yang kurang menyenangkan, cobalah menempatkannya pada bagian
pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan persuasive
Bila audiens sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, pesan-pesan
persuasif dapat digunakan dan pendekatannya adalah dengan cara tak langsung. Perlu
membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga mereka dapat memahami
fakta yang ada.
A. Ketrampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dengan dan tidaklah semudah menulis
pesan-pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua,
saudara sekandung, paman, atau kawan akrab. Penulisan surat-surat pribadi dapat ditulis
tanpa konsep atau draf dan dapat menggunakan bahasa apa pun termasuk bahasa gado-gado
atau campuran sesuai dengan tujuan surat tersebut. Oleh karena itu, menulis pesan-pesan
bisnis tidak bisa sekali jadi.
Dalam pembuatan pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga dan
waktu yang cukup. Berbahaya bila penyampaian pesan-pesan bisnis cendrung dilakukan
secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format
penulisannya.
Pesan-pesan bisnis diketahui mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan
bisnis yang disampaikan secara lisan. Kedua bentuk pesan-pesan tersebut memiliki
persamaan dan perbedaan dari sisi format penulisan, gaya penulisan (writing style), maupun
cara penyampaiannya.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan
menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih
ringkas, mantap dan kuat. Namun perhatian dan waktu yang digunakan untuk melakukan
perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu (dead line).
Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan
kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph
yang bertaliansecara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-
kata dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan
atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya. Setelah
penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi
berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.
E. Memproduksi Pesan
Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan kata,
pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai.
Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer. Berbagai
aplikasi bisa dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms.
Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
Desain pesan yang efektif akan member pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh
isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang menarik
dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.
Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang
muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan margin, jenis huruf, besar huruf, spasi dan
garis.
Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan,perlu dijaga keseimbangan ruang antara teks,
gambar dan ruang kosong.
Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan
dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan.
Rincian pesan ingin ditampilkan akan mempengaruhi desan.
F. Mencetak Pesan
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak pesan.
Tekhnologi layar computer saat ini memang sudah WYSWYG (What you see is what you
get). Namun, mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakukan untuk memastikan marjin,
penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan rincian lainnya.
Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan
menggunakan pilihan print quality yagn lebih rendah (economode) untuk menghemat toner
atau tinta. Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa
kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format, dan desain. Setelah puas, pesan
dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini, perencanaan pesan-pesan bisnis
lebih difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis.
Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses pelaksanaan
bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat dijadikan sumber
referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tak jarang bentuk pesan bisnis
tersebut terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan
informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut adalah cara
yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan
pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah
isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam
memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familliar/sudah dikenal
secara umum,singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-
pesan bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga
jenis kalimat yaitu kallimat sederhana,majemuk,kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan
menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens anda dalam memahami maksud dan
tujuan suatu pesan-pesan bisnis.
Dalam mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat,
melakukan klasifikasi, dan pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem solving).
Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap paragraf singkat saja.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan pesan bisnis,
harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi
dan penulisan formatnya dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
berkepentingan dalam bisnis, sehingga kita bisa mendapatkan respon dari para pembaca
berupa jawaban pertanyaan, pengiriman barang atau jasa, atau suatu tindakan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Widya Putri, Dhita; De Mormes, Maulida. (2017). Analisis Strategi Perencanaan Pesan
Pada Akun Instagram E-Commerce @Thekufed. The Messenger, 9, (no. 1), 70-78
Saufi Rizal, Gusti; Jarmie, M. Yunus; Anhar, Deli. (2015). Efektivitas Pesan
Pembangunan Melalui Bagian Humas Pemerintah Daerah Barito Kuala Dalam Mempercepat
Pembangunan Di Bumi Ije Jela (Selidah) Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Komunikasi Bisnis
dan Manajemen, 2, (no. 4)