LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH
Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat.
Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim
lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang. Bila pada tahun 1992-1998 hanya
ada satu unit bank syariah di Indonesia, maka pada 1999 jumlahnya bertambah menjadi tiga unit.
Pada tahun 2000, bank syariah maupun bank konvensional yang membuka unit usaha syariah
telah meningkat menjadi 6 unit. Sedangkan jumlah BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) sudah
mencapai 86 unit dan masih akan bertambah. Di tahun-tahun mendatang, jumlah bank syariah ini
akan terus meningkat seiring dengan masuknya pemain-pemain baru, bertambahnya jumlah
kantor cabang bank syariah yang sudah ada, maupun dengan dibukanya Islamic window atau unit
usaha syariah di bank-bank konvensional.
Perkembangan bank syariah diIndonesia
Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan sangat pesat. Walaupun
demikian, jumlah bank, jumlah kantor bank, dan jumlah total aset bank syariah masih sangat kecil
apabila dibandingkan dengan bank konvensional. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pada
tahun 2018, jumlah nasabah yang menyimpan dana di bank syariah hanya berjumlah 23,1 juta
orang dan nasabah yang meminjam dana di bank syariah hanya berjumlah 4,7 juta orang. Jumlah
ini tentunya masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
beragama Islam, yang jumlahnya mencapai 207,1 juta jiwa menurut data sensus penduduk tahun
2010.
Masyarakat Indonesia percaya kepada perbankan syariah karena selain memiliki tanggung jawab
hukum terhadap peraturan perundang-undangan, bank syariah juga memiliki tanggung jawab
moral terhadap masyarakat dan tanggung jawab ibadah kepada Allah. Bank syariah memiliki
tanggung jawab moral terhadap masyarakat artinya bahwa masyarakat menganggap orang yang
bekerja di bank syariah mempunyai akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam, misalnya jujur
dalam bekerja. Bank syariah memiliki tanggung jawab ibadah kepada Allah artinya bahwa orang
yang bekerja di bank syariah secara tidak langsung telah berdakwah menjalankan syari‟at Islam di
bidang muamalah, misalnya menganjurkan masyarakat untuk meninggalkan riba
Kesimpulan
• Sejak zaman Rasullah SAW. praktek-praktek • Jenis Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
seperti menerima titipan harta, meminjamkan menurut ketentuan perundang-undangan
uang untuk keperluan konsumsi dan untuk dibagi menjadi dua, yaitu lembaga keuangan
keperluan usaha, serta melakukan pengiriman bank dan lembaga keuangan non-bank.
uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Lembaga keuangan bank dikelompokkan
Rasulullah SAW. fungsi utama perbankan menjadi dua, yaitu bank umum dan Bank
modern, yaitu meghimpun dana, menyalurkan Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan yang
dana, dan melakukan transfer dana telah termasuk lembaga keuangan non-bank, antara
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lain BMT, Koperasi, Pegadaian, Asuransi, dan
kehidupan umat islam. Di zaman Rasullah Obligasi.
SAW. Juga terdapat lembaga keuangan dan
juga lembaga yang mengurusi kepentingan • Lembaga Lembaga Pendukung Bank
masyarakat, yaitu Baitul Maal dan Wilayatul Syariah
Hisbah. di Tingkat Internasional antara lain:
1. Islamic Development Bank (IDB)
2. Islamic Financial Services Board (IFSB)
3. International Isntitute of Islamic Thought
(IIIT)
Kesimpulan • Bank syariah adalah bank yang menjalankan
• Sistem keuangan di indonesia kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
Dilaksanakan dengan dua sistem prinsip hukum Islam dalam kegiatan
nasional dan syariah dari perbankan berdasarkan fatwa yang
sisi pemenuhan prinsip syariah, otoritas ada dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional
tangan Dewan Syariah Nasional MUI Majelis Ulama Indonesia.
sedangkan secara kelembagaan pada • Di Indonesia, bank syariah yang pertama
lembaga keuangan yang beroprasi sesuai didirikan pada tahun 1992 adalah Bank
syariah, bank Indonesia dan departemen Muamalat. Perkembangan bank syariah di
keuangan melakukan pengawasan dari sisi Indonesia dewasa ini berjalan dengan sangat
operasional. Secara umum lembaga pesat. Walaupun demikian, jumlah bank,
keuangan syariah di Indonesia dapat jumlah kantor bank, dan jumlah total aset
diuraikan sebagai berikut: bank syariah masih sangat kecil apabila
1. Lembaga Keuangan Bank dibandingkan dengan bank konvensional.
2. Lembaga Keuangan Non Bank Tiga aspek yang melatarbelakangi
perkembangan bank syariah di Indonesia :
1. Aspek Filosofis
2. Aspek Legal
3. Aspek Potensi dan Peospek
Thanks
SYUKRON
SILAHKAN BERTANYA!