Anda di halaman 1dari 13

Pra Skripsi

PENGARUH PASAR MODAL dan PASAR SAHAM SYARIAH


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI di INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Muhammad Yumashuri

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TA 2023/2024
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keuangan syariah sudah mulai berkembang di Indonesia.


Perkembangan itu ditandai dengan munculnya berbagai lembaga keuangan
syariah baik lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan.
Perkembangan keuangan syariah di Indonesia ini membuat
masyarakat Indonesia tertarik untuk melakukan kegiatan dengan keuangan
syariah. Dengan ini lembaga keuangan konvensional khususnya pasar
modal akan ditinggalkan dengan alasan adanya unsur spekulasi yang
bertentangan dengan prinsip syariah yang dapat menghambat umat muslim
melakukan investasi di pasar modal. Adanya unsur spekulasi di pasar
modal membuat lembaga keuangan syariah tertarik untuk menciptakan
produk investasi yang sesuai dengan prinsip islam. Melihat semakin
banyaknya inovasi produk investasi syariah dan menyadari potensi
penghimpunan dana umat islam sangat besar maka pada tanggal 14 Maret
2003 Bapepam-LK meluncurkan Pasar Modal Syariah yang ditandai
dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Uklama
Indonesia (DSN-MUI).
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia menjadi respon
terhadap tuntutan pasar akan instrumen investasi yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan
pentingnya keuangan yang berkelanjutan dan beretika, banyak investor,
terutama dari kalangan umat Islam, mulai mencari alternatif investasi yang
tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga mematuhi nilai-
nilai agama. Pasar modal syariah menjadi solusi yang menarik bagi mereka
yang ingin berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan keyakinan dan
prinsip keuangan Islam.
Pasar modal syariah juga diharapkan dapat menjadi salah satu
pendorong utama dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Dengan menyediakan alternatif investasi yang didasarkan pada prinsip
keadilan dan keinginan, pasar modal syariah mampu menjangkau segmen
masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh lembaga keuangan
konvensional. Hal ini tidak hanya memberikan akses keuangan yang lebih
luas, tetapi juga memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan ekonomi secara inklusif.
Selain itu, pasar modal syariah juga diharapkan dapat menjadi
instrumen untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia terhadap
fluktuasi pasar global. Dengan prinsip-prinsip yang menghindari unsur
spekulasi dan lebih fokus pada aspek keberlanjutan, pasar modal syariah
cenderung lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Dengan demikian, pengembangan pasar modal syariah tidak hanya
berpotensi untuk meningkatkan stabilitas keuangan dalam negeri tetapi
juga memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas ekonomi
regional dan global.

Pemahaman yang mendalam tentang peran pasar modal syariah


dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia akan memberikan
landasan yang kokoh bagi perumusan kebijakan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif. Ini juga akan membantu dalam
mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang terkait dengan integrasi
pasar modal syariah ke dalam ekosistem keuangan nasional dan global.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah yang akan diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perkembangan pasar modal syariah di Indonesia sejak
diluncurkan pada tahun 2003 dan dampak nya terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
Indonesia untuk beralih dari pasar modal konvensional ke pasar
modal syariah?
3. Bagaimana kontribusi pasar modal syariah terhadap pengembangan
ekonomi dan keuangan berbasis syariah di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka


tujuan penelitain yang akan diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Meneliti perkembangan pasar modal syariah di Indonesia sejak
diluncurkan pada tahun 2003 hingga saat ini.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
Indonesia untuk beralih dari pasar modal konvensional ke pasar
modal syariah.
3. Mengidentifikasi kontribusi pasar modal syariah terhadap
pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis syariah di Indonesia.
BAB II

Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

1.1 Pasar Saham Syariah


Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta Lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar modal syariah adalah pasar
modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep
syariah, dimana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan
transaksi sesuai dengan ketentuan syariah (Dian, 2023:126). Dalam hal
ini Pasar modal syariah memiliki peran dalam meningkatkan investasi
keuangan syariah Indonesia melalui produktifitas atas penawaran
produk investasi yang menarik, rasa keamanan aset nasabah dan
memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi terhadap Investor.
1.2 Lembaga Keuangan Perbankan
Lembaga Keuangan Perbankan adalah institusi yang berfungsi sebagai
perantara antara pihak yang memiliki dana surplus (nasabah simpanan)
dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam), serta menyediakan
berbagai layanan keuangan lainnya (Rochet, 2008). Berikut adalah
lembaga – lembaga yang termasuk dalam perbankan.
a. Bank Umum
Bank Umum adalah lembaga keuangan yang beroperasi untuk
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman kepada perorangan,
perusahaan, dan lembaga lainnya. Mereka juga menyediakan layanan
pembayaran dan berbagai produk keuangan pelanggan lainnya
kepadanya.
b. Bank Investasi
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang berfokus pada
layanan perbankan investasi, termasuk menyediakan dana untuk
aktivitas investasi korporasi, konsultasi merger dan akuisisi (M&A),
penjualan dan perdagangan sekuritas, dan layanan manajemen
portofolio.
c. Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan perbankan yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam. Mereka menawarkan
produk keuangan yang bebas riba (bunga) dan mencakup berbagai
layanan seperti pembiayaan syariah, investasi dan tabungan.
d. Bank Sentral
Bank sentral adalah lembaga keuangan yang bertanggung
jawab atas pengaturan dan pengawasan sistem keuangan suatu negara.
Tugas utama bank sentral antara lain menetapkan kebijakan moneter,
menjaga cadangan devisa, dan memantau stabilitas sistem keuangan.
e. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR merupakan lembaga keuangan perbankan yang fokus
pada pelayanan di pedesaan atau perkotaan kecil. Mereka
menyediakan layanan perbankan dasar seperti tabungan, pinjaman
mikro, dan kredit usaha kecil.
Dengan adanya berbagai Lembaga keuangan Perbankan ini, akan
memudahkan masyarakat dalam melakukan kegitan ekonomi. Manfaat
yang dirasakan oleh masyarakat adalah kemudahan dalam bertransaksi,
rasa aman dalam penyimpanan uang, pembelian dan pengalihan asset,
dan lain lain.
1.3 Lembaga Keuangan non- Perbankan
Lembaga keuangan non-perbankan adalah entitas keuangan yang tidak
berstatus sebagai bank, tetapi masih berperan dalam menyediakan
layanan keuangan. Lembaga-lembaga ini mencakup perusahaan asuransi,
perusahaan modal ventura, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan non-
bank lainnya (Basri : 2014). Lembaga keuangan non-perbankan memiliki
peran penting dalam perekonomian modern dengan menyediakan
berbagai layanan keuangan yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas
sistem keuangan. Salah satu manfaat utamanya adalah diversifikasi risiko,
di mana lembaga-lembaga ini memungkinkan masyarakat untuk
mengalokasikan investasi mereka di luar sektor perbankan tradisional.
Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko sistemik dan memperkuat
ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal. Berikut adalah mcam-
macam lembaga keuangan non-perbankan menurut undang-undang.
a. Perusahaan Asuransi
Diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian, perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk
menyediakan layanan perlindungan finansial melalui polis asuransi
kepada nasabahnya.
b. Perusahaan Modal Ventura
Diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, perusahaan modal ventura memberikan modal
kepada perusahaan yang sedang berkembang atau berada pada tahap
awal dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
c. Perusahaan Efek
Diatur oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, perusahaan efek menyediakan layanan sebagai pialang,
penasehat investasi, atau manajer investasi yang terlibat dalam
perdagangan efek seperti saham dan obligasi.
d. Perusahaan Pembiayaan
Diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, perusahaan pembiayaan menyediakan layanan
pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa tanpa menerima
deposit dari masyarakat.
e. Perusahaan Leasing
Perusahaan leasing diatur dalam Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2004 tentang Perusahaan Sewa Guna Usaha, yang memberikan
layanan pembiayaan untuk pembelian aset modal seperti kendaraan,
peralatan, atau mesin.
f. Perusahaan Dana Pensiun
Diatur oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, perusahaan dana pensiun menyediakan layanan
pengelolaan dana pensiun bagi peserta dan penerima manfaat.

lembaga keuangan non-perbankan memainkan peran kunci dalam


meningkatkan akses keuangan, terutama bagi sektor-sektor ekonomi yang
sulit dijangkau oleh lembaga perbankan, seperti usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Mereka dapat memberikan akses kepada UMKM
untuk mendapatkan modal usaha, layanan asuransi, serta sumber
pendanaan jangka panjang seperti dana pensiun. Selain itu, lembaga
keuangan non-perbankan juga berkontribusi dalam pengelolaan risiko,
memberikan perlindungan finansial melalui layanan asuransi, serta
memfasilitasi investasi jangka panjang melalui dana pensiun dan modal
ventura. Secara keseluruhan, tujuan utama lembaga keuangan non-
perbankan adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif,
memperluas akses keuangan bagi berbagai segmen masyarakat, dan
meningkatkan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

1.4 Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan secara berkelanjutan dalam
produksi barang dan jasa di suatu negara atau wilayah dalam jangka
waktu tertentu. Pertumbuhan, sebagai sebuah konsep yang didefinisikan
oleh para ekonom, mengacu pada peningkatan kuantitas produksi barang
dan jasa ekonomi suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa
secara terus-menerus dari waktu ke waktu.(Budi, 2017)
Tujuan utama pertumbuhan ekonomi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat, dengan meningkatkan pendapatan per
kapita dan taraf hidup secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pendapatan per kapita dan taraf hidup.(Citra, 2020) Para ahli
juga menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi dalam menciptakan
lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat kemiskinan, sehingga
memberikan manfaat yang signifikan bagi stabilitas sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat
sosial yang besar dengan menciptakan lapangan kerja baru dan
mengurangi tingkat pengangguran.(Andi, 2018).
2. Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian yang telah memaparkan kontribusi Pasar Modal
Syariah Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia adalah Khairun. Penelitian
ini mengemukakan bahwa peran pasar modal memiliki peran yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan meningkatnya jumlah
investasi yang masuk dan membuka banyak lapangan pekerjaan sehingga
perekonomian masyarakat meningkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan
normative dan empiris untuk menelaah dan mendalami objek studi.
Hal ini kemudian di dukung oleh Dian Puspita Sari, Fitria Ayu
Ningtyas, Lilik Fitria Fatmawati dan agus Eko Sujianto dalam jurnal yang
berjudul Peran Pasar Modal Syariah Dalam Meningkatkan PerekonomianDi
Indonesia. Mereka berpendapat bahwa peran pasar modal syariah memiliki
hubungan yang positif dan stabil antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan
kapitalisasi pasar saham syariah beberapa tahun akhir. Penelitian tersebeut
menggunakan metode studi pustaka dengan sumber jurnal, buku, dan data
statistik.
Namun hal ini bertolak belakang dengen penelitian yang di lakukan
oleh Hamdan Fathoni dan Ghina Sakinah dalam jurnal yang berjudul Peran
Pasar Modal Syariah dalam Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.
Mereka berpendapat bahwa Nilai kontribusi pasar saham terhadap saham
syariah banyak berfluktuasi, sedangkan nilai produk domestik bruto (PDB)
negara selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan indikator Produk
Domestik Bruto (PDB), terlihat bahwa peningkatan jumlah saham syariah
setiap tahunnya belum mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
perekonomian Indonesia secara ideal.
3. Kerangka Penelitian
4. Hipotesis
a. Hipotesis diterima (H0)
Pasar Modal Syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan meningkatnya jumlah investasi
dan lapangan pekerjaan yang dibuka. Hal ini tercermin dari hubungan
positif dan stabil antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan kapitalisasi
pasar saham syariah yang diamati dalam beberapa tahun terakhir.
b. Hipotesis ditolak (H1)
Pasar Modal Syariah tidak memiliki dampak signifikan terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia, mengingat nilai kontribusi pasar
saham terhadap saham syariah dan keterbatasan kontribusi jumlah saham
syariah terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang tercermin
dari peningkatan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara konsisten
setiap tahunnya.
DA

Anda mungkin juga menyukai