Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Pendidikan Bahasa Indonesia


IFN301 B - 2 SKS
Fransisca Joanet Pontoh, ST., MT
KETEPATAN PENGGUNAAN
KAIDAH KEBAHASAAN
Pemakaian Ejaan
Yang Cermat
Ejaan: kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf,
penulisan kata dan penggunaan tanda baca

Misalnya: Penempatan tanda baca pada kalimat


berikut akan mempengaruhi informasi yang
disampaikan
a. Menurut kabar burung Pak Amat mati
b. Ibu memaska ayam mati di dapur
Penulisan Huruf

1. Penulisan Huruf Miring


a. Untuk menuliskan judul buku, nama majalah dan nama
surat kabar yang dikutip di dalam teks
b. Untuk menuliskan huruf, kata, atau istilah yang
dikhususkan/ditegaskan
c. Untuk menuliskan kata atau istilah asing, termasuk istilah
ilmiah dan kata atau istilah dari bahasa daerah
Penulisan Huruf

2. Huruf Kapital
Huruf kapital seuruhnya digunakan untuk menuliskan
a. Judul utama
b. Judul bab
c. Judul kata pengantar, daftar isi, dan daftar
pustaka
Huruf Kapital Awal Kata

Huruf kapital pada setiap awal kata digunakan untuk menuliskan:


a. Judul-judul sub-bab
b. Nama Tuhan, nabi, agama, dan kitab suci
c. Nama dari
d. Nama tahun, bulan dan hari
e. Nama gelar, jabatan dan pangkat
f. Nama-nama geografi dan sapaan
Penulisan Kata Depan di

Sebagai kata depan, di ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya.


Ciri-ciri: a. menyatakan makna ‘tempat’
b. berpasangan dengan ke dan dari
c. menjadi jawaban pertanyaan dimana
Misalnya:
di samping ke samping dari samping
di kantor ke kantor dari kantor
di atas ke atas dari atas
di bawah ke bawah dari bawah
Penulisan Awalan di-

Sebagai awalan, di- ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinya.


Ciri-ciri:
a. Merupakan kata kerja
b. Berpasangan dengan awalan me-
Misalnya:
ditulis menulis
dilaksanakan melaksanakan
diantisipasi mengantisipasi
Penulisan bentuk per

 Bentuk per ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya jika


berarti a.) ‘mulai’, b.) ‘demi’, c.) ‘tiap’ dan d.) ‘melalui’
Misalnya:
1. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April
2. Semua orang yang diduga terlibat peristiwa itu
dipanggil satu per satu
3. Harga buku itu Rp. 5.000 per eksemplar
Lanjutan..

 Bentuk per ditulis serangkaian dengan unsur yang


mengikutinya jika menyatakan bilangan pecahan
atau sebagai imbuhan.
Misalnya:
dua pertiga pertanian
tiga perempat perkebunan
satu persepuluh pertapa
Penulisan Bentuk pun

 Bentuk pun ditulis terpisah jika berarti ‘juga’ atau ‘saja’


Misalnya:
1. Indonesia pun datang bersaing di dalam pasar bebas
2. Produk dalam negeri pun tidak kalah kualitasnya
3. Siapa pun tidak perlu meragukan hal itu
4. Jangankan bersaing, bertahan pun agak susah.
Lanjutan..

 Bentuk pun ditulis serangkai jika sudah terpadu benar


dengan unsur yang diikutinya
Misalnya:
walaupun meskipun bagaimanapun
biarpun sungguhpun kendatipun
ataupun maupun adapun
Penulisan Bentuk Ulang

Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan


menggunakan tanda hubung (-) bukan angka dua (2)
Misalnya:
Baku Tidak Baku
terus-menerus terus menerus
prinsip-prinsip prinsip prinsip
tiap-tiap tiap tiap
masing-masing masing masing
Penulisan Singkatan

Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik
yang dilafalkan huruf demi huruf, maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk
lengkapnya.
Misalnya:
a. SMP [es-em-pe] b. sdr. [saudara]
PT [pe-te] bpk. [bapak]
KUD [ka-u-de] dsb. [dan sebagainya]
c. a.n [atas nama, bukan a/n
d.a [dengan alamat], bukan d/a
a.d [sampai dengan], bukan s/d
Penulisan Akronim

Akronim ialah kependekan yang berupa gabungan huruf


awal, suku kata atau huruf awal dan suku kata yang ditulis dan
dilafalkan seperti kata biasa.
Misalnya:
a. tilang b. SIM c. Bappenas
rapim FISIP Depdiknas
taplus IKIP Kadin
Penulisan Angka

Angka : berfungsi sebagai pengganti bilangan


Angka arab digunakan untuk:
a. nomor halaman utama karya tulis/laporan
b. nomor tabel, bagan, peta atau grafik
c. menyatakan ukuran panjang, isi, berat, waktu, nilai uang dan
satuan jumlah
Angka Romawi digunakan untuk:
a. nomor halaman pelengkap karyatulis/laporan
b. nomor bab-bab dalam karya tulis/laporan
Penulisan Lambang Bilangan

 Lambang bilangan ialah tanda atau lambang yang dipakai untuk


menyatakan satuan bilangan atau jumlah
 Angka atau lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata ditulis sengan huruf, kecuali jika digunakan secara berturut-turut
Misalnya:
1. Mereka sudah tiga kali menyelenggarakan kongres
2. Kami memerlukan 3 unit komputer, 5 buah meja dan 10 mesin
ketik
 Angka tidak ditulis sekaligus dengan huruf, kecuali dalam dokumen resmi,
seperti akta dan kuitansi
Penggunaan
Tanda Baca
Penggunaan Tanda Titik (.)

Tanda titik digunakan untuk:


a. Mengakhiri kalimat
b. Memisahkan angka jam, menit dan detik
c. Memisahkan nama penulis, tahun penerbitan
dan judul buku dalam penulisan daftar pustaka
Penggunaan Tanda Koma (,)

Tanda koma digunakan untuk:


a. memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian
b. memisahkan kalimat setara, yang ditandai dengan kata penghubung
tetapi, melainkan dan sedangkan
c. memisahkan anak kalimat dari induknya jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya
d. menandai penghubung antarkalimat
e. memisahkan kata seru
f. memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping
g. mengapit keterangan tambahan
Penggunaan Tanda Hubung (-)

Tanda hubung digunakan untuk:


a. menghubungkan ke dengan angka Arab atau
angka biasa
Misalnya:
tahap ke-2 atau tahap II, bukan tahap ke-II
HUT Ke-10 atau HUT X, bukan HUT Ke-X
Lanjutan..

b. merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan


huruf kapital, angka dengan –an dan singkatan dengan imbuhan.
misalnya:
1. Se dengan kata berhuruf kapital
se-DKI Jakarta
se-Indonesia
2. Angka dengan –an
tahun 1990-an
uang 5.000-an
Tanda Hubung (2)

c. Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan


ber-KTP DKI
di-PTUN-kan
ber-SIM palsu
d. Imbuhan bahasa Indonesia dan kata asing
di-recall
di-smash
Pilih Ejaan yang Benar

Anda mungkin juga menyukai