Oleh :
Veithzal Rivai Zainal
Anggota Dewan Pertimbangan Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Abstract
This article describes the various strategies in the management of waqf comparative study of the management of waqf
properties in Indonesia and the Muslim countries of the world. And describes the management and development of
the productive waqf in Islamic economic dimension in endowments in order to reach the productive waqf property
development-oriented social and the results can also be felt people. Waqf institutions have a huge responsibility to
generate public activity not aim to gain power in the government as well as not fully oriented to profit just as was the
case in private companies and other non Waqf. The development of Islamic Waqf is to establish a special character
that can make Islamic law better. Management of Waqf funds of funds should have a definite purpose should be
allocated / distributed with the business following Islamic orientation a few examples of management models and
the development of endowment funds: the management of endowments through economic empowerment program
People of SMEs; Optimization of Waqf land in the plantation area to develop oil palm plantations, soybeans,
potatoes; Optimization of Waqf land in strategic areas to establish the Institute of Education, along with residential
facilities, halal food; Optimizing oriented Waqf funds absorb labor; Turning on poor areas into areas of economic
potential, etc.
Keywords: Productif Waqf Management, Waqf in Islamic economic dimension, Waqf management in business
orientation
1
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
Abstrak
Artikel ini menguraikan berbagai strategi dalam pengelolaan wakaf studi komparasi pengelolaan harta benda wakaf
di Indonesia dan Negara Muslim dunia. Serta menjelaskan pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif dalam
dimensi ekonomi Islam dalam wakaf sehingga tercapai pengembangan harta wakaf produktif yang berorientasi
pada social dan hasilnya juga bisa dirasakan umat. Lembaga wakaf memiliki tanggung jawab yang sangat besar
untuk membangkitkan kegiatan masyarakat bukan bertujuan untuk memperoleh kekuasaan di pemerintahan
sebagaimana juga tidak sepenuhnya berorientasi pada profit saja seperti yang terjadi pada perusahaan swasta
dan lembaga non wakaf lainnya. Perkembangan wakaf Islam adalah untuk membentuk karakter khusus yang
bisa menjadikan hukum Islam lebih baik lagi. Pengelolaan dana wakaf dana hendaknya memeiliki tujuan yang
pasti hendaknya dialokasikan/didistribusikan dengan orientasi bisnis yang Islami berikut beberapa contoh model
pengelolaan dan pengembangan dana wakaf: pengelolaan wakaf melalui Pemberdayaan ekonomi Umat program
UMKM ; Optimalisasi tanah wakaf didaerah perkebunan dengan mengembangkan perkebunan sawit, kedelai,
kentang; Optimalisasi tanah wakaf pada daerah strastegis dengan mendidirkan Lembaga Pendidikan, yang disertai
dengan fasilitas tempat tinggal, maal halal ; Mengoptimalkan dana wakaf yang berorientasi menyerap tenaga
kerja ; Menghidupkan daerah miskin menjadi daerah yang menjadi daerah potensi ekonomi, dll.
Kata kunci : Pengelolaan Wakaf produktif, Wakaf dalam dimensi ekonomi Islam, Pengelolaan wakaf dalam
orientasi bisnis
memahami wakaf hanyalah benda mati, tidak Dalam bagian ini telah mengesahkan wakaf
produktif dan menjadi tanggungan masyarakat. produktif dan wakaf tunai. Undang-undang ini
Wakaf dalam pemahaman umat muslim merupakan loncatan dalam pemahaman fiqh
Indonesia hanyalah pada kisaran kuburan, Masjid Islam, di mana barang yang bisa habis dibelanjakan
dan madrasah yang tidak bernilai ekonomi. seperti uang dan surat berharga bisa ditanggulangi
Hal ini tercermin dari peraturan perundang- dengan sistem modern yaitu lembaga penjamin.
undangan tentang wakaf dan peruntukan tanah Lembaga penjamin bisa melestarikan harta pokok
wakaf di Indonesia. Peraturan wakaf di Indonesia wakaf jika mengalami pailid (inflas) pada saat
pra kemerdekaan hanya berdasarkan kebiasaanya pengelolaan dan pengembangannya.
masyarakat yang bersumber dari ajaran Islam dan Institusionalisasi harta wakaf dapat dilihat
diatur berdasarkan surat-surat edaran pemerintan pada bab VI yang mencantumkan Badan Wakaf
Hindia Belanda. Indonesia. Maka harta wakaf di Indonesia
Kemudian pelaksanaan wakaf diatur oleh didaftar dan diatur oleh suatu lembaga yang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang: khusus menangani wakaf. Persepsi tentang wakaf
Peraturan Dasar Pokok Agraria dan Peraturan yang dikelola oleh individu dan tradisional
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang: akan bergeser kepada lembaga dan organisasi
Perwakafan Tanah Milik. Peraturan itu hanya yang modern dan dijamin oleh undang undang.
mengatur dari sisi administratif dan kepemilikan Institusi wakaf nantinya akan menjawab kebekuan
tetapi belum menyentuh soal pengelolaannya. komunikasi dan kerjasama dengan pihak lain
Sesuai perkembangan ilmu ekonomi dan guna pengembangan harta wakaf.
ilmu hukum di Indonesia, wakaf yang merupakan Perubahan paradigma manajemen pengem-
produk ijtihad, yang akhir-akhir ini telah bangan wakaf dapat dilihat pada bab V yang
mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pada mengurai tentang pengembangan harta wakaf.
akhir tahun 2004 Indonesia telah mengesahkan Pengelola (nazhir) wakaf bisa dari individu yang
undang undang wakaf yang merupakan titik cukup syarat, organisasi sosial keagamaan dan bisa
awal paradigma baru tentang pamahaman wakaf dari lembaga hukum. Artinya, pengelola harta
di Indonesia. Diantara beberapa perkembangan wakaf bisa dilakukan secara kolektif sesuai dengan
yang terdapat dalam Undang Undang Nomor 41 perkembangan zaman. Di mana Badan usaha dan
Tahun 2004 tentang wakaf adalah tentang harta pengembangan usaha masa sekarang ini dikelola
wakaf, institusionalisasi wakaf dan manajemen secara kolektif dan professional. Wakaf dalam
pengembangan wakaf. paradigma yang baru ini lebih mengedepankan
Paradigma baru tentang harta wakaf dapat unsur produktifnya dan sebagai sumber ekonomi
dilihat pada bab II bagian keenam pasal 16 umat dari wakaf yang hanya kebutuhan ibadah
menyebutkan, bahwa harta wakaf terdiri dari dan penyediaan sarana ibadah murni (‘ibadah
benda tidak bergerak; dan benda bergerak. Benda mahdlah).
tidak bergerak bisa berupa tanah, bangunan
dan tanaman yang semuanya berhubungan B. Perkembangan Pengelolaan Wakaf
dengan tanah. Sedangkan benda wakaf bergerak 1. Perkembangan Pengelolaan Wakaf di
adalah harta benda yang tidak bisa habis karena Indonesia
dikonsumsi, meliputi uang, logam mulia dan Di Indonesia, wakaf pada umumnya, berupa
surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan benda-benda konsumtif, bukan barang-barang
intelektual, hak sewa dan harta bergerak lain produktif. ini dapat dilihat pada masjid, sekolah-
sesuai dengan ketentuan syari’ah dan peraturan sekolah, panti asuhan, dan sebagainya. Ini di
perundang-undangan yang berlaku. sebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah:
3
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
tanah telah sempit di daerah-daerah lain, menurut pokok wakafnya.“Wakaf menahan harta yang
hukum adat dahulu hak milik perorangan atas dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau
tanah dibatasi oleh hak masyarakat dan hukum pokoknya, dengan cara tidak melakukan tindakan
adat, dan karna harta yang di wakafkan itu pada u hukum terhadap benda tersebut (menjual,
umumnya adalah barang-barang konsumtif maka memberikan atau mewariskannya) untuk disalur-
terjadi masalah pada biaya perawatannya untuk kan (hasilnya) pada sesuatu yang mubah (tidak
mengatasi kesulitan itu, perlu dicari sumber dana haram) yang ada.” (Fatwa MUI tanggal 11 Mei
tetap melalui wakaf produktif. 2002).
Wakaf di Indonesia telah dikenal dan 2. Hambatan Pengembangan Wakaf di
dilaksanakan sejak agama Islam masuk ke Indonesia
negara Indonesia pada pertengahan abad ke 13, Mengapa wakaf belum berkembang di
walaupun sebutan wakaf berbeda-beda karena Indonesia?. Menurut Waqfindo (2011) Idealnya,
banyaknya suku bangsa dan beragamnya bahasa wakaf juga berkembang di Indonesia sebagaimana
serta budaya daerah di Indonesia. Namun instrumen ekonomi lain, seperti zakat, infak, dan
semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu sedekah. Di negara lain, seperti Mesir, Arab Saudi,
untuk memberikan kemudahan pada masyarakat Bangladesh, Inggris, juga Singapura, pengelolaan
dalam melaksanakan segala kegiatan khususnya wakaf sudah lebih tertata. Sehingga manfaat
beribadah. Berangkat dari fakta sejarah peradaban dari wakaf sudah benar-benar dirasakan oleh
Islam setelah mengupas tuntas pandangan Islam masyarakat. Sementara di Indonesia, bicara soal
tentang hubungan dan manfaat wakaf yang wakaf, masih lebih banyak pada nuansa potensi,
berkenaan dengan kasih sayang dan kebajikan, yang berarti wakaf belum mampu menunjukkan
keadilan dan jaminan sosial yang menyeluruh dan memberikan kemanfaatannya.
antara orang yang mampu dengan yang tidak Jika dilihat dari sisi regulasinya, sudah cukup
mampu, hubungan antara kelompok yang kaya mendukung. Ada Komisi Fatwa Majelis Ulama
dengan yang miskin, hubungan antara individu Indonesia pada tanggal 11 Mei 2002 tentang
dan masyarakat, hubungan antara pemerintah Wakaf Uang, Undang-undang No. 41 Tahun 2004
dan rakyatnya, dan hubungan antara sesama umat tentang Wakaf, maupun Peraturan Pemerintah
manusia. Tujuan wakaf mengandung segi positif No. 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang
karena dapat menunjukkan kepedulian terhadap Wakaf. Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai
kebutuhan masyarakat, adanya pembinaan lembaga independen yang bertanggungjawab
hubungan kasih sayang antara wakif dengan mengembangkan perwakafan di Indonesia
anggota masyarakat, wakif mendapatkan kucuran juga telah berdiri tahun 2004 dan sudah mulai
pahala selama wakafnya dapat dimanfaatkan menjalankan aktivitas, diantaranya membekali
oleh penerima wakaf atau masyarakat, sebagai para nazhir se-Indonesia dengan berbagai
sumber dana produktif karena bisa dimanfaatkan pengetahuan terkait dengan pemberdayaan wakaf.
untuk masa yang lama. Wakaf tidak akan valid Hal tersebut dilakukan dengan harapan nazhir
sebagai amal jariyah kecuali setelah benar-benar dapat mengembangkan wakaf di daerahnya yang
pemiliknya menyatakan asset yang diwakafkannya menjadi amanah dari wakif.
menjadi asset publik dan ia bekukan haknya
Nazhir sebagai pengelola utama wakaf,
untuk kemaslahatan umat. Wakaf tidak akan
memikul tanggungjawab yang tidak ringan. Mulai
bernilai amal jariyah (amal yang senantiasa
dari mendatakan wakaf ke BWI, mengelola
mengalir pahala dan manfaatnya) sampai benar-
wakaf hingga menghasilkan, mengalokasikan
benar didayagunakan secara produktif sehingga
manfaatnya, membuat laporan sampai mem-
berkembang atau bermanfaat tanpa habis asset
4
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
5
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
wakaf produktif dalam meningkatkan pereko- Tentu wakaf ini adalah wakaf produktif dalam arti
nomian umat. Bahkan sebagian besar lembaga mendatangkan aspek ekonomi dan kesejahteraan
sosial yang berdiri saat ini dananya ditopang dari masyarakat. Ironinya, di Indonesia banyak
wakaf dan bergerak dalam bidang pengelolaan pemahaman masyarakat yang mengasumsikan
wakaf secara produktif dalam rangka memberi- wakaf adalah lahan yang tidak produktif bahkan
kan pembinaan dan perlindungan kepada mati yang perlu biaya dari masyarakat, seperti
masyarakat, seperti yayasan yatim piatu, lembaga kuburan, masjid dll.
perlindungan anak-anak, lembaga pendidikan, Wakaf produktif adalah harta benda atau
lembaga kesehatan, penyaluran air bersih ke pokok tetap yang diwakafkan untuk dipergunakan
seluruh kota dan berbagai kegiatan sosial lainnya. dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan
Peran pengelola wakaf pun semakin luas, sesuai dengan tujuan wakaf. seperti wakaf tanah
tidak hanya sekedar menjaga dan melakukan hal- untuk digunakan bercocok tanam, Mata air untuk
hal yang bersifat rutinitas, melainkan juga mencari dijual airnya dan lain-lain.
inovasi-inovasi baru dalam rangka mengem- Selain itu wakaf produktif juga dapat di-
bangkan dan memberdayakan aset wakaf tersebut. defenisikan yaitu harta yang digunakan untuk
Untuk itu, perlu ada upaya perbaikan yang kepentingan produksi baik dibidang pertanian,
bertujuan untuk membenahi manajemen wakaf perindustrian, perdagangan dan jasa yang
dan menghilangkan sebab-sebab keterpurukan manfaatnya bukan pada benda wakaf secara
manajemen wakaf akibat ulah nazhir dan langsung, tetapi dari keuntungan bersih dari hasil
kelalaiannya. Tulisan makalah ini akan berusaha pengembangan wakaf yang diberikan kepada
mengeksplorasi tentang Pemberdayaan Wakaf orang-orang yang berhak sesuai dangan tujuan
Produktif dalam Meningkatkan Perekonomian wakaf
Umat 2. Macam Wakaf Produktif
1. Pengertian Wakaf Produktif a) Wakaf uang
Wakaf produktif adalah sebuah skema Wakaf uang dalam bentuknya, dipandang
pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan sebagai salah satu solusi yang dapat membuat
memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu wakaf menjadi lebih produktif, Karena uang
menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi disini tidak lagi dijadikan alat tukar menukar
wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti saja. Wakaf uang dipandang dapat memunculkan
uang dan logam mulia, maupun benda tidak suatu hasil yang lebih banyak.
bergerak, seperti tanah dan bangunan. Surplus Mazhab Hanafi dan Maliki mengemuka-kan
wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana tentang kebolehan wakaf uang, sebagaimana yang
abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti disebut Al–Mawardi :
pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
Pada dasarnya wakaf itu produktif dalam
“Abu Tsaur meriwayatkan dari imam syafi’i
arti harus menghasilkan karena wakaf dapat
tentang kebolehan wakaf dinar dan dirham.
memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan
dimama hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan Dari Wahbah az- Zuhaily, dalam kitab Al- fiqh
peruntukannya (mauquf alaih). Orang yang islamy wa adilatuhu menyebutkan bahwa mazhab
pertama melakukan perwakafan adalah Umar bin Hanafi membolehkan wakaf uang karena uang
al Khaththab mewakafkan sebidang kebun yang yang menjadi modal usaha itu, dapat bertahan
subur di Khaybar. Kemudian kebun itu dikelola lama dan banyak manfaatnya untuk kemaslahatan
dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat. umat.
6
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
Bahkan MUI juga telah mengeluarkan fatwa dijadikan alat produksi. Ini dapat diwujudkan
tentang wakaf tunai sebagai berikut : dengan misalnya, memberlakukan sertifikat-
1) Wakaf uang (cash wakaf/ waqf al-Nuqut), sertifikat wakaf uang yang siap disebarkan ke
adalah wakaf yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Model ini memberikan keuntungan
atau seseorang maupun badan hukum yang bahwa wakif dapat secara fleksibel mentasharuf-
berbentuk wakaf tunai. kan hartanya dalam bentuk wakaf. Demikian ini
2) Termasuk dalam pengertian uang adalah karena wakif tidak perlu memerlukan jumlah
surat – surat berharga. uang yang besar untuk selanjutnya dibelikan
3) Wakaf yang hukumnya jawaz (boleh). barang produktif. Juga, wakaf seperti ini dapat
4) Wakaf yang hanya boleh disalurkan dan diberikan dalam satuan-satuan yang lebih kecil
digunakan untuk hal – hal yang dibolehkan misalnya, Rp. 5000.
secara syar ‘i. Wakaf uang juga memudahkan mobilisasi
5) Nilai pokok wakaf yang harus dijamin uang di masyarakat melalui sertifikat tersebut
kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibah karena beberapa hal. Pertama, lingkup sasaran
kan atau diwariskan. pemberi wakaf bisa menjadi luas dibanding
Selain fatwa MUI diatas, pemerintah melalui dengan wakaf biasa. Kedua, dengan sertifikat
DPR juga telah mengesahkan undang-undang No. tersebut, dapat dibuat berbagai macam pecahan
41 tahun 2004 tentang wakaf, yang didalamnya yang disesuaikan dengan segmen muslim yang
juga mengatur bolehnya wakaf berupa uang. dituju yang dimungkinkan memiliki kesadaran
1) Wakaf uang tunai beramal tinggi.
Secara umum definisi wakaf tunai adalah Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan
penyerahan asset wakaf berupa uang tunai yang dalam wakaf uang, maka umat akan dengan
tidak dapat dipindah tangankan dan dibekukan mudah memberikan konstribusi mereka dalam
untuk selain kepentingan umum yang tidak wakaf tanpa harus menunggu pengumpulan
mengurangi ataupun jumlah pokoknya. kapital dalam jumlah yang sangat besar. Karena,
meskipun sangat kecil jumlahnya, wakaf dalam
Di Indonesia wakaf uang tunai relatif baru
bentuk uang ini masih saja dapat menerimanya,
dikenal. Wakaf uang tunai adalah objek wakaf
disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan wakif.
selain tanah maupun bangunan yang merupakan
harta tak bergerak. Wakaf dalam bentuk uang Wakaf uang, sebagaimana di atas, dapat
tunai dibolehkan, dan dalam prakteknya sudah mengambil bentuk seperti “wakaf tunai”, yang
dilaksanakan oleh umat islam. telah diujicobakan di Bangladesh. Wakaf tunai
(cash-wakf) -istilah yang dipopulerkan oleh A.
Wakaf uang, dalam bentuknya, dipandang
Mannan, pemikir ekonomi Islam asal Bangladesh-
sebagai salah satu solusi yang dapat membuat
alam konsepnya merupakan bagian menjadikan
wakaf menjadi lebih produktif. Karena uang di
wakaf sebagai sumber-sumber dana tunai.
sini tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar menukar
saja, lebih dari itu; ia merupakan komoditas yang Wakaf uang sudah sejak lama diselenggarakan,
siap memproduksi dalam hal pengembangan yang yakni di masa Dinasti Uthmaniyah. Salah satu
lain. Oleh sebab itu, sama dengan jenis komoditas kelebihan wakaf uang adalah pemberian peluang
yang lain, wakaf uang juga dipandang dapat unik bagi penciptaan investasi di bidang ekonomi,
memunculkan sesuatu hasil yang lebih banyak. termasuk bidang keagamaan, pendidikan dan
pelayanan sosial. Sehingga, wakaf dalam bentuk
Uang, sebagai nilai harga sebuah komoditas,
ini lebih meluas sifatnya, dari pada sekedar benda
tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat
bergerak yang lainnya, sebagaimana yang telah
tukar, melainkan juga komoditas yang siap
diselenggarakan dalam wakaf konsumtif.
7
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
Salah satu tindakan riil operasional wakaf (j) Prinsip dan dasar-dasar peraturan shari’ah
tunai adalah sertifikat wakaf tunai yang dipelopori wakaf tunai dapat ditinjau kaembali dan
oleh M.A Manan dengan Social Investment Bank. dapat berubah.
Ltd (SIBL)-nya. Operasionalisasi Sertifikat Wakaf Beberapa poin yang terdapat dalam Wakaf
Tunai sebagaimana yang diterapkan oleh SIBL Tunai di atas, tak lebih dari eksperimentasi A.
adalah sebagai berikut: Mannan. Makanya, ketika beberapa poin dibuat,
(a) Wakaf Tunai harus diterima sebagai A. Mannan masih membuka kemungkinan
sumbangan sesuai dengan shari’ah. Bank perubahan menuju yang lebih baik. Karenanya,
harus mengelola Wakaf tersebut atas nama tradisi eksperimentasi A. Mannan bersifat tidak
Wakif. absolut dan, oleh karenanya, harus dipandang
(b) Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu sebagai teladan yang cukup baik dalam komunitas
dan rekeningnya harus terbuka dengan nama umat.
yang ditentukan oleh Wakif. 2) Manfaat wakaf uang tunai
(c) Wakif mempunyai kebebasan memilih (a) Seseorang yang memiliki dana terbatas sudah
tujuan-tujuan yang diinginkan asal tidak bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa
bertentangan dengan shari’ah. harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih
(d) Wakaf Tunai selalu menerima pendapatan dahulu.
dengan tingkat (rate) tertinggi yang ditawar-
(b) Melalui wakaf uang, asset-asset berupa tanah-
kan oleh bank dari waktu kewaktu.
tanah kosong bisa mulai dimanfaatkan
(e) Kuantitas wakaf tetap utuh dan hanya dengan sarana yang lebih produktif untuk
keuntungannya saja yang akan dibelanjakan kepentingan umat.
untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan
(c) Dana wakaf tunai juga bisa membantu se-
oleh wakif. Bagian keuntungan yang
bahagian lembaga-lembaga pendidikan islam.
tidak dibelanjakan akan secara otomatis
ditambahkan pada wakaf dan profil yang 3) Sertifikat wakaf tunai
diperoleh akan bertambah terus. Sertifikat wakaf tunai adalah salah satu
(f) Wakif dapat meminta bank mempergunakan instrument yang sangat potensial dan menjanjikan,
keseluruan profil untuk tujuan-tujuan yang yang dapat dipakai untuk menghimpun dana
telah ia tentukan. umat dalam jumlah besar. Sertifikat wakaf tunai
(g) Wakif dapat memberikan wakaf tunai untuk merupakan semacam dana abadi yang diberikan
sekali saja, atau ia dapat juga menyatakan akan oleh individu maupun lembaga muslim yang mana
memberikan sejumlah wakaf dengan cara keuntungan dari dana tersebut akan digunakan
melakukan deposit pertama kalinya dengan untuk kesejahteraan masyarakat.
jumlah tertentu. Deposit-deposit berikutnya Sertifikat wakaf tunai ini dapat dikelola oleh
juga dapat dilakukan dengan jumlah setoran suatu badan investasi sosial tersendiri atau dapat
pertama atau kelipatannya. juga menjadi salah satu produk dari institusi
(h) Wakif dapat juga meminta kepada bank untuk perbankkan syariah. Tujuan dari sertifikat wakaf
merealisasikan wakaf tunai pada jumlah tunai adalah sebagai berikut:
tertentu untuk dipindahkan dari rekening (a) Membantu dalam pemberdayaan tabungan
wakif pada SIBL. sosial
(i) Atas setiap setoran wakaf tunai harus (b) Melengkapi jasa perbankkan sebagai fasi-
diberikan tanda terima dan setelah jumlah litator yang menciptakan wakaf tunai serta
wakaf tersebut mencapai jumlah yang di- membantu pengelolaan wakaf.
tentukan, barulah diterbitkan sertifikat.
8
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
9
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
b) Wakaf Produktif Sebagai Solusi Dengan demikian, harta wakaf harus dikelola
Pemunculan wakaf produktif, karenanya secara produktif agar menghasilkan peluang bagi
menjadi pilihan utama, ketika umat sedang dalam terbukanya sektor strategis yang menguntungkan,
keterpurukan kemiskinan akut. Wakaf produktif, seperti membuka lapangan kerja baru dan
berarti bahwa wakaf yang ada memperoleh pengelolaan pelayanan publik yang meringankan
prioritas utama ditujukan pada upaya yang beban ekonomi masyarakat.
lebih menghasilkan. Tentu dengan ukuran- Dengan berwakaf, berarti seseorang telah
ukuran paradigma yang berbeda dengan wakaf memindahkan harta dari upaya konsumsi
konsumtif, memberi harapan-harapan baru bagi menuju reproduksi dan investasi dalam bentuk
sebagian besar komunitas umat Islam. Wakaf ini modal produktif yang dapat memproduksi dan
tidak berkehendak untuk mengarahkan wakaf menghasilkan sesuatu yang bisa dikonsumsi pada
pada ibadah mahdlah an sich, sebagaimana yang masa-masa yang akan datang, baik oleh pribadi
diarahkan wakaf konsumtif. maupun kelompok.
Wakaf produktif memiliki dua visi sekaligus; Dengan demikian wakaf merupakan kegiatan
menghancurkan struktur-struktur sosial yang menyimpan dan berinvestasi secara bersamaan.
timpang dan menyediakan lahan subur untuk Kegiatan ini mencakup kegiatan menahan harta
mensejahterakan umat Islam. Visi ini secara yang mungkin dimanfaatkan oleh wakif baik
langsung digapai ketika totalitas diabdikan untuk secara langsung maupun setelah berubah menjadi
bentuk-bentuk wakaf produktif yang selanjutnya barang konsumsi, sehingga tidak dikonsumsi
diteruskan dengan langkah-langkah taktis yang saat ini, dan pada saat yang bersamaan ia telah
mengarah pada capaian tersebut. Langkah taktis, mengubah pengelolaan harta menjadi investasi
sebagai derivasi dari filosofi disyari’atkannya yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah
wakaf produktif dimana lebih berupa teknis- harta produktif. Wakaf menghasilkan pelayanan
teknis pelaksanaan wakaf yang produktif. dan manfaat, seperti tempat shalat yang berupa
Jenis wakaf produktif ini tentu saja juga masjid, manfaat tempat tidur orang sakit di
sangat berdimensikan sosial. Ia semata-mata rumah sakit atau tempat duduk untuk kegiatan
hanya mengabdikan diri pada kemaslahatan umat belajar siswa di sekolah. Wakaf ini juga bisa
Islam. Sehingga, yang tampak dari hal ini, adalah menghasilkan barang atau pelayanan lainnya
wakaf yang pro-kemanusiaan, bukan wakaf yang yang dapat dijual kepada para pemakai dan hasil
hanya berdimensikan ketuhanan. Makanya juga, bersihnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.
yang tampak dalam wakaf jenis ini adalah wakaf Ia menjelaskan bahwa pembentukan wakaf Islam
lebih menyapa realitas umat Islam yang berujud menyerupai pembentukan yayasan ekonomi
yang mempunyai wujud abadi apabila termasuk
kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan.
wakaf abadi, atau mempunyai wujud sementara
apabila termasuk wakaf sementara. Karena itu,
D. Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf
wakaf merupakan kegiatan yang mengandung
Produktif
unsur investasi masa depan dan mengembangkan
1. Dimensi Ekonomi Islam dalam Wakaf
hartaproduktif untuk generasi yang akan datang
Dewasa ini menurut Abdul Hakim (210) sesuai dengan tujuan wakaf, baik berupa manfaat,
muncul pemikiran untuk menggerakkan roda pelayanan dan pemanfaatan hasilnya. Wakaf
perekonomian melalui penambahan dana dari tersebut menjadi saham, dan bagian atau unit dana
luar sistem negara dengan melalui pengembangan investasi. Sistem wadiah untuk tujuan investasi
wakaf secara produktif. Melakukan wakaf di bank-bank Islam merupakan bentuk wakaf
merupakan bagian memberdayakan asset eko- modern yang paling penting, karena wakaf seperti
nomi masyarakat yang ada dalam harta wakaf. ini dapat memberi gambaran tentang kebenaran
10
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
dimensi ekonomi wakaf Islam, sebagaimana yang orang kaya yang mewakafkan hartanya untuk
telah dipraktikkan para sahabat, bermula dari disalurkan kepada jalan kebaikan, sebagai upaya
wakaf sumur Raumah oleh Utsman bin Affan untuk melindungi harta tersebut dari kemung-
dan wakaf tanah perkebunan di Khaibar oleh kinan perlakuan buruk yang dilakukan oleh
Umar bin Khattab pada masa Nabi Muhammad. penguasa yang datang setelahnya (Abu Zahrah,
Kemudian disusul dengan wakaf tanah, pohon- 1971). Wakaf menjadi solusi bagi pengembangan
pohonan dan bangunan oleh para sahabat lainnya. harta produktif di tengah-tengah masyarakat dan
Paradigma wakaf seperti itu juga telah dinyatakan solusi dari kerakusan pribadi dan kesewenang-
oleh para imam madzhab pada abad ke 2 dan ke wenangan pemerintah secara bersamaan.
3 dalam beberapa kajian studi dan uraian fikih Wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan
mereka (Suhadi, 2002). masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian
Dengan demikian secara ekonomi, melalui terhadap umat, dan generasi yang akan datang.
wakaf akan membangun harta produktif melalui Kegiatan sosial seperti ini telah dianjurkan dalam
kegiatan investasi dan produksi saat ini, untuk syariat Islam sebagai kebutuhan manusia, bukan
dimanfaatkan hasil bagi generasi yang akan datang. saja terbatas pada kaum muslimin, tetapi juga
Wakaf juga mengorbankan kepentingan sekarang bagi masyarakat non muslim. Pandangan Islam
untuk konsumsi demi tercapainya pengembangan terhadap praktik wakaf sosial seperti ini telah
harta produktif yang berorientasi pada sosial, dan lama berlangsung sepanjang sejarah Islam, bahkan
hasilnya juga akan dirasakan secara bersama oleh bentuk dan tujuannya sangat berkembang pesat.
masyarakat. Maka wajar kalau jumlah wakaf Islam banyak
2. Optimalisasi Pengelolaan Wakaf dalam sekali dan menyebar di seluruh Negara-negara
Membangun Ekonomi berpenduduk mayoritas muslim yang dapat
memacu angka pertumbuhan ekonomi.
Lembaga wakaf memiliki tanggung jawab
yang sangat besar untuk membangkitkan kegiatan Wakaf di kota-kota besar negara Islam banyak
masyarakat, bukan bertujuan untuk memperoleh digunakan sebagai bangunan strategis dan pusat
kekuasaan di pemerintahan, sebagaimana juga perdagangan. Sedangkan di luar kota, wakaf tanah
tidak sepenuhnya berorientasi pada profit, seperti pertanian penghasilannya berlimpah, terutama
perusahaan swasta dan lembaga non wakaf tanah-tanah pertanian yang dekat dengan kota
lainnya. Hal ini tidak lain karena karakteristik dan daerah pemukiman. Di Mesir, wakaf tanah
dari kegiatan wakaf adalah untuk tujuan kebaikan pertanian luasnya mencapai sepertiga dari
dan pengabdian, kasih sayang dan toleransi, seluruh jumlah tanah pertanian pada awal abad
tolong menolong, dan bukan untuk memperoleh ke 19. Begitu juga wakaf di perkotaan yang dibuat
keuntungan sepihak. Perkembangan wakaf Islam bangunan dan pusat perdagangan jumlahnya
sebenarnya membentuk karakter khusus yang sangat banyak, di samping yang berbentuk wakaf
menjadikan hukum Islam berbeda dengan hukum langsung seperti masjid, sekolah, rumah sakit, dan
lainnya sejak zaman kenabian Muhammad Saw. di rumah yatim piatu.
Madinah. 3. Mengelola Wakaf layaknya Beorientasi
Hukum Islam ini telah berhasil mencipta- Bisnis Islami
kan lembaga perekonomian ketiga dengan Pengelolaan secara professional menempati
muatan nilai yang sangat unik, dan pelestarian posisi penting dalam wakaf dan sangat
yang berkesinambungan serta mendorong pem- menentukan agar wakaf itu lebih bermanfaat
berlakuan hukum yang tidak ada bandingannya atau tidak tergantung pada kepiawaian penge-
di kalangan umat-umat yang lain. Realita ini di- lolaannya, bagus atau buruk. Jika pengelolaan
dorong oleh adanya sebagian penguasa dan orang- wakaf selama ini hanya dikelola seada-adanya
11
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
12
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
sangat besar. Sebab modal merupakan faktor produktif bagi pencapaian kesejahteraan umat.
pentingan (urgent) dalam membiayai kegiatan Maka tujuan harta wakaf yang dikemuka-
operasional pemerintah dalam membangun ber- kan Kahaf (2005) untuk membantu yayasan
bagai fasilitas publik (kesehatan, pendidikan, pendidikan umum atau khusus, kelompok
jembatan, pengairan, pertanian, rumah ibadah profesi, yayasan Islam, perpustakaan umum
dan lain-lain). Untuk itu pemerintah perlu atau khusus; memelihara anak yatim, janda dan
menggali berbagai sumber modal alternatif orang-orang lemah; memelihara orang jompo
agar dapat memenuhi kegiatan operasional dan membantu yayasan yang memberi pelayanan
pembangunan ekonomi negara. Penggalian kepada mereka; melindungi anak-anak, ibu-ibu
sumber modal alternatif dapat dilakukan dengan dan keluarga lemah; membantu fakir miskin
memberdayakan kekayaan umat dalam kerangka dan semua keluarga yang berpenghasilan pas-
ekonomi syari’ah, seperti mengoptimalkan pasan; memberikan pelayanan umum berupa air
pengumpulan zakat, infak, sedekah, dan wakaf dan listrik, pelayanan kesehatan, penyeberangan
serta mengefektifkan kegiatan operasional dan lainnya baik di kota maupun di desa tempat
perbankan, asuransi, reksadana. Keseluruhan tinggal; memberi bantuan keuangan dengan
aktivitas ekonomi syari’ah tersebut secara syarat yang ringan kepada pengusaha kecil yang
fundamental dapat menimbulkan efek positif memerlukan tambahan modal; membantu
berupa sirkulasi kekayaan diantara masyarakat imam-imam masjid, khotib dan orang-orang
dalam mencapai kehidupan yang makmur dan yang menjaga mesjid; membangun masjid dan
sejahtera. Merujuk pada pemikiran Taqiyuddin memberi perlengkapannya, serta mengisinya
(1996) bahwa tujuan aktivitas ekonomi suatu dengan mushaf al-qur’an dan kitab-kitab, dan
negara berusaha memberikan kontribusi optimal juga berinfak untuk keperluan masjid; membantu
bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. proyek pembangunan kesehatan dan orang-orang
Sistem ekonomi yang dijalankan tidak terlepas dari sakit; dan memperbaiki jalan-jalan baik di kota
penggunaan sumber modal dalam usaha memutar maupun di desa, sebagai proyek pemerintah dapat
roda perekonomian negara, sebab sistem ekonomi tercapai secara maksimal.
menjelaskan distribusi kekayaan dan kepemilikan,
serta bagaimana melakukan transaksi terhadap E. Implikasi Wakaf Terhadap Kesejahteraan
kekayaan tersebut dan sebagainya. Umat
Pendistribusian wakaf yang dikelola secara Rendahnya tingkat kesejahteraan sebagaian
profesional memberikan harapan pada wakif besar umat Islam tidak hanya disebabkan malas
dan seluruh umat Islam bahwa efek domino pen- bekerja (internal factor) namun juga disebabkan
distribusian wakaf akan meningkatkan kesejah- eksternal factor yaitu terjadinya monopoli kekayaan
teraan umat. Secara prinsip wakaf merupakan dimana konsentrasi modal hanya berada di-
sumber modal potensial bercorak keagamaan, kalangan kelompok tertentu. Masyarkat yang
memiliki dimensi sosial ekonomi yang dapat di- tidak memiliki akses terhadap institusi atau
implementasikan dalam pengembangan ekonomi kekuasaan, secara alamiah tersingkir dalam
masyarakat. Ini sejalan dengan realitas dari ajaran komptesisi mendapatkan kehidupan yang layak.
Islam yang senantiasa berusaha untuk mem- Produktivitas kerja yang dimiliki masyarakat tidak
perbaiki kehidupan sosial ekonomi umat agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga
mampu mempertahankan eksistensi hidupnya membentuk suatu pola kemiskinan struktural.
ditengah-tengah persaingan ekonomi global. Untuk itu diperlukan suatu konsep baru
Bahkan perbedaan struktur sosial ekonomi di- dalam menyelesaikan permasalahan kemiskinan
antara umat Islam selama ini dapat diminimalisir tersebut dengan mengacu pada prinsip Islam
melalui sirkulasi kekayaan harta wakaf secara dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
13
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
masyarakat. Dalam prinsip Islam pemecahan sirkulasi kekayaan dalam membantu masyarakat
masalah kemiskinan senantiasa mengacu pada dalam usaha meningkatkan kemampuannya
penciptaan mekanisme distribusi ekonomi yang mencapai kesejahteraan.
adil, sebab hakikat permasalahan kemiskinan
yang melanda umat manusia adalah berasal dari F. Strategi Pengelolaan dan Pengembangan
distribusi harta yang tidak merata di tengah-tengah Wakaf Berorientasi Bisnis
masyarakat (Taqyuddin: 2000), maka dalam Pengelolaan wakaf secara professional ditandai
menyelesaikan masalah tersebut dapat dilakukan dengan pemberdayaan potensi masyarakat secara
dengan mengoptimalkan pengumpulan zakat, produktif, keprofesionalan yang dilakukan meli-
infak, sedekah dan wakaf yang pendistribusian- puti aspek: Manjemen, SDM kenadziran, pola
nya dilakukan secara terstruktur dan profesional. kemitrausahan, bentuk benda seperti uang,
(Manurung: 2005). Sehingga distribusi kekayaan saham, dan surat berharga lainnya, dukungan
dalam bentuk tranfer payment dapat terealisasi pemerintah secara penuh. Dalam mengelola
secara efektif. wakaf secara professional setidaknya, ada tiga
Dalam sistem perekonomian modern, distri- filosofi dasar yang yang ditekankan ketika kita
busi harta wakaf yang dimanfaatkan dalam kegiatan hendak memberdayakan wakaf secara produktif,
produktif, implikasinya tentu akan menggerakkan yaitu: Pertama pola manajemennya harus dalam
aktivitas ekonomi masyarakat secara menyeluruh. bingkai “ Proyek terintegrasi”, bukan bagian dari
Terjadinya sirkulasi kekayaan secara gradual (terus- biaya yang terpisah-pisah. Dengan bingkai proyek,
menerus) memberikan dampak psikologis bagi sesungguhnya dana wakaf akan dialokasikan
seluruh umat Islam, sehingga mengeluarkan untuk program-program pemberdayaan dengan
sebagian harta bagi kepentingan masyarakat segala macam biaya yang terangkum didalamnya.
umum dapat menjadi trend baru bagi masyarakat Kedua, Asas kesejahteraan Nadzir, sudah ter-
muslim. Sebab distribusi kekayaan khususnya lalu lama nadzir diposisikan bekerja dengan
harta wakaf sudah menjadi kewajiban dan memanfaatkan sisa waktu dan bukan perhatian
tanggungjawab bagi seorang muslim yang mampu utama. Oleh karena itu saatnya kita menjadikan
untuk mengeluarkan sebagian harta yang tujuan nadzir sebagai profesi yang memberikan harapan
dimanfaatkan dalam kegiatan muamalah. kepada terbaik pada umat dan profesi yang
Pemanfaatan harta wakaf dalam meningkat- memberikan kesejahteraan, bukan saja di akhirat,
kan kesejahteraan umat Islam khususnya pada tetapi juga di dunia. Ketiga, Asas Transparansi
masa yang akan datang dapat terealisasi dengan dan Accountabilitas dimana badan wakaf dan
melibatkan berbagai komponen masyarakat mulai lembaga yang dibantunya harus melaporkan tiap
dari penguasa, pengusaha, ulama dan masyarakat. tahun akan proses pengelolaan dana kepada umat
Sebab konteks wakaf secara general adalah suatu dalam bentuk autided financial report termasuk
harta kekayaan yang diserahkan wakif kepada kewajaran dari masing-masing pos biayanya.
mauquf ‘alaih untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi Keempat, sepatutnya seorang nadzir adalah
kepentingan dan kemaslahatan ummat. Sehingga seorang entrepreneurship yang piawai dalam
pengelolaan wakaf yang telah diserahkan wakif menjalankan bisnis secara islami. Kelima, seorang
kepada nadzir (mutawalli), dapat diberdayakan nadzir adalah mereka mengabdikan dirinya dalam
secara produktif dalam menopang aktivitas bisnis islami yang memiliki pengalaman dan
perekonomian. Konteks wakaf pada dasarnya saat memiliki jejaring yang cukup dalam bisnis dan
ini adalah bertujuan mendistribusikan kekayaan mampu melihat peluang bisnis dan peluang pasar.
dalam rangka memberi ruang gerak pada setiap
muslim untuk menikmati harta kekayaan yang
terkonsentrasi pada satu pihak, sehingga terjadi
14
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif— Veithzal Rivai Zainal
15
Volume 9 No. 1 Edisi Januari 2016 Hal 1-16
Rivai, Veithzal, Islamic Business and Economics http://e lsho hwah.tripo d .co m/mak a l ah/
Ethics, Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Diskusi%201.htm
Rivai, Veithzal, Islamic Economics, Jakarta: Bumi http://id.wikipedia.org/wiki/Terminologi
Aksara, 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Wakaf
Rivai, Veithzal, Islamic Human Capital Management, http://lazmm.org/tentang-wakaf/arti-wakaf-
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014 apakah-wakaf-itu
Rivai, Veithzal, Islamic Management, Yogyakarta: http://nurkhotib89.blogspot.com/2012/04/
BPFE-UGM, 2013 makalah-wakaf.html
Rivai, Veithzal, Islamic Transaction Law in Business, http://pusbangwakafdt.blogspot.com/search/
Jakarta: Bumi Aksara, 2011 label/Definisi%20Wakaf
Rivai, Veithzal. Islamic Economics and Finance, http://saprinal.wordpress.com/2010/06/11/
Jakarta: Gramedia, 2012 wakaf-modal-alternatif-pembangunan-
Syams al-Din al-Syaikh Muhammad al- ekonomi-umat/
Dasuqi, Hasyiyah al-Dasuqi, ala al -Syarh al- http://waqfindo.wordpress.com/2011/06/25/
Kabir, juz 2.(Beirut: Dar al-Fikr, tt.) hambatan-wakaf/
Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem http://www.gensalaf.net/?p=383
Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, cet. 2, http://www.google.com/search?hl=en&q=maka
terj. Moh. Maghfur Wachid, Surabaya : lah+wakaf+produktif&btnG=Google+Sear
Risalah Gusti, 1996. ch
Taufiq Hamami, Perwakafan Tanah Dalam Politik http://www.scribd.com/doc/86547805/Wakaf-
Hukum Agraria Nasional, Jakarta : Tata Nusa, Produktif-Di-Indonesia-Baru
2003. h t t p : / / w w w. t a b u n g w a k a f . c o m / i n d e x .
Umer M Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, php?option=com_content&view=article&i
Cetakan Pertama, diterjemahkan oleh d=26&Itemid=
IKhwan Abidin B, Jakarta : Gema Insani http://www.wakafcenter.com/baca-wakaf-
Press, 2000. uang-dalam-mewujudkan-pemberdayaan-
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 ekonomi-umat.html
Tahun 2004 tentang wakaf http://yada-katahati.blogspot.com/2012/03/
http://arisandi.com/pengertian-wakaf/ fiqih-dan-manajemen-wakafmakalah.html
http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-
content/uploads/2013/12/3.manajemen-
harta-wakaf-a.hakim_.pdf
16