Anda di halaman 1dari 4

1.

Huruf kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Syarif Muhammad
b. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Andi berkata “Aku cinta padamu”
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Misalnya:
Al Quran
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Hajah Suminah
2. Huruf miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka Misalnya:
Kalimat itu tertulis dalam buku “Salahkah aku hidup” karangan Fristika
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Huruf pertama kata bundar adalah b
c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
Misalnya:
Nama ilmiah singkong ialah Cassava.
d. Apa kegunaan kitab al-Mujam al Mufuros li al fadzil Hadits an-Nabawy?
3. Huruf tebal
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab.
a. Malin Kundang
b. BAB I
c. Kata Pengantar
d. B. Rumusan Masalah
4. Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Perlakukanlah kucingku dengan baik.
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Sudah siang pun kau masih belum bangun.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya
Harga cabai per kilogram semakin mahal
d. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Masihkah kau mencintaiku?
5. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
a. Di mana kau berada
b. Pergilah dari hadapanku
c. Kucingku pergi ke pasar mencari ikan
d. Bunga berasal dari taman
6. Angka dan Bilangan
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Banyak siswa di kelasku berjumlah dua puluh satu.
b. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Lima puluh satu orang dievakuasi ke desa lain.
c. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
Dalam kemenangannya dia mendapat uang sejumlah 300 juta rupiah.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta
(b) nilai uang.
35 kilogram
7. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Setiap orang punya pilihannya masing-masing.
b. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
01.15
c. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Majid Khon, Abdul.Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah.
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Total penghasilan bulan ini Rp5000.00,00
8. Tanda koma(,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Tahu, tempe, ayam bakar, bakso, mie ayam, dan sate.
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Saya ingin membeli bakso, tetapi saya tidak punya uang.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Karena cintanya tak terbalas, dia bunuh diri.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
demikian.
Andin punya uang banyak. Oleh karena itu, dia mentraktir teman-temannya.
9. Titik koma(;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng- hubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat
majemuk
Vani memasak roti; Vika membaca buku; Vina menggoreng tempe.
b. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
1. Bisa menulis;
2. Bisa membaca;
3. Rajin mengaji;
4. Rajin sholat.
c. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Beni membeli jeruk, pisang, nanas; baju, kaos kaki, celana.
d. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
1. Berjilbab;
2. Berbaju putih;
3. Bercelana hitam.
10. Tanda Pisah (—)
a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Kejayaan itu—kita sependapat—didapatkan dengan usaha.
b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar
udara internasional.
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Tahun 2010—2013
d. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Surabaya—Bali

Anda mungkin juga menyukai