Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Tanda Baca

Tanda Baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Senada dengan hal tersebut, menyatakan bahwa tanda baca merupakan suatu
simbol yang dipakai dalam kalimat untuk menyatakan arti dan makna dari kalimat
tersebut. Macam dan jenisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan kalimat itu
sendiri.

B. Pemakaian Tanda Baca

1. Tanda titik (.)


Titik atau perhentian akhir biasanya dikembangkan dengan (.). Tanda ini
lazimnya dipakai untuk :
a) Menyatakan akhir dari sebuah tutur atau kalimat.
Contoh :
- Ibu mengajak saya pergi ke pasar.
- Ayahku tinggal di Kalimantan.
- Salsa sedang minum kopi.

b) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
singkatan atau ungkapan yang sudah lazim. Pada singkatan kata yang
sudah terdiri dari tiga huruf atau lebih yang dipakai satu titik.
Contoh :
- S.H (Sarjana Hukum)
- S.Kom (Sarjana Komunikasi)
- S.Sos (Sarjana Sosial)

c) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan


seterusnya yang menunjukkan jumlah; juga dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit dan titik.
Contoh :
- 50.000
- Pukul 06.00
- Pukul 15.10.20 (pukul 15 lewat 10 menit 20 detik)
d) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh :
- Tasya lahir pada tahun 1998 di Bandung.
- Lihat halaman 205 dan seterusnya.
- Nomor gironya 6547896

e) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan
lain, kepala ilustrasi, atau table.
Contoh :
Catur untuk semua umur (tanpa titik)

f) Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh :
- Bandung, 13 Oktober 2020 (tanpa titik)
- Yth Bpk. Ahmad Subarjo (tanpa titik)
- Jalan Arif Rahman Hakim No. 13 (tanpa titik)

g) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tanpa tanda
tanya/tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
- Sasqia. Universitas Indonesia, 1983.
- Charli Amelio S. Writing as a Thinking Process. Ann

2. Tanda koma (,)

Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menarik ditengah-


tengah tutur, biasanya dilambangkan dengan tanda (,). Disamping untuk
menyatakan perhentian antara (dalam kalimat), koma juga dipakai untuk
beberapa tujuan tertentu.

Dalam hal-hal berikut dapat digunakan tanda koma :

a) Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat, antara kalimat setara yang


menyatakan pertentangan, antara anak kalimat dan induk kalimat, dan
antara anak kalimat dan anak kalimat.
Contoh :
- Tyas akan berangkat sekolah, tetapi diluar hujan deras
- Laras bukan anak saya, melainkan anak Pak Yusuf

b) Koma digunakan untuk menandai suatu bentuk parentetis (keterangan-


keterangan tambahan yang biasanya ditempatkan juga dalam kurung) dan
unsur-unsur yang tak restriktif (membatasi) :
Contoh :
- Pertama, tulislah nama, NIM dan kelas.

c) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk


kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimatnya, atau untuk
memisahkan induk kalimat dengan sebuah bagian pengantar yang terletak
sebelum induk kalimat.
Contoh :
- Karena sedih, ia pergi mengurung diri di kamar.

d) Koma digunakan untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut :


Contoh :
- Pak Tarno membeli segulung tali, selembar kertas, dan 1 penggaris
besi.

e) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan transisi yang terdapat
pada awal kalimat, misalnya :jadi, oleh karena itu, lagi pula, meskipun
begitu, akan tetapi, disamping itu, dlsb.
Contoh :
- Walaupun sulit, tetap saja apabila belajar akan menjadi mudah di
pahami.

f) Koma selalu digunakan untuk menghindari salah baca atau keragu-raguan.


Contoh :
- Dijalan raya kelihatan ramai.
- Dijalan raya, kelihatan ramai.

g) Koma dipakai untuk menandakan seseorang yang diajak bicara.


Contoh :
- Saya berharap, anak saya menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

h) Koma dipakai juga untuk memisahkan aposisi dari kata yang diterangkan.
Contoh :
- Presiden Soekarno adalah presiden pertama Indonesia, dia berjuang
dengan sekuat tenaga.

i) Koma dipakai untuk memisahkan kata-kata afektif seperti o, ya, wah,


aduh, kasihan, dari bagian kalimat lainnya.
Contoh :
- Wah, sungguh indah langit malam ini.
- O, begitu?
- Aduh, sakitnya bukan main.
j) Tanda koma dipakai untuk memisahkan sebuah ucapan langsung dari
bagian kalimat lainnya.
Contoh :
- Kata ayah, “saya akan menangani semua masalah yang ada.”
- Kata ibu, “saya berbahagia sekali.”
- “saya berbahagia sekali,” kata ibu, “karena kamu berhasil.”

k) Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama dan alamat, bagian-


bagian alamat, tempat dan tinggal.
Contoh :
- Sdr. Agung, Jalan Jati Agung 03, Bandung
- Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Jalan Salemba
Raya 6, Jakarta

l) Menceraikan bagian nama yang dibalikkan (untuk referensi, misalnya).


Contoh :
- Sabila Ananda Putri. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD kelas 4, 5,
dan 6 Edisi Revisi. 2005. Bandung : Pustaka Setia
- Dowling, Edward T. 1995. Matematika untuk ekonomi (Alih Bahasa).
Jakarta : Erlangga

m) Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik.


Contoh :
- Ny. Fatimah, M.A.
- Dhimas Maulana, S.H.
- Ibrahim, S.E,.M.M.

n) Untuk menyatakan angka decimal.


Contoh :
- 19,5 m
- 51,5 kg
- Rp 7500,00

3. Tanda Titik Koma (;)


Fungsi dan pemakaian titik koma adalah
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang setara didalam satu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang
sejenis dan setara.
Contoh :
- Hari makin siang; dagangan belum laku.

b) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh :
- Ayah membaca buku; ibu sedang membuat jus tomat; adik serius
menghafal rumus-rumus; saya sendiri asyik menonton siaran
pertandingan sepak bola.

c) Tanda titik koma dipakai dalam perincian berbentuk frasa yang dipaparkan
secara vertical.
Contoh :
- Syarat untuk menjadi karyawan adalah;
1. Berijazah minimal SMA;
2. Berdomisili di Palangkaraya;
3. Berbadan sehat;

4. Tanda hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut :

- Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,


- Menyambung unsur-unsur kata ulang,
- Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
- Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu ataupun bagian-bagian
tunggal, bulan, dan tahun.
- Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata
atau ungkapan.
- Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.

5.Tanda garis miring (/)

- Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat


Contoh :
No.: 7/PK/VIII/2015
- Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau
nomor alamat.
Contoh :
V/III/2013(nomor surat 5, bulan 3 tahun 2013).
Dikirimkan lewat darat/laut = dikirimkan lewat darat atau laut.
Penulis spanduk iklan pada gambar diatas pasti tidak tahu ada dua macam “di” dalam
kalimat. “di” yang pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata
yang menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata
kerja pasif, yang harus digabungkan pada kata yang diawalinya. Jadi kata depan “di” yang
ada digambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata “jual” merupakan kata kerja.
bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata “jual” itu menjadi kata kerja pasif.

Kata “apotik” yang dilingkari di atas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata tersebut
ditulis “apotek” yang merupakan kata bakunya. Perlu diingat dari kata tersebut “apotek-
apoteker”. Dan bukan “apotik-apotiker”.
Kata “praktek” dan “jam” pada gambar di atas merupakan kata yang tidak baku. Kata
“praktek” seharusnya ditulis “praktik” dan perlu diingat dari kata tersebut. “praktik-
praktikum” dan bukan “praktek-pratekum” dan kata “jam” menunjukan jangka waktu.

Misalnya: Nana menyelesaikan lomba dalam waktu 1.05.30.

Dengan begitu kata “jam” pada gambar di atas jelas bukan menunjukan waktu. Seharusnya
kata “jam” diganti menjadi kata “pukul” yang merupakan menunjukan waktu. Jadi kata “jam”
di atas kurang tepat penempatannya yang seharusnya menggunakan kata “pukul”. Tanda titik
yang dilingkari warna biru di atas, dalam penempatannya tidak tepat. Seharusnya tanda titik
dipakai pada akhir singkatan nama. Jadi tanda titik di atas seharusnya ditempatkan setelah
huruf “s” yang merupakan singkatan nama. Berikut perbaikannya: “Ny. Arjanti S.”

Dari gambar di atas tampak tidak ada yang salah dalam penulisannya. Akan tetapi bila kita
lihat lagi dengan saksama tanda garis miring yang diapit oleh dua kata itu. Penulisannya
memakai spasi, seharusnya baik kata yang mendahulu tanda garis miring maupun kata yang
sebelum tanda garis miring, keduanya tidak menggunakan spasi. Berikut usulan perbaikan:
“cash/kredit” disamping itu kata “kerdit” di atas seharusnya ditulis “credit” yang merupakan
bentuk pasangan kata dari “cash” yang merupakan kata bahasa asing. Karena penulisan
“kredit” diatas adalah kata bahasa Indonesia.

Samahalnya dengan tanda garis miring, tanda kurung pun bila mengapit suatu kata.
Menempatkannya tidak memakai spasi baik diawal sebelum kata, maupun sesudah kata yang
diapit. Dari gambar di atas, jelas tanda kurung yang mengapit kata “siang-siang” di atas itu,
tidak tepat. Sebaiknya tanda kurung itu tidak menggunakan spasi baik sebelum kata “siang”
maupun sesudah kata “siang” yang diapitnya. Misalnya: (siang-siang)
Kata “bis” yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 menerangkan bahwa, kata
tersebut tidak mengartikan sebuah kendaraan besar. Oleh karena itu kata “bis” yang ada pada
gambar diatas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata “bis” itu diganti menjadi kata
“bus” yang merupakan kata bakunya.

Anda mungkin juga menyukai