Keuangan syariah sudah mulai berkembang di Indonesia.
Perkembangan itu ditandai dengan munculnya berbagai lembaga keuangan syariah baik lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan. Perkembangan keuangan syariah di Indonesia ini membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk melakukan kegiatan dengan keuangan syariah. Dengan ini lembaga keuangan konvensional khususnya pasar modal akan ditinggalkan dengan alasan adanya unsur spekulasi yang bertentangan dengan prinsip syariah yang dapat menghambat umat muslim melakukan investasi di pasar modal. Adanya unsur spekulasi di pasar modal membuat lembaga keuangan syariah tertarik untuk menciptakan produk investasi yang sesuai dengan prinsip islam. Melihat semakin banyaknya inovasi produk investasi syariah dan menyadari potensi penghimpunan dana umat islam sangat besar maka pada tanggal 14 Maret 2003 Bapepam-LK meluncurkan Pasar Modal Syariah yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Uklama Indonesia (DSN-MUI). Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia menjadi respon terhadap tuntutan pasar akan instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keuangan yang berkelanjutan dan beretika, banyak investor, terutama dari kalangan umat Islam, mulai mencari alternatif investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga mematuhi nilai- nilai agama. Pasar modal syariah menjadi solusi yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan keyakinan dan prinsip keuangan Islam. Pasar modal syariah juga diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Dengan menyediakan alternatif investasi yang didasarkan pada prinsip keadilan dan keinginan, pasar modal syariah mampu menjangkau segmen masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional. Hal ini tidak hanya memberikan akses keuangan yang lebih luas, tetapi juga memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan ekonomi secara inklusif. Selain itu, pasar modal syariah juga diharapkan dapat menjadi instrumen untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia terhadap fluktuasi pasar global. Dengan prinsip-prinsip yang menghindari unsur spekulasi dan lebih fokus pada aspek keberlanjutan, pasar modal syariah cenderung lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Dengan demikian, pengembangan pasar modal syariah tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan stabilitas keuangan dalam negeri tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas ekonomi regional dan global.
Pemahaman yang mendalam tentang peran pasar modal syariah
dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia akan memberikan landasan yang kokoh bagi perumusan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Ini juga akan membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang terkait dengan integrasi pasar modal syariah ke dalam ekosistem keuangan nasional dan global. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan diajukan pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perkembangan pasar modal syariah di Indonesia sejak diluncurkan pada tahun 2003 dan dampak nya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat Indonesia untuk beralih dari pasar modal konvensional ke pasar modal syariah? 3. Bagaimana kontribusi pasar modal syariah terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis syariah di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitain yang akan diajukan pada penelitian ini adalah : 1. Meneliti perkembangan pasar modal syariah di Indonesia sejak diluncurkan pada tahun 2003 hingga saat ini. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat Indonesia untuk beralih dari pasar modal konvensional ke pasar modal syariah. 3. Mengidentifikasi kontribusi pasar modal syariah terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis syariah di Indonesia. BAB II
Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
1.1 Pasar Saham Syariah
Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta Lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar modal syariah adalah pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep syariah, dimana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan transaksi sesuai dengan ketentuan syariah (Dian, 2023:126). Dalam hal ini Pasar modal syariah memiliki peran dalam meningkatkan investasi keuangan syariah Indonesia melalui produktifitas atas penawaran produk investasi yang menarik, rasa keamanan aset nasabah dan memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi terhadap Investor. 1.2 Lembaga Keuangan Perbankan Lembaga Keuangan Perbankan adalah institusi yang berfungsi sebagai perantara antara pihak yang memiliki dana surplus (nasabah simpanan) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam), serta menyediakan berbagai layanan keuangan lainnya (Rochet, 2008). Berikut adalah lembaga – lembaga yang termasuk dalam perbankan. a. Bank Umum Bank Umum adalah lembaga keuangan yang beroperasi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman kepada perorangan, perusahaan, dan lembaga lainnya. Mereka juga menyediakan layanan pembayaran dan berbagai produk keuangan pelanggan lainnya kepadanya. b. Bank Investasi Bank investasi adalah lembaga keuangan yang berfokus pada layanan perbankan investasi, termasuk menyediakan dana untuk aktivitas investasi korporasi, konsultasi merger dan akuisisi (M&A), penjualan dan perdagangan sekuritas, dan layanan manajemen portofolio. c. Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga keuangan perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam. Mereka menawarkan produk keuangan yang bebas riba (bunga) dan mencakup berbagai layanan seperti pembiayaan syariah, investasi dan tabungan. d. Bank Sentral Bank sentral adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan sistem keuangan suatu negara. Tugas utama bank sentral antara lain menetapkan kebijakan moneter, menjaga cadangan devisa, dan memantau stabilitas sistem keuangan. e. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR merupakan lembaga keuangan perbankan yang fokus pada pelayanan di pedesaan atau perkotaan kecil. Mereka menyediakan layanan perbankan dasar seperti tabungan, pinjaman mikro, dan kredit usaha kecil. Dengan adanya berbagai Lembaga keuangan Perbankan ini, akan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegitan ekonomi. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat adalah kemudahan dalam bertransaksi, rasa aman dalam penyimpanan uang, pembelian dan pengalihan asset, dan lain lain. 1.3 Lembaga Keuangan non- Perbankan Lembaga keuangan non-perbankan adalah entitas keuangan yang tidak berstatus sebagai bank, tetapi masih berperan dalam menyediakan layanan keuangan. Lembaga-lembaga ini mencakup perusahaan asuransi, perusahaan modal ventura, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan non- bank lainnya (Basri : 2014). Lembaga keuangan non-perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian modern dengan menyediakan berbagai layanan keuangan yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas sistem keuangan. Salah satu manfaat utamanya adalah diversifikasi risiko, di mana lembaga-lembaga ini memungkinkan masyarakat untuk mengalokasikan investasi mereka di luar sektor perbankan tradisional. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko sistemik dan memperkuat ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal. Berikut adalah mcam- macam lembaga keuangan non-perbankan menurut undang-undang. a. Perusahaan Asuransi Diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk menyediakan layanan perlindungan finansial melalui polis asuransi kepada nasabahnya. b. Perusahaan Modal Ventura Diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, perusahaan modal ventura memberikan modal kepada perusahaan yang sedang berkembang atau berada pada tahap awal dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. c. Perusahaan Efek Diatur oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, perusahaan efek menyediakan layanan sebagai pialang, penasehat investasi, atau manajer investasi yang terlibat dalam perdagangan efek seperti saham dan obligasi. d. Perusahaan Pembiayaan Diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, perusahaan pembiayaan menyediakan layanan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa tanpa menerima deposit dari masyarakat. e. Perusahaan Leasing Perusahaan leasing diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2004 tentang Perusahaan Sewa Guna Usaha, yang memberikan layanan pembiayaan untuk pembelian aset modal seperti kendaraan, peralatan, atau mesin. f. Perusahaan Dana Pensiun Diatur oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, perusahaan dana pensiun menyediakan layanan pengelolaan dana pensiun bagi peserta dan penerima manfaat.
lembaga keuangan non-perbankan memainkan peran kunci dalam
meningkatkan akses keuangan, terutama bagi sektor-sektor ekonomi yang sulit dijangkau oleh lembaga perbankan, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka dapat memberikan akses kepada UMKM untuk mendapatkan modal usaha, layanan asuransi, serta sumber pendanaan jangka panjang seperti dana pensiun. Selain itu, lembaga keuangan non-perbankan juga berkontribusi dalam pengelolaan risiko, memberikan perlindungan finansial melalui layanan asuransi, serta memfasilitasi investasi jangka panjang melalui dana pensiun dan modal ventura. Secara keseluruhan, tujuan utama lembaga keuangan non- perbankan adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memperluas akses keuangan bagi berbagai segmen masyarakat, dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
1.4 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan secara berkelanjutan dalam produksi barang dan jasa di suatu negara atau wilayah dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan, sebagai sebuah konsep yang didefinisikan oleh para ekonom, mengacu pada peningkatan kuantitas produksi barang dan jasa ekonomi suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa secara terus-menerus dari waktu ke waktu.(Budi, 2017) Tujuan utama pertumbuhan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dengan meningkatkan pendapatan per kapita dan taraf hidup secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan per kapita dan taraf hidup.(Citra, 2020) Para ahli juga menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat kemiskinan, sehingga memberikan manfaat yang signifikan bagi stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat sosial yang besar dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.(Andi, 2018). 2. Penelitian Terdahulu Salah satu penelitian yang telah memaparkan kontribusi Pasar Modal Syariah Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia adalah Khairun. Penelitian ini mengemukakan bahwa peran pasar modal memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan meningkatnya jumlah investasi yang masuk dan membuka banyak lapangan pekerjaan sehingga perekonomian masyarakat meningkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan normative dan empiris untuk menelaah dan mendalami objek studi. Hal ini kemudian di dukung oleh Dian Puspita Sari, Fitria Ayu Ningtyas, Lilik Fitria Fatmawati dan agus Eko Sujianto dalam jurnal yang berjudul Peran Pasar Modal Syariah Dalam Meningkatkan PerekonomianDi Indonesia. Mereka berpendapat bahwa peran pasar modal syariah memiliki hubungan yang positif dan stabil antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan kapitalisasi pasar saham syariah beberapa tahun akhir. Penelitian tersebeut menggunakan metode studi pustaka dengan sumber jurnal, buku, dan data statistik. Namun hal ini bertolak belakang dengen penelitian yang di lakukan oleh Hamdan Fathoni dan Ghina Sakinah dalam jurnal yang berjudul Peran Pasar Modal Syariah dalam Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa Nilai kontribusi pasar saham terhadap saham syariah banyak berfluktuasi, sedangkan nilai produk domestik bruto (PDB) negara selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan indikator Produk Domestik Bruto (PDB), terlihat bahwa peningkatan jumlah saham syariah setiap tahunnya belum mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia secara ideal. 3. Kerangka Penelitian 4. Hipotesis a. Hipotesis diterima (H0) Pasar Modal Syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan meningkatnya jumlah investasi dan lapangan pekerjaan yang dibuka. Hal ini tercermin dari hubungan positif dan stabil antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan kapitalisasi pasar saham syariah yang diamati dalam beberapa tahun terakhir. b. Hipotesis ditolak (H1) Pasar Modal Syariah tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, mengingat nilai kontribusi pasar saham terhadap saham syariah dan keterbatasan kontribusi jumlah saham syariah terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang tercermin dari peningkatan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara konsisten setiap tahunnya. DA
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya