Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN ZISWAF
“ Kemiskinan Dan Wakaf Produktif “
Dosen pengampuh : Muhammad Syarif Nurdin, S.E., M.E

KELOMPOK II

Sitti Nur Aulia (225150033)


Rahmawati (225150102)
Bela (225150030)
Bunga Citra Lestari (225150034)
Rani H Diana (225150031)
Rina H Diana (225150032)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam ekonomi islam ikhtiar mendistribusikan kesejahteraan kepada
masyrakat dapat melalui Lembaga zakat, infaq sedeqah, dan waqaf. Menurut
Miriam hoexte, dari berbagai bentuk film tropi islam, yaitu zakat, infaq, dan
waqaf, hanya waqaf yang menjadi institusi-institusi hukum yang berkembang
secara penuh (hoaxter, 2006). Di antara Lembaga sosial dalam islam tersebut,
sepanjang Sejarah islam, waqaf telah memegang peranan yang penting dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan social, ekonomi, dan kebudayaan
Masyarakat islam. Kenyataan ini menunjukkan, institusi waqaf telah banyak
menjalankan Sebagian dari fungsi dan tugas pemerintah (kemenag 2008).
Kemnafaatan waqaf juga telah melahirkan praktik-praktik social
kedermawanan yang semakin beragama seperti layanan rumah sakit, imstitusi
Pendidikan, dan Lembaga kesejahteraan social lainnya dalam rangka melayani
Masyarakat lintas agama. Asset waqaf berbentuk uang ini pada gilirannya
memperluas pengembangan asset berbentuk waqaf.
Dau model waqaf sederhana yang aplikatif di Indonesia antara lain cash
waqf and self managed ( menggalang waqaf melalui uang dan nazhir mengelola
sendiri ) dan cash waqf and external management ( menggalang waqaf uang
dan dikelola pihak lain ). Sementara itu, model waqaf inovatif belum di
terapkan di Indonesia mengingat bentuknya yang cenderung rumit dengan
melibatkan lebih dari lima pemangku kepentingan. Namun demekian, beberapa
model waqaf inovatif akan diterapkan di Indonesia beberapa bulan kedepa.
Misalnya saja, model BOT BY PC/ SOC dengan Perusahaan swasta dan
pembiayaan internasional yang diterapkan oleh global waqaf foundation
Bersama dengan Yayasan raudhatul muttaallimin, provera, dan IDB

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian waqaf produktif
2. Konsep waqaf produktif
3. Pengelolaan dan pengembangan harta benda waqaf
4. Pengelolaan waqaf di belahan dunia lainnya
5. Sebab-sebab terjadinya kemiskinan dan karakteristiknya

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu waqaf produktif
2. Untuk mengetahui apa itu konsep waqaf produktif
3. Untuk mengetahui bagaiamana pengelolaan dan pengembangan harta benda
waqaf
4. Untuk mengetahui bagaiaman pengelolaan waqaf di berbagai belahan dunia
lainnya
5. Mengetahui sebab-sebab terjadinya kemiskinan dan karakteristiknya
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WAQAF PRODUKIF


Secara etimologi, waqaf berasal dari kata arba “ waqf” yang berarti al habs.
Merupakan kata yang berbentuk Masdar yang berarti menahan, berhenti atau diam.
Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, hewan dan lain-lain.
Berarti pembekuan hak milik unutk faedah tertentu. Sebagai salah satu istilah dalam
syariah isalam, waqaf di artikan sebagai penahan hak milik atas materi benda untuk
tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya.
Dalam terminology hukum islma kontemporer, waqaf di artikan pemberian,
dilakukan atas kehendak ahli waris dengan niat memenuhi panggilan ketaqwaan,
waqaf betujuan untuk memberi manfaat atau faedah harta yang diwajibkan sejak
zaman pemerintah colonial belanda, waqaf di Indonesia sudah di atur dalam beberapa
peraturan. Demikian juga halnya pasca Indonesia Merdeka. Meskipun demikian
peraturan tersebut kurang memadai. Karean itu, dalam rangka pembaharuan hukum
agraria, persoalan perwaqafan tanah mendapat perhatian khusus sebagaiamana
terlihat dalam undang-undang pokok agararia, yakni UU No 5 tahun 1960 tentang
peraturan dasar pokok-pokok agrarian. Dalam pasal 46 ayat 3 Undang-Undang no 5
tahun 1960 disebutkan bahwa untuk melindungi keberlangsungan petwaqafan tanah,
pemerintah akan memberikan pengaturan melauli peraturan pemerintah tentang
perwaqfan tanah milik.
Di Indonesia, campur tangan pemerintah tentang perwaqafan mempunyai dasar
hukum yang kuat. DalamUndang-Undang dasar 1945 pasal 29 ayat 1dibawah bab
agama, dinyatakan bahwa negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa.
Waqaf adalah ibadah yang menyangkut hak dan kepentingan orang lain, tertib
administrasi dan aspek-aspek lain dalam kehidupan Masyarakat. Agar hak dan
kewajiban serta kepentingan Masyarakat itu dapat berjalan baik kewajiban
pemerintah mengatur masalah waqaf dalam bentuk peraturan perundang undangan
Waqaf produktif adalah harta benda ayau pokok tetap yang diwaqafkan untuk
dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan
waqaf. Seperti waqaf tanah untuk digunakan bercocok tanam mata air untuk dijual
airnya dan lain-lain. Atau waqaf produksi yang dapat didefinisikan yaitu harta yang
digunakan untuk kepentingan priduksi baik dibidang pertnian, perindustrian,
perdagangan, dan jasa yang memanfaatnya bukan pada benda waqaf secara langsung,
tetapi dari keuntungan bersih dari hasil pengembangan waqaf yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak.1
Waqaf produktif yang dipelopori badan waqaf Indonesia adalah meciptakan
asset waqaf yang bernilai ekonomi, termasuk di canangkannya Gerakan nasional
1
Ali mahkrus,al hikmah jurnal kependidikan dan syariah, waqaf produktif, vol 04 no 01 februari 2016
waqaf uang oleh presiden republic Indonesia pada tanggal 8 januari 2010 waqaf uang
sebagai fungsi komoditi selain fungsi nilai tukar, standar nilai, alat saving adalah
untuk dikembangkan dan hasilnya di salurkan untuk memenuhi peruntukannya.
Salah satu Lembaga ekonomi islam yang sangat berperan dalam pemberdayaan
ekonomi umat adalah waqaf dalam Sejarah, waqaf telah berperan dalam
pengembangan social, ekonomi, dan budaya Masyarakat. Hal-hal yang menonjol dari
Lembaga waqaf adalah peranannya dalam membiayaai berbgai kegiatan agama islam,
Pendidikan islam dan Kesehatan. Sebagai contoh di mesir, Saudi arabia, turki, dan
berbagai negara lainnya, Pembangunan dan berbagai saran dan prasarana ibadah,
Pendidikan dan Kesehatan di biayai dari hasil pengembangan waqaf. Kesinambungan
dari manfaat hasil waqaf di mungkinkan karena di galakkanya waqaf produktif untuk
menopang berbagai kegiatan social dan keagamaan. Waqaf produktif telah di
praktikkan diberbagai negara sampai sekarang dan hasilnya dimanfaatkan untuk
menyelesaiakan berbagai masalah social dan ekonomi umat.
Badan waqaf di sudan misalnya, dalam rangka memberi bantuan, membuat dan
mengatur perencanaan pengembagan harta waqaf dan pendanannya, membentuk
bebrapa Yayasan wakqaf yang betujuan untuk mendorong kegiatan pengembangan
waqaf, di antaranya adalah rumah waqaf untuk jasa kontraktor, yaitu Perusahaan
kontraktor yang dimiliki oleh badan waqaf umum dan bertujuan melakukan
rehabilitas bangunan serta membuat perencanaan bangunan dan penyelesaiannya,
Perusahaan ini dimulai masa kerjanya bersamaan dengan kebanyakan proyek
pengembangan waqaf lainnya. Diantara Perusahaan pembantu yang didirikan oleh
badan waqaf umum ini adalah bank simpanan untuk Pembangunan social yang
betujuan untuk membantu pendanaan proyek pengembangan waqaf.
Benutk kepengurusan waqaf produktif yang diharapkan merealisasikan syarat-
syarat kelayakan dan pengawasan sebenarnya adalah kepengurusan pihak swasta
setempat yang masa jabatannya terbatas pada waktu tertentu tunduk pada pengawasan
administrasi, keuangan negara dan Masyarakat serta mendapat dukungan dari
pemerintah dalam aspek perencanaan, investasi dan pendanaan. Dengan kata lain
bentuk kepengurusan ini menyerupai kepengurusan yayasna yang bekerja sesuai
dengan kebijaksanaan pasar dan menggantikan pengawasan organisai
kemasyarakatan serat pemiliknya dengan pengawasan pemerintah dan Masyarakat.2
Waqaf memiliki pengaruh yang sangat besar apabila mampu dikelola,
dikembangkan, dan dimanfaatlan kea rah yanglebih produktif. Salah satu hasil waqaf
produktif yang paling banyak memberikan manfaatnya adalah pemberdayaan waqaf
produktif untuk pengembangan Pendidikan, seperti al Azhar. 3

2
Dr. miftahul huda, m. ag. Hukum waqaf kontemporer, trussmedia grafika januari 2023, hal 21
3
Abdurrhman kasdi, pemberdayaan waqaf produktif untuk pemgembangan Pendidikan dalam
edukasia :jurnal penelitian Pendidikan islam 11, nomor 1, 2016, hal 159-179
B. KONSEP WAQAF PRODUKTIF
Waqaf merupakan salah satu bentuk amal sukarela yang didalamnya terkandung
sadaqah jarian berupa masjid yang dibangun, penginapan untuk musafir, sumur yang
dia gali atau sadaqah lainnya yang diberikan selam hidupnya yang terus berlanjut
kemanfaatanny asetelah dia meninggal. 4
Para ulama memberikan definisi yang berbeda dalam menafsirkan waqaf dalam
sisi terminologi perbedaan ini berakibat terhadap perbuatan hukum yang ditimbulkan.5
Perbedaan para ulama mazhab klasik tersebut di uraikan pada pembahasan berikut ini.
1. Pandangan ulama Hanafiah
Menurut imam Abu Hanifah, pendiri mazhab Hanafi, waqaf adalah
penahanan property atau asset tertentu dari kepemilikan waqaf drngan cara
peminjaman dan memberikan manfaatnya untuk tujuan amal. Menurutnhya,
pendiri memiliki hak untuk mengembalikan harta waqaf kepemilkannya.
Sehingga pemilik juga dapat menjualnya.6 Ulama lain dari kalangan
mazhab Hanafih seperti imam Syakhasi Abu Yusuf, dan Almurghiny telah
memberikan definisi tentang waqaf.
Menurut Imam Syarkhasy, waqaf didefinisikan sebagai penahanan atas
harta yang masih berada dibawah kepemilikan waqif dengan atidak
memanfaatkannya sebagai jaminan dan lain sebagainya yang bisa menahan
pengembalian manfaat dari harta tersebut.7 Sementara Abu Yusuf
berpandang bahwa waqaf yaitu menahan suatu benda menjadi milik Allah
SWT, dan memberikan setiap manfaat yang dihasilakan dari harta tersebut
untuk siapa saja yang membutuhkannya.
Begitu pula dengan Al murghini mendefinisikan waqaf tidsak jauh
berbeda dengan Abu Yusuf. Beliau menguraikan bahwa waqaf adalah
menahan harta di bawah pemiliknya serta mensedekahkan manfaatnya
untuk orang lain. Selain tiga Ulama Hanafiah tersebut, imam Kamal Al Din
ibn Abd Al Rahit Al Sirasi ibn Al Humam sebagaimana dikutip dengan Dul
Manan, menjelaskan bahwa waqaf sebagai menahan materi benda milik
waquf dan menyedekahkan atau mewaqafkan manfaatnya kepada siapapun
yang di inginkan untuk tujuan kebajikan.
Berdsasarkan definisi waqaf dari berbagai ulama kalangan hanafiah
tersebut menjelaskan bahwa akad waqaf yang dilakukan bersifat Ghair
Lazim ( tidak mengikat ), karena orang yang berwaqaf dapat menarik
4
Habib ahmed, role of zakat and awqaf in poverty alleviation, (Jeddah:IRTI, 2004), hal 2
5
Abdul ghofur anshori, hukum dan praktik perwakafan di Indonesia, (Yogyakarta:pilar media, 2005),
hal.8
6
Magda ismail abdel Mohsin, et.al., financing the development of old waqf properties:classical
principles and innovative practices around the world, (new York : springer nature, 2016), hal 3.
7
Syamsu al-din abu bakar Muhammad bin abi sahl al-syarkhasi, al mabsuth, juz 12, cet. 1 (Beirut: dar al-
ma’rifah. 2000) hal 27
Kembali waqafnya dan hanya memanfaatkannya yang di waqafkan kepada
siapapun untuk tujuan kebajikan.
2. Pandangan ulama Malikiyah
Beberapa ulama dari kalangan malikiyan seperti Muhammad Bin Arafah
Al Maliki memberikan definisi waqaf dengan memberikan manfaat suatu
sampai pada batas waktu tertentu, dengan tetap menjaga benda waqaf di
tangan pemiliknya.8 Selain itu, Ibrahim Al Mishri berpendapat bahwa waqaf
adalah apa-apa yang di manafaatkan dengan tetap menjaga bendanya secara
utuh sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Menurut Wahba Al Zuhaili
waqaf adalah menjadiakan manfaat harta yang dimiliki waqif walaupun
berupa sewa ataupun hasilnya seperti dirham dengan sighat tertentu dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan kehendak waqif.9
3. Pandangan ulama syafiiah
Para ulama syafiiah telah mengemukakan pendapat terkait dengan
definisi waqaf seperti al minawi. Menurut Al Minawi, waqaf adalah
menahan harta benda yang dimiliki dan menyalurkan manfaatnya dengan
tetap menjaga pokok barang dan keabadiannya yang berasal dari para
dermawan atau pihak umum selain harta maksiat semata-mata kaerean ingin
mendekatkan diri kepada Allah SWT.10
4. Pandangan ulama Hanabila
Ulama Hanabila seperti Syamsuddin Al Maqdisyi, mendefinisikan
waqaf dengan menahan asal dan memberikan hasilnya menurut Abid
Abdullah Al Kabisi Syamsuddin Al Maqdisyi memiliki definisi yang paling
sesuai dengan Rasulullah SAW, Ketika Umar Bin Al Khattab meminta
pendapat Nabi dengan tanah khaibar miliknya. Selain itu mayoritas Ulama
dari kalanagan Hanabila seperti Al syaibani dan Abu Yusuf merumuskan
definisi waqaf yaitu menahan harta yang dapat dimanfaatkan dengan
tetapnya dzat benda yang menghalangi waqif dan lainnya dari Tindakan
hukum yang dibolehkan, yang bertujuan untuk kebaikan dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
C. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAQAF
Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda waqaf sesuai dengan
tujuan, fungsi dan peruntukannya yang di laksanakan sesuai dengan prinsip syariah,
dilakukan secara produktir setra apabila di perlukan Lembaga penjamin maka harus
menggunakan Lembaga penjamin syariah

8
Abu abdillah Muhammad al-khursyi, syarh al-khursyi ala al mukhtashar al-khalil,juz 7,cet 2 (Beirut: dar
al fikri li al-tiba’ah,1899). Hal 78.
9
Wahbah al-zuhaily, al fiqh al Islami wa adillatuhu, hal 155-156
10
Al-minawi, at-taufiq ala muhimmat ta’arif. (kairo: alamul kutub, 1990) hal 340 dalam mundzir qahaf,
manajemen wakaf produktif, (Jakarta: khalifah, 2004) hal. 46
Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda waqaf, nazhir dilarang
melakukan perubahan peruntukan harta benda waqaf kecuali atas dasar izin tertulis
dari badan waqaf Indonesia apabila harta benda waqaf ternyata tidak dapat digunakan
sesuai dengan peruntukan yang dinyatakan dalam ikrar waqaf
Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda waqaf diberhentikan
dan diganti dengan nazhir lain oleh badan waqaf Indonesia apabila nazhir yang
bersangkutan:
a. Meninggal dunia bagi nazhir persorangan
b. Bubar atau dibubarkan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
yang berlaku untuk nazbhir organisasi atau nazhir badan hukum
c. Atas permintaan sendiri
d. Tidka melaksanakan tugasnya sebagai nazhir atau melanggar ketentuan
larangan dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda waqaf sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku
e. Dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah mempunyai ketetapan
hukum tetap.11

D. PENGOLAHAN WAQAF DIBELAHAN DUNIA LAINNYA

1. Praktek waqaf produktif di Mesir12

waqaf telah menjadi fenomena umum pada masyarakah mesih sejak ratusan tahun
yang lalu. Tingginya kesadaran Masyarakat akan pentingnya waqaf menjadiakn
asset waqaf di Mesir melimpah dan sulit untuk dikelola tanpa campur tangan
pemerintah. Oleh sebab itu, pada masa dinasti Al Ayyubi telah didirikan sebuah
Lembaga yang disebut dengan “diwan al ahbas” yang bertanggung jawab untuk
mengelola asset waqaf termasuk di dalamnya asset waqaf para penguasa
terdahulu, dan Lembaga ini telah mengenal system ijarah dan system istibdal.
Sementara pada periode dinasti ottoman, pemerintah mulai mengembangkan
system pengololaan waqaf sehingga sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan social
saat itu
Pada tahun 1835 Muhammad Ali Pasha membentuk ssebuah Lembaga yang diberi
nama diwan alawqaf yang bertugas mengawasi dan mengawasi asset waqaf. Pada
tahun 1913 Khidwi Abbas Hilimi membentuk Lembaga kenazhiran yang diketuai
oleh pejabat setingkat menteri di bantu oleh majelis al awqaf al a’la dan untuk
selanjutnya, sejak tahun 1923 lembaga kenazhiran ini ditetapkan sebagai sebuah
departemen yang dipimpin oleh seorang Menteri.

11
Drs. H. hamka, m.ag, buku saku perwaqafan, 13 maret 2014
12
Yuli yasin thayyeb, pengelolaan wakaf di mesir, jurnal al-awqaf, vol V, no 2, juli 2012
Pada tahun 1946 pemerintah Mesir memberlakukan UU No 48 Tahun 1946
tentang pengelolaan waqaf. UU ini bisa dikatakan sebagai Langkah awal
pemerintah dalam rangka meningkatkan pemberdayaan waqaf. UU yang
merupakan hasil rembuk para ulama, fuqaha, dan para ahli hukum ini
menggariskan beberapa poin penting di antaranya:
a. Waqaf dengan berbagai bentuknya: keluarga, kepentingan umum, dan
campuran harus terdaftar.
b. Tidak boleh ada pembatalan waqaf, peruntukan, atau menukar asset waqaf
yang lain kecuali dengan izin pengadialan agama.
c. Waqaf masjid harus bersifat permanen tidak boleh tempotral.
d. Syarat-syarat di tetapkan waqif yang bertentangan dengan tujuan syariat dan
maksud dislenggarakan waqaf di anggap batal
e. Waqaf boleh berupa barang yang tidak bergerak atau bergerak.
f. Memperbolehkan penukaran asset waqaf memberdayakan hasil dari
pengelolaan waqaf unutk mengembangkan asset waqaf itu sendiri.
g. Pengadilan boleh menggunakan uang pengganti untuk membeli asset waqaf
baru atas dasar permintaan yang berwenang.
h. Waqaf dianggap berakhir apabila mengalami kerusakan.
Bebrapa tahun setelah pemberlakuan UU No 48 tahun 1946 muncul beberapa
masalah di antarannya terkait dengan waqaf keluarga mulai dari perselisihan
antara anggota keluarga dalam hal pembagian hasil pengelolaan asset waqaf,
serta minimnya hasil waqaf yang mengakibatkan terbengkalainya asset waqaf
dan pada akhirnya hanya menjadi batu sambungan kemajuan ekonomi.
Pada tahun 1962 diberlakukan UU No 44 tahun 1962 yang mnyerahkan
semua asset waqaf yang dikelola kementerian waqaf kepada badan umum
rehabilitasi pertanian dan pemda untuk mengelola asset waqaf yang ada di
wilayahnya.

2. Praktek wakaf produktif di Turki13

Sejarah wakaf diturki dapat dikatakan sangat tua. Di negara ini, wakaf dikenal
dengan sebutan vakvive, yang mengandung arti pelayanan public untuk
mempromosikan moralitas, kebajikan, penghargaan, dan cinta dalam Masyarakat.
Sejak masa kekuasaan turki utsman wakaf telah menghidupi berbagai pelayanan
public dan menopang pembiayaan berbagai bangunan seni budaya. Jenis wakaf
yang popular pada masa itu adalah berbagai jenis property yang tidak bergerak
dan wakaf tunai, yang telah di praktekkan sejak awal abad ke 15 M. tradisi ini
secara ekstensif terus berlangsung sepanjang abad ke 16 M sedangkan pada masa

13
Dikutip oleh praktek wakaf dinegeri Muhammad Al Fatih (Turki) Rumah wakaf Indonesia
pemerintah ottmaniah negara, terutama untuk menyediakan fasilitas Pendidikan,
sarana perkotaan dan fasilitas umum lainnya.
Sebagaimana diketahuo wakaf diturki pernah mencapai masa-masa keemas an.
Bekas bekas itu masih tampak jelas dari sejumlah momentum hidup yang dapat
dijumpai di berbagai tempat di turki, seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid
megah, Gedung-gedung kesenian dan kebudayaan, rumah sakit, perpustakaan,
hotel, dan sebagainya. Bahkan dikatakan bahwa ditahun 1923, dua pertiga dari
total tanah yang potensial untuk ditanami dinegeri tersebut merupakan tanah
wakaf.
Ketika terjadi revolusi Kemal attaturk pada tahun 1924 dengan sekularisasi
sebagai agenda utamanya, wakaf diturki mulai mengalami kemerosotan,
kemerosotan ini merupakan akibat delegimitimasi agama beserta intitusi-
institusinya. Dalam proses sekularisasi ini pula, terjadi perubahan konstitusi
secara mendasar dan tentu system hukum yang ada, UU 667 misalnya, tidak saja
mengekang semua institusi dan orde sufi, tetapi juga menghancurkan semua
bentuk kepemilikan wakaf. Akibatnya seluruh asset wakaf dikuasai negara.
Dalam masa sura mini, hanya masjid yang masih dihormati dan dimuliakan,
karena itu pula, masjid tetap meraih sokongan negara.
Menurut M.A Mannan, turki mempunyai Sejarah terpanjang dalam pengelolaan
wakaf, yang mencapai keberhasilan di zaman utmaniyyah, di mana harta wakaf
pada tahun 1925 di perkirakan mencapai ¾ dari luas tanah yang produktif. Pusat
administrasi wakaf dibangun Kembali setelah penggusurannya pada tahun 1924.
Sekarang, waqf bank & finance corporation telah didirikan untuk memobilisasi
sumber sumber wakaf dan untuk membiayai bermacam-macam jenis proyek joint
venture.
Tiga Lembaga wakaf terbesar turki adalah turkiye diyanet vakfi, mahmud hudayi
vakfi, dan hakyol vakfi. Fakta yang menarik dari turki adalah semua Lembaga
social di turki yang menggunakan kara vakfi atau wakaf di belakang Namanya.
Hal ini menunjukkan sangat kuatnya pengaruh wakaf sejak zaman kekhalifahan
ottoman, dan ditambah satu Lembaga kemanusiaan yang bergerak dalam bidang
pengelolaan wakaf atau dikenal dengan nama insani yardim vakfi (IHH).

3. Praktek wakaf di Bagladesh14

Wakaf sudah melembaga di Bangladesh, sebagai bagian dari negara Pakistan,


jauh sebelum pendudukan inggris. Selama pendudukan inggris, perkebunan wakaf
di bawah hukum syariah, telah digunakan sebagai penunjang kebutuhan penduduk
14
Zilal Hamzah, jurnal al-awqaf, vol 7 no 1, januari 2014
Bangladesh. Kepala wadhi dari masing-masing daerah tingkan II (distrik)
diangkat sebagai wakil dari perkebunan wakaf disdistrik yusdiksinya. Namun,
karena ketua hakin distrik tidak memiliki control yang tepat dan konstruktif baik
mekanisme pengelolaan maupun mekanisme pengawasan serta belum adanya
pedoman yang mengatur, terutama pada wakaf keluarga,maka sering terjadinya
penyalahgunaan harta wakaf. Kasus keluarga abul fara Mohamed ishak vs
keluarga rusomoy dhur Chowdry, merupakan contoh yang besar pada saat itu.
Kasus tersebut meluas karena terjadi kesalahan status hukum atas kejadian
tersebut.
Setelah mendapatkan kemerdekaan dari Pakistan pada tahun 1971, Bangladesh
tetapi memakai undang-undang wakaf ordonansi 1962, yang telah diatur
sebelumnya oleh negara Pakistan untuk wilayah Pakistan timur ( sebagai cikal
bakal negara Bangladesh ). Tetapi justru Merdeka, kecenderungan wakaf di
Bangladesh menjadi negative. Setelah Merdeka, penanganan wakaf menjadi tidak
efektif dan tidak efisien. Kesalahan urus administrasi yang buruk menciptakan
kekhawatiran di antara penduduk muslim yang taat di satu sisi dengan inisiatif
perwakafan yang baru. Selain itu, salah urus wakaf Bangladesh kadang kadang
dikaitkan dengan tidak adanya dokumentasi yang tepat untuk Sebagian besar
wakaf terdahulu. Selian kondisi yang disebutkan di atas, penyalahan gunaan
wakaf, demi mendukung anak lelaki dan merempas hak anak-anak Perempuan
sangat lumrah terjadi Bangladesh.
Kejadian ini digunakan sebagai momentum untuk memeriksa kesalahan urus dan
tumbuhnya korupsi untuk memastika akuntabilitas dan transparasi dalam
administrasi wakaf. Pemerintah pusat di dhaka melakukan pengetatan control
pemerintah dan membatasu kewenangan pegawai wakaf di daerah atau pegawai
yang dahulu pernah ditunjuk mereka. Namun, untuk beberapa decade berikutnya,
tidak ada kebijakan yang berkelanjutan yang di buat atau dirumuskan oleh
pemerintah untuk manajemen wakaf yang lebih baik.

4. Praktik wakaf produktif di Malaysia15

Praktik wakaf bukanlah hal yang baru di berlakukan dalam Masyarakat Malaysia.
Praktik wakaf di Malaysia pada saat ini merupakan perkembangan dari wakaf
yang telah dilaksanakan sejak dulu sebagai bagian dari pelaksanaan semangat
beragama seiring dengan masuknya islam di Malaysia. Sebagaimana halnya di
negeri islam yang lain, institusi wakaf di Malaysia cukup banyak dan tersebar
15
Helza novalita, peraturan dan praktik wakaf saham di Malaysia : Analisa praktik wakaf saham pada
johor corporation, jurnal Al-awqf, vol 7 no 1, januari 2014
luas. Pengelolaan wakaf ini dilakukan oleh masing-masing majelis agama islam
negeri. Institusi wakaf di Malaysia selain dipergunakan untuk kepentingan
pribadatan ( masjid, mushollah ), Pendidikan, juga dipergunakan untuk tujuan-
tujuan lainnya yang dianggap produktif dari perspektif ekonomi.
Pengelolaan wakaf produktif di Malaysia berkembang pesat sejak tahun 2008.
Sebuah bangunan komersial setinggi 34 tingkat dengan2 tingkat bawah tanah dan
tujuh tingkat parkir kendaraan dibangun diatas tanah wakaf seluas 52.838 meter
persegi. Tanah tersebut adalah wakaf dari seorang hartawan keturunan Gujarat,
india pada tahun 1980. Bangunan ini dikenal dengan Menara imara wakaf yang
berada tidak jauh dari Gedung Menara kembar petronas, yang merupakan salah
satu pusat bisnis di kuala lumpur, Malaysia. Menara imara wakaf ini di resmikan
pada bulan oktober 2011. Gedung ini disewakan oleh bank islam Malaysia
berhad. Hasil sewa diperuntukkan untuk mauquf alaih sesuai dengan tujuan
wakaf.
Perkembangan inovatif dari wakaf di Malaysia saat ini diantaranya adalah konsep
wakaf saham yang dilakukan oleh johor corporation berhad, JCROP ini di anggap
menjadi contoh pertama di laksanakannya wakaf saham oleh perisahaan atau yang
sering dikenal pula dengan intilah wakaf corporate. JCROP mensinergikan
program wakaf ini dengan pelaksanaan corporate social responsibility (CSR).
Tentu saja hal ini merupakan kajian yang menarik bagi penulis untuk mengetahui
sejauh mana peran wakaf saham itu senduru dalam memberikan kemanfaatan
yang luas bagi Masyarakat. Karena pada saat ini memang dibutuhkan Upaya yang
kreatif dan inovatif untuk mensinergikan kegiatan CSR yang dilakukan secara
professional dan berkelanjutan.

5. Praktik wakaf produktik di selandia baru16

Berdasarkan sejarahnya, islam di selandia baru berbarengan dengan kedatangan


para penambang emas dari China yang bekerja di pertambangan emas otago
sekotar tahu 1970-an (abad ke 19). Selanjutnya pada tahun 1907, seorang muslim
dari Gujarat india Bernama Mr. ismail bhikoo datang keselandia baru dan pada
tahu 1030 disusul oleh lima bersaudaranya. Pada tahun 1950 Mr Sulaeman
Bhikoo Bersama lima belas orang muslim lainnya mendirikan asosiasi muslim
selandia baru di Auckland pada 1950. Diantara yang lima belas orang itu antara
lain adalah Ghulam Muhidden, Dosi Mia Ali Moses, Ismali Moses,Abdul Rahim
Sukumia,Yusuf Ismail Bhikoo and adulsamad Bhikoo. Kelompo muslim yang
datang selanjutnya terjadi pada tahun 1952 terdiri 60 orang muslim lebih yang

16
N. Oneng Nurul Badriyah, optimalisasi hewan qurban untukpengembangan wakaf :studi khusus wakaf
selandia baru (awqaf Nz), jurnal Al-Awqf, vol 7, no 1, januari 2014
berasal dari eropa timur. Selanjutnya penduduk muslim bertambah dengan
datangnnya para imigran pada tahun 1970-an dengan kedatangan siji india.
Pada tahun 1982 syeikh khalid hafidz diangkat sebagai imam dari wellington, dan
dijabatnya sampai kematiannya pada tahu 1999. Beliau bekerja sebagai imam
persatuan muslim new zeland dan penasihat keagamaan senior Persekutuan
persatuan silam new zeland. Untuk menyatukan umat islam selandia baru, mazhar
Krasniqi membentuk organisasi muslim skala nasional Berna federation of
Islamic associations of new zeland (FIANZ) pada April 1979. Atas usahanya itu
Krasniqi memperoleh pengahargaan queens service medal dari pemerintah
selandia baru pada tahun 2002. Penghargaan terhadap muslim oleh pemerintah
menunjukkan bahwa pemerintah selandia baru memberikan perhatian bagi umat
islam khususnya dalam memelihara kehidupan yang damai di selandia baru.

E. SEBAB-SEBAB TERJADINYA KEMISKINAN DAN KARAKTERISTIKNYA


1. Terjadinya kemiskinan17
Tidak sedikit penjelasan mengenai sebab-sebab kemiskinan.Kemiskinan
massal yang terjadi di banyak negara yang baru saja Merdeka setelah perang
Dunia ke II memfokuskan pata keterbelakangan dari perekonomian negara
tersebut sebagai akar masalahnya.
Penduduk negara tersebut miskin menurut kuncoro karena
menggantungkan diri pada sektor pertanian yang subsistem, metode produksi
yang tradisional, yang sering kali diberengi dengan sikap apatis terhadap
lingkunagn.
Sharp, et.al mecoba mengidentifikasi penyebab kemiskinan dipanda dari
sisi ekonomi.
 Secara mikro,kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan
pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki
sumberdaya dalam jumalah terbatas dari kualitasnya rendah.
 Kemiskinan muncul akibatperbedaan dalam sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusia ini karena
produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya Upaya rendah.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini karena rendahnya
Pendidikan, Nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi,
atau karena keturunan.
 Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal.
Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkarang setan
kemiskinan menurut Nurkse adanya keterbelakangan, ketidak sempurnaan

17
Yulianto kadji,kemiskinan dan konsep teoritisnya
pasar, dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktifitas. Rendahnya
produktifitasnya mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima.
Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan
investasi. Rendahnya investasi berakibat pada keterbelakangan, dan seterusnya.
2. Karakterisktik kemiskinan
Masyarakat miskin sesuai karakteristiknya menurut kartasasmita,
umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya pada
kegiatan ekonomi, sehingga semakin tertinggal jauh dari Masyarakat lainnya
yang mempunya potensi lebih tinggi.
Sementara itu soemardjan, mendeskripsikan berbagai cara pengukuran
kemiskinan dengan standar yang berbeda-beda, dengan tetap memperhatikan
dua kategoti kemiskinan, sebagai berikut:
 Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi dimana tingkat
pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya seperti pangan,sandang,papan,Kesehatan dan
Pendidikan
 Kemiskinan relative adalah perhitungan kemiskinan berdasarkan
proporsi distribusi pendapatan antar lapisan social.
Kemiskinan harus mendapat perhatian kita Bersama,karena dampak
negative yang terjadi dari hal ini sangatlah besar. Dampak pertama, adalah
masalah-masalah social seperti kecemburuan social akibat jurang pemisah
antara miskin dan kaya begitu lebar. Kedua, adalah tentang criminal, dimana
akibat kemiskinan, makan\jalan pintas yang dilakukan adalah melakukan
perampokan yang tidak jarang disertai dengan penganiayaan dan bahkan
pembunuhan. Oleh karena itu, harus ada Upaya-upaya yang sistematis agar
kemiskinan dapat berkurang.
Secara umum,definisi diatas bisa diartikan sebagai berikut:” pada
dasarnya kemiskinan adalah ketidak punyaan atas pilihan dan kesempatan,
penganiayaan manusia yang bermartabat. Secara lebih rinci, hal ini berarti
bahwa kemiskinan adalah keterbatasan dalam berkontribusi secara efektif
dalam suatu Masyarakat.18

F. KETERKAITAN WAKAF PRODUKTIF DAN KEMISKINAN

wakaf adalah salah satu sektor yang cukup memiliki peran besar di dalamnya
pemberdayaan ekonomi Masyarakat. wakaf sangat penting dalam pengembangan
social,ekonomi, dan budaya, salah satu peran yang cukup memberikan pengaruh
besar adalah dibidang Pendidikan dan Kesehatan. Pengelolaan wakaf produktif
18
DEKS Bank Indonesia,DES-FEB UNAIR,wakaf :pengaturan dan tata Kelola yang efektif,
(Jakarta:departemen ekonomi dan keuangan syariah-bank Indonesia,2016) 7-9
dilakukan dengan baik dinegara-negara timur Tengah seperti mesir,arab Saudi, turki
dan lainnya.
Tujuan dan kontribusi dari institusi wakaf uang memiliki keberadaan yang
sangat krusial. Menurut agustianto ada beberapa hal yang mengakibatkan pentingnya
wakaf pemberdayaan di Indonesia :
 Angka kemiskinan di Indonesia masih ada tinggi, yang perlu laki-laki dapay
perhatian dan Langkah langah yang konkrit.
 Kesenjangan yang tinggi antara penduduk kaya dan miskin.
 Indonesia memiliki jumlah penduduk muaslim terbesar, sehingga wakaf
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
 Angka vencana yang terjadi mengakibatkan terjadinya deficit APBN, sehingga
diperlukan kemandirian Masyarakat dalam pengadaan barang public.19

Dalam islam Masyarakat kesejahteraan itu tidak hanya dilihat dari materi
saja,namun juga ada nilai non materinya, seperti spiritual dan moral. Masyarakat bisa
dikatakan Sejahtera jika terpenuhinya 2 kriteria yaitu : terpenuhinya kebutuhan pokok
manusia dan yang kedua adalah terjaga dan terlindunginya agama, harta, jiwa, akal,
dan kehormatan manusia.
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik uang ataupun barang yang
diberikan oleh pihak lain maupun dari hasil kerja sendiri, dengan adanya nilai harga
yang berlaku saat ini yang di perolehnya untuk suatu jangka waktu tertentu.20

Dana wakaf yang dikelola dengan baik akan menghasilkan manfaat yang besar
bagi kesejahteraan Masyarakat. Kemanfaatan yang diperoleh dari dana wakaf
kemudian di daya gunakan untuk mengurangiu kemiskinan disuatu daerah. Dalam
mengurangi kemiskinan salah satu jalannya adalah dengan memenuhi kebutuhan
Masyarakat.
Dengan adanya kondisi seperti ini maka pemerintah dan stake holder yang ada
perlu mempersiapkan arahan dan kebijakan untuk menanggulangi Ketika terjadi
demikian atau untuk mengurangi kemiskinan yang terjadi seperti sekarang.
Salah satu Langkah untuk mempersiapkan hal itu adalah dengan pengelolaan
dana wakaf prosuktif. Hasil dari dana wakaf tersebut kemudian untuk mengurangi
kemiskinan dengan memaksimalkan kebutuhan Masyarakat secara umum. Ini

19
Muhammad nafik hafi ryandono,jurnal ekonomi syariah teori dan terapan,wakaf produktif dalam
pemberantasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi di Yayasan nurul hayat surabaya,desember
2017
20
Munardi,Damanhur,Mulyana fitri, jurnal ekonomi manajemen dan bisnis,analisis pengaruh wakaf
produktif terhadap kesejahteraan Masyarakat di mukin matang panyang,vol 21, no 2, oktober 2020
diharapkan angka kemiskinan dapat berkurang dengan cara memenuhi kebutuhan
pokok Masyarakat yang bersumber dari hasil dana wakaf.21

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi Masyarakat


adalah memaksimalkan kelembagaan yang telah di atur oleh ajaran islam, seperti
zakat,infaq,shadaqah,hibah,waqaf dan lain lain. Lembaga-lembaga ekonomi yang
ditawarkan oleh islam merupakan Upaya-upaya startegis dalam rangkan mengatasi
berbagai problematika kehidupan Masyarakat. Sebagai salah satu potensi yang
21
Syamsuri, perdi fauji rohman,aris stianto, jurnal ekonomi islam, potensi wakaf di Indonesia,vol 12,no
1,desember 2020, 79-94
mempunyai pranata keagamaan yang bersifat ekonomis, wakaf harusnya dikelolah
dan dikembangkan menjadi suatu instrument yang mampu memberikan jawab riil di
Tengah problematika kehidupan Masyarakat. Pengelolaan dana wakaf sebagai
instrument investasi menjadi menarik, karena benefit atas investasi tersebut dalam
bentuk keuntungan investasi akan dapat dinikmati oleh Masyarakat dimana saja. Hal
ini dimungkinakan karena benefits atas investasi tersebut berupa cash yang dapat
ditransfer ke beneficiary manapun di seluruh dunia. Sementara investasi atas dana
wakaf tersebut dapat dilakukan dimana pun tanpa batas negara, mengingat sifat
wakaf tunai yaitu cash yang dapat diinvestasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-hikmah Jurnal Kependidikan Dan Syariah oleh Ali Mahkrus

Buku Wakaf Produktif dan Kesejahteraan Masyarakat Oleh Wildan Munawar

Buku Saku Wakaf Oleh Dr. Hamka, M. Ag

Buku Manajemen Wakaf Produktif Potensi,Konsep, dan Praktik Oleh Abu Firly
Jurnal Kemiskinan Dan Konsep Teoritisnya Oleh Yulianto Kadji

Jurnal Stdi Ilmu Keagamaan Islam,Wakaf Tunai sebagai solusi msalah kemiskinan di
Indonesia Oleh Siti Kalimah

Buku Hukum Wakaf Kontemporer Oleh Dr. Miftahul Huda, M. Ag.

jurnal ekonomi syariah teori dan terapan,wakaf produktif dalam pemberantasan


kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi di Yayasan nurul hayat Surabaya Oleh
Muhammad Nafik Hadi Ryandono.

jurnal ekonomi manajemen dan bisnis,analisis pengaruh wakaf produktif terhadap


kesejahteraan Masyarakat di mukin matang panyang Oleh Munardi,Damanhur dan
mulayana fitri.

jurnal ekonomi islam, potensi wakaf di Indonesia Oleh Syamsuri,Perdi fauji rohman,
Aris stianto.

Anda mungkin juga menyukai