Anda di halaman 1dari 12

Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) sebagai Instrumen Filantropi Islam dalam Pemberdayaan

Ekonomi Umat

Nur Sa’idaturrohmah, M.E.

Wakaf Uang dan Filatropi Islam

Kata filantropi berasal dari kata Yunani, yaitu dari kata philo yang artinya cinta dan anthrophos
yang artinya manusia. Filantropi itu sendiri lebih dekat maknanya dengan charity, kata yang berasal dari
bahasa Latin (caritas) yang artinya cinta tak bersyarat (unconditioned love). Namun, sebenarnya terdapat
perbedaan antara kedua istilah tersebut, charity cenderung mengacu pada pemberian jangka pendek,
sedangkan filantropi lebih bersifat jangka panjang.1

Adapun istilah filantropi yang dikaitkan dengan Islam menunjukkan adanya praktik filantropi
dalam tradisi Islam melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Istilah ini dapat membantu membawa
wacana kedermawanan Islam ke dalam sebuah diskursus yang dapat menjangkau isu-isu yang lebih luas.
Tidak hanya melihat masalahnya dari segi wacana tradisional saja, seperti fikih dan etika Islam,
melainkan juga dapat mengkaitkan dengan isu-isu keadilan sosial, kesejahteraan umat, masyarakat
madani, kebijakan publik, tata kelola yang baik dan manajemen yang profesional.2

Pada era modern ini, wakaf sebagai salah satu instrumen filantropi Islam telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Wakaf bukan hanya pada barang yang tidak bergerak saja, tapi saat ini
wakaf juga pada barang yang bergerak seperti uang yang disebut dengan wakaf uang, wakaf tunai (cash
waqf), wakaf produktif, dan istilah lainnya. Wakaf uang ini menjadi salah satu solusi yang dapat
membuat wakaf menjadi lebih produktif.

Wakaf uang merupakan dana atau uang yang dihimpun oleh institusi pengelola wakaf (nazir)
dimana dana tersebut dapat digulirkan dan diinvestasikan ke dalam berbagai sektor usaha yang halal dan
produktif sehingga keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan umat dan bangsa secara
keseluruhan. Wakaf ini memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bersadaqah jariyah dan
mendapat pahala yang tidak terputus tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah atau saudagar kaya. 3

1
Udin Saripudin, “Filantropi Islam dan Pemberdayaan Ekonomi”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 4 (2), 2016, h. 165-
166.
2
Abdurrohman Kasdi, “Filantropi Islam untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat (Model Pemberdayaan ZISWAF di BMT se-
Kabupaten Demak)”, Jurnal Iqtishadia, 9 (2), 2016, h. 229.
3
Irfan Syauqi Beik, Wakaf Tunai dan Pengentasan Kemiskinan (ICMI online: Halal Guide, September 2006).
Wakaf uang telah dikenal lama dalam sejarah Islam yaitu pada masa pemerintahan Ottmaniah di
Turki. Praktik wakaf uang telah berhasil meringankan beban pemerintah dalam menyediakan fasilitas
kota, layanan pendidikan, kesehatan, dan sebagainya kepada masyarakat. Oleh karena itu, praktik wakaf
uang pada masa sekarang harus mampu memainkan peran sama seperti zaman Ottmaniah sehingga
mampu mencapai tujuan makro ekonomi modern yaitu menurunkan pengeluaran pemerintah,
mengecilkan defisit anggaran negara, dan mengurangi ketergantungan negara pada pinjaman sebagai
sumber pembiayaan pembangunan.4

Di Indonesia, wakaf uang mulai dikenalkan dan dikembangkan setelah Mannan memberikan
seminar di Indonesia tentang wakaf uang pada tahun 2001. Beliau adalah salah satu tokoh ekonomi Islam
dan pelopor Social Investment Bank Limited (SIBL) di Dhaka Bangladesh.5

Gerakan Wakaf Uang pertama kali diluncurkan di istana negara pada tahun 2010. Gerakan ini
pertama diluncurkan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan ketua saat itu Prof Dr KH M Tholhah Hasan
dan terjadi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gerakan Nasional Wakaf Uang
(GNWU) menjadi angin segar bagi filantropi Islam di Indonesia setelah diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo pada tanggal 25 Januari 2021. Hal ini sebagai dukungan pemerintah dalam gerakan wakaf
melengkapi gerakan zakat, infak dan sedekah agar tumbuh semakin besar di Tanah Air.6

Wakaf di Indonesia mengalami perkembangan setelah berlakunya Undang-Undang No. 41 tahun


2004 tentang wakaf. Sebelum undang-undang tersebut dicetuskan, wakaf hanya sebatas barang tidak
bergerak seperti tanah dan bangunan. Namun setalah undang-undang tentang wakaf dicetuskan, wakaf
mengalami perkembangan yaitu diperbolehkannya wakaf terhadap barang bergerak seperti uang, logam
mulia, surat berharga, kendaraan, dan sebagainya.7

Sukuk (Surat Berharga Syariah)

Secara “etimologi”, sukuk berasal dari kata ‘Sakk’ yang berarti dokumen atau sertifikat. Sukuk
merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk jamak (plural). Secara
termonilogi, sukuk merupakan surat berharga jangka panjang ber-dasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar

4
Cizacka Murat, A History of Philanthropic Foundation: The Islamic WordlFrom The Seventh Century to The Present (Turky:
Bogazici Universitesi, 2000).
5
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Wakaf Tunai (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2016), 6.
6
https://www.bwi.go.id/6039/2021/02/25/angin-segar-filantropi-islam-itu-gnwu/, diakses 30 April 2021.
7
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali
dana obligasi ketika jatuh tempo. 8

Sesungguhnya sukuk bukanlah hal baru dalam sejarah Islam. Istilah ini sudah dikenal sejak abad
pertama hijriyah. Saat itu, umat Islam menggunakannya dalam konteks perdagangan antar-bangsa. Ia
dipergunakan oleh para pedagang sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban finansial yang timbul
dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya.9

Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No: 137/DSN-MUI/IX/2020 Tentang Sukuk, sukuk adalah Surat
Berharga Syariah (Efek Syariah) berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama, dan
mewakili bagian kepemilikan yang tidak bisa ditentukan batas-batasnya (musya’) atas aset yang
mendasarinya (Aset Sukuk/Ushul al- Shuhuk) setelah diterimanya dana sukuk, ditutupnya pemesanan
dan dimulainya penggunaan dana sesuai peruntukannya.10

Berdasarkan The Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions
(AAOIFI) No. 17 tentang Investment Sukuk (Sukuk Investasi). Sukuk merupakan sertifikat bernilai sama
yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak dibagikan atas suatu asset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau
kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu.

Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 memberikan definisi Sukuk sebagai berikut: "Efek
Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak
tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu'/undivided share) atas:11

1. Aset berwujud tertentu (ayyan maujudat);


2. Nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayyan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang
akan ada;
3. Jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada
4. Aset proyek tertentu (maujudat masyru' muayyan); dan atau
5. Kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah)"

Sukuk sebagai salah satu efek syariah berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surat
hutang, melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu asset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan
harus mempunyai asset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset). Penggunaan dana sukuk ini

8
Muhammad Iqbal Fasa, Sukuk : Teori dan Implementasi, Li Falah Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, 1 (1), 2016, h.
81.
9
Ibid.
10
Fatwa DSN-MUI No: 137/DSN-MUI/IX/2020 Tentang Sukuk
11
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/pages/Pasar-Modal-Syariah.aspx#, diakses 30 April 2021.
harus sesuai dengan ketentuan syariah (halal) sehingga akan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil atau
margin sesuai dengan jenis akad yang digunakan. Adapaun beberapa akad yang dapat digunakan dalam
sukuk berdasarkan Fatwa DSN-MUI antara lain: mudharabah, ijarah, wakalah, musyarakah,
murabahah, salam, istishna', atau akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah.12

Berdasarkan emiten atau institusi yang menerbitkannya, sukuk dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu:13

a. Sukuk korporasi (corporate sukuk), Sukuk korporasi merupakan sukuk yang diterbitkan oleh
korporasi atau perusahaan, baik perusahaan swasta maupun BUMN;
b. Sukuk negara (sovereign sukuk), Sukuk yang dikeluarkan oleh pemerintah, dalam hal ini
Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Di Indonesia, perkembangan sukuk bermula karena adanya inisiatif dari swasta pada tahun 2002.
Dibandingkan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, munculnya sukuk di
Indonesia tergolong lambat. PT Indosat Tbk adalah perusahaan pertama yang menerbitkan sukuk
korporat senilai 175 miliar rupiah dengan menggunakan akad mudharabah. Setelah lahir undang-undang
tentang Surat Berharga Syariah Negera (SBSN) pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia untuk pertama
kalinya melakukan penerbitan Sukuk Negara di pasar perdana dalam negeri, yaitu Sukuk Negara Seri
Islamic Fixed Rate (IFR) pada tanggal 26 Agustus 2008.14

Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
antara lain: Undang-undang No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit SBSN, Peraturan Pemerintah No.
57 Tahun 2008 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara Indonesia.
Dengan adanya peraturan mengenai sukuk ini, baik sukuk korporasi maupun sukuk negara dapat
berkembang dengan baik sehingga dapat mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Tujuan utama pemerintah menerbitkan sukuk negara adalah untuk membiayai APBN, termasuk
membiayai pembangunan proyek. Sebagaimana disebutkan pada pasal 4 UU SBSN bahwa tujuan
diterbitkannya SBSN adalah untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara termasuk

12
Fatwa DSN-MUI No: 137/DSN-MUI/IX/2020 Tentang Sukuk
13
Muhammad Iqbal Fasa, Sukuk…, h. 86.
14
Ika Indriasari, Sukuk sebagai Alternatif Instrumen Investasi dan Pendanaan, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 2 (1),
2014, h. 69.
membiayai pembangunan proyek. Proyek yang dapat dibiayai dengan sukuk negara adalah sektor energi,
telekomunikasi, perhubungan, pertanian, industri manufaktur, dan, perumahan.15

SBSN telah menjadi instrumen pembiayaan dan investasi syariah yang penting, serta turut berperan
langsung dalam pembangunan infrastruktur di tanah air. Secara rinci, peran Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) antara lain:16

1) Menyediakan alternatif sumber pembiayaan APBN


2) Menyediakan instrumen investasi dan likuiditas berbasis syariah
3) Mengembangkan pasar keuangan syariah
4) Menyediakan benchmark bagi penerbitan sukuk korporasi

Pembiayaan Proyek SBSN telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sebagai gambaran,
tahun 2013 proyek yang dibiayai melalui SBSN hanya sebesar Rp 800 miliar, sedangkan tahun 2020 ini
nilainya mencapai Rp27,35 triliun. Pada tahun 2020 atau tahun ke-7 dilakukannya pembiayaan proyek
melalui SBSN, berbagai proyek strategis telah dihasilkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sebagai contoh yaitu infrastruktur perkeretaapian Trans Sulawesi (Parepare–Makassar), Trans Sumatera,
dan Double TrackKA Selatan Jawa; Pembangunan Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua, dan Jembatan
Pulau Balang untuk dukungan konektivitas Trans Kalimantan; Pembangunan beberapa bandara,
termasuk dalam rangka penyiapan Jembatan Udara di Papua, termasuk dukungan Ibu Kota Negara ;serta
Pembangunan infrastruktur Pendidikan Tingi Negeri, baik yang berada di bawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama, serta Madrasah.17

Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) sebagai Instrumen Filantropi Islam dalam Pemberdayaan
Ekonomi Umat

Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) merupakan salah satu perwujudan program wakaf
produktif dari Badan Wakaf Indonesia yang bekerjasama dengan kementerian Keuangan dan Bank
18
Indonesia sebagai fasilitator. Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) berbentuk investasi sosial di
Indonesia dimana wakaf uang yang dikumpulkan oleh Badan Wakaf Indonesia selaku Nazhir melalui
Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) akan dikelola dan ditempatkan pada

15
Ibid.
16
https://www.djppr.kemenkeu.go.id, diakses 30 April 2021.
17
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/3048/pembiayaan-proyek-sbsn-tahun-2021-membangun-negeri-di-tengah-
pandemi, diakses 30 April 2021.
18
https://www.bwi.go.id/4030/2019/11/20/mengenal-lebih-dekat-cash-wakaf-linked-sukuk/, diakses 30 April 2020.
instrumen Sukuk Negara atau SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang diterbitkan oleh Kementrian
Keuangan (Kemenkeu) dengan jangka waktu 5 tahun.

Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) adalah salah konsep keuangan Islam didasarkan pada prinsip
moralitas dan keadilan. Oleh karena itu, sesuai dengan dasar operasionalnya yang bersumber dari Al-
Qur’an, Hadist dan Ijma, instrument Cash Waqf Linked Sukuk harus memenuhi prinsip Islam yang
syari’ah yaitu transaksi yang dilakukan oleh para pihak harus bersifat adil, halal, thayyib dan maslahat.19

Lahirnya UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) turut mendukung instrumen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS)
sehingga legalitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No. 131/DSN-
MUI/X/2019 tentang Sukuk Wakaf menjadi pendorong untuk diterbitkannya CWLS yang dilandaskan
pada prinsip syariah, dimana terdapat ketentuan-ketentuan yang mengatur pelaksanaan transaksi dalam
wakaf yang berbasis sukuk ini. Ketentuan-ketentuan tersebut terdiri atas ketentuan hukum, ketentuan
umum, ketentuan terkait akad, ketentuan terkait nazhir, hingga ketentuan terkait mekanisme sukuk. Hal
ini sekaligus dapat mendorong pengembangan produk dalam pasar keuangan syariah yang memiliki
tujuan dalam rangka optimalisasi asset wakaf dan imbal hasil sukuk bagi keperluan ibadah sekaligus
kesejahteraan secara umum.20

Urgensi penerbitan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) antara lain:21

1. Penguatan kapasitas ekonomi keuangan syariah


2. Penguatan institusional pengelolaan wakaf nasional
3. Dukungan pencapaian targer SDG’s
4. Pengembangan investasi sosial di tengah Pandemi Covid-19

Beberapa kriteria Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) antara lain: 22

1. Jangka waktu (tenor) pembayaran sukuk kurang dari 5 tahun


2. Sukuk tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar bebas (non-tradable)

19
Wina Paul dan Ahmad Faudji, Cash Waqf Linked Sukuk dalam Optimalkan Pengelolaan Wakaf Benda Bergerak (Uang),
JIMEA Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi, 4 (2), 2020, h. 3.
20
Riska Delta Rahayu dan Moh. Andre Agustianto, Analisis Implementasi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Perspektif
Prinsip Ekonomi Syariah, Management of Zakah and Waqf Journal (MAZAWA), 1 (2), 2020, h. 154.
21
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) Seri
SWR001, October 1, 2020.
22
Nurlaili Adkhi Rizfa Faiza, “Cash Waqf Linked Sukuk sebagai Pembiayaan Pemulihan Bencana Alam di Indonesia”,
Tesis (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019), h. 51.
3. Pembayaran imbalan sukuk secara diskonto dan tingkat imbalan tetap yang dibayarkan secara
periodik.
4. Hasil penerbitan Sukuk Negara seri SW dimanfaatkan untuk pembiayaan APBN, termasuk untuk
membiayai pembangunan proyek-proyek layanan umum masyarakat seperti pembangunan
infrastruktur pendidikan dan layanan keagamaan.
5. Imbal hasil atau kupon dari wakaf uang yang ditempatkan pada Sukuk Negara seri SW akan
disalurkan untuk mawquf’alayh.

Adapun dalam operasionalnya, Cash Waqf Linked Sukuk melibatkan lima stakeholders, yaitu:23
a. Bank Indonesia sebagai akselerator dalam mendorong implementasi CWLS dan Bank Kustodian.
b. Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator, leader dan nazir yang mengelola CWLS.
c. Kementerian Keuangan sebagai issuer SBSN dan pengelola dana di sektor riil.
d. Nazir Wakaf Produktif sebagai Mitra BWI yang melakukan penghimpunan dana wakaf dan
penyaluran kepada mawquf’alayh.
e. Bank Syariah (Bank Muamalat Indonesia dan BNI Syariah) sebagai Lembaga Keuangan Syariah
Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) dan Bank Operasional BWI.

CWLS sebagai instrumen filantropi Islam memiliki kelebihan antara lain:24


1) Aman, karena CWLS dijamin oleh Negara
2) Produktif, karena memberikan imbal hasil yang bisa diperuntukkan bagi mawquf’alayh
3) Berkah, karena imbal hasilnya dipergunakan untuk kepentingan public dan sosial.
4) Longlasting, memiliki manfaat tak terputus karena asset wakaf bersifat abadi dan terus
dimanfaatkan selamanya.
Pemerintah untuk pertama kalinya telah melaksanakan penerbitan Sukuk Wakaf (CWLS) dengan
cara private placement pada tanggal 10 Maret 2020 dengan nilai nominal sebesar Rp50.849.000.000,00
(lima puluh miliar delapan ratus empat puluh sembilan juta rupiah). Sukuk wakaf pertama yang
diterbitkan adalah SBSN seri SW001 dengan jangka waktu 5 tahun, tidak dapat diperdagangkan (non-
radable), dengan bagi hasil invetasi berupa diskonto dan kupon. Selanjutnya dana sukuk wakaf akan
kembali 100% kepada wakif saat SW001 jatuh tempo.

23
Ibid, h. 52.
24
Ibid, h. 54.
Penerbitan Sukuk Wakaf tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk
mendukung pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Melalui
Sukuk Wakaf, Pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun
permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif.25

Imbal hasil investasi berupa diskonto dari sukuk wakaf seri SW001 digunakan oleh BWI untuk
pengembangan aset wakaf baru, yaitu renovasi dan pembelian alat kesehatan guna mendukung
pembangunan retina center pada Rumah Sakit Wakaf Achmad Wardi di Serang Banten yang
membutuhkan dana Rp. 13 miliar. Sementara itu, kupon dibayarkan setiap bulan dan akan digunakan
untuk pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum Dhuafa di Rumah Sakit yang sama, dengan target
jumlah Dhuafa yang dilayani selama 5 tahun sebanyak 2.513 pasien, serta pengadaan
mobil ambulance untuk menjangkau pasien-pasien yang jauh dari Rumah Sakit tersebut.

Ketentuan sukuk wakaf seri SW001 yang diterbitkan secara rinci sebagai berikut:

No. Deskripsi SW001


1. Nilai Nominal Rp 50.849.000,00
2. Bentuk dan Jenis SBSN Tidak dapat diperdagangkan (non-tradable)
3. Jenis Akad Wakalah
4. Imbal Hasil (Yield) 6,15%
5. Tingkat Imbalan/Kupon Fixed 5,00% (pertahun)
6. Tanggal Terbit 10 Maret 2020
7. Tanggal Jatuh Tempo 10 Maret 2025
8. Pembayaran Imbalan Pertama 10 April 2020
9. Tanggal Pembayaran Imbalan Selanjutnya Tanggal 10 setiap bulannya

Setelah berhasil dalam sukuk wakaf seri SW001, Kementerian Keuangan kembali meluncurkan
sukuk wakaf seri kedua untuk ritel atau yang dikenal Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel). Cash
Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel) adalah investasi wakaf uang pada sukuk Negara yang imbalannya
disalurkan oleh Nazhir (pengelola dana dan kegiatan wakaf) untuk membiayai progam sosial dan
pemberdayaan ekonomi umat.

25
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan resiko, “Penerbitan Sukuk Wakaf (Cash Waqf
Linked Sukuk-CWLS) Seri SW001,” March 10, 2020.
Karakteristik CWLS Ritel sebagai berikut:26

1. Diperuntukkan bagi investor/wakif individu & Institusi.


2. Sesuai prinsip syariah.
3. Minimum pemesanan Rp 1 juta maksimum pemesanan tidak terbatas
4. Tenor 2 tahun, wakaf temporer 100% kembali ke investor/wakif dan wakaf permanen dana
akan dikelola oleh Nazhir.
5. Imbalan tetap, disalurkan untuk progam/kegiatan sosial oleh nazhir yang ditunjuk.
6. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

CWLS Ritel sebagai salah satu upaya mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang dimana
wakif/investor lebih mudah berwakaf uang dengan minimal Rp 1 juta. Pengelolaan dan pemanfaatan
dana wakaf uang secara transparan dan akuntabel. Selain itu, dana wakaf uang tersebut dijamin
keamanannya oleh Negara dan akan kembali utuh saat jatuh tempo. Imbal hasil dari investasi tersebut
akan dibayarkan setiap bulan sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan/kegiatan sosial dan
pemberdayaan ekonomi umat seperti bantuan beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, bantuan modal
UMKM, dan sebagainya.

Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel) pertama yang diterbitkan seri SWR001 pada tanggal
9 Oktober – 12 Nopember 2020. Total pemesanan pembelian SWR001 sebesar Rp 14.912.000.000,-
(empat belas miliar Sembilan ratus dua belas juta rupiah) dengan 1.041 wakif di seluruh Indonesia. Tenor
2 tahun dengan imbal hasil sebesar 5,50% (fixed coupon) yang dibayarkan secara periodik setiap bulan.
LKS-PWU yang bekerja sama dengan BWI antara lain: PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI Syariah,
PT Bank Muamalat, dan PT Bank BNI Syariah.

Beberapa catatan hasil penjualan SWR001 sebagai berikut :27

1. Hasil pemesanan SWR001 sampai dengan berakhirnya masa penawaran adalah sebesar Rp14,912
miliar, dengan jumlah wakif sebanyak 1.041 wakif, yang terdiri dari 1.037 wakif individu dan 4
wakif institusi.
2. Perpanjangan masa penawaran selama satu pekan (12 November 2020 di atas pukul 10.00 s.d. 20
November 2020) meningkatkan jumlah partisipasi pemesanan yang masuk sebesar Rp8,364

26
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) Seri
SWR001, October 1, 2020.
27
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, CWLS Ritel Seri SWR001 Berhasil
Menarik 1.041 Wakif, November 25, 2020.
miliar (56,1% dari total pemesanan) dengan jumlah penambahan pemesanan sebanyak 688
frekuensi dari 654 wakif.
3. Profesi Pegawai Swasta mendominasi pemesanan, baik dari sisi nominal pemesanan (Rp5,64
miliar atau 45,96%) maupun jumlah wakif (371 orang atau 35,78%). Sementara itu, pemesanan
dari wakif berprofesi ASN/TNI/Polri tercatat sejumlah Rp1,98 miliar (16,11%) dari 96 wakif
(9,26%).
4. Berdasarkan generasi, wakif Generasi X (kelahiran 1965-1979) mendominasi pemesanan dengan
total nominal sebesar Rp5,6 miliar dan jumlah wakif sebanyak 453 orang. Jumlah nominal
pemesanan dari Generasi Y/Millenial sebesar Rp1,62 miliar (13,18%) dari 277 wakif. Sementara
itu, Generasi Z (usia di bawah 20 tahun) juga ikut berpartisipasi dengan jumlah pemesanan
sebesar Rp9 juta dari 4 wakif.
5. Berdasarkan wilayah, pemesanan terbanyak berasal dari Indonesia Bagian Barat (selain DKI
Jakarta), yaitu sebesar Rp8,05 miliar (53,98%) dengan jumlah wakif sebanyak 673 wakif
(64,65%).
6. Secara keseluruhan, pemesanan berasal dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. Provinsi dengan
nominal pemesanan terbesar adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp6,28 miliar, sedangkan provinsi
dengan jumlah wakif terbanyak adalah Jawa Barat, yaitu sebanyak 272 wakif.
7. Midis dengan kontribusi paling besar adalah PT Bank Syariah Mandiri, dengan nominal
pemesanan mencapai Rp10,82 miliar (72,5%) dan jumlah wakif sebanyak 867 wakif (83,2%).
8. Dari keseluruhan hasil pemesanan SWR001, terlihat bahwa masih terdapat potensi yang sangat
besar untuk digali. Untuk itu, Pemerintah akan meningkatkan pelayanan agar masyarakat dapat
lebih mudah menjangkau CWLS Ritel, dan turut mendukung upaya BWI dalam mengembangkan
program wakaf uang.

Perkembangan Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel) saat ini cukup baik. Pemerintah
kembali menerbitkan CWLS Ritel Seri kedua yaitu SWR002 mulai tanggal 9 April – 3 Juni 2021.
SWR002 memiliki tenor 2 tahun dengan imbalan meningkat sebesar 5,57% setelah sebelumnya 5,50%.
Untuk pemesanan SWR002 ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu online dan offline. Pemesanan
online hanya dapat dilakukan empat bank yaitu: Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, CIMB Niaga
Syariah, dan Permata Bank Syariah. Sedangkan untuk pemesanan offline dapat dilakukan enam bank
yaitu: Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, CIMB Niaga Syariah, dan Permata Bank Syariah, Bank
Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin.
Berikut daftar mitra Nazhir dan progam sosial yang akan didanai dari SWR002:28

Kesimpulan
Pada era modern ini, wakaf sebagai salah satu instrumen filantropi Islam telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Wakaf bukan hanya pada barang yang tidak bergerak saja, tapi saat ini
wakaf juga pada barang yang bergerak seperti uang yang disebut dengan wakaf uang, wakaf tunai (cash
waqf), wakaf produktif, dan istilah lainnya. Wakaf uang ini menjadi salah satu solusi yang dapat
membuat wakaf menjadi lebih produktif. Wakaf uang merupakan dana atau uang yang dihimpun oleh
institusi pengelola wakaf (nazir) dimana dana tersebut dapat digulirkan dan diinvestasikan ke dalam
berbagai sektor usaha yang halal dan produktif sehingga keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan umat dan bangsa secara keseluruhan.
Sukuk adalah salah satu surat berharga syariah (efek syariah) yang merupakan bukti kepemilikan
bersama atas suatu asset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai asset yang dijadikan
dasar penerbitan (underlying asset). Penggunaan dana sukuk ini harus sesuai dengan ketentuan syariah
(halal) sehingga akan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil atau margin sesuai dengan jenis akad yang
digunakan.
Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) berbentuk investasi sosial di Indonesia dimana wakaf
uang yang dikumpulkan oleh Badan Wakaf Indonesia selaku Nazhir melalui Lembaga Keuangan Syariah
Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) akan dikelola dan ditempatkan pada instrumen Sukuk Negara atau

28
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Cash Waqf Linked Sukuk Seri SWR002,
9 April 2021.
SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang diterbitkan oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu)
dengan jangka waktu 5 tahun. Perkembangan Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) di Indonesia sangat
baik. SW001 sebagai seri pertama dalam CWLS berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp
50.849.000.000,- dengan bagi hasil yang akan digunakan untuk renovasi dan pembelian alat kesehatan
guna mendukung pembangunan retina center pada Rumah Sakit Wakaf Achmad Wardi di Serang Banten
yang membutuhkan dana Rp. 13 miliar. Selain itu, digunakan untuk pelayanan operasi katarak gratis bagi
kaum Dhuafa di Rumah Sakit yang sama, dengan target jumlah Dhuafa yang dilayani selama 5 tahun
sebanyak 2.513 pasien, serta pengadaan mobil ambulance untuk menjangkau pasien-pasien yang jauh
dari Rumah Sakit tersebut.
Selain seri SW001, pemerintah menerbitkan kembali Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS
Ritel) yang lebih mudah sehingga lebih mudah dijangkau oleh wakif karena hanya dengan uang Rp 1
juta kita sudah bisa berwakaf uang. Imbal hasil dari investasi tersebut dimanfaatkan untuk
pembiayaan/kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi umat seperti bantuan beasiswa pendidikan,
bantuan kesehatan, bantuan modal UMKM, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai