Anda di halaman 1dari 19

1.

Penanda Akhir Kalimat

Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang
ialah sebagai penanda pada akhir kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat
tanya. Kamu biasa memahaminya sebagai kalimat berita.

Contoh:

- Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.

- Ida sudah menyelesaikan artikel tentang Ketimpangan Sosial kemarin.

2. Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar

Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan
bagan, ikhtisar, atau daftar.

Contoh:

- II. Provinsi Jawa Barat

1. Kota Bekasi
2. Kabupaten Bekasi

- 3. Pembahasan

3.1 Isi

3.2 Analisa Tabel

3.3 Analisa Grafik

3. Pemisah Angka pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)

Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam,
menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik
dua (:) 

Contoh:
- Pukul 06.05 (Pukul 6 lewat 5 menit)

- Pukul 10.18 (Pukul 10 lewat 18 menit)

4. Penunjukkan Jangka Waktu

Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai
penunjukkan jangka waktu tertentu.

Contoh:

- 01.03.47 (1 jam 3 menit 47 detik)

- 07.00.38 (7 jam 38 detik)

5. Memperjelas Jumlah

Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya. 

Contoh:

- Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.

- Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian.

Tapi perlu kamu ingat nih, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak
menyatakan jumlah meskipun angkanya ribuan ya.

Contoh:

- Tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004.

- Perempuan itu kelahiran tahun 1999.

6. Peran dalam Penulisan Referensi


Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis,
judul tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau tanda tanya, dan tempat
terbit. 

Contoh:

Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam Cendekia

7. Tidak Digunakan pada Akhir Judul

Kamu tidak boleh menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan/artikel
yang merupakan kepala karangan. Selain itu pada bagian kepala tabel, grafik,
dan ilustrasi juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik. 

Contoh:

- Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas

- Grafik 3.2 Angka Kematian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur

- Cara Memulai Bisnis Rumahan di Bulan Ramadan

8. Tidak Digunakan pada Kepala Surat

Oh iya tanda titik ini juga tidak boleh dipakai dalam kepala surat ya. Artinya,
tanda titik tidak diperbolehkan di belakang alamat pengirim dan penerima
surat, nama pengirim dan penerima surat, dan tanggal surat. 

Contoh:

Kepada

HRD PT Jaya Sentosa

Jalan Pandawa

Sukabumi
 

Penggunaan Tanda Baca Koma (,)

1. Diletakkan di Tengah Kalimat

Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Nah, tanda
koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan.
Untuk penempatannya ada di belakang kata yang mengikutinya. 

Contoh:

- Satu, dua, tiga, ….. mulai!

- Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak
goreng.

2. Perbandingan Kalimat

Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda


ini dipakai memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang
menunjukkan perbandingan seperti tetapi, namun, atau melainkan. 

Contoh:

Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya bagi


anak-anak.

3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat

Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimatnya. Dengan catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.

Contoh:

Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
 

4. Pemisah Partikel

Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat. Partikel
ini bukan seperti partikel di materi IPA ya. Partikel dalam  bahasa Indonesia
seperti oh, ya, hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.

Contoh:

- Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!

- Hmm, baiklah kalau seperti itu.

5. Kata Penghubung Antarkalimat

Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang
menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh
karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.

Contoh:

- …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.

-...... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.

6. Identitas yang Ditulis Berurutan

Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat
dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan
harus memakai tanda koma.

Contohnya:

- Jakarta, 13 April 2021

- Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur

 
7. Memisahkan Petikan Langsung

Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau
novel, tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya
yang lain dalam kalimat.

Contoh:

- Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”

- “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”

8. Catatan Kaki

Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam


penyusunannya.

Contoh:

Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017), hlm 48.

9. Penulisan Daftar Pustaka

Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah


bagian nama yang dibalik susunannya.

Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan


bagian nama yang dibalik susunannya. 

Contoh:

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi
Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

 
10. Penulisan Bilangan

Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai
di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:

- 17,2 km

- Rp90,12

11. Penulisan Gelar

Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan
gelar yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga,
atau keluarga.

Contoh:

- Hani Ammariah, S.Si

- Ny. Ratu Regina, S.Kom

12. Kalimat Bertingkat

Nah, tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat nih. Ia dipakai buat
mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Contoh:

- Kakak pertamaku, Kresno, adalah orang yang sangat kreatif.

- Di sekolah kami, misalnya, masih banyak siswa dari latar belakang keluarga
yang kurang mampu.

13. Menghindari Salah Baca


Ternyata tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah baca/salah
penafsiran lho. Tanda ini digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.

Contoh:

Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong royong.

Bandingan dengan

Kita memerlukan semangat gotong royong dalam upaya pembinaan warga.

14. Tidak Digunakan untuk Pemisahan Petikan Langsung

Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam kalimat
jika petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.

Contoh:

- “Kenapa kamu berbohong?” tanya Devi.

-  “Visitor blog jangan sampai turun lagi!” tegas Fahri..

Baca juga: Pengertian Literasi, Tujuan, dan Jenisnya

Penggunaan Tanda Baca Seru (!)

1. Kalimat Perintah

Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku


penggunaan tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda seru ini dipakai
baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.

Contoh:

- Tolong matikan lampu di ruang itu!


- Kerjakan tugas ini sekarang juga!

2. Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget

Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib
menggunakan tanda seru dalam penulisan kalimatnya.

Contoh:

- Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?

- Kita berangkat sekarang, ayo semangat!

Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)

1. Menanyakan Sesuatu

Namanya aja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk
kalimat yang menanyakan sesuatu.

Contoh:

- Kapan Gulman pergi ke Bandung?

- Apakah Devi sudah tahu kabar itu?

Eits, tapi tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah
bentuk menjadi penjelas ya. 

Contoh:

- Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang
jelek.

- Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.

 
2. Digunakan dalam Tanda Kurung

Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
dari sebuah kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.

Contoh:

Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)

Penggunaan Tanda Baca Titik Koma (;)

1. Memisahkan Bagian Kalimat

Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan
setara.

Contoh:

- Malam semakin larut; tugasnya tak kunjung selesai.

2. Memisahkan Kalimat Setara

Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata hubung untuk memisahkan
kalimat yang masih setara dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Ibu memasak di dapur; Nanda menonton TV di ruang tamu.

Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)

1. Akhir Pernyataan Lengkap


Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini
hanya berlaku jika masih dalam rangkaian yang sama ya.

Contoh:

- Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian


tidur.

Lain halnya jika rangkaian tadi merupakan pelengkap yang mengakhiri


pernyataan. Tanda titik dua tidak digunakan.

Contoh:

Kita memerlukan tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan

Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan juga lho

Contoh:

Ketua: Dwi Hatmojo Kresnoadi

Wakil Ketua: Hani Ammariah

Sekretaris: Salsabila Nanda

Hari/Tanggal: Senin, 19 April 2021

Waktu: 07.00 - selesai

3. Di antara Identitas Penerbit

Tanda titik dua bisa dipakai di antara 

Tanda titik dua di antara: 

(a) jilid atau nomor dan halaman, 


(b) bab dan ayat dalam kitab suci, 

(c) judul dan subjudul suatu karangan, serta 

(d) nama kota dan penerbit buku dalam daftar pustaka..

Contoh:

- Republika, 1 (2020), 34:7

- Al-Kahfi: 10

- Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.

- Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit


Lampion.

4. Dalam Teks Drama Setelah Kata yang Menunjukkan Pelaku

Tanda titik dua dipakai dalam teks drama setelah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.

Contoh:

Ratu: (sambil memandang ke bawah) “Sudahlah. Mungkin memanglah ini


takdirku”

Hani: (menepuk pundak Ratu) “Hei, ngapain ngelamun aja?”

Ratu: (kaget) “Eh, kamu Hani..”

Penggunaan Tanda Baca Elipsis/Titik-titik (...)

1. Penulisan Kalimat yang Terputus-putus

Tanda elipsis ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . ). Tanda ini


dipakai dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contoh:

Hmm . . . . aku juga tidak habis pikir dengan kejadian itu.

2. Penunjukkan Ada Bagian Naskah yang Dihilangkan

Tanda elipsis dipakai juga untuk menunjukkan kalau di sebuah kalimat ada
bagian yang dihilangkan.

Contoh:

Hal yang patut dihindari . . . serta menjadi masalah yang cukup besar dalam
teknik membuat website.

Kalau bagian yang dihilangkan itu akhir dari kalimat, maka kamu perlu
memakai empat titik (... .), tiga titik penanda hilangnya bagian teks, dan satu
sebagai tanda akhir kalimat.

Contoh:

Dia termasuk orang yang setuju dengan … .

Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)

1. Menyambung Huruf Kata dan Penulisan Tanggal

Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu per
satu dan digunakan juga pada penulisan tanggal.

Contoh:

R-u-a-n-g-g-u-r-u

19-08-1998

 
2. Menyambung Suku

Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan
yang terpisah oleh pergantian baris.

Contoh:

- Ririn membeli baju lengan pan-

jang di Pasar Tanah Abang.

- Jangan sampai kamu memberi-

kan berita yang tidak benar.

Pengecualian terhadap pemotongan suku kata jika huruf terakhir pada kata


tersebut ialah huruf vokal

Contoh

Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik itu

seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.

Bukan

Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik i-

tu seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.

3. Memperjelas Hubungan

Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata/ungkapan


serta penghilangan bagian kelompok kata.

Contoh:

- ber-evolusi

- dua puluh lima-ribuan (25 x 1.000)


Coba kamu bandingakan dengan ini:

- ber-revolusi

- dua-puluh-lima-ribuan (20 x 5.000)

4. Menyambung Unsur Kata Ulang

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata yang berulang.

Contoh:

- mondar-mandir, kanan-kiri

- anak-anak, kuda-kuda

5. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital

Tanda hubung juga dipakai untuk merangkai:

(a) se- dengan kata selanjutnya dengan awalan kapital, 

(b) ke- dengan angka, 

(c) angka dengan –an, 

(d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan 

(e) nama jabatan rangkap. 

Contoh:

- se-Jawa Barat

- era 90-an

- mem-PHK-kan
- Menteri-Sekretaris Negara

6. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing

Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, juga diperlukan
tanda hubung lho.

Contoh:

– Dia menata rambutnya se-stylish mungkin.

– Jangan sampai sistem peng-upload-an data nanti mengalami gangguan.

– Pekerjaan Ratu tolong di-backup ya.

Penggunaan Tanda Baca Pisah (—)

1. Membatasi Penyisipan Kata

Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan


penjelasan khusus di luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah.

Contoh:

Kesuksesan itu—saya yakin akan tercapai—harus diperjuangkan oleh dirinya


sendiri.

2. Tanda Pisah Dua Bilangan

Tanda pisah dipakai juga di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti
“sampai”

Contoh:

- 2019 – 2020
- Medan, 13 – 20 Januari 2015

- Bandung – Surabaya

3. Penegasan Keterangan Aposisi

Tanda pisah bisa dipakai untuk penegasan keterangan aposisi (keterangan lain)
sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Contoh:

Anggota komunitas itu – Shabrina, Devi, dan Nanda – sudah memberi dampak
positif yang cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.

Penggunaan Tanda Baca Kurung (())

1. Mengapit Angka

Kamu bisa memakai tanda baca kurung untuk digunakan mengapit angka atau
huruf yang merinci suatu urutan.

Contoh:

Harta kekayaannya meliputi (a) logam mulia, (b) properti, dan (c) saham.

2. Mengapit Huruf

Tanda kurung dipakai mengapit huruf atau kata yang kemunculannya di


kalimat dapat dihilangkan.

Contoh:

Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak)


Mahameru.
 

3. Mengapit Keterangan

Kamu juga bisa menggunakan tanda kurung untuk mengapit


keterangan/penjelasan yang bukan bagian pokok dari sebuah kalimat.

- Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataannya bahwa dalam


melakukan teknik negosiasi harus dilakukan secara serius.

4. Tambahan Keterangan

Untuk menjelaskan keterangan yang berupa abreviasi, digunakan pula tanda


kurung.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) telah mengeluarkan


kebijakan penggunaan meterai 10000 dalam dokumen berharga.

Penggunaan Tanda Baca Kurung Siku ([ ])

1. Mengapit Keterangan

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat
penjelas. Nah, kalimat penjelas ini sebelumnya sudah bertanda kurung ya.

Contoh:

– Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45]


cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan
awal.

2. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok


Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis
oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan
huruf pada naskah aslinya.

Contoh:

Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di


lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.

Penggunaan Tanda Baca Garis Miring (/)

1. Pengganti Kata Hubung

Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per).

Contoh:

- pria/wanita

- harga permen itu Rp1.000,00/butir

2. Dipakai pada Nomor Surat dan Kalimat

Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang
masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Contoh:

- No. 036/Kep/BKD/2020

- Tahun Ajaran 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai